Kaisar Dewa

Para Dewa Berdatangan ke Gunung Dewi Bulan



Para Dewa Berdatangan ke Gunung Dewi Bulan

1Chi Yao menatap scroll di tangannya. Lantas, scrollnya memancarkan cahaya, sebelum akhirnya kembali meredup. "Baiklah, ambil ini!"      3

Scroll permatanya berputar kencang dan melepaskan cahaya brilian. Akibatnya, scroll itu menimbulkan gelombang energi dahsyat.     

Zhang Ruochen mendongak dan mengamati gelombang energi tersebut, yang membuat Energi Chi di Kuil Guanghan bergejolak.     

Permata sekepalan tangannya mulai membesar, bahkan sampai melingkupi langit. Sekarang ini, permatanya sedang terjatuh ke arah Zhang Ruochen.     

Bisa dibayangkan, apabila scroll permatanya sampai mendarat di tanah, maka itu akan menimbulkan kerusakan besar.     

Dewi Bulan merentangkan tangannya. Cahaya bulan memancar dari ujung jarinya. Wanita itu menangkap scroll permata di tangannya dan mulai menetralisir energi dewanya. Setelah itu, dia memberikannya kepada Zhang Ruochen.     

Setelah menerima scroll permata dan keluar dari Kuil Guanghan, Zhang Ruochen berdiri di depan pintu masuknya, sambil memasang ekspresi murung. "Chi Yao, aku punya sesuatu untukmu!"     

Dia mengeluarkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lantas mulai membukanya.     

Halamannya terbuka dengan cepat. Sehingga, banyak tirai cahaya perak yang muncul di sekitarnya.     

Setelah itu, kuil megah keluar dari balik tirai cahaya perak.     

Gelombang energi dahsyat menyeruak dari kitab tersebut, hingga membuat tangan Zhang Ruochen gemetar hebat. Kemudian, Prinsip-prinsip Saintly Way menyeruak dan berhamburan di sekitarnya. Bahkan, kitab itu sudah tidak mampu menahannya lagi.     

Karena kuilnya sedang melayang-layang di udara, maka para Saint King dari Daratan Heaven buru-buru terbang dari kitab tersebut, bagaikan lebah yang keluar dari sarangnya. Di waktu yang sama, mereka mengaktifkan senjata saint masing-masing, yang bersinar seperti bintang di angkasa.     

Mereka yang berada di daratan pun mulai bertanya-tanya, kenapa ada begitu banyak bintang di angkasa?     

"Berani-beraninya kau mengurungku, Zhang Ruochen! Apa kau tidak tahu siapa aku?"     

"Hanya karena harta karun ruang itu, maka kau berani bersikap arogan. Tapi sekarang, karena aku sudah bebas, maka aku akan menjadi orang pertama pertama yang membunuhmu."     

"Sedari awal aku sudah mengetahuinya, Zhang Ruochen tidak akan berani membunuh kita! Kalau begitu, mari kita hancurkan dia hingga berkeping-keping."     

...     

Karena dikurung di dalam kuil dewa, maka para Saint King dari Daratan Heaven pun merasa terhina. Sehingga, kemarahan mereka sudah mencapai puncaknya.     

Tidak lama kemudian, mereka merasakan riak-riak energi dewa di sekitarnya.     

Setelah itu, mereka mulai mencari sumber energi tersebut.     

Lantas, mereka mendadak terkejut, setelah melihat kecantikan Chi Yao dan Dewi Bulan. Rasa-rasanya, matahari dan bulan sedang memancarkan sinarnya untuk menerangi semesta.     

"Mereka adalah dewa..." kata salah satu dari mereka sambil gemetar ketakutan.     

Sorot mata Chi Yao terlihat dingin. Lantas, kehendak dewanya menyeruak bagaikan ombak di lautan. "Berisik sekali kalian ini!"     

Para Saint King dari Daratan Heaven mendadak berguguran seperti lalat. Beberapa dari mereka masih berusaha menahan diri, dengan lutut yang gemetaran. Beberapa yang lain tidak sanggup berdiri lagi.     

Sambil mengamati mereka dari kejauhan, Zhang Ruochen pun menyadari sesuatu. Di mata kultivator biasa, maka para Saint King akan terlihat seperti Lord tingkat tinggi. Bahkan, mereka bisa menjadi legenda Seni Bela Diri. Tapi di hadapan Dewa, bahkan mereka tidak bisa bangkit berdiri. Ternyata perkataan Chi Yao memang benar, para Saint King hanyalah mortal, dan sama sekali tidak berguna di mata Dewa.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengepalkan tinjunya dan merasa termotivasi untuk kembali meningkatkan kekuatan.     

Apabila menimbang dari kekuatannya sekarang ini, maka perjalanannya masih sangat jauh untuk menembus Alam Dewa dan berada di level yang sejajar dengan mereka. Tapi, bila dia memang ingin menembus Alam Dewa dan bicara dengan mereka sambil mengangkat kepalanya, maka itu bukan mimpi yang mengada-ngada.     

Zhang Ruochen menyentuh scroll permata Biksu Suci Xumi secara perlahan. Matanya penuh dengan energi.     

Jika dia bisa menemukan Divine Star Soul Dewa Orion dan mengendalikan Orion Eight Star, maka dia akan mampu bertahan dari kekuatan dewa. Bahkan Chi Yao hanya bisa membunuhnya, tapi dia tidak bisa mempermalukannya.     

"Para Saint King dari Daratan Heaven ini telah membantai para elit dari Daratan Kunlun. Sebagai Dewa dari Daratan Kunlun, lalu apa yang akan kau lakukan kepada mereka?" tanya Zhang Ruochen. "Para kultivator dari Daratan Kunlun itu hanya menjalankan perintahmu untuk menyerang Dojo Xumi. Jadi, mereka semua mati karenamu."     

Suaranya sangat kencang, bahkan para kultivator dari Daratan Guanghan – yang sedang berkultivasi di Wilayah Suci Tongyou – bisa mendengarnya.     

Kebanyakan dari mereka merasa terkejut. Lantas, mereka mulai menatap Gunung Dewi Bulan, sebagaimana energi dewa menyeruak dari gunung tersebut.     

"Chi Yao? Apa beliau adalah Permaisuri dari Daratan Kunlun?"     

"Permaisuri pasti datang kemari. Energi dewanya sangat berbeda dengan Dewi Bulan. Energi itu jauh lebih kuat dan mendominasi."     

"Lihat, para Saint King sedang berlutut di Gunung Dewi Bulan. Di antara mereka adalah para pertapa yang berasal dari Ras Angel dan Elf. Apa Priest yang menangkap mereka semua?"     

"Apa Permaisuri Chi Yao akan membunuh mereka semua?"     

Salah satu Saint King – yang telah hidup selama ribuan tahun – menggelengkan kepalanya. "Beliau tidak akan melakukannya. Di antara Saint King yang berlutut di tanah itu, di sana ada Xun Ya, pemimpin muda Istana Blood War dan Wang Xu, putra Dewa Daratan Ruiya. Selain itu, masih banyak putra-putri dewa dan kaisar dari dunia lainnya. Apabila beliau membunuh mereka semua, maka itu akan membuat Daratan Heaven geram. Untuk sekarang ini, Daratan Kunlun masih belum sanggup menghadapi mereka."     

...     

Chi Yao sama sekali tidak terintimidasi. Di waktu yang sama, dia bisa membaca pikiran Zhang Ruochen dan memahami maksudnya. "Bagus sekali, Zhang Ruochen. Ini adalah hadiah yang hebat! Membunuh dan menyergap para pertapa dari Daratan Kunlun memang merupakan tindakan kriminal tingkat tinggi. Hari ini, aku akan menjatuhkan hukumanku... Mata dibalas dengan mata."     

Semua Saint King dari Daratan Heaven pun mulai gemetar ketakutan. Itulah faktanya! Mereka akan mati bila dewa sudah menghendakinya.     

Tepat setelahnya, terdengar suara dewa di angkasa. "Tunjukkan belas kasihanmu, Permaisuri!"     

Boom!     

Tiba-tiba, awan hitam muncul di angkasa dan buru-buru mendekati mereka. Terdapat sebuah bintang berdiameter 1.800 mil yang terlepas dari awan tersebut.     

Lambat laun, bintangnya mulai menukik dan melayang-layang di atas Gunung Dewi Bulan.     

Apabila diamati dengan seksama, sebenarnya itu bukanlah bintang, melainkan sebuah menara hitam.     

Ketika menara hitamnya muncul, maka jutaan cahaya dingin pun mulai terlepas darinya. Masing-masing pilar energinya seolah mampu membelah langit menjadi dua dan memenuhi angkasa.     

Sosok wanita yang mirip seperti Wang Xu – yang mengenakan armor ungu keemasan – melangkah keluar dari menara hitam. Terdapat palu hitam – dengan ukuran 10 kali lipat lebih besar dari menara hitam – di belakang wanita tersebut.     

Wanita itu adalah Wang Hanyou atau Youshen, ibu dewa Wang Xu.     

Youshen tidak tahan melihat Wang Xu berlutut di tanah, hingga dia merasa geram.     

"Permaisuri, lepaskan dia. Sejak kembali ke Dunia Langit, kondisi Daratan Kunlun memang sudah tidak stabil. Apa kau ingin memprovokasi semua orang?" Youshen berusaha menahan amarahnya dan bicara sopan.     

"Aku tidak pernah berniat untuk memprovokasi siapapun. Aku hanya ingin menjatuhkan hukuman kepada mereka yang bersalah dan orang-orang yang layak untuk dibunuh. Youshen, apa kau datang kemari untuk menjemput putramu Wang Xu, apa kau akan menyelamatkan semua Saint King dari Daratan Heaven?"     

Chi Yao tidak pernah bertemu dengan Youshen sebelumnya, tapi dengan kekuatan dewanya, maka dia bisa langsung memahami identitasnya.     

"Jangan sampai kau memprovokasi Daratan Heaven. Sudah sepantasnya kau menyerahkan semua Saint King itu kepadaku. Dengan begitu, maka konflik di antara Daratan Kunlun dan Daratan Heaven dapat berkurang," kata Youshen.     

"Sejak pertama kali aku berkultivasi, aku tidak pernah paham dengan apa yang dimaksud sebagai "kepantasan". Apa kau bisa memberitahuku, Youshen?" cibir Chi Yao.     

"Dasar Dewa baru arogan. Kau terlalu percaya diri dan sepertinya tidak ingin berkompromi. Yanshen, Bloodlord Sijia, kemarilah!" perintah Youshen.     

Sebuah bola api – berdiameter beberapa ratus mil – menyeruak dari ruang hampa, lantas berubah menjadi cincin api.     

Yanshen – yang memancarkan cahaya tiga warna – melangkah keluar dari cincin api tersebut. Tanah di bawahnya berubah menjadi lautan lava, dan hawa panasnya menyebar hingga ribuan mil di sekitarnya.     

Di waktu yang sama, seekor naga sepanjang 700 mil terbang dari Dunia Shatuo. Dia sedang menarik kereta merah darah dari jarak ribuan mil jauhnya.     

Terdapat beberapa gelombang panas di sekitar tubuh naga tersebut. Dan auranya membuat para Setengah-Biksu, Biksu, sekaligus Saint King, berlutut di tanah.     

Yang jauh lebih mengerikan, terdapat riak-riak dewa yang memancar dari kereta tersebut. Aura semacam itu bisa membuat gunung ambruk dan membuat sungai mengering.     

Naganya terbang dan melintasi jarak beberapa ratus mil jauhnya,. Naga itu sedang menarik kereta merah darah, sebelum akhirnya tiba di Gunung Dewi Bulan dalam satu tarikan nafas.     

Sosok pria berotot dengan rambut merah keluar dari kereta kunonya. Setelah itu, lautan darah seluas ribuan kaki terbentuk di bawah kakinya, dan menyelimuti Wilayah Suci Tongyou.     

Melihat itu, Wang Xu dan para Saint King dari Daratan Heaven menjadi gembira. Karena Youshen, Yanshen, dan Bloodlord Sijia sama-sama muncul di sana, maka Permaisuri dari Daratan Kunlun pasti akan melepaskan mereka, karena wanita itu tidak punya pilihan lain.     

Lagipula, Permaisuri baru saja menembus Alam Dewa. Dia masih kurang berpengalaman.     

Sebaliknya, ketiga dewa dari Daratan Heaven sama-sama punya latar belakang yang luar biasa. Bahkan Youshen – yang paling muda di antara mereka – telah berkultivasi selama 30 ribu tahun. Yang jelas, levelnya berada jauh di atas Chi Yao.     

Saat tiga dewa tangguh tiba di Dunia Shatuo, maka bukan Cuma kultivator dari Daratan Guanghan dan Daratan Kunlun yang gemetar ketakutan, tapi para kultivator dari Daratan Greater Demonic, Daratan Zifu, dan Daratan Hell Blade juga merasa demikian. Bagi mereka, itu mirip seperti kiamat.     

"Chi Yao, serahkan Wang Xu dan para Saint King dari Daratan Heaven. Setelah itu, aku berjanji tidak akan pernah mempermalukanmu lagi," kata Youshen. Bukannya memanggil Chi Yao sebagai "Permaisuri", dia langsung menyebut namanya.     

"Dunia Langit tidak ingin melihat peperangan antar dunia. Oleh karena itu, mereka telah memberikan izin kepada kami untuk menjemput para talenta muda dari Daratan Heaven. Aku akan menebus mereka semua, sebagai kompensasi atas kerugian yang diderita oleh Daratan Kunlun. Jika kau memang cerdas, sebaiknya kau mengambil tawaran ini. Kau harus bisa menekan egomu, dan berkompromi dengan kami," kata Yanshen.     

Bloodlord Sijia – pria tua berotot – mengangkat kepalanya. "Daratan Heaven adalah dunia pemimpin di semesta barat. Selama ini, kami sudah memimpin dunia-dunia besar, termasuk Daratan Guanghan dan Daratan Kunlun. Sudah sepantasnya bagi dewa muda sepertimu untuk memikirkan nasib Daratan Kunlun yang sedang berada di ambang kehancuran, bukannya terus menerus mengikuti egomu sendiri. Kau tidak akan mendapatkan keuntungan apapun setelah memprovokasi Daratan Heaven."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.