Kaisar Dewa

Tempat Lama, Kawan Lama



Tempat Lama, Kawan Lama

1Yang jelas, Zhang Ruochen bukan sosok biasa. Sesaat setelah dia keluar dari Kota Kerajaan Qianshui, dia mulai menenangkan diri dan menyembunyikan semua perasaannya di dalam hati.     
2

Ada hal penting yang harus dilakukan.     

Sambil mengangkat kepala dan menghirup nafas dalam-dalam, Zhang Ruochen menemukan sesuatu yang berbeda.     

"Padahal Qianshui Commandery adalah tempat terpencil di Wilayah Timur. Wilayah ini dipenuhi Chi Suci karena terdapat Energi Chi yang mengalir di sekitarnya.     

"Kelihatannya Daratan Kunlun sudah mulai pulih!"     

Di masa lalu, konsentrasi Energi Chi di Qianshui Commandery kurang dari satu perlima dari kondisinya sekarang.     

Bisa dibilang, wilayah yang dikuasai oleh sekte-sekte level tinggi akan memiliki Energi Chi yang lebih banyak.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen mulai mengeksplorasi tempat tersebut.     

Tidak lama kemudian, dia menemukan bahwa struktur ruang di Daratan Kunlun menjadi semakin padat. Walau tidak bisa dibandingkan dengan Dunia Langit, tapi strukturnya tidak kalah dibandingkan top 10 ribu dunia.     

Tanahnya mengandung energi spiritual. Rumput-rumput mulai bertumbuh, bagaikan permata hijau.     

"Aku penasaran, akan seperti apa jadinya bila Daratan Kunlun sudah benar-benar pulih?"     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya, dan memanggil Amazing Little Taoist, sekaligus Kelinci Rakus dan Demon Ape, karena mereka semua masih berada di dalam kota. Setelah itu, dia menunggangi Kereta Naga Emas dan bergerak ke Yunwu Commandery.     

Jarak di antara Yunwu Commandery dan istana kerajaan Qianshui Commandery sekitar seratus ribu mil jauhnya. Dengan kecepatan Kereta Naga Emas, maka mereka bisa melintasi perbatasan Yunwu Commandery hanya dalam kurun waktu dua jam.     

Ketika mereka tiba di luar kota kerajaan…     

"Akhirnya aku kembali!"     

Zhang Ruochen melompat dari kereta dan mengamati kota yang familier di kejauhan, dengan semangat tinggi.     

Sebentar lagi, dia akan bertemu dengan ibunya, kakak keempat, dan saudari kesembilan. Jika keluarganya bisa berkumpul kembali, meski itu cuma sekedar makan bersama, maka dia akan merasa bahagia.     

Selama dua tahun belakangan, Zhang Ruochen selalu bertempur dan membunuh di Dunia Langit. Dia menghadapi badai peperangan setiap harinya, dan selalu membuatnya berada di posisi hidup dan mati. Kini, hati Zhang Ruochen sudah benar-benar lelah!     

Kali ini, sekembalinya dia ke Yunwu Commandery, maka Zhang Ruochen akan membawa mereka semua ke Dunia Semesta.     

Kalau memungkinkan, Zhang Ruochen juga akan membawa penduduk Yunwu Commandery untuk pergi dari sana.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen memicingkan matanya, karena dia merasakan aura kuat yang memancar dari commandery. Walau mereka sudah menggunakan teknik menekan Chi, tapi mereka tidak bisa terlepas dari sensitivitas Zhang Ruochen.     

"Empat Saint King, dan 13 Biksu. Ternyata ada banyak figur tangguh di Yunwu Commandery yang tak seberapa besar ini."     

Kota Kerajaan Yunwu Commandery tidak jauh dari terminal ke-13. Apabila di sana ada banyak kultivator, mestinya itu tidak terlalu mengejutkan. Namun, Zhang Ruochen memiliki banyak musuh, hingga dia harus selalu waspada.     

Selain itu, Saint King dari Dunia Langit maupun Dunia Neraka sama-sama punya harta karun yang dapat menyembunyikan aura mereka. Sehingga, mungkin Zhang Ruochen tidak benar-benar akurat saat mendeteksi mereka. Bisa jadi, ada figur yang lebih tangguh di kota tersebut.     

"Semoga tidak ada apa-apa."     

Zhang Ruochen tidak ingin terlalu mencolok, hingga dia tidak melepaskan bayangan Kekuatan Batin, kalau-kalau para elit itu menyadari kehadirannya.     

Setelah membawa Amazing Little Taoist, Kelinci Rakus, dan Demon Ape keluar dari kota, maka dia mulai mengaktifkan 12 jimat Buddha untuk menyembunyikan auranya. Setelah itu, dia mengendap-endap masuk ke dalam kota kerajaan.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen muncul di dalam istana.     

Namun, saat itu dia tidak menemukan ibunya - Selir Lin - kakak keempat - Zhang Shaochu - atau saudari kesembilannya - Zhang Yuxi - hingga membuatnya terkejut. Apa sesuatu yang dikhawatirkannya benar-benar terjadi?     

Ketika dia meninggalkan istana, sorot mata Zhang Ruochen terlihat dingin. Dia telah bersiap untuk membongkar identitasnya dan memaksa para elit itu agar keluar dari kota. Minimal, mungkin dia bisa membuat mereka membuka mulutnya.     

Zhang Ruochen buru-buru berhenti, sebagaimana dia menoleh ke sisi jalanan dan menemukan mansion besar. Tertulis dua kata, "Manor Lin" pada plakat yang dipasang di gerbangnya.     

Mata Zhang Ruochen bercahaya, hingga dia mulai bergerak menuju gerbang tersebut.     

Clang clang, clang clang…     

Zhang Ruochen mengetuk gerbangnya.     

Setelah mengetuk cukup lama, akhirnya dia mendengar langkah kaki dari dalam. Gerbang besarnya dibuka. Sosok wanita cantik berusia 20 tahunan muncul di depan Zhang Ruochen.     

Lin Ningshan, sepupu Zhang Ruochen.     

Gadis yang pernah meremehkan Zhang Ruochen di masa silam kembali muncul di hadapannya. Dan sama seperti di masa lalu, Zhang Ruochen masih bersikap tenang. Wajahnya tidak berubah.     

Mata Lin Ningshan terlihat kebingungan. Lalu, setelah dia mengenali Zhang Ruochen, maka wajahnya pun merona bahagia. Tapi tidak lama kemudian, dia kembali gugup dan kebingungan.     

Selama beberapa tahun belakangan, ternyata wanita itu sudah tumbuh dewasa. Lin Ningshan tidak lagi bersikap arogan dan kekanak-kanakan.     

Ketika dia melihat Zhang Ruochen, maka dia merasa tak percaya diri. Tapi tidak lama setelahnya, dia mengedip-ngedipkan matanya, seolah sedang memberinya kode.     

Ternyata, Zhang Ruochen tidak menyadari kode yang diberikan oleh wanita itu, hingga dia berkata, "Lama tak berjumpa, apa kau tidak ingin mengundangku masuk?"     

Leher Lin Ningshan mendadak kaku, dan wanita itu menggelengkan kepalanya pelan. Tapi setelahnya, wajahnya memucat, lalu mendesah dan mengangguk. "Masuk… masuklah…" katanya dengan bibir gemetar.     

Zhang Ruochen mengikutinya dari belakang dengan tenang, dan berada di jarak 10 kaki.     

Tiba-tiba, angin gelap melesat di atas kepalanya.     

Lin Ningshan buru-buru membalikkan badan dan berteriak, "Awas!"     

Tanpa diperingatkan olehnya, sebenarnya Zhang Ruochen sudah merasakan anomali tersebut. Perlahan-lahan, dia mulai mengangkat kepalanya.     

Dia melihat angin hitam yang terlihat seperti hantu. Hantunya memancarkan aura yang mendominasi. Dalam sekejap, Lin Ningshan terpaku di tempat dan matanya terlihat ketakutan.     

Ketika itu, dia melihat sesuatu yang lebih mengejutkan     

Zhang Ruochen masih berdiri tegak dan menghembuskan nafasnya satu kali. Setelahnya, hantu mengerikan itu berteriak memilukan dan hancur lebur.     

Kemudian, Zhang Ruochen mengangkat tangan dan mencengkram ke arah kolam batu.     

Sosok pria berjubah hitam tiba-tiba muncul dari kolam batu. Dia adalah Biksu Kekuatan Batin - yang mengendalikan Lord Ghost - dan berusaha membunuh Zhang Ruochen.     

Karena dia baru saja mengusik orang yang salah, maka pria berjubah hitam itu buru-buru menggunakan teknik bergerak dan melarikan diri dari Manor Lin.     

Zhang Ruochen menjentikkan jari dan melepaskan pedang dari ujung jarinya.     

Sching!!     

Tubuh pria berjubah hitam meledak dan berubah menjadi kabut darah.     

Lin Ningshan masih belum bangkit dari rasa keterkejutannya. Sebelumnya, pria berjubah hitam itu sangat mengerikan, bahkan auranya mirip seperti dewa. Seluruh kultivator di Klan Lin harus berlutut di hadapannya.     

Namun, di mata Zhang Ruochen, pria berjubah hitam tak ada bedanya dengan debu. Zhang Ruochen hanya perlu menjentikkan jari untuk membunuhnya.     

Ketika Lin Ningshan kembali menatap Zhang Ruochen, saat itu matanya penuh dengan kekaguman. Dia buru-buru berlutut di hadapan Zhang Ruochen. "Sepupu… aku mohon… aku mohon selamatkan kakak… tolong selamatkan Klan Lin… Aku mohon…"     

Zhang Ruochen menatap Manor Lin dan berkata, "Bangkitlah. Antar aku ke dalam."     

Sebenarnya, Zhang Ruochen juga tidak terlalu senang dengan Manor Lin, atau Lin Ningshan dan kakaknya.     

Jika bukan karena ingin mencari ibunya, maka dia tidak akan pernah mampir ke sana.     

Tentu saja, karena dia sudah masuk ke sana, maka dia tidak bisa mengacuhkan mereka begitu saja.     

…     

Aula Kuno Klan Lin.     

Anggota Klan Lin, sekaligus pelayan-pelayan mereka, sedang berkumpul bersama dan berlutut di lantai. Di antara mereka, di sana ada kakaknya Lin Ningshan - Lin Chenyu - yang sudah dikebiri dan pernah menjadi budaknya Pangeran Ketujuh, Zhang Tiangui.     

Setelah Zhang Ruochen membantai Klan Lin, baik Lin Ningshan dan Lin Chenyu mulai mengumpulkan keluarga mereka dan kembali membangun Klan Lin. Tampaknya, sekarang ini klan mereka sudah lebih kuat dibandingkan sebelumnya.     

Sosok wanita seksi berjubah hitam sedang berdiri di tengah kerumunan. Wanita itu punya kaki yang panjang dan berpakaian mini. Alhasil, itu memperlihatkan perutnya yang datar dan putih. Wajahnya sedang tersenyum nakal.     

Wanita itu memang sangat cantik, namun tidak ada seorangpun yang berani berpikir macam-macam kepadanya. Sebaliknya, semua orang sedang merasa ketakutan.     

"Soul Search."     

Wanita berpakaian hitam mencengkram udara dan melepaskan kabut hitam.     

Tubuh Lin Chenyu berselimutkan kabut hitam dan melayang-layang di udara. Kabut hitamnya berubah menjadi tentakel yang mulai meremas kepala Lin Chenyu.     

"Argh..."     

Wajah Lin Chenyu berkedut-kedut, sambil berteriak kesakitan.     

Sosok elder dari Klan Lin - yang sudah berada di Alam Bumi - tiba-tiba menemukan keberaniannya dan melompat dari tempatnya. Sambil berdiri dengan mata merah, dia berteriak geram, "Lepaskan leluhur! Jika kau punya masalah… datang saja kepadaku."     

Wanita berjubah hitam membalikkan badan dan tersenyum ke arah elder klan. "Baiklah. Kalau begitu, katakan padaku, di mana Zhang Ruochen?"     

"Aku tidak tahu," kata elder klan.     

"Aku tahu bila kau akan menjawab seperti itu. Maka dari itu, aku tidak perlu repot-repot bertanya padamu. Sebenarnya, dengan menggunakan Soul Search, maka aku bisa menemukan informasi apapun yang kubutuhkan. Tapi Soul Search-ku sangat kuat. Siapapun yang terkena teknik itu akan gila, hehe." wanita berjubah hitam itu terkekeh.     

"Pria tua ini akan bertempur melawanmu!"     

Elder klan melesat ke arah wanita berjubah hitam, tapi ketika dia sudah berada di jarak 3 kaki darinya, tiba-tiba pria gundul di sebelah wanita itu mengayunkan tongkat saintnya dan memukul lutut si elder.     

Splat!     

Kaki elder klan itu hancur berkeping-keping - bagaikan keramik - dan menyemburkan darah.     

Dengan suara thud, elder klan tersungkur ke lantai dan berdarah. Pemandangan itu sangat memilukan.     

"Paman!"     

Lin Ningshan melesat ke aula, lalu berjongkok dan memeluk tubuh atas sang elder.     

Pria gundul mengangkat tongkat saint dan menjilat bibirnya sendiri. "Gadis kecil, siapa tadi yang mengetuk pintunya? Apa dia sudah dimakan oleh hantu Xie Hong?"     

Yang jelas, Lin Ningshan sangat takut dengan pria gundul tersebut. Ketika itu, matanya bergerak ke arah pintu koridor.     

Pria gundul menyadari sesuatu dan menatap ke ujung koridor. Setelah itu, dia menemukan sosok pemuda yang sedang berdiri di sana.     

"Dari mana bocah itu berasal? Di mana Xie Hong?" kata pria gundul tersebut.     

Dia merasakan aura berbahaya dari bocah tersebut.     

"Bocah?"     

Wanita berjubah hitam juga menoleh kepadanya. Seketika itu juga, rasa terkejut muncul di matanya. "Zhang… Zhang Ruochen…"     

Struktur ruangnya bergetar, sebagaimana sosok Zhang Ruochen tiba-tiba muncul di depan wanita tersebut.     

Kemudian, wajah wanita itu berubah pucat, sembari mendorong kedua tangannya ke depan. Wanita itu menciptakan petir dan guntur dengan Kekuatan Batin-nya, hingga berubah menadi naga petir yang terbang ke arah Zhang Ruochen.     

"Saint King Spiritual Batin. Ternyata begitu."     

Zhang Ruochen mendorong tangannya ke depan. Tiba-tiba, sebuah pusaran muncul di hadapannya. Di waktu yang sama, semua guntur dan sambaran petirnya berubah arah dan berbalik ke arah wanita tersebut. Serangan itu membuatnya terhempas ke dinding, hingga tembus ke aula bagian dalam.     

Whoosh! Whoosh!     

Di dalam Manor Lin, ada lebih dari 10 figur berjubah hitam. Mereka adalah para pertapa di Alam Biksu. Sekarang ini, mereka sedang mengepung Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.