Kaisar Dewa

Kembali Bertemu Guoguo dan Monster Ape



Kembali Bertemu Guoguo dan Monster Ape

3Kekuatan kecil?      3

Zhang Ruochen tidak tahu harus bicara apa.     

Mungkin di mata Dewi Bulan, kaki kiri dewa sama sekali tidak signifikan. Namun, bagi Zhang Ruochen, itu benar-benar sangat kuat. Bahkan, kekuatannya berkali lipat lebih besar daripada kekuatannya sendiri.     

Jika dia harus membandingkan kaki kiri dewa dengan sesuatu, maka itu sama seperti prajurit kuat seberat 200 pon. Sebaliknya, Zhang Ruochen cuma seperti bocah berusia tujuh atau delapan tahun di depan prajurit tersebut. Dengan kekuatannya sekarang ini, maka dia tidak akan mampu mengalahkan prajurit itu.     

Prajurit kuat itu memberikan beban tersendiri padanya.     

Dan itu membuatnya tak bisa berjalan tegak.     

Jika dia ingin mengendalikan kaki kiri dewa sesukanya, maka prosesnya masih teramat jauh.     

Meski begitu, memiliki kaki kiri dewa masih cukup menguntungkan baginya. Jika dia terus melatih dan memurnikannya, mungkin dia bisa mendapatkan banyak manfaat darinya di kemudian hari..     

Setelah itu, Zhang Ruochen memikirkan hal lainnya. "Bagaimana keadaan Kong Lanyou?"     

Dia masih ingat bahwa sebelum dirinya pingsan, saat itu Kong Lanyou sedang terluka parah. Oleh karena itu, dia pun mengkhawatirkannya.     

Dewi Bulan tidak berkata apa-apa, hingga membuat atmosfir di Kuil Guanghan menjadi muram.     

Semakin muram atmosfirnya, maka Zhang Ruochen pun menjadi semakin khawatir. "Ada apa? Katakan pada saya. Seburuk apapun berita itu, saya pasti bisa menghadapinya," katanya.     

Dewi Bulan mendesah pelan. "Tubuh immortalnya hancur. Kultivasinya turun ke level Saint King."     

Mendengar itu, hati Zhang Ruochen terasa sakit, sebagaimana dia mulai mengepalkan tinjunya erat-erat. "Blackheart Demonlord memang brengsek. Setelah aku menjadi dewa, maka aku pasti akan membunuhnya."     

Jika Saint King ingin menguasai Fisik Immortal, maka mereka harus menembus Alam Supreme Saint terlebih dahulu. Akan tetapi, Supreme Saint bukan cuma membutuhkan talenta tinggi, tapi juga akumulasi dari banyak pencapaian lainnya.     

Setelah berhasil menguasai fisik semacam itu, maka mereka bisa hidup sampai 3 ribu tahun lamanya.     

Dengan begitu, maka tubuh mereka tidak akan membusuk setelah ribuan tahun lamanya.     

Namun, setelah Fisik Immortal Supreme Saint hancur dan levelnya turun, maka untuk kembali membentuknya, dibutuhkan usaha yang ribuan kali lipat lebih besar daripada sebelumnya.     

Walau ada beberapa kultivator yang bisa membentuk kembali tubuh immortalnya, tapi hanya segelintir dari mereka yang berhasil melakukannya. Kebanyakan dari mereka masuk ke dalam kategori rata-rata, dan mereka tidak akan bisa kembali ke Alam Supreme Saint.     

Kong Lanyou terluka parah. Di kemudian hari, perjalanan kultivasinya akan penuh dengan kesulitan dan kegelapan.     

Semua itu terjadi karena Kong Lanyou baru menjadi Supreme Saint selama beberapa tahun, hingga pondasinya masih belum stabil. Jika dia seperti Supreme Saint Manjian - yang sudah berkultivasi sejak ribuan tahun silam - maka insiden semacam itu tidak akan terjadi.     

"Jangan terlalu mengkhawatirkannya. Mungkin, itu juga tidak terlalu buruk baginya," kata Dewi Bulan.     

Zhang Ruochen menganggapnya sebagai kata-kata hiburan belaka, hingga dia tidak terlalu mendengarkannya. Dia ingin pergi meninggalkan Kuil Guanghan dan bergegas ke Wilayah Suci Chaisang untuk mengunjungi Kong Lanyou.     

Dia benar-benar paham betapa pahitnya jika kultivator kehilangan levelnya.     

Kong Lanyou telah menunggunya selama 800 tahun dan menjalani hidupnya dengan menyimpan dendam kepada Chi Yao.     

Selama 800 tahun belakangan, wanita itu telah menelan pahitnya hidup sendirian. Maka dari itu, hatinya pasti sudah sangat lelah. Padahal, dia adalah wanita yang sangat cantik, tapi rambutnya sudah memutih. Zhang Ruochen tidak akan pernah bisa melupakan derita yang memancar dari tatapan mata wanita tersebut.     

"Jika kau ingin mencarinya, kurasa kau harus pergi ke Daratan Kunlun," kata Dewi Bulan.     

"Daratan Kunlun? Dia sudah kembali ke Daratan Kunlun?" Zhang Ruochen terdiam.     

"Bukan cuma wanita itu yang pergi kesana, tapi semua kultivator di level Saint King dari Dunia Langit juga demikian!" kata Dewi Bulan.     

Hati Zhang Ruochen tersentak, dan matanya membelalak. "Apa Altar Langit dan Bumi sudah dihancurkan?"     

"Ya."     

"Sudah berapa lama?"     

"Satu bulan."     

"Selama itu?"     

"Altar Langit dan Bumi dihancurkan satu bulan yang lalu, tapi pasukan utama dari dunia-dunia besar baru berangkat kesana sejak beberapa hari yang lalu. Maka dari itu, bila kau masih punya urusan di Daratan Kunlun, sebaiknya kau segera pergi kesana, karena sekarang ini masih belum terlambat," kata Dewi Bulan.     

Zhang Ruochen mendesah lega, sambil berusaha menenangkan diri dan menata ulang pikirannya.     

Yang jelas, dia harus kembali ke Daratan Kunlun. Ibunya - Selir Lin - dan juga kakak keempat, saudari kesembilan, dan para pengikut lamanya dari Pusat Kekaisaran Suci. Mereka semua harus diselamatkan dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.     

Selain itu, dia juga punya beberapa urusan yang harus diselesaikan di sana.     

Zhang Ruochen masih belum bisa percaya dengan perkataan Chi Yao, akibat dendam mereka di masa 800 tahun silam. Selain itu, dia juga tidak percaya bila ayahnya telah dikendalikan oleh Permaisuri Darah. Bahkan dewa tidak akan sanggup mengubah kaisar tangguh seperti ayahnya menjadi boneka.     

Jika ayahnya memang telah menjadi bonekanya Permaisuri Darah, lantas kenapa dia berkultivasi di Daratan Buddha Barat dan menitipkan Payung Delapan Naga kepada Peri Cihang?     

Ketika Zhang Ruochen kembali memikirkannya, tiba-tiba dia menyadari sesuatu. Mestinya ada salah paham di masa 800 tahun silam.     

"Pada waktu itu, Peri Cihang cuma bilang kalau di masa 800 tahun silam, salah satu kaisar dari Daratan Kunlun sempat menitipkan Payung Delapan Naga untuk diberikan kepadaku. Tapi, 800 tahun silam, ayahku bukanlah satu-satunya kaisar di Daratan Kunlun.     

"Apa sosok yang sudah menjadi Buddha itu bukanlah ayah? Kalau begitu, kenapa dia tidak menemuiku secara langsung?"     

"Kalau dia bukan ayah, lantas kemana pergi ayahku? Apa ayahku masih hidup?"     

"Selain itu, ternyata Blackie adalah kawan lamanya Blackheart Demonlord. Dia juga sangat dekat dengan Permaisuri Seribu Tulang… apa dia juga sedang menyembunyikan sesuatu dariku? Apa dia benar-benar Kaisar Pembunuh dari masa seribu tahun silam? Tapi kenapa Biksu Suci Xumi menyegelnya di Grafik Kayu Yin Yang?"     

"Apa ibuku benar-benar Permaisuri Darah?"     

…     

Ada terlalu banyak pertanyaan di kepala Zhang Ruochen. Setelah itu, dia menutup matanya dan bertanya, "Dewi Bulan, di mana Blackie?"     

"Si Phoenix?"     

"Setelah pertempuran terakhir, dia pergi meninggalkan Gunung Dewi Bulan dan belum kembali sampai sekarang," kata Dewi Bulan.     

"Bangsat."     

Zhang Ruochen mengepalkan tangannya dan merasa geram. Si brengsek itu pasti menyimpan banyak rahasia, dan khawatir bila Zhang Ruochen akan menginterogasinya. Maka dari itu, dia melarikan diri lebih awal.     

"Jika aku kembali bertemu dengannya, maka aku akan mencabuti bulu-bulunya."     

"Saya akan pergi sebentar."     

Zhang Ruochen memanggil Kereta Naga Emas. Dia ingin diantar menuju ke tempat lain.     

Sebelum kembali ke Daratan Kunlun, dia harus menyelesaikan beberapa urusan.     

Empat jam kemudian, Zhang Ruochen tiba di sebuah kuil yang dikelilingi oleh gunung. Sambil menggerakkan kereta naganya, dia berhenti di atas puncak gunung dan melepaskan gelombang suara. "Pangeran Mahkota Pusat Kekaisaran Suci berkunjung ke gunung."     

Pusat Kekaisaran Suci memiliki dua binatang buas yang sama-sama berada di Alam Supreme Saint. Mereka menjaga dua kuil di Dunia Shatuo, dan menduduki wilayah tersebut. Para Setengah-Biksu, Biksu, dan Saint King dari Pusat Kekaisaran Suci berkultivasi di sana.     

Zhang Ruochen pergi ke kuil lainnya.     

Mereka adalah para binatang buas yang pernah menjaga kerajaan. Mereka juga Supreme Saint yang punya kredibilitas tinggi. Mereka pernah bertemu dengan Kaisar Ming di masa 800 tahun silam. Oleh karena itu, Zhang Ruochen menolak percaya jika mereka tidak tahu apa-apa.     

Beberapa saat kemudian, terdengar suara auman dari gunung suci tersebut, sebagaimana dua aura demonic menyeruak darinya.     

Lantas, seekor kelinci dan Demonic Ape bergerak mendekatinya dari arah munculnya aura tersebut.     

"Zhang Ruochen, akhirnya kau tiba di sini. Kupikir para dewa itu telah membunuhmu!" kelinci yang sebesar babi itu bergerak cepat mendekati Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen buru-buru bergerak ke sisi samping untuk menghindarinya.     

Bam!!     

Kelinci itu tersungkur ke tanah dan menciptakan lubang raksasa.     

"Itulah yang akan terjadi bila kau berbuat tidak sopan kepada Yang Mulia."     

Demonic Ape memutar bola matanya dan memberikan salam kepalan tangan kepada Zhang Ruochen, "Salam, Yang Mulia."     

Kedua binatang buas di depannya adalah Kelinci Rakus - Guoguo - dan Demonic Ape. Mereka pernah mencuri herbal dewanya di masa silam.     

Daun-daun itu sangat berharga bagi Zhang Ruochen, hingga dia tidak rela bila mereka memakannya.     

Faktanya, satu helai daun itu dapat membuat Dewi Bulan memulihkan 50 persen kekuatannya.     

Tapi, setidaknya mereka berdua tidak menyia-nyiakan daun tersebut. Karena sekarang ini, kultivasi mereka sudah berada di Alam Saint King level enam. Selain itu, aura yang memancar dari mereka juga mirip seperti dewa demonic.     

Ternyata, kedua binatang itu berkembang lebih cepat dibandingkan Putri Li Putih, yang juga sama-sama mencuri herbal dewa.     

Namun, Putri Li Putih berkultivasi secara perlahan. Dia juga mempelajari Prinsip Kebenaran. Oleh karena itu, tidak ada yang mampu menandinginya di alam yang sama. Sebaliknya, kedua binatang buas itu berkultivasi dengan makan banyak-banyak. Mereka sama sekali tidak bisa disejajarkan.     

Ketika Zhang Ruochen teringat kembali mengenai daun-daun yang pernah mereka curi, maka dia pun menjadi geram.     

"Kenapa cuma ada kalian berdua? Di mana kedua Golden Beast King?" tanya Zhang Ruochen.     

"Bencana besar sedang terjadi di Daratan Kunlun. Jadi, mereka pergi ke sana untuk bergabung ke dalam pertempuran," kata Demonic Ape.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi dan membalas, "Omong kosong. Hanya para pertapa di bawah Alam Supreme Saint yang boleh bertempur di Daratan Kunlun."     

Kelinci Rakus berdiri dan mengelus perut buncitnya. "Anda benar, mereka yang berada di Alam Supreme Saint tidak boleh masuk ke sana. Namun, bintang-bintang di sekitar Daratan Kunlun akan menjadi medan pertempuran para Supreme Saint.     

"Ternyata, mereka bukan cuma bertempur satu sama lain, tapi mereka juga ingin mencuri planet dewa peninggalan para dewa Daratan Kunlun. Masing-masing planet dewa itu akan menarik perhatian para Supreme Saint, karena planet itu dapat membantu mereka menembus Alam Dewa."     

"Sial," Zhang Ruochen mendengus.     

Planet-planet di sekitar Daratan Kunlun adalah harta karun peninggalan dewa-dewa kuno. Sekarang ini, dia cuma bisa mengamati para Supreme Saint dari Dunia Langit dan Dunia Neraka memperebutkannya satu sama lain. Hal itu membuatnya sangat geram.     

Kelinci Rakus memutar bola matanya dan berkata, "Sebenarnya, tidak semudah itu mendapatkannya. Sebab, tanpa koordinat yang tepat, bahkan Supreme Saint akan kesulitan untuk menemukan planetnya…     

"Karena setelah Dewa mati, maka planet dewanya akan meredup. Planet itu akan melayang di semesta gelap, dan hanya bisa ditemukan dengan Kekuatan Batin.     

"Kata kedua Beast King, bintang-bintang di sekitar Daratan Kunlun mirip seperti lautan luas, sedangkan Planet Dewa-nya mirip seperti pulau kecil di tengah lautan tersebut. Itu sama seperti mencari jarum di tumpukan jerami.     

"Selain itu, banyak Planet Dewa di sekitar Daratan Kunlun yang sudah disembunyikan oleh si tua botak dengan menggunakan kekuatan ruangnya. Sehingga, planet semacam itu pasti sulit ditemukan."     

"Si botak?"     

Zhang Ruochen mendelik ke arah Kelinci Rakus.     

Kelinci Rakus mengelus cakarnya dan berkata dengan tampang serius. "Aye, kata kedua Beast King memang seperti itu."     

Lantas, Zhang Ruochen menambahkan, "Karena planet-planet itu sulit ditemukan, lalu kenapa mereka berdua ikut bertempur di sana?"     

"Katanya, mereka ingin memasang perangkap di beberapa Planet Dewa yang sudah pernah mereka temukan sebelumnya. Dengan begitu, maka mereka bisa membunuh beberapa Supreme Saint dari Dunia Neraka."     

Kelinci Rakus menggosok cakarnya dan terlihat senang. Seandainya dia sudah menjadi Supreme Saint, mungkin dia juga akan terlibat ke dalam pertempuran tersebut. Apabila mereka berhasil membunuh Supreme Saint itu, maka mereka akan mendapatkan harta yang berlimpah.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen membawa mereka berdua untuk menemui Grandmaster Taiyi. Dia ingin bertanya mengenai harta karun peninggalan Pusat Kekaisaran Suci yang pernah dijaga oleh Paviliun Penjaga Naga. Mereka menggunakan hartanya untuk membangun apa?     

Sayangnya, dia tidak bertemu dengan siapa-siapa, karena Grandmaster Taiyi juga kembali ke Daratan Kunlun.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen menaiki Kereta Naga Emas dan kembali ke Gunung Dewi Bulan. Rasa-rasanya, dia tidak punya pilihan lain, selain mengungkap sendiri misteri yang terjadi di masa 800 tahun silam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.