Kaisar Dewa

Kekuatan Tongkat Priest



Kekuatan Tongkat Priest

2"Kau telah membuat kesalahan besar, Zhang Ruochen. Hari ini, bahkan Dewi Bulan tidak akan bisa melindungimu." Bayangan iblis itu mendadak geram. Matanya penuh dengan kobaran api.      2

"Aku memang telah membuat kesalahan besar, tapi kurasa kau tidak akan bisa membunuhku dengan kemampuanmu itu."     

Setelah bicara seperti itu, Zhang Ruochen kembali melancarkan serangan ke arahnya dengan menggunakan Tongkat Priest. Serangan itu membuat bayangan iblisnya terpental dan mendarat di tebing Dewi Bulan. Itu benar-benar memalukan.     

Bayangan iblisnya mirip seperti Blackheart Demonlord, karena aura yang memancar darinya sangat mirip.     

Banyak kultivator yang membelalakkan matanya, karena Zhang Ruochen nyaris mengalahkan Blackheart Demonlord.     

Ling Xiu, sosok Supreme Saint Kekuatan Batin, sedang berdiri di sudut Dunia Shatuo. Dengan menggunakan Kekuatan Batin-nya, maka dia sedang mengamati proses pertempuran tersebut, lantas mengirimkan rekaman pertempuran dengan menggunakan metode tertentu.     

Signal Flare-nya menyebar dengan cepat dan menimbulkan kegaduhan di kota-kota besar Dunia Langit.     

"Bayangan iblis itu berasal dari Daratan Black Demon. Aku pernah melihat patungnya."     

"Siapa pemuda yang bertempur melawan Blackheart Demonlord?"     

"Itu bukan, bukan Zhang Ruochen, kan? Kenapa dia bertempur melawan Blackheart Demonlord? Tidak, tidak. Ini tidak benar. Salah satu dari mereka adalah dewa, sedangkan satunya lagi masih berada di Alam Saint King. Kenapa mereka bertempur satu sama lain? Apa pria itu adalah leluhurnya Zhang Ruochen?"     

"Lihat, Zhang Ruochen menyerang dan berhasil menghempaskan Blackheart Demonlord! Maksudku, leluhurnya Zhang Ruochen."     

"Benarkah? Dia adalah dewa yang pernah selamat dari Yuanhui Calamity. Ouch, ternyata dia dihempaskan seperti anak kecil!"     

...     

Berita itu menyebar dengan sangat cepat di Dunia Langit. Beberapa Supreme Saint Kekuatan Batin mulai memperlihatkan rekaman pertempuran tersebut di atas langit kota-kota besar.     

Setelah melihat rekaman itu – di mana Zhang Ruochen mirip seperti dewa – maka Blackheart Demonlord pun mulai menggertakkan giginya. Apabila dia sedang berdiri di tengah kerumunan, maka dia ingin membenamkan kepalanya ke tanah.     

Entah rekaman pertempuran itu benar atau tidak, tapi itu membuat reputasi Blackheart Demonlord tak ada bedanya dengan anjing.     

Sementara itu, Blackheart Demonlord sendiri masih bertempur melawan Chi Yao. Dia sedang menatap Gunung Dewi Bulan.     

Sosok demonic yang berada di Gunung Dewi Bulan hanyalah bayangannya. Itu adalah bayangan yang diciptakan melalui nafasnya, hingga membuat kemampuannya sangat terbatas. Sebaliknya, Zhang Ruochen dapat meminjam kekuatan dewa dengan menggunakan Tongkat Priest tersebut. Yang jelas, bayangan iblisnya bukanlah tandingan Zhang Ruochen.     

Blackheart Demonlord juga kagum dengan kemampuan Zhang Ruochen, karena pria itu mampu menahan satu per seribu kekuatan Dewi Bulan, padahal fisik dan jiwa sucinya masih berada di Alam Saint King.     

Setelah mencabut sehelai rambutnya, maka Blackheart Demonlord mulai menciptakan kembaran dewa dan menyuntikkan darah demonic ke dalamnya.     

Tidak lama kemudian, energinya pun mulai meningkat pesat. Ketika dia membuka tangannya, maka petir dan guntur mulai bergemuruh di angkasa. Sekarang ini, kembaran dewanya telah berubah menjadi awan demonic hitam dan muncul di atas Gunung Dewi Bulan dalam satu kedipan mata.     

Zhang Ruochen menginjak bayangan iblis di bawahnya. Namun, dia merasakan tekanan besar di atas kepalanya. Ketika itu, dia mendongak dan melihat sosok raksasa di balik awan demonic. Tubuhnya sangat besar, bagaikan gunung demonic kuno.     

Aura yang memancar darinya sangat kuat, hingga membuat Zhang Ruochen kesulitan bernafas.     

"Apa Blackheart Demonlord yang datang secara langsung? Tidak. Auranya memang kuat, tapi auranya masih belum bisa menandingi Youshen dan Dewa Api. Kurasa, dia bukan tubuh asli Blackheart Demonlord."     

Bang!     

Sambil menggenggam Tongkat Priest dengan kedua tangannya, Zhang Ruochen menghancurkan bayangan iblisnya, dan membuatnya berubah menjadi ribuan partikel energi.     

Seolah tertarik dengan sesuatu, maka energi-energi itu pun kembali beterbangan, sebelum akhirnya masuk ke dalam tubuh kembaran dewa.     

"Matilah kau!"     

Zhang Ruochen kembali melancarkan serangan dan merobek ruang, sambil berusaha mendorong kembaran dewanya ke ruang hampa.     

"Brengsek, berani-beraninya kau menghancurkan Three Thousand Will-ku. Hari ini, aku akan memberimu pelajaran!"     

Kembaran dewanya mengatupkan tangan dan membuat ratusan ribu petir demonic menyambar di langit dan bumi. Sambaran petirnya berkumpul di tangan dan berubah menjadi pilar petir raksasa, hingga menyambar Zhang Ruochen di bawahnya.     

Zhang Ruochen menggenggam Tongkat Priest di tangannya, dan kembali meminjam kekuatan Dewi Bulan.     

Ketika itu, terdengar suara dewa di telinganya. "Bloodlord Erjia telah membawa senjata supreme dari Istana Dewa Bloody War, Infernal Asuran Icon. Dia memang sudah berniat untuk mengalahkan Dewi Bulan. Sekarang ini, wanita itu pasti sedang bertempur sengit melawannya. Oleh karena itu, semakin banyak kekuatan yang kau pinjam, maka itu akan membuatnya semakin lemah."     

Kata-kata kembaran dewa itu pun mempengaruhi Zhang Ruochen. Di waktu yang sama, dia menjadi ragu-ragu.     

Sebab, dia masih belum paham dengan cara kerja kekuatan dewa. Selain itu, Zhang Ruochen juga tidak tahu seberapa banyak energi yang telah dipinjamnya dari Dewi Bulan. Oleh karena itu, Zhang Ruochen khawatir bila dirinya akan menjadi beban bagi wanita tersebut.     

Ketika dia sedang merasa ragu-ragu, kembaran dewa itu tiba-tiba melancarkan serangan ke arah kepala Zhang Ruochen.     

Pada saat itu, inskripsi-inskripsi di Gunung Dewi Bulan mulai bermunculan dan berbenturan dengan sambaran petirnya.     

Seseorang baru saja mengaktifkan "Blood Moon Swallowing Heaven Formation" dan menghentikan serangan tersebut.     

Kembara dewanya pun sempat tercengang sebentar. Sambil mengamati daratan di bawahnya, akhirnya dia menemukan sosok berambut perak pada pusat formasi Gunung Dewi Bulan.     

Dia adalah Kong Lanyou. Dialah yang mengaktifkan formasi itu dengan menggunakan darah Supreme Saint.     

"Bila kau ingin membunuh sepupuku, sebaiknya kau langkahi dulu mayatku!"     

Kong Lanyou paham dengan kemampuan kembaran dewa tersebut. Dia beberapa kali lipat lebih tangguh dibandingkan bayangan iblis sebelumnya.     

Walau dia harus menghabiskan semua darah Supreme Saint-nya, tapi dia akan tetap melindungi Zhang Ruochen.     

Di waktu yang sama, Supreme Saint Manjian juga berada di sana, meskipun dia sudah tak punya kepala. Sambil berjalan menghampiri formasi dewanya, saat itu dia kembali menyuntikkan energi supreme ke dalam formasi tersebut.     

Darah Supreme menyembur dari lehernya seperti air mancur, dan mulai mengenai inskripsi-inskripsi formasi.     

Setelah itu, formasinya pun menjadi lebih kuat.     

Kemudian, terdengar suara Dewi Bulan di dalam benak Zhang Ruochen. "Kau boleh meminjam sebanyak apapun energi yang kau butuhkan asalkan kau mampu menanggungnya. Singkirkan kembaran dewanya secepat mungkin, lalu pinjamkan Kuali Rusa Kaiyuan-mu kepadaku. Hari ini, aku punya kejutan untukmu."     

Zhang Ruochen pun mendesah lega setelah mendengar suara Dewi Bulan. Artinya, wanita itu tidak terlalu kesulitan selama bertempur melawan Bloodlord Sijia di ruang angkasa. Zhang Ruochen juga sadar bila kembaran dewa itu hanya ingin mengintimidasinya. Padahal, sebanyak apapun dia meminjam kekuatan Dewi Bulan, tapi itu tidak akan berpengaruh apa-apa kepadanya.     

"Dasar licik. Tak kusangka, rupanya dewa sepertimu masih menggunakan cara rendahan semacam itu untuk mengalahkan Saint King."     

Zhang Ruochen pun menjadi semakin geram. Sambil mengerahkan segenap upayanya, maka dia kembali meminjam kekuatan Dewi Bulan sampai di batas maksimal. Setelah itu, Tongkat Priest-nya menjadi semakin terang.     

Kembaran dewanya juga menemukan sesuatu yang ganjil, hingga dia buru-buru melancarkan serangan. Namun, Blood Moon Swallowing Heaven Formation sudah lebih dulu menangkis semua serangannya. Formasi itu mendapatkan suntikan kekuatan dari Supreme Saint Manjian dan Kong Lanyou.     

"Ultimate Demonic Mark!"     

Kembaran dewanya mengatupkan tangan ke depan dan mulai menggambar pola tertentu. Di waktu yang sama, dia melepaskan prinsip-prinsip Saintly Way dari dalam dirinya. Lantas, pola demonic – yang terdiri dari ribuan tengkorak – tiba-tiba muncul di atas Gunung Dewi Bulan.     

Boom!     

Setelah itu, pola demonicnya turun dan berbenturan dengan dinding pertahanan formasi.     

Bukannya formasi itu kurang kuat. Hanya saja, formasinya masih belum diaktifkan secara maksimal.     

Setidaknya dibutuhkan 12 Supreme Saint untuk mengaktifkan formasi tersebut. Jika 12 Supreme Saint menopang formasi tersebut, bahkan sosok Dewa tidak akan bisa menembus pertahanan formasi di Gunung Dewi Bulan.     

Tubuh tanpa kepala Supreme Saint Manjian – yang mirip seperti gunung kuno raksasa – ambruk ke tanah.     

"Manjian!"     

Segaris darah muncul di kening Kong Lanyou. Wanita itu sempat melirik Zhang Ruochen, sebelum dia juga tersungkur ke tanah. Darah di keningnya pun mulai menyebar di tubuh putihnya.     

Zhang Ruochen berteriak geram. Setelah itu, tubuhnya mulai mengalami keretakan. Padahal, pola demonic itu belum menyentuhnya. Retakan-retakan itu muncul akibat energi Dewi Bulan yang terlalu besar.     

Sambil menggenggam Tongkat Priest di tangannya, Zhang Ruochen melompat ke udara. Dia menghancurkan pola demonic dan menyerang kembaran dewa dengan tongkatnya.     

Terdengar ledakan kencang, sebagaimana kembaran dewanya hancur berkeping-keping.     

Serangan itu melepaskan banyak energi demonic, sampai-sampai tubuh asli Blackheart Demonlord bisa merasakannya. Seketika itu juga, tubuhnya gemetar, dan pergerakannya melambat.     

Ketika kembaran dewanya meledak, sebagian tubuh Zhang Ruochen juga mengalami hal serupa, hingga membuat darahnya menyembur ke segala penjuru. Tulang-tulangnya bermunculan. Zhang Ruochen menahan rasa sakitnya sambil menggertakkan gigi.     

Meski begitu, dia masih belum berhenti. Dia kembali bergerak maju dan hendak menghampiri Dewi Bulan, yang sedang bertempur melawan Bloodlord Erjia di dalam celah ruang.     

Ketika terbang di udara, dia sempat melirik Kong Lanyou. Setelah melihat Kong Lanyou tergeletak di tanah, dia pun merasa semakin geram. Namun, Zhang Ruochen juga paham kalau dia tidak boleh berhenti. Dia harus bergegas menghampiri Dewi Bulan dan membantunya.     

Setelah dia membantu Dewi Bulan untuk mengalahkan Bloodlord Erjia, maka itulah kemenangan yang sesungguhnya.     

"Padahal, Peti Kristal Sun-moon bagaikan senjata ultimate, dan mengandung daya destruktif tinggi. Tapi kenapa Dewi Bulan masih ingin meminjam Kuali Rusa Kaiyuan? Apa karena senjata ini lebih kuat daripada Peti Kristal Sun-moon?" Zhang Ruochen bertanya-tanya.     

Dewa Api, Youshen, dan Bloodlord Sijia sedang mengamati pertempuran dari sisi samping. Setelah melihat Zhang Ruochen berhasil menghancurkan kembaran dewa Demonlord, maka mereka pun tidak bisa tinggal diam. Masing-masing dari mereka melepaskan pilar energi dan berusaha menyerang Zhang Ruochen dari jarak jauh.     

Pilar energinya mengandung kekuatan dewa, yang jauh lebih kuat dibandingkan kembaran dewa Demonlord. Walau dia bisa meminjam kekuatan Dewi Bulan, tapi Zhang Ruochen tidak akan sanggup menghentikan serangan mereka bertiga.     

"Terima ini!"     

Zhang Ruochen tidak punya pilihan lain, selain mengeluarkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu. Setelah itu, dia merobek ruang dan masuk ke dalam celah ruang tersebut.     

"Padahal si brengsek ini masih berada di Alam Saint King, tapi dia sudah benar-benar membuat kita bermasalah. Aku tak bisa membayangkan seperti apa jadinya kalau dia sudah berhasil menembus Alam Supreme Saint atau Dewa," gumam Youshen pada dirinya sendiri.     

Dewa Api benar-benar khawatir dengan perrgerakan Zhang Ruochen. Pria itu masih berada di Alam Saint King, tapi dia sudah berani ikut campur ke dalam pertempuran Dewi Bulan dan Bloodlord Erjia. Sebenarnya, apa yang hendak dilakukannya? Pasti ada yang tidak beres dengan hal tersebut.     

Dewa Api buru-buru melesat maju dan masuk ke Dunia Shatuo, sebagaimana dia ingin menghentikan pergerakan Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.