Kaisar Dewa

Perang Dewa



Perang Dewa

2"Menekan harga diriku? Berkompromi dengan orang lain? Seumur hidupku, aku tidak pernah mengenal kata-kata itu."      3

Walau Chi Yao adalah seorang wanita, tapi dia punya harga diri tinggi. Dia sama sekali tidak gentar walau ketiga dewa di hadapannya jauh lebih berpengalaman.     

"Jika kau membuat kesalahan, maka kau harus dihukum. Sama halnya seperti Daratan Heaven. Apabila kalian berani melanggar aturan, maka kalian juga harus dihukum, walau kalian berasal dari Daratan Heaven."     

Terdapat cahaya merah darah yang memancar dari tangan Chi Yao. Itu adalah Pedang Darah. Pada pedang itu, di ujungnya seolah terdapat darah merah yang sedang menetes.     

Lantas, garis-garis energi darah terlepas dari pedangnya dan menembus tubuh para Saint King dari Daratan Heaven.     

Siapapun yang terkena energi darah itu, maka darahnya akan langsung dihisap habis. Walau mereka sudah menjadi Saint King, tapi mereka masih tetap mengering dalam waktu singkat.     

Ketika pertama kali melihat Chi Yao mengeluarkan Pedang Darah, maka Youshen pun langsung memahami maksudnya. "Ternyata kau benar-benar ingin masalah." Matanya mulai memerah. Di waktu yang sama, dia juga melancarkan serangan.     

Dari jarak ribuan mil jauhnya, dia mendorong tangannya dan melepaskan sebuah bayangan raksasa.     

Serangan itu bergerak ke arah Chi Yao – yang sedang berdiri di platform – dengan kecepatan yang melampaui penglihatan para Saint King.     

Itu adalah serangan Kekuatan Batin.     

Kekuatannya sangat besar, dan semua energinya hampir berkumpul pada bayangan hitam tersebut. Walau Kekuatan Batin-nya cukup tipis, tapi energi yang terkandung di dalamnya sangat mengerikan.     

Kecuali Zhang Ruochen dan para pertapa yang sedang dilindungi oleh Dewi Bulan, maka para pertapa lainnya mulai menutupi wajah mereka masing-masing. Mereka berteriak kesakitan dan tersungkur ke tanah. Di waktu yang sama, baik mata, hidung, telinga, dan mulut mereka sama-sama mengeluarkan darah.     

Setelah melepaskan kekuatan dewanya, maka Dewi Bulan berhasil menangkal serangan Kekuatan Batin tersebut, dan melindungi penduduknya.     

Namun, di luar cahaya perlindungannya, maka area seluas 30 ribu mil persegi di luar Wilayah Suci Tongyue masih terkena dampak dari serangan tersebut. Akibatnya, banyak kultivator yang tinggal di luar sana mendadak pusing. Rasa-rasanya, jiwa suci dan kepala mereka seperti baru saja dihantam oleh sesuatu, hingga nyaris hancur.     

Bagaimanapun juga, para kultivator biasa tidak akan mampu bertahan dari serangan dewa. Walau itu hanyalah gelombang energi, tapi dampaknya masih bisa mengguncang langit dan bumi.     

Walau Youshen bergerak dengan sangat cepat, tapi reaksinya masih agak terlambat. Ketika serangan Kekuatan Batin-nya tiba di depan Chi Yao, saat itu lebih dari separuh Saint King dari Daratan Heaven sudah benar-benar mengering. Darah Saintly mereka sedang mengalir ke dalam Pedang Darah.     

Chi Yao tidak punya pilihan lain, selain menghentikan proses pembantaiannya, lalu mengangkat Lotus Chaotic Ruang dan Waktu.     

Seketika itu juga, Lotus Chaotic Ruang dan Waktu memancarkan cahaya brilian di tangannya. Cahaya itu bukan hanya menyinari area seluas 30 ribu mil persegi di luar Wilayah Suci Tongyue, tapi juga seluruh Dunia Shatuo.     

Seluruh dunia pun menjadi terang benderang.     

Bayangan Kekuatan Batin-nya sudah lebih dulu hancur, bahkan sebelum sempat menyentuh Chi Yao.     

"Apa cuma seperti ini kemampuanmu setelah berkultivasi selama 30 ribu tahun, Youshen?"     

Chi Yao menatapnya sambil menimbang-nimbang.     

Itu adalah tatapan seorang Permaisuri, yang jauh lebih akurat daripada tatapan kultivator biasa.     

Youshen adalah sosok yang luar biasa. Makhluk hidup manapun akan berlutut di kakinya dan menyembahnya. Berani-beraninya orang lain meragukan kemampuannya?     

Youshen pun mengangkat tangannya ke udara, karena dia merasa geram. Seketika itu juga, awan hitam di atas menara hitamnya mulai bergemuruh bagaikan ombak. Lantas, itu berubah menjadi lubang sebesar bintang.     

Setelah itu, cahaya bintang mulai menyinari puncak menara hitamnya, dan membuat jutaan prinsip-prinsip misteriusnya aktif. Energi yang memancar darinya jauh lebih mengerikan.     

Langit dan Bumi berubah menjadi gelap. Energi hitamnya menelan cahaya yang memancar dari Lotus Chaotic Ruang dan Waktu, sambil terus menyebar dan mulai melingkupi Gunung Dewi Bulan.     

Zhang Ruochen berdiri di belakang Dewi Bulan. Dia sedang dilindungi oleh cahaya dewa milik wanita tersebut. Meski begitu, dia masih bergidik ngeri setelah menyaksikan langitnya yang mendadak berubah menjadi gelap. Rasa-rasanya, baik Chi Suci maupun Chi Darah-nya sama-sama membeku.     

Sambil menahan nafasnya, dia melirik ke arah Supreme Saint Manjian, yang juga sedang menatapnya dan memaksakan senyuman.     

Bahkan sosok Supreme Saint pun tak berkutik di hadapan mereka. Di depan para dewa, dia merasa seperti butiran debu.     

Di Dunia Shatuo, sosok kaisar demonic keluar dari istana dan mendesah ke arah Gunung Dewi Bulan. "Ketika bintang-bintangnya berguguran dan Menara You-nya aktif, maka pertempuran ini akan menjadi semakin mengerikan."     

Kaisar Demonic itu buru-buru mengaktifkan energi demonicnya, lantas melingkupi semua kultivator yang di istana, dan membawa mereka keluar dari Dunia Shatuo.     

Di Daratan Zifu, salah satu daratan di antara tujuh dunia Shatuo, dewa mereka baru saja bangun dari hibernasi selama bertahun-tahun. Dia melepaskan kabut ungu.     

"Apa gunanya semua ini? Padahal, Daratan Kunlun sedang terpuruk. Baru saja mereka punya harapan setelah melahirkan dewa baru, kini mereka malah bertempur melawan Daratan Heaven. Kenapa mereka tidak mau berkompromi saja?" Dia mendesah putus asa, seolah sedang melepaskan beban kehidupan.     

Semua Dewa dari Dunia Shatuo juga menyadari pertempuran tersebut.     

Mereka beranggapan kalau Dewa muda dari Daratan Kunlun cuma ingin pamer kekuatan, dan menolak bersikap rendah hati.     

Karena Daratan Kunlun sedang terpuruk, maka idealnya mereka harus berkompromi dan pilih main aman.     

Ketujuh Dunia Shatuo merupakan dunia yang paling lemah di semesta barat. oleh karena itu, para dewa mereka paham dengan tanggung jawab masing-masing. Sebab, mereka punya jutaan penduduk yang harus dilindungi. Mereka harus menjaga dunianya agar tetap utuh.     

Kadang kala, bahkan dewa seperti mereka akan melakukan hal-hal yang memalukan demi keberlangsungan hidup dunia masing-masing. Dengan begitu, maka para penduduk di dunia mereka tidak akan diperbudak oleh dunia lain. Yang lebih parahnya lagi, mereka tidak akan dimakan oleh dunia lain.     

Mereka hidup dengan berbekal percaya, bahwa suatu hari ini sosok pahlawan akan lahir dan membuat dunia mereka kembali berjaya. Selama mereka masih bisa hidup, maka harapan semacam itu masih akan selalu terjaga.     

Tapi rupanya, Chi Yao memilih jalan yang berbeda dari mereka.     

Sebenarnya, wanita itu masih bisa menahan emosi atau bahkan menundukkan kepalanya, tapi ketika orang lain telah bersikap kelewat batas terhadapnya, maka dia tidak akan pernah terima dihina-hina. Melindungi harga diri dan keberlangsungan hidup Daratan Kunlun bukanlah tujuan utamanya. Sebaliknya, wanita itu lebih memilih mati di tengah medan pertempuran. Jika dia memang ditakdirkan mati dalam pertempuran tersebut, maka dia harus bisa memastikan bahwa musuhnya juga ikut mati bersamanya.     

Chi Yao bergumam sambil mengangkat Pedang Darah-nya. Lantas, pedang darahnya memancarkan cahaya merah darah.     

Pedangnya merobek kegelapan dan berbenturan dengan Menara You sebesar bintang.     

Ketika itu, telinga Zhang Ruochen terasa sakit. Dia sedang mengamati pemandangan menakjubkan di angkasa, tapi dia tidak bisa mendengar apapun.     

Energi dewa dan menara hitamnya melepaskan cincin-cincin energi, yang menyebar ke segala penjuru. Pada daratan di bawahnya, maka bukit, danau dan gunung di sekitarnya pun berubah menjadi tumpukan pasir. Dalam waktu singkat, semuanya rata dengan tanah dan berubah menjadi padang pasir.     

Ketika berada di jarak 1.800 mil jauhnya, Menara You-nya hancur dan berguguran ke tanah.     

Ternyata, fragmen-fragmen kecil itu dapat menimbulkan kawah raksasa setelah mendarat ke tanah. Bahkan, diameter kawahnya mencapai ribuan mil.     

Tentu saja, fragmen yang paling besar memiliki daya rusak yang paling mengerikan. Saat fragmennya mendarat, maka ruang di sekitarnya terguncang hebat, hingga berubah menjadi lubang hitam yang sangat dalam.     

Bukan cuma Wilayah Suci Tongyoue, tapi beberapa dunia lain di sekitarnya juga hancur.     

Untung saja, para Supreme Saint di dunia mereka sudah memindahkan sebagian besar kultivatornya ke tempat aman. Kalau tidak, bisa-bisa kultivator mereka akan punah.     

Mereka sedang menatap Menara You yang baru saja dihancurkan, dan mereka benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.     

Bahkan para dewa dari Tujuh Dunia Shatuo juga menahan nafas masing-masing.     

Youshen pun merasa tercengang. "Bagaimana mungkin? Menara You terbuat dari Besi Hanyou. Itu adalah bahan dewa di level sepuluh, tapi kenapa kau bisa menghancurkannya dalam satu kali serangan?"     

Bahan dewa di level 10 merupakan bahan yang paling kuat di seantero semesta. Biasanya, bahan-bahan semacam itu digunakan untuk menempa senjata ultimate.     

"Substance of Creation... pedangmu terbuat dari besi alami," kata Youshen dengan suara pelan.     

Chi Yao melayang di udara dan mengenakan jubah sutra. Dia membawa Pedang Darah di salah satu tangannya, sedangkan tangan yang lain menggenggam Lotus Chaotic Ruang dan Waktu. Dia menatap Youshen di bawahnya. "Ternyata kemampuanmu sama seperti Jushen, sosok dewa yang pernah kubunuh."     

Kata-katanya bagaikan jarum yang menusuk telinga, hingga membuat Youshen geram.     

"Ternyata kau benar-benar cari mati!"     

"Dingxinghai!" teriaknya.     

Pilar dewa hitam – sekitar 29.400 meter – muncul dari pusat Menara You.     

Pilar itu adalah Dingxinghai.     

Dingxinghai merupakan inti dari Menara You, yang mengandung sifat alami energi kegelapan. Namun, benda hitam itu biasanya lebih dikenal sebagai Besi Hitam Murni, dan kualitasnya lebih hebat dibandingkan Besi Hanyou.     

Jika Youshen mengerahkan segenap kekuatannya, maka dia bisa mengubah pergerakan bintang di semesta.     

Youshen menggenggam Dingxinghai dan mulai melancarkan serangan ke arah Chi Yao.     

Yanshen dan Bloodlord Sijia sama-sama saling menukar pandangan, sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk bergabung ke dalam pertempuran dan mulai menyerang Chi Yao.     

Sambil menjentikkan jarinya, Yanshen mengeluarkan Divine Purification Flame, yang berubah menjadi tangan raksasa, dan menerjang kepala Chi Yao.     

Api semacam itu mampu merobek ruang, hingga menimbulkan beberapa celah ruang di angkasa. Masing-masing celahnya sepanjang ribuan mil.     

Zhang Ruochen mengamati pertempuran itu sambil menghirup nafas dalam-dalam. Di depan dewa semacam Yanshen, maka pencapaiannya dalam Ilmu Ruang terasa masih sangat rendah.     

Berdasarkan para kultivasinya sekarang ini, maka dia masih kesulitan untuk merobek ruang sepanjang 30 meter di Dunia Langit. Tapi dengan kemampuannya, dewa itu bisa merobek ruang sepanjang lebih dari beberapa ribu mil.     

Bloodlord Sijia menyuntikkan banyak Prinsip Pukulan ke tangannya. Sambil menggunakan tangannya seperti pedang, dia menyerang Chi Yao dari kejauhan.     

Yang jelas, kekuatan Bloodlord Sijia jauh lebih unggul dibandingkan Youshen dan Yanshen. Sebab, serangan itu mampu membelah langit menjadi dua, hingga membuat area di sekitarnya menjadi zona mematikan.     

Sebenarnya, pertempuran itu sangat memalukan. Sebab, tiga dewa senior sedang mengepung dewa baru.     

Para dewa dari Daratan Greater Demonic, Daratan Zifu, Daratan Tianmu, dan yang lainnya mendesah panjang. Saat Dunia Langit membiarkan pertempuran itu terjadi, artinya Daratan Heaven sudah melakukan persiapan sebelumnya.     

Hari ini, rasa-rasanya dewa dari Daratan Kunlun itu akan menemui ajalnya.     

Tepat setelah itu, cincin cahaya putih berdiameter 30 meter, muncul di bawah kaki Dewi Bulan. "Jangan keluar dari cincin cahayanya," kata Dewi Bulan kepada Zhang Ruochen dan yang lainnya.     

Lantas, Dewi Bulan terbang di atas Gunung Dewi Bulan. Sosoknya yang cantik sedang berselimutkan cahaya terang. "Mereka yang berani masuk tanpa izin, lantas melukai penduduk, dan berbuat onar di Daratan Guanghan memang layak dihukum mati."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.