Kaisar Dewa

Ibu Kandungmu adalah Permaisuri Darah



Ibu Kandungmu adalah Permaisuri Darah

3Ketika scroll Biksu Suci Xumi melayang-layang di udara, saat itu Cincin Ruang Zhang Ruochen sedikit bergetar.     
3

"Ada apa?"     

Zhang Ruochen memeriksa cincinnya dengan Kekuatan Batin. Lantas, dia menemukan bahwa Sundial – yang pernah didapatkannya di Sarang Phoenix – tiba-tiba merespon sesuatu dan memancarkan cahaya.     

Kata Putri Luosha, Biksu Suci Xumi adalah pemilik Sundial tersebut.     

Sundial itu menyimpan rahasia mengenai Divine Star Soul milik Dewa Orion. Sundial itu menyimpan petunjuk mengenai keberadaan makam Biksu Suci Xumi. Tentu saja, makam tersebut pasti menyimpan banyak harta karun.     

Sejak pertama kali mendapatkan Sundial tersebut, benda itu tidak pernah menunjukkan reaksi apapun, walau Zhang Ruochen berkali-kali mempelajarinya.     

Tentu saja, dia merasa senang setelah melihat Sundialnya bereaksi.     

Jika dia bisa menemukan Divine Star Soul Dewa Orion dan mengendalikan Orion Eight Stars, maka dia tidak perlu takut lagi dengan Supreme Saint.     

Reaksi itu benar-benar tidak lazim. Sebab, kumis Biksu Suci Xumi juga mengandung kekuatan dewa. Tapi kenapa Sundial-nya cuma bereaksi dengan scroll tersebut? Apa ada hubungan khusus di antara keduanya?     

Zhang Ruochen mulai memikirkannya dengan seksama, sambil berusaha mencari cara untuk merebut scroll tersebut dari tangan Chi Yao.     

Biksu Suci Xumi telah mewariskan scroll berusia seratus ribu tahun kepada Chi Yao. Scroll itu terbuat dari bahan yang sangat langka, hingga mampu bertahan di tengah derasnya arus ruang dan waktu.     

Bukan hanya itu, scroll milik Biksu Suci Xumi juga mengandung kekuatan dewa, dan ditulis langsung oleh tangan dewa. Oleh karena itu, kata-kata yang tertuang di dalamnya juga mengandung kehendak dewa, dan itulah yang menjadikan scrollnya sangat berharga.     

Maka dari itu, Chi Yao tidak akan pernah memberikannya kepada Zhang Ruochen.     

Apa dia harus meminta Dewi Bulan untuk mengambilnya secara paksa?     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. Sebab, dia masih menahan para pertapa dari Daratan Heaven.     

Oleh karena itu, para Dewa dari Daratan Heaven pasti sedang mengamatinya dan bisa datang ke sana kapanpun.     

Jika Dewi Bulan dan Chi Yao sampai bertempur satu sama lain di tempat itu, maka Daratan Heaven yang akan memetik keuntungan dari pertikaian tersebut.     

Ketika Zhang Ruochen sedang menimbang-nimbang, dia merasa seperti sedang diperhatikan oleh orang lain.     

Ternyata Chi Yao sedang memperhatikannya.     

Wanita itu mempelajari Zhang Ruochen dan menganggukkan kepalanya. "Zhang Ruochen, mestinya kau adalah salah satu di antara mereka. Rupanya, kau benar-benar punya hubungan khusus dengan Daratan Kunlun.     

"Sekarang ini, Daratan Kunlun sedang mengalami krisis besar. Kenapa kau tidak mengubur dendam di masa lalu dan bekerja sama dengan kami untuk bertempur melawan Dunia Neraka?     

"Jika kau mau kembali ke Daratan Kunlun, maka aku akan menjadikanmu sebagai kaisar dan menyerahkan wilayah yang pernah diduduki oleh Pusat Kekaisaran Suci sebelumnya. Kau akan menjadi pemimpin di wilayah itu dan boleh membangun pemerintahanmu sendiri. Kau akan menjadi orang nomor dua setelahku.     

"Dengan begitu, maka pihak istana tidak akan pernah menangkap dan membunuh para kultivator dari Pusar Kekaisaran Suci. Keluarga-keluarga mereka tidak perlu takut diasingkan. Mereka bisa hidup dengan damai dan mencapai kemakmuran."     

Zhang Ruochen tertawa terbahak-bahak, "Kau pikir aku ini siapa, Chi Yao? Apa kau pikir bisa membeliku dengan jabatan sebagai kaisar di Pusat Kekaisaran Suci?"     

"Pertama, demi penduduk di Daratan Kunlun, para pendahulu Pusat Kekaisaran Suci, keluargaku, teman-temanku. Demi mereka semua, maka aku pasti akan kembali ke Daratan Kunlun dan melakukan yang terbaik untuk mereka, tanpa perlu imbalan yang kau sebutkan itu. Tapi setelah mendengar perkataanmu, maka aku merasa semakin terhina," kata Zhang Ruochen. "Kau ingin mendapatkan Lotus Chaotic Ruang dan Waktu, kan? Aku akan memberikannya kepadamu, tapi kau harus menjawab beberapa pertanyaanku?"     

"Apa kau ingin tahu kenapa aku membunuhmu di masa 800 tahun silam? Kau tidak perlu repot-repot menanyakan hal tersebut. Aku bisa memberitahumu secara langsung." Chi Yao terlihat datar.     

Jantung Zhang Ruochen sempat berhenti berdetak. Itu adalah pertanyaan yang selama ini menghantuinya. Sedari awal, dia selalu ingin mendengar alasannya.     

Terdapat ekspresi getir di mata Chi Yao, namun dia tidak ingin memperlihatkan ekspresinya kepada Zhang Ruochen. "Semua itu karena darah Immortal Vampir yang mengalir di dalam tubuhmu, salah satu ras di antara 10 ras lainnya di Dunia Neraka. Ibu kandungmu adalah Permaisuri Darah, salah satu di antara tiga Permaisuri di masa 800 tahun silam. Apa alasan itu sudah cukup?"     

Fakta itu benar-benar membuatnya tercengang, hingga Zhang Ruochen hanya bisa mematung di tempat. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.     

Karena sedih melihat reaksi Zhang Ruochen, maka Kong Lanyou mendelik kepada Chi Yao. "Kau sudah berjanji untuk tidak memberitahukan rahasia ini kepadanya." katanya dengan suara gemetar.     

Chi Yao terlihat semakin dingin. "Kau dengar, kan? Walau kau tidak percaya padaku, tapi mestinya kau masih percaya kepada Kong Lanyou. Permaisuri Darah adalah ibu kandungmu. Di Pemakaman Kerajaan, di sana hanya ada peti kosong.     

"Delapan ratus tahun silam, ketika Permaisuri Darah masih muda, dan sebelum dia menembus Alam Supreme Saint, dia pernah bertempur melawan Kong Shangling – Kakeknya Kong Lanyou – sosok pemimpin di Istana Merak.     

"Ketika itu, Kong Shangling berubah menjadi merak warna-warni dan menelan Permaisuri Darah.     

"Namun, Permaisuri Darah bukan cuma berhasil selamat, tapi ternyata dia juga bertransformasi. Dia berubah menjadi bayi darah setelah bertahan selama 81 hari di dalam perut merak. Setelah itu, dia keluar dari perut merak tersebut, dan melukainya.     

"Bukannya membunuh merak warna-warni, Permaisuri Darah malah meninggalkan racun di dalam tubuhnya, supaya dia bisa mengendalikan merak tersebut.     

"Karena dia sudah menjadi bayi darah di dalam tubuh merak selama 81 hari, artinya merak itu adalah orang tuanya. Setelah itu, dengan menggunakan identitas sebagai putri Kong Shangling, maka Permaisuri Darah bertemu dengan ayahmu, Kaisar Ming."     

Chi Yao mengeluarkan manuskrip kuno dan melemparkannya ke arah Zhang Ruochen. "Mastermu, Grand Tutor, adalah penulis buku ini. Mestinya kau bisa mengenali tulisan tangannya."     

Zhang Ruochen tidak mengambil manuskrip tersebut. Sebaliknya, dia masih berdiam diri di tempatnya.     

Dia tidak membacanya, karena dia pernah membaca manuskrip semacam itu sebelumnya. Ketika itu, Yan Liren – Elder Supreme Saint dari Sekte Dewa Darah – pernah memberinya Kitab Rahasia Immortal Vampir.     

Hanya saja, halaman terakhir pada kitabnya tidak ada. Sehingga, Zhang Ruochen tidak tahu mengenai hasil akhir pertempuran di antara Kong Shangling melawan Permaisuri Darah.     

Jadi, apa yang dikatakan oleh Chi Yao sepertinya memang benar.     

Kong Lanyou memanggilnya dengan suara pelan, karena dia khawatir bila Zhang Ruochen akan terpukul setelah mendengar kebenaran tersebut.     

Tidak diragukan lagi, Zhang Ruochen memang sangat emosional. Namun, setelah terdiam cukup lama, akhirnya dia tersenyum. "Semenjak aku adalah separuh Immortal Vampir, lalu kenapa aku tidak haus darah, bahkan sampai berada di usia 16 tahun?"     

"Kaisar Ming pernah menyegel darah Immortal Vampir di tubuhmu dengan kekuatannya. Tapi efek sampingnya, kau tidak bisa menembus Alam Fish-dragon seumur hidupmu. Maka dari itu, di kehidupan sebelumnya, kau hanya berada di puncak Alam Surga," kata Chi Yao.     

"Permaisuri Darah memang sengaja mendekati Kaisar Ming, karena dia ingin mengendalikan Pusat Kekaisaran Suci melalui ayahmu. Namun, tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan seluruh Daratan Kunlun.     

"Ketika Kaisar Ming masih berkuasa, Permaisuri Darah telah berhasil mengendalikan separuh pemerintahan Pusat Kekaisaran Suci melalui Kong Shangling dan yang lainnya. Selanjutnya, Kaisar Ming berhasil menemukan identitas aslinya. Oleh karena itu, dia mulai bekerja sama dengan Kaisar Qing untuk menyingkirkan Permaisuri Darah. Tapi, mereka selalu gagal melakukannya.     

"Kaisar Ming hanya berhasil melemparkan Permaisuri Darah ke Bottomless Abyss setelah dia melahirkanmu, ketika wanita itu sedang berada di kondisi terlemahnya.     

"Karena Permaisuri Darah telah wafat 800 tahun silam, lalu kenapa kau masih membunuhku? Kenapa Kaisar Qing masih menduduki Pusat Kekaisaran Suci?" tanya Zhang Ruochen.     

"Karena ada yang memberi informasi bahwa Kaisar Ming tidak membunuh Permaisuri Darah. Sebaliknya, dia malah dikendalikan oleh wanita tersebut dan menjadi bonekanya," kata Chi Yao.     

"Dari mana sumber informasi itu berasal?" tanya Zhang Ruochen.     

"Itu tidak penting. Yang terpenting adalah Kaisar Qing pernah meminta bantuan Kaisar Wen untuk menggunakan World Chessboard dan memeriksa kondisi Permaisuri Darah. Dari situ, akhirnya ketahuan bila ternyata Permaisuri Darah masih hidup!"     

Mata Zhang Ruochen berubah menjadi merah. "Setelah itu, kalian semua bekerja sama untuk membunuh ayahku dan mengambil alih Pusat Kekaisaran Suci? Selanjutnya, kau juga membunuh tunanganmu sendiri dan menyingkirkanku?"     

"Benar," setelah terdiam sejenak, Chi Yao menjawabnya.     

"Bukankah kita... maksudku. Bukankah kita... pernah saling mencintai saat kita masih berusia 16 tahun?" tanya Zhang Ruochen.     

Kali ini, Chi Yao terdiam sangat lama. Setelah itu, dia seperti menertawakan dirinya sendiri. "Cinta? Bisa jadi, tapi itu sudah terjadi di masa 800 tahun silam. Bagaimana mungkin aku masih mengingatnya sampai sekarang ini? Aku sudah lama melupakannya.     

"Jangan-jangan kau masih sangat naif seperti dulu, dan mengira kalau aku masih mencintaimu hingga sekarang ini, Zhang Ruochen? Jika benar seperti itu, sebaiknya kau melupakannya sekarang juga. Sebab, kau cuma pion di mata para Dewa. Bukankah kau juga pionnya Dewi Bulan?"     

"Cukup!" cecar Kong Lanyou.     

Namun, Chi Yao mengacuhkannya. "Karena kau hanyalah pion, lantas kenapa kau tidak kembali ke Daratan Kunlun dan bekerja untukku? Kau akan mendapatkan lebih banyak hadiah saat bergabung bersamaku. Kau akan menjadi orang kedua setelah diriku. Kau bisa membantu para pengikut lama Pusat Kekaisaran Suci. Kau bisa melatih mereka semua, dan kau bisa berkultivasi di dalam Tianlun Mark."     

Itu adalah pelecehan! Jelas, itu pelecehan!     

Mata Zhang Ruochen memancarkan kobaran api. Ketika dia mengangkat tangannya, maka 13 bayangan naga dan gajah muncul, lantas mengaum kencang.     

Swhoosh!     

Zhang Ruochen melancarkan pukulan ke arah Chi Yao, namun tangannya berhenti di jarak 30 meter dari wanita tersebut, karena serangannya dihentikan oleh energi tak kasat mata.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen seperti batu saja memukul gunung besi. Darah menyembur dari mulutnya, dan energi tak kasat mata itu membuatnya terpental ke belakang.     

Chi Yao mendengus dingin. "Berani-beraninya Saint King sepertimu melawan Dewa! Kau terlalu percaya diri, Zhang Ruochen. Jika kau tidak ingin menjadi pion, maka kau harus menembus Alam Supreme Saint terlebih dahulu. Jika kau masih ingin lebih, maka kau harus bertransformasi menjadi Dewa. Baru setelah itu aku akan menghormatimu. Untuk sekarang ini, kau bukanlah siapa-siapa. Kau tidak ada bedanya dengan mortal. Baiklah, mungkin kau bukan mortal. Karena setidaknya, kau masih bisa menjadi pion."     

Dengan menggunakan tangan mulusnya, Chi Yao mengangkat Zhang Ruochen ke udara. Setelah itu, Lotus Chaotic Ruang dan Waktu terbang dari tubuh Zhang Ruochen.     

"Ayo pergi!"     

Chi Yao mengambil scrollnya dan hendak pergi meninggalkan istana bersama Kong Lanyou.     

"Tunggu sebentar."     

Dewi Bulan membantu Zhang Ruochen berdiri. Zhang Ruochen terluka parah dan wanita itu sedang menyeka darah di bibirnya. "Aku akan mengoreksi kesalahanmu. Zhang Ruochen bukanlah pionku. Sebaliknya, kita sedang bekerja sama."     

Zhang Ruochen menoleh ke arah Dewi Bulan dengan ekspresi terkejut.     

Di masa silam, dia pernah menegaskan bahwa mereka harus menjadi partner kerja sama dengan kedudukan yang sama. Tapi jauh di dalam hatinya, Zhang Ruochen juga paham dengan kultivasi dan kekuatannya sendiri. Yang jelas, dia sama sekali belum berada di level Dewi Bulan. Dalam kata lain, dia adalah pionnya.     

Chi Yao membalikan badannya dan mengamati tindakan Dewi Bulan – yang sedang menyeka bibir Zhang Ruochen. Di waktu yang sama, pupil matanya berkontraksi, namun tidak ada seorangpun yang sadar dengan perubahan kecil tersebut.     

Dewi Bulan menatap Chi Yao dengan mata cantiknya, lantas berkata, "Ya, aku sedang membela Zhang Ruochen. Sebab, aku pernah berhutang satu juta darah dewa kepadanya. Sehingga, aku bisa melatih banyak Biksu dari Daratan Guanghan selama dua tahun belakangan.     

"Selain itu, dia juga sempat meminjamkan herbal dewanya kepadaku, hingga membuat proses pemulihanku berjalan cepat. Jadi, dia benar-benar telah banyak membantu Daratan Guanghan. Faktanya, aku memang berhutang kepadanya, bahkan melampaui hutangnya kepadaku."     

"Mari kita sederhanakan semua ini, Chi Yao. Aku memang berhutang kepadanya! Selama ini, apa kau pernah mendengar Dewa yang berhutang pada pionnya? Maka dari itu, jika kau tidak tahu mengenai hubunganku dengan Zhang Ruochen, sebaiknya jangan berkata macam-macam."     

Kata-kata Dewi Bulan bagaikan jarum yang menusuk Chi Yao.     

Namun, tidak ada seorangpun yang bisa membaca pikiran Chi Yao, "Dermawan sekali dia," cibirnya.     

"Karena kau telah memperlihatkan nubuat Biksu Suci Xumi, maka aku tidak akan menghalangimu untuk mengambil Lotus Chaotic Ruang dan Waktu. Namun, Zhang Ruochen sempat membantu kalian sebelumnya. Apa kau hanya akan pergi seperti itu? Mungkin dia tidak ingin meminta imbalan darimu, tapi aku benar-benar tidak tahan melihatnya terluka seperti ini. Lagipula, dia memang layak mendapatkan imbalan darimu. Kalau dilihat-lihat, sepertinya scroll milik Biksu Suci Xumi itu luar biasa. Kau bisa meninggalkan scrollnya!"     

Sebelumnya, Dewi Bulan sempat mengamati gerak-gerik Zhang Ruochen. Sehingga, wanita itu tahu bila Zhang Ruochen memang tertarik dengan scroll Biksu Suci Xumi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.