Kaisar Dewa

Dewa Perang Daratan Kunlun



Dewa Perang Daratan Kunlun

2Pria – yang mirip seperti tukang jagal – dengan pedang besar di punggungnya memperlihatkan lengan besarnya dan berkata, "Di sini masih ada tempat kosong. Silahkan duduk di sini."     3

"Terima kasih."     

Zhang Ruochen menghampiri meja yang terletak di sudut restoran.     

Pelayan di Saint Xu Place itu melihat jejak kaki yang ditinggalkan oleh Zhang Ruochen, hingga membuatnya sadar dan merasa terkejut. Karena pria itu bukanlah pria sembarangan, maka dia pun tidak berani menghentikannya.     

Beberapa kultivator di dalam restoran juga melihat hal serupa dan mereka semua kembali menatap Zhang Ruochen.     

"Rupanya tadi aku salah lihat. Ternyata, dia adalah seorang master di level tinggi, dan dia sedang menyembunyikan auranya." Kata wanita tinggi bergaun hitam, sambil terkekeh pelan.     

Garis-garis cahaya hitam melingkupi tubuhnya bagaikan kepompong. Sehingga, tidak ada seorangpun yang bisa melihat wanita tersebut, atau menakar usianya.     

Namun, samar-samar masih terlihat kulit putih, dengan postur tubuh yang tinggi dan kaki yang jenjang di balik kepompongnya. Lekukan di tubuhnya sangat cantik, bagaikan mahakarya pelukis terkenal, yang tentunya sangat memikat.     

Sementara itu, di depan kepompong hitam, di sana ada kepompong berwarna putih.     

Di dalam kepompong putih, di sana ada seorang wanita cantik bergaun putih.     

Zhang Ruochen melirik mereka. Walaupun mereka tidak melepaskan auranya, tapi Zhang Ruochen masih bisa merasakannya. Setelah memindainya, dia menemukan kalau ternyata mereka adalah para master level tinggi.     

Si tukang jagal tertawa kencang, seolah dia cuma sendirian di tempat tersebut. "Saudaraku, mereka berdua adalah si kembar hitam dan putih dari Daratan Taibai, Black Phoenix dan White Zhuque. Para kultivator biasa tidak akan sanggup menandingi mereka. Saranku, sebaiknya kau tidak memprovokasi mereka.'     

Zhang Ruochen tidak berkata apa-apa. Dia cuma mengangguk, sambil diam-diam mengamati kedua orang di dekatnya.     

Si tukang jagal membawa kuali wine setinggi 3 kaki dan menenggak winenya – seolah dia tidak akan bisa hidup tanpa minuman. Setiap kali melakukannya, dia akan meneguknya banyak-banyak. Selama itu, dia sempat menawari Zhang Ruochen minuman, tapi Zhang Rucohen tidak akan pernah menerima minuman dari orang asing.     

Sebaliknya, si gemuk tidak meminum alkohol. Namun, selama itu dia selalu memakan daging.     

Pelayan-pelayan di Saint Xu Place sampai harus berulang kali menghidangkan makanan untuknya, namun mereka masih kalah cepat dengan kemampuan makan si gemuk.     

Dari pertama Zhang Ruochen masuk ke sana, si gemuk sudah memakan 17 mangkuk daging. Tapi rasa-rasanya, dia masih belum kenyang, dan masih terus mengunyahnya.     

Sementara itu, sekelompok kultivator sedang membicarakan peristiwa terkini di Wilayah Timur.     

"Ternyata para Ghost di Netherworld masih berusaha menyeberangi Sungai Bangkai dan masuk ke Daratan Kunlun. Tapi, banyak kultivator dari Dunia Langit yang sedang berjaga di sana. Setiap harinya, di sana selalu terjadi pertempuran di level Biksu. Pertempuran di Pemakaman Dewa dan Sungai Bangkai sangat brutal dan destruktif. Aku pun tidak yakin apakah mereka akan mampu menghentikan para Ghost tersebut?"     

"Jika dinding pertahanan di Sungai Bangkai sampai berhasil dihancurkan, maka seluruh Wilayah Timur akan menderita."     

"Jangan khawatir. Luoshui berada di ujung Lautan Timur. Tempat ini terpaut jarak puluhan ribu mil jauhnya dari Sungai Bangkai. Para Ghost itu tidak akan sampai ke tempat ini, meski sudah menghabiskan waktu selama puluhan tahun lamanya."     

"Jangan terlalu optimis. Kabarnya, beberapa iblis dari Dunia Neraka sudah tiba di Luoshui. Lagipula, hal-hal aneh sering terjadi di desa nelayan dan di kota-kota dekat Luoshui selama beberapa waktu belakangan ini. Bukankah semua itu ada kaitannya dengan Dunia Neraka?" setelah mendengarnya, maka banyak kultivator yang mulai agak ketakutan.     

Tiba-tiba, terdengar suara gadis muda. "Kabarnya, Zhang Ruochen sudah kembali ke Yunwu Commandery. Bagaimana kalau kita mengungsi ke sana?"     

Mendengar namanya disebut, Zhang Ruochen pun agak terkejut dan sama sekali tidak menyangkanya.     

Ternyata, gadis itu masih berusia 15 atau 16 tahunan. Dia cukup cantik.     

Di sebelah gadis itu ada wanita bangsawan cantik. Kultivasinya sudah berada di Alam Fish-dragon level sembilan. Mestinya dia adalah kultivator yang lumayan terkenal di Luoshui.     

Reputasi Zhang Ruochen di Daratan Kunlun, terutama di Yunwu Commandery, ternyata lumayan besar. Bisa dibilang, reputasinya telah sejajar dengan para pemimpin, hingga penduduk biasa pun mengenalinya.     

Para kultivator di Saint Xu Place mulai berbisik satu sama lain.     

"Zhang Ruochen baru saja kembali. Setelah kembali ke Kota Kerajaan Yunwu, dia membunuh beberapa musuh di level Biksu. Aksinya selalu tegas dan brutal seperti biasa."     

Gadis itu kembali bicara. "Coba kalian pikir seperti apa sosok Zhang Ruochen? Walau ketiga meridiannya telah dihancurkan, tapi dia masih bisa menyambungkannya kembali. Bahkan Biksu Pedang Jiuyou bukanlah tandiannya. Dia menolak tunduk di depan Permaisuri dan diikuti oleh jutaan Saintess. Selain itu, dia dan Dewi Bulan juga pernah membantai para pertapa di Dunia Langit. Dengan sosok semacam itu yang menjaga Yunwu Commandery, sosok yang tidak terkalahkan di alam yang sama, siapa lagi yang masih berani memicu di tempat itu?"     

Yang jelas, gadis kecil itu agak mengidolakan Zhang Ruochen. Ketika dia membicarakannya, matanya tampak berbinar.     

"Luoshui sangat jauh dari Tanah Suci Wilayah Timur. Pihak istana kekaisaran tidak akan bisa melindungi kita. Jadi, kenapa kita tidak pergi ke Yunwu Commandery dan meminta perlindungan dari Zhang Ruochen?"     

"Para kultivator dari Dunia Neraka tidak akan mengampuni Luocheng. Kurasa kita memang harus pergi ke Yunwu Commandery. Lagipula, Zhang Ruochen adalah Dewa Perang di Daratan Kunlun."     

Terdengar tawa menghina. "Faktanya, Zhang Ruochen mash kesulitan untuk melindungi dirinya sendiri, tapi kalian malah ingin mencari perlindungan darinya? Apa kalian sedang cari mati?"     

"Benar. Venerable Hiddenheart dan Feng Chengdao dari Daratan Ruiya sama-sama merupakan Saint King di level kesembilan. Mereka berdua sudah berkultivasi selama lebih dari 2 ribu tahun. Jika mereka menyerangnya, maka Zhang Ruochen tidak akan sanggup bertahan."     

"Zhang Ruochen berani memanggil dirinya sebagai Dewa Perang di Daratan Kunlun? HAHAHA, lelucon macam apa itu!"     

"Seperti tidak ada orang lain saja di Daratan Kunlun!"     

"Jika bukan karena tidak ingin memicu masalah dengan Daratan Ruiya, maka kami berenam – keturunan Tianyuan – tidak akan pernah melepaskannya, karena dia sudah membunuh Feng Jian."     

Enam kultivator berjubah putih sedang duduk di ruangan privat.     

Kalau dilihat dari penampilannya, mereka seperti berusia 30 atau 40 tahunan. Namun, Zhang Ruochen bisa menilai kalau usia mereka mungkin sudah menginjak angka 500 tahunan.     

"Feng Jian? Enam keturunan Tianyuan?"     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya, karena dia tidak pernah mendengar tentang mereka. Tapi tiba-tiba, dia merasa terkejut, karena dia baru saja mengingat sesuatu, sebelum akhirnya tersenyum.     

Bukankah Feng Jian adalah pemimpin Daratan Tiankui di Wilayah Truth Heavenly? Kelihatannya dia memang mati di tangan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen sadar kalau dia tidak akan pernah bisa lari dari musuh-musuhnya. Meski begitu, sebenarnya Zhang Ruochen juga tidak terlalu senang dengan para kultivator dari Dunia Langit.     

Gadis kecil itu menjadi sangat marah dan berkata, "Zhang Ruochen adalah Dewa Perang di Daratan Kunlun, tapi kalian semua berani menjelek-jelekkannya di tempat ini. Jika kalian merasa tangguh, pergi saja ke Yunwu Commandery. Zhang Ruochen akan mengalahkan kalian berenam dengan satu tangan."     

"Pfffft."     

Salah satu di antara enam keturunan itu tidak kuat lagi menahan tawa, sampai-sampai dia menyemburkan minumannya.     

"Apa manusia-manusia di Daratan Kunlun memang bodoh? Padahal, mereka pernah masuk ke top 5 besar di antara 10 ribu dunia. Tapi kenapa mereka sangat bodoh?"     

"Adik junior, ingat, kau adalah Saint King level tujuh. Kau tidak perlu menurunkan derajatmu ke levelnya."     

"Kakak senior, kau memang benar, tapi kata-katanya terlalu berlebihan. Seekor semut sepertinya tidak akan pernah paham bila aku sanggup membunuh Zhang Ruochen dengan satu jari, sosok yang dianggapnya sebagai Dewa Perang."     

Mendengar itu, si gadis menjadi sangat marah, sampai dia menggertakkan gigi dan berjalan ke ruangan privat. Dia ingin berdebat dengan keenam keturunan Tianyuan tersebut. Saat dia berjalan ke sana, dia berkata, "Kalian bodoh! Kalian bodoh! Zhang Ruochen sangat tangguh, dan kalian semua bukanlah tandingannya!"     

"Dasar bodoh!"     

Tianyuzi – salah satu di antara enam keturunan Tianyuan – berteriak dan melepaskan auranya. Seketika itu juga, auranya mulai melingkupi Saint Xu Place.     

Di dalam bangunan tersebut, terdengar beberapa suara retakan.     

Sekelompok pertapa terjatuh dari kursinya masing-masing, karena mereka tertekan oleh aura saintly tersebut. Mereka tidak bisa bergerak karenanya.     

Tiba-tiba, Tianyuzi bangkit berdiri dan berkata tajam. "Sosok mortal berani bersikap kurang ajar di depan enam Saint King? Karena kami tidak ingin turun ke levelmu, apa kau pikir dirimu bisa memanfaatkan hal tersebut? Asal kau tahu, aku bisa membunuhmu karena kata-katamu barusan."     

Tiba-tiba, pupil mata Tianyuzi mengecil. Dia menemukan gadis berusia 15 atau 16 tahun sedang berdiri di ruangan privat, tanpa sama sekali tertekan oleh aura saintly tersebut.     

Ternyata, seseorang sedang melindunginya dengan Chi Suci.     

Tianyuzi menatap kultivator yang baru saja melepaskan Chi Suci-nya. Rupanya, itu adalah si pincang yang baru saja masuk ke restoran tadi.     

"Hei kau, pincang, kenapa kau repot-repot ikut campur ke dalam urusan orang lain?" tanya Tianyuzi dengan dingin.     

Zhang Ruochen menyunggingkan bibirnya dan berkata sarkastik. "Saint King dari Daratan Tiankui ingin membunuh mortal dari Daratan Kunlun? Hebat sekali!"     

Si jagal menatap Zhang Ruochen. Wajahnya tersenyum.     

Si gemuk tiba-tiba menurunkan makanannya dan menatap Zhang Ruochen dengan tampang bodohnya.     

Wanita bergaun hitam dan putih menatap Zhang Ruochen dan mulai berbincang satu sama lain.     

Setelah itu, terdengar suara pedang yang ditarik dari sarung-sarungnya.     

"Tuan-tuan sekalian, sabar..."     

Pelayan di Saint Xu Place buru-buru masuk ke ruangan privat. Dia meminta maaf kepada enam keturunan Tianyuan. Dia ingin menyingkirkan gadis itu, dan menjauhkannya dari mereka berenam.     

"Enyahlah."     

Berdasarkan pada kultivasi Tianyuzi, maka dia bisa menghempaskan pelayan itu dengan satu kali dorongan pelan dan membuatnya membentur dinding. Tidak ada yang tahu kondisi pelayan tersebut.     

"Itu sangat berlebihan!" kata Zhang Ruochen.     

Tianyuzi keluar dari ruangan dan berjalan menghampiri Zhang Ruochen, sambil bertanya, "Memangnya kenapa?"     

"Adik junior, kau cuma perlu memberinya pelajaran. Kita masih harus menaati peraturan Dunia Langit dan Istana Dewa Merit. Jangan bunuh siapapun." Kata Tianmingzi, keturunan yang paling tua, dari dalam ruangan privat.     

Enam keturunan Tianyuan adalah pertapa kelas pertama di kalangan Saint King. Hanya segelintir pertapa yang berani mengusik mereka.     

Mereka semua merasa bahwa si pincang seharusnya tidak perlu membantu mortal tersebut, karena itu hanya akan membuatnya bermasalah. Tentu saja, para kultivator di restoran itu juga merasa bahwa Tianyuzi terlalu berpikiran sempit, karena sebagai Saint King di level tujuh, dia masih ingin membunuh gadis kecil.     

Namun, mereka tidak berani mengusik enam keturunan tersebut, hingga mereka pun tidak ikut campur.     

Zhang Ruochen masih memunggungi Tianyuzi dan tertawa. "Untung saja dia tidak mati. Kalau sampai dia mati, maka kau harus membayarnya dengan nyawamu."     

"Baiklah kalau begitu, aku akan membunuh mortal. Mari kita lihat, apa kau bisa mencabut nyawaku atau tidak." Tianyuzi menyerang gadis kecil dengan cakarnya dan bergerak secepat kilat.     

Bam!!     

Tianyuzi terpental ke belakang. Tubuhnya membentur dinding restoran dan mendarat di jalanan luar.     

Zhang Ruochen berdiri di samping gadis itu, sambil menarik tangannya secara perlahan, seakan apa yang dilakukannya barusan sangat mudah.     

Kebanyakan kultivator tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas, bagaimana Zhang Ruochen bisa muncul di samping gadis tersebut, apalagi melihat bagaimana pria itu menghempaskan Tianyuzi. Sehingga, mereka mulai gemetar ketakutan.     

Ternyata, si pincang itu sangat kuat.     

"Sangat cepat, sangat hebat."     

Black Phoenix sampai keceplosan, sambil menatap si pincang dengan mata cantiknya.     

White Zhuque juga sedang mengamati Zhang Ruochen. Dia mengirimkan gelombang suara kepada Black Phoenix, "Caranya dalam mengendalikan kekuatan sangat mengerikan. Pada umumnya, apabila seseorang bisa menghempaskan Saint King di level tujuh, maka dia adalah orang yang bisa menghancurkan gunung. Yang lebih mengerikan lagi, serangannya itu tidak melepaskan gelombang energi apapun, yang dapat melukai para kultivator di dalam restoran ini. Apa kau bisa mengendalikan kekuatanmu sampai seperti itu?"     

Black Phoenix menggelengkan kepalanya pelan.     

"Begitupun denganku," kata White Zhuque.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.