Kaisar Dewa

Kedatangan Permaisuri



Kedatangan Permaisuri

2Dewi Bulan dikenal sebagai dewi yang paling cantik di Dunia Langit selama 10 ribu tahun belakangan. Banyak dewa yang mendekatinya dan ingin menjadikannya sebagai target selanjutnya, setelah mereka menembus Alam Dewa.     
1

Tapi mereka semua gagal mendapatkannya.     

Seangkuh itulah sosok Dewi Bulan.     

Setelah memurnikan Daun Bulan yang ada di Seven Sacred Tuber, maka kekuatan Dewi Bulan telah pulih separuhnya. Bukan cuma Kekuatan Batin-nya yang bertambah kuat, tapi auranya juga menjadi semakin kentara. Wanita itu sangat cantik, elegan, dan semakin sulit didekati.     

Ditunjang dengan wajahnya yang cantik, postur sempurna, dan aura yang menakjubkan, bahkan para Dewa akan jatuh cinta kepadanya, apalagi Zhang Ruochen dan Supreme Saint Manjian.     

Zhang Ruochen dan Supreme Saint Manjian sama-sama tersipu ketika mereka berdiri di depannya. Mereka tidak tahu kenapa mereka bisa merasa seperti itu. Tiba-tiba saja mereka merasa demikian.     

Dewi Bulan cuma menganggap mereka sebagai mortal, dan menihilkan pencapaian mereka di level Saint King dan Supreme Saint.     

Namun, untung saja Zhang Ruochen dan Supreme Saint Manjian masih cukup kuat untuk menahan diri masing-masing. Di situasi yang sama, para kultivator lainnya mungkin sudah membungkuk di hadapannya.     

Sebenarnya, Dewi Bulan juga tidak sadar dengan auranya sendiri. Karena menurutnya, dia hanya berdiam diri di sana seperti patung.     

"Memang seperti inilah sosok Dewa. Walau cuma berdiam diri di sana, tapi semua makhluk hidup akan berlutut di depannya." Zhang Ruochen buru-buru menenangkan diri, dan menganggapnya sebagai motivasi.     

Suatu hari nanti, dia ingin menembus ke alam dewa dan punya status yang sama seperti Dewi Bulan.     

"Dewi Bulan," Zhang Ruochen dan Supreme Saint Manjian memberinya salam.     

"Manjian, tinggalkan tempat ini sekarang juga!" kata Dewi Bulan, yang sedang berdiri di posisi tertinggi.     

Supreme Saint Manjian pergi meninggalkan Kuil Guanghan. Seketika itu juga, tekanan auranya menurun drastis.     

Lantas, dia mendesah panjang. "Tampaknya, Dewi Bulan sudah memulihkan separuh energinya. Bahkan dengan kultivasiku sekarang ini, aku masih gugup saat berdiri di hadapannya. Zhang Ruochen bahkan jauh lebih kuat lagi. Dia sanggup bertahan di depannya walau masih berada di Alam Saint King!"     

Di Kuil Guanghan, Dewi Bulan menuruni tangga dan bergerak menghampiri Zhang Ruochen. "Apa kau tahu kenapa aku memanggilmu kemari?"     

"Karena ada yang terjadi dengan Daratan Kunlun?"     

Zhang Ruochen tampak kebingungan.     

Dewi Bulan tidak langsung menjawab Zhang Ruochen. "Apa yang terjadi dalam pertempuran di Dojo Xumi?" tanyanya, setelah sempat ragu-ragu sejenak.     

"Para Dewa punya wawasan luas. Bagaimana mungkin Dewi Bulan tidak tahu mengenai apa yang terjadi di Dojo Xumi?"     

"Istana Dewa Kebenaran menyembunyikan berita itu dengan baik. Bahkan para dewa juga tidak tahu dengan apa yang terjadi di sana. Namun, kalau menilai dari sikap Dewa Api, yang buru-buru datang ke Wilayah Truth Heavenly, kurasa pertempuran di Dojo Xumi memang sangat menggemparkan dan berdampak besar," kata Dewi Bulan.     

Wajah Zhang Ruochen berbinar. Setelah itu, dia menceritakan proses pertempurannya kepada Dewi Bulan.     

Dewi Bulan mendengarkannya dengan seksama. Setelah dia mendengar tentang kerugian yang dialami oleh Daratan Heaven, serta kematian Gong Ziyan, maka tatapan matanya mulai berubah-ubah.     

"Setelah mengerahkan ribuan Saint King bertalenta untuk menyergap belasan pertapa dari Daratan Kunlun, tapi akhirnya mereka gagal melakukannya... Istana Dewa Kebenaran pasti akan sangat ketakutan. Mungkin mereka berpikir kalau Daratan Kunlun telah menjebak dan membunuh para pertapa dari Daratan Heaven."     

"Mungkin mereka memang akan berpikir seperti itu."     

Zhang Ruochen terkekeh. "Saya penasaran. Kenapa Daratan Heaven tidak mencegat Supreme Saint Manjian dan yang lainnya, setelah mereka pergi meninggalkan Wilayah Truth Heavenly? Apa mereka sudah kehilangan nyali?"     

"Kehilangan nyali? Mana mungkin?"     

"Tampaknya kau masih belum paham dengan betapa besarnya dampak pertempuran itu.     

"Kalau mereka adalah Saint King biasa, maka para dewa tidak akan memperhatikannya, meskipun jumlah korbannya mencapai 20 ribu. Tapi para pertapa itu sedang berkultivasi di Wilayah Truth Heavenly. Mereka masuk ke dalam ranking Saint King. Dengan berada di tempat tersebut, artinya masing-masing dari mereka punya potensi untuk menembus Alam Supreme Saint. Beberapa di antara mereka mungkin bisa menjadi dewa, dan mewakili Daratan Heaven.     

"Dengan demikian, walau mereka punya latar belakang yang luar biasa, namun kerugian yang baru saja mereka alami telah mengurangi kekuatan Daratan Heaven secara keseluruhan."     

Dewi Bulan menatap Zhang Ruochen. "Apa yang akan kau lakukan dengan para tahanan dari Daratan Heaven?"     

Wajah Zhang Ruochen berubah menjadi murung. "Daratan Heaven selalu menjadi musuh bebuyutan kita. Karena kita sudah menangkap para Saint King mereka, maka saya tidak akan melepaskannya."     

Mata Dewi Bulan terlihat dingin. Ternyata, wanita itu juga memikirkan hal yang sama. "Kalau menilai dari kemampuanmu, maka kau masih belum mampu menangani semua ini. Sebaiknya kau menyerahkan mereka kepadaku!"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Anda tidak boleh membunuh siapapun di Dunia Langit, walau Anda adalah dewa. Para Saint King dari Daratan Heaven itu memang telah melakukan pelanggaran yang serius, karena mereka membunuh banyak kultivator dari Daratan Kunlun. Tapi Dewi Bulan, apabila Anda ikut campur, maka Anda juga akan melanggar peraturan. Walau Anda ingin menghukum mereka, sebaiknya Anda menyerahkan mereka kepada Daratan Kunlun atau Wilayah Truth Heavenly."     

Cahaya dewa warna-warni muncul di atas kepala mereka, hingga mengubah langit di atas Gunung Dewi Bulan bak lautan pelangi. Riak-riak energi dewa itu bergerak menghampiri mereka dari kejauhan.     

Aura dewa, yang tidak mirip seperti milik Dewi Bulan – karena sebenarnya Dewi Bulan juga masih menahannya – mulai mendekati mereka dengan cara yang mengintimidasi. Kemunculannya sontak membuat para pertapa di Gunung Dewi Bulan berlutut dengan satu kaki.     

Bahkan Supreme Saint Manjian sampai harus membungkuk ke depan. Lehernya kaku dan kepalanya menunduk, seolah langit baru saja menimpanya.     

"Permaisuri Chi Yao memanggil Dewi Bulan."     

Terdengar suara kencang di angkasa. Itu adalah suara seorang wanita.     

Di dalam Kuil Guanghan, secercah energi memancar dari tubuh Dewi Bulan dan mulai melingkupi Zhang Ruochen. Seketika itu juga, tekanan Chi Yao berkurang.     

"Dia sangat cepat!" kata Zhang Ruochen.     

Beberapa saat kemudian, cahaya dewa brilian menyeruak dari Kuil Guanghan.     

Mata Zhang Ruochen membelalak lebar, sebagaimana dia sedang menatap Chi Yao, sampai akhirnya dia bisa melihat wujud wanita tersebut.     

Sambil berselimutkan cahaya dewa, Chi Yao mengenakan jubah sutra emas. Rambut panjangnya diikat bundar. Aura yang memancar darinya sangat mendominasi.     

Ketika Chi Yao berjalan menghampiri Supreme Saint Manjian, maka Supreme Saint dengan kultivasi dan mindset tinggi itu, tiba-tiba merasa lemas dan berlutut di tanah.     

Dalam hal kecantikan, Chi Yao dan Dewi Bulan sama-sama cantik. Tapi, aura mereka sangat berbeda.     

Salah satu dari mereka sangat cantik, sedangkan satu yang lain sangat mendominasi.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen melihat figur cantik di samping Chi Yao.     

Wanita itu berkulit bersih. Mata cantiknya memancarkan aura Supreme Saint. Namun, rambutnya sudah beruban, dan terlihat melankolis.     

Dia adalah Kong Lanyou.     

Karena dendam yang teramat besar, maka selama 800 tahun terakhir Kong Lanyou selalu bermusuhan dengan Chi Yao. Hari ini, kenapa mereka tiba-tiba muncul bersama?     

"Bukankah kau ingin bertemu denganku, Zhang Ruochen? Sekarang, aku sudah berada di sini. Kenapa kau malah bersembunyi di belakang punggung wanita." Suara Chi Yao sangat merdu. Namun, nadanya terdengar mendominasi, seolah dia sedang merasa kesal dan jijik.     

Pupil mata Zhang Ruochen mulai berkontraksi. Setelah itu, dia melangkah maju.     

Dewi Bulan ingin menghentikannya, tapi Zhang Ruochen menggelengkan kepala. Ketika dia keluar dari cahaya perlindungan Dewi Bulan, maka energi dewa yang dahsyat langsung menerpanya.     

Tulang-tulangnya pun mulai bergemeretak, seakan tubuhnya remuk.     

Dia cuma berdiri di sana dan menatap mata Chi Yao. Dia membiarkan darahnya mengalir di kulitnya yang mengelupas. "Aku tidak pernah bersembunyi. Aku memang sedang menunggumu."     

Kong Lanyou tidak tega melihat Zhang Ruochen seperti itu. Dia menoleh ke arah Chi Yao, tapi Chi Yao tidak menggubrisnya.     

"Sosok Saint King menolak tunduk di depanku. Ternyata kau benar-benar punya nyali."     

Setelah itu, energi dewa dan cahaya warna-warni kembali masuk ke dalam tubuh Chi Yao bagaikan air laut yang sedang surut.     

Setelah terbebas dari tekanan tersebut, Zhang Ruochen buru-buru mengalirkan Chi Suci-nya dan mulai memulihkan diri.     

Chi Yao melipat tangan di belakang pinggul. Posturnya membentuk lekukan yang sempurna. "Katamu, bila aku datang sendiri, maka kau akan menyerahkan Lotus Chaotic Ruang dan Waktu? Sekarang aku sudah berada di sini. Serahkan lotusnya padaku!"     

Dewi Bulan melangkah maju dan berdiri di samping Zhang Ruochen. "Ini adalah Gunung Dewi Bulan, Kuil Guanghan. Sekarang ini, Zhang Ruochen sudah menjadi Priest-ku. Dia bukan lagi kultivator dari Daratan Kunlun. Berani-beraninya kau bicara seperti itu di tempatku!"     

Ekspresi Chi Yao berubah menjadi serius. Cahaya brilian memancar dari kedua matanya. Cahaya itu bagaikan pedang dewa.     

"Zhang Ruochen, Lotus Chaotic Ruang dan Waktu adalah harta karun yang sangat spesial. Biksu Suci Xumi mendapatkannya dari kedalaman semesta, Haishi Star Bastion. Kau adalah keturunannya. Jadi, lotus itu memang hakmu. Kau tidak perlu menyerahkannya kepada Chi Yao."     

Setelah terdiam sejenak, Dewi Bulan kembali menambahkan, "Chi Yao, kau belum lama menjadi dewa, hingga kau kurang berpengalaman. Tapi, mestinya kau masih punya kesopanan. Apabila Zhang Ruochen tidak menyelamatkan mereka, maka semua elit dari Daratan Kunlun akan mati di dalam sana. Bagaimana mungkin kalian bisa mendapatkan Lotus Chaotic Ruang dan Waktu? Oleh karena itu, Zhang Ruochen memang berhak memiliki lotusnya."     

Chi Yao terkekeh. "Aku memang baru saja menjadi dewa, tapi aku pernah membunuh Dewa dari Dunia Neraka. Dewi Bulan, kurasa kau tidak pernah punya pencapaian seperti itu, bahkan setelah kau kembali ke Dunia Langit?     

"Aku akan menganggapnya sebagai bala bantuan, dan aku akan memberikan hadiah besar atas jasa-jasa Zhang Ruochen. Tapi ingat baik-baik, Lotus Chaotic Ruang dan Waktu adalah harta karun peninggalan Biksu Suci Xumi. Lotus itu memang akan diturunkan untuk Daratan Kunlun. Jadi, kultivator di luar Daratan Kunlun tidak boleh memilikinya."     

"Kalau begitu, aku juga bisa mengklaim bahwa Lotus Chaotic Ruang dan Waktu adalah warisan Biksu Suci Xumi, yang akan diwariskan untuk Zhang Ruochen."     

Setelah itu, Chi Yao menjentikkan jari kanannya. Lantas, segel permata terbang dan melayang-layang di Kuil Guanghan.     

Tulisan sansekerta muncul pada segel permatanya.     

Lotus Chaotic Ruang dan Waktu disimpan di Dojo Xumi. Bila kau membawa Biji Lotus Kehidupan, maka itu akan membuat lotusnya aktif. Aku akan memberikannya kepada Daratan Kunlun. Semoga lotus itu bisa menghentikan malapetaka yang disebabkan oleh Dunia Neraka, agar Daratan Kunlun bisa keluar dari lubang tikus dan menghancurkan belenggu di sekitarnya. Dengan begitu, maka mereka akan kembali berjaya.     

Chi Yao menatap Dewi Bulan dan Zhang Ruochen dengan mata cantiknya. "Itu adalah dekrit dewa yang dikirim oleh Biksu Suci Xumi melalui ruang dan waktu sejak seratus ribu tahun silam. Sekarang, apa kalian masih ingin menyangkalnya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.