Kaisar Dewa

Nasi Sudah Menjadi Bubur



Nasi Sudah Menjadi Bubur

2Qianshui Commandery adalah salah satu commandery terbesar di luar Wilayah Timur. Banyak sungai besar di wilayah tersebut, seperti halnya Sungai Tongming, Sungai Wansang, dan Sungai Baiyue. Sungai-sungai itu terhubung dengan 33 commandery lainnya. Baik infrastruktur maupun perekonomiannya sama-sama maju. Bisa dibilang, wilayah itu juga memiliki letak geografis yang istimewa.     2

Selain itu, Terminal Merit ke-13 juga dibangun di Kota Kerajaan Qianshui. Sehingga, banyak kelompok dari Dunia Langit membangun benteng tempur mereka di tempat itu, guna berhadapan melawan Dunia Neraka.     

Di kota itu, kian harinya, ada semakin banyak elit Saint King yang terus berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Kebanyakan dari mereka akan menyembunyikan aura masing-masing, karena Kota Kerajaan Qianshui merupakan kota manusia di Daratan Kunlun, dan mereka tidak ingin melanggar aturan Dunia Langit.     

Beberapa kultivator juga membangun toko-toko saint di Pasar Bela Diri. Mereka menjual berbagai macam sumber daya kultivasi.     

Walau pertempuran brutal sedang terjadi di tempat lain, tapi Kota Kerajaan Qianshui beberapa kali lipat lebih makmur dibandingkan sebelumnya.     

Ketika Zhang Ruochen masuk ke dalam kota, dia melihat dinding kotanya sudah dilengkapi dengan inskripsi formasi. Inskripsi-inskripsinya sangat kompleks. Rasa-rasanya, itu adalah formasi taktis level sembilan.     

"Dengan formasi semacam itu, maka Kota Kerajaan Qianshui bisa disebut sebagai dinding besi. Kelihatannya Master Earth dari Dunia Langit sudah tiba di Daratan Kunlun."     

Sosok Saint King pun sebenarnya bisa menjadi Master Earth. Secara natural, mereka adalah para kultivator bertalenta dan sangat mahir dalam memasang formasi taktis. Namun, para kultivator seperti mereka sangat langka, karena mereka bisa membuat perbedaan besar di Medan Pertempuran Merit. Bahkan sulit menemukan satu master semacam itu di Daratan Guanghan.     

Di luar Kota Kerajaan Qianshui, ada banyak pengungsi yang sedang berkumpul dan ingin masuk ke kota itu agar mereka bisa terhindar dari peperangan yang sedang berlangsung. Belakangan ini, setiap harinya selalu terjadi pertempuran di skala biksu, hingga membuat para penduduk itu ketakutan.     

Namun, Kota Kerajaan Qianshui cuma sebesar itu. Mereka tidak akan mampu menampung semua pengungsi yang terus berdatangan.     

Zhang Ruochen tiba di gerbang kota dan langsung melepaskan auranya. Melihat itu, maka penjaga gerbang tidak ada yang berani menghentikannya, hingga mereka membiarkannya masuk begitu saja.     

Namun, terdapat cermin kuno yang melayang di atas gerbang kota. Setelah mengamati cermin tersebut, dan memverifikasi kalau dia bukan pertapa dari Dunia Neraka yang sedang menyamar, maka mereka pun benar-benar membiarkannya masuk.     

Sangat mudah untuk keluar dari kota. Tapi untuk masuk ke sana, tentu saja itu akan sangat sulit.     

Setelah mengamati kesibukan di dalam kota, Zhang Ruochen mendesah pada dirinya sendiri, "Ternyata perang bukan cuma membawa kehancuran bagi Daratan Kunlun, tapi juga kelahiran baru. Jika Pertempuran Merit ini berlangsung selama seratus tahun, maka itu bukan cuma membuat kedua belah pihak menderita kerugian besar, karena Daratan Kunlun juga bisa melahirkan banyak pertapa tangguh."     

"Tentu saja, bisa jadi tempat ini juga benar-benar dihancurkan oleh mereka."     

Bahkan dewa tidak akan bisa memprediksi nasib Daratan Kunlun di masa depan.     

Meski Daratan Kunlun mungkin akan ditakdirkan untuk hancur, tapi di sana masih akan ada sekelompok pertapa, yang menolak tunduk kepada takdir. Mereka akan selalu membusungkan dada, menggertakkan gigi, menahan malu, dan berteriak kencang demi mengubah takdir buruk tersebut.     

Setelah dia tiba di cabang Bank Pasar Bela Diri di Qianshui Commandery, ternyata orang yang pertama kali ditemuinya adalah Lei Jing.     

Zhang Ruochen buru-buru mengatupkan tangannya ke depan dan membungkuk. "Salam, Master."     

Lei Jing pernah menjadi salah satu petinggi Sekolah Pasar Bela Diri dan master pertamanya Zhang Ruochen. Dia punya peranan besar dalam proses kultivasi Zhang Ruochen.     

Bagaimanapun juga, sekali menjadi master, maka dia akan tetap menjadi master seumur hidupnya.     

Dan sekarang ini, Lei Jing masih berada di Alam Setengah-Biksu. Dia bekerja di cabang Bank Pasar Bela Diri di Qianshui Commandery.     

"Haha."     

Yang jelas, Lei Jing merasa sangat gembira, seraya tertawa kencang dan menepuk-nepuk pundak Zhang Ruochen dengan tangan besarnya. Setelah itu, dia berkata, "Bocah pintar. Kita sudah tidak bertemu selama beberapa tahun belakangan. Ternyata, sekarang ini kau sudah menjadi Saint King. Lumayan, lumayan. Malam ini, kau harus minum-minum bersama Master."     

Walau cuma Setengah-Biksu, tapi Lei Jing sama sekali tidak merasa tertekan di depan Zhang Ruochen. Malahan, dia terlihat sangat santai.     

"Baiklah!" Zhang Ruochen tersenyum.     

Setelah itu, Lei Jing mendesah, karena dia tahu bahwa kehidupan Zhang Ruochen selama beberapa tahun belakangan tidaklah mudah. Sebenarnya, dia ingin mengungkapkan sesuatu, tapi dia kembali mengurungkan niatnya. Lantas, dia berkata, "Lupakan saja, sebaiknya kita langsung membicarakan bisnis. Kakak seniormu sudah menunggumu."     

"Kakak senior yang mana?" tanya Zhang Ruochen.     

"Orang yang membawakan pesananmu."     

Lei Jing mengantar Zhang Ruochen ke istana Bank Pasar Bela Diri. Istana itu ditanami dengan Begonia empat musim. Campuran antara aroma bunga dan tinta kaligrafi menguar di istana tersebut.     

Tiba-tiba, Lei Jing berhenti dan berkata, "Dia sudah menunggumu di dalam sana. Masuklah!"     

Zhang Ruochen menatap kolam dan melihat tubuh cantik Luo Shuihan. Dia mengenakan pakaian putih. Bahkan warna pakaiannya lebih putih dibandingkan salju. Namun, wanita itu masih lebih putih lagi dibandingkan pakaiannya. Air hijau di danau itu merefleksikan kecantikannya. Aroma bunga di sekitarnya pun membuat Zhang Ruochen merasa tertegun, hingga membuatnya terngiang saat pertama kali bertemu di Kampus Barat.     

Wanita itu diliputi dengan aura elegan dan artistik.     

Sebenarnya, Lady Saint juga punya temperamen semacam itu. Bedanya, Lady Saint sering mengurus pemerintahan, sekaligus perpolitikan di Daratan Kunlun. Wanita itu akan selalu mengkhawatirkan eksistensi Daratan Kunlun, dan mengumpulkan detil informasi dari para pahlawan di dunia tersebut.     

Sebaliknya, Luo Shuihan adalah pertapa penyendiri yang tidak suka kebisingan dunia. Dia lebih mirip seperti segumpal awan di langit, yang sulit dijamah oleh siapapun.     

Ketika itu, Zhang Ruochen pun merasa terkejut, karena ternyata Luo Shuihan sudah menembus Alam Saint King.     

Luo Shuihan selalu belajar Seni Bela Diri dari Luo Xu. Namun faktanya, wanita itu punya talenta yang lebih besar dibandingkan Luo Xu. Selain itu, nasibnya juga tidak seperti Luo Xu. Selama ini, dia selalu berjuang sendiri untuk menambal kekurang-kekurangannya, sampai akhirnya dia bisa menjadi seperti sekarang ini.     

Selain perjuangannya sendiri, Luo Shuihan juga dibantu oleh Luo Xu. Dengan status Luo Xu di Daratan Kunlun, maka itu membuat proses kultivasinya berjalan cepat.     

Tentu saja, Luo Shuihan pasti pernah mendapatkan peluang dan keberuntungannya sendiri. Kalau tidak, maka dia tidak akan pernah bisa menjadi seperti ini.     

Ketiga Iblis Wanita dari Kampus Barat adalah para wanita bertalenta. Mereka punya keberuntungan dan kepribadiannya masing-masing.     

Setelah kembali bertemu dengan Luo Shuihan, maka Zhang Ruochen mendesah dalam hati dan teringat tentang masa lalu.     

"Kakak senior," kata Zhang Ruochen.     

Luo Shuihan mengeluarkan kotak kristal dan menyerahkannya kepada Zhang Ruochen. "Barang yang kau pesan ada di dalam sini."     

Zhang Ruochen mengambil kotak kristalnya. Setelah melepaskan Pola Ruang, maka dia mulai membuka kotaknya. Kotaknya dilapisi dengan formasi taktis. Oleh karena itu, dua energi dewa menyeruak darinya bagaikan dua sinar matahari, yang mengandung energi besar.     

Bam!!     

Sambil buru-buru menutup kotaknya, Zhang Ruochen sedang menahan rasa gembiranya. Dia tidak ingin terlihat kekanak-kanakan di depan Luo Shuihan. Oleh karena itu, Zhang Ruochen berusaha tampil tenang dan berkata, "Berapa harganya?"     

Luo Shuihan menggelengkan kepala pelan dan berkata, "Ini cuma bantuan kecil, kau tidak perlu membayarnya."     

Zhang Ruochen berkata, "Aku menghargai kebaikan senior Luo Xu! Tapi kakak senior, mestinya kau paham, kalau aku adalah orang yang tidak suka berhutang kepada siapapun. Jadi, sebutkan saja harganya."     

Luo Shuihan terdiam. Beberapa saat kemudian, dia berkata, "Kau tidak perlu membayarnya dengan batu suci! Tapi, mungkin aku akan sedikit merepotkanmu."     

"Tentang apa itu?"     

"Mestinya kau pernah dengar tentang Luoshui, kan?"     

Zhang Ruochen mengangguk pelan.     

Luo Shuihan berkata, "Luoshui punya keterikatan yang dalam dengan Klan Luo. Seiring dengan pulihnya Daratan Kunlun, maka Luoshui juga akan mengalami banyak perubahan. Rasa-rasanya, ada semakin banyak pertapa yang tertarik untuk berkunjung ke sana.     

Yang jelas, Zhang Ruochen paham bila Luoshui memang istimewa. Luo Xu mempelajari Tinju Luoshui di sungai tersebut.     

Ada kemungkinan Luo Xu mempelajarinya bukan cuma di sungai itu, tapi juga di tempat lain, namun hal itu masih akan tetap menjadi rahasianya sendiri. Lagipula, Luo Xu telah menguasai Luo Water Fist Technique ketika dia masih berada di Alam Surga.     

Kalau menimbang dari kuatnya Luo Water Fist Technique, bagaimana mungkin kultivator di Alam Surga mampu menguasainya?     

Tentu saja, Luo Xu punya rahasianya sendiri. Dan dia tetap akan menyimpan rahasianya erat-erat. Pada waktu itu, Luo Xu sudah sangat dermawan kepada Zhang Ruochen, karena dia pernah memberikan kitab panduan Luo Water Fist Technique kepadanya. Secara natural, Zhang Ruochen tidak akan pernah bertanya mengenai rahasianya. Lebih baik, Zhang Ruochen berpura-pura tidak tahu dan tidak mau tahu.     

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus memindahkan Luoshui?" tanya Zhang Ruochen.     

Luo Shuihan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kau tidak akan bisa memindahkan Luoshui. Sebab, di sungai itu tersimpan rahasia besar. Aku dan Master Xu sama-sama pernah mendapatkan peluang besar di tempat itu."     

"Akan tetapi, para penduduk di bantaran Luoshui masih memiliki relasi dengan Klan Luo. Master Xu berharap agar kau berkenan untuk menjemput dan memindahkan mereka, supaya mereka tidak menjadi korban perang."     

Zhang Ruochen setuju dan berkata, "Ini hanya masalah kecil! Aku akan menerima dua Godstone pemberian senior Luo Xu, dan menganggapnya sebagai hutang. Jika Klan Luo bertemu dengan masalah di kemudian hari, maka aku pasti akan membantu kalian."     

Luo Shuihan tersenyum tipis, "Bantuan dari Zhang Ruochen akan jauh lebih berharga dibandingkan kedua Godstones tersebut. Kami sama sekali tidak rugi memberikannya kepadamu."     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen teringat tentang sesuatu. Setelah itu, dia buru-buru mengeluarkan daftar barang dan menyerahkannya kepada wanita tersebut. Di waktu yang sama, dia berkata, "Aku membutuhkan barang-barang ini. Mestinya Bank Pasar Bela Diri bisa mendapatkannya, kan?"     

Luo Shuihan menerima daftar barang dan membacanya dengan seksama. "Ini adalah bahan-bahan untuk membuat formasi taktis level tinggi. Beri waktu aku selama satu malam. Besok pagi aku akan mengantarkan bahan-bahannya."     

Setelah berpisah dengan wanita itu, Zhang Ruochen pergi menemui Lei Jing.     

Lei Jing telah mengeluarkan wine terbaik dari gudang penyimpanannya. Bahkan dia hanya meneguknya satu kali selama satu tahun. Tapi sekarang ini, dia dan Zhang Ruochen sudah menghabiskan dua mangkuk.     

Sembari meminumnya, mereka kembali mengingat peristiwa yang terjadi selama beberapa tahun belakangan.     

Ketika itu, Zhang Ruochen juga sempat bertanya tentang kabar senior-seniornya, yakni Si Xingkong dan Chang Qiqi. Lei Jing juga tidak ingin menyembunyikan apapun dari Zhang Ruochen, hingga akhirnya dia menceritakan semuanya. Waktu itu, saat ketiga meridian Zhang Ruochen dihancurkan, maka semua orang yang punya relasi dengannya mengalami masalah. Si Xingkong – sosok seniornya yang paling santai itu – dibunuh secara brutal oleh Immortal Vampir. Bahkan istri dan anak-anaknya juga dihabisi oleh mereka. Nasib Si Xingkong berakhir memilukan.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen menghancurkan mangkuk wine di tangannya. Diam-diam, dia mulai menyalahkan dirinya sendiri. Di waktu yang sama, kebenciannya terhadap Immortal Vampir semakin menjadi-jadi.     

Setelah itu, Lei Jing bercerita mengenai Chang Qiqi, yang masih hidup namun cacat. Chang Qiqi telah menikah dan mempunyai anak. Kini, dia hidup seperti para mortal lainnya.     

Malam itu, Lei Jing dan Zhang Ruochen berbincang tentang banyak hal. Tidak ada yang tahu sebanyak apa mereka telah menghabiskan wine. Yang jelas, malam itu mereka agak mabuk.     

Mungkin karena agak mabuk, Lei Jing pun bertanya mengenai kabar Huang Yanchen.     

Lei Jing paham bahwa Huang Yanchen adalah nama terakhir yang ingin didengar oleh Zhang Ruochen. Jika dia masih sadar, maka dia tidak akan pernah menanyakannya.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata pada Lei Jing bahwa dia tidak pernah mendengar kabar tentang Huang Yanchen.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen sudah tidak bisa membedakan lagi, antara dirinya sedang mabuk atau memang sudah terlalu lelah dengan banyak hal. Singkatnya, saat dia menyandarkan kepalanya di atas meja, saat itu dia mendengar Lei Jing mendesah. "Aih! Sebenarnya, dia pernah kembali ke Qianshui Commandery... Kota Kerajaan Yunwu... Kampus Barat.... Terakhir kali aku melihatnya... Gerbang Neraka... setelah itu dia tak pernah kembali..."     

Zhang Ruochen tidak bisa mendengarnya dengan jelas. Saat dia terbangun keesokan harinya, pria itu tidak mengingat apa-apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.