Kaisar Dewa

Buku 10 Klan Terkuat di Dunia Neraka



Buku 10 Klan Terkuat di Dunia Neraka

0"Tampaknya kau sangat percaya diri."     
3

Tianmingzi berdiri di tengah bayangan Xuanwu dan mengacuhkan si jagal tersebut.     

Keunggulan Six-mail Cloud Swallowing Formation terletak pada kemampuan pertahanannya. Jadi, bagaimana mungkin serangan biasa dapat menembusnya?     

"Xuanwu Voidbreak," kata Tianmingzi dengan suara pelan.     

Pola-pola cahaya muncul di kulit bayangan Xuanwu. Setelah itu, bayangan Xuanwu mengangkat kakinya yang sebesar pilar dan menginjak si jagal.     

Woosh!     

Tanaman-tanaman di sekitar tubuh si jagal pun terhempas.     

Namun, si jagal tidak mundur. Sebaliknya, dia malah tertawa dan merentangkan tangannya. Lantas, cakar raksasa muncul dan berbenturan dengan kaki bayangan Xuanwu.     

"Bagaimana mungkin?"     

Empat keturunan Tianyuan merasa tercengang.     

Si jagal kembali melancarkan serangan. Dia melepaskan pedang Chi dan menerjang bayangan Xuanwu dengan energi yang besar.     

SHINNKK!     

Di antara empat keturunan Tianyuan, maka Tianjinzi, Tianxuzi, dan Tiangshangzi sama-sama terbelah menjadi dua. bahkan Tianmingzi – yang kultivasinya sudah berada di Alam Saint King level sembilan – terhempas ke belakang bagaikan peluru meriam, sebelum akhirnya mendarat di gunung belasan mil jauhnya.     

Mata cantik Black Phoenix tampak terkejut. Dia tidak menyangka bila ternyata si jagal sangat kuat. Dia menebas Six-mail Cloud Swallowing Formation dengan sangat mudah, bagaikan sedang memotong sayuran.     

"Hahaha! Dasar kumpulan badut... lemah sekali... terlalu lem..."     

Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba dia terjatuh ke belakang.     

"Ada apa?"     

Black Phoenix mengira bila si jagal baru saja disergap dari belakang, hingga dia buru-buru melepaskan tameng api hitam dan mulai melingkupi dirinya bersama Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen berkata dengan tampang datar. "Jangan khawatir, dia cuma pingsan setelah melihat darah."     

Black Phoenix mengedipkan matanya dua kali. Dia tidak tahu harus bicara apa. Beberapa saat kemudian, dia berkata, "Biar aku yang menangani Tianmingzi. Kuserahkan sisanya kepadamu!"     

Dengan suara "swish", Black Phoenix menghilang dari hadapannya.     

Walau tubuh mereka sudah terbelah menjadi dua, tapi kultivator di Alam Saint King tidak akan mati, selama jiwa suci mereka belum hancur.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen melepaskan tiga pedang Chi dan menusuk dahi mereka masing-masing, sebelum akhirnya dia pergi dari sana dengan percaya diri.     

Kemudian, dia mengeluarkan botol permata, dan mulai mengumpulkan jiwa suci mereka.     

Bunga Suci Karnivora keluar dari punggungnya dan menusukkan akarnya ke empat Saint King tersebut. Dia akan menyerap mereka.     

Ketika Black Phoenix kembali bersama Tianmingzi – yang sedang terluka parah dan tidak sadarkan diri – saat itu keempat mayat Saint King-nya sudah berubah menjadi mayat kering. Setelah diterpa angin, maka mayat mereka pun berubah menjadi tumpukan debu.     

Bam!!     

Black Phoenix melemparkan Tianmingzi ke tanah, dan menggunakan tali untuk mengikat lehernya.     

"Apa gunanya menangkap dia hidup-hidup?" tanya Zhang Ruochen.     

Black Phoenix mengangkat bulu matanya, sedangkan rambut panjangnya diterpa angin. Ketika itu, dia tertawa dan berkata, "Kalau aku membunuhnya, maka semua akan terasa mudah baginya. Tianmingzi dan yang lainnya cuma pion. Masih ada sosok yang lebih tangguh di belakang mereka. Karena mereka ingin memasukkan Saint Worm ke dalam tubuh Saint Maiden, maka mereka harus membayarnya dengan harga yang setimpal."     

Ketika dia mendengar "Saint Maiden", maka Zhang Ruochen pun merasa agak aneh. Padahal, sebelum-sebelumnya Black Phoenix tidak pernah menyebut dirinya seperti itu.     

Tentu saja, berdasarkan pada kultivasi dan kecantikannya, maka sebutan "Saint Maiden" memang pas untuknya.     

Zhang Ruochen menyentuh punggungnya dan berkata, "Apa kau akan menyerahkannya ke Cabang Terminal Merit, supaya Istana Dewa Merit dan Dunia Langit menghukumnya?"     

"Ya."     

Black Phoenix menambahkan, "Bekerja sama dengan Dunia Neraka dan berencana untuk membunuh para pertapa dari Dunia Langit adalah tindakan kriminal tinggi. Dia bukan cuma layak dibunuh, tapi orang-orang di belakangnya juga harus merasakan hal yang sama. Bahkan dewa di Tianyuan juga harus dihukum."     

Zhang Ruochen mengamati tubuh Black Phoenix, sebelum akhirnya berkata, "Tampaknya kau harus berganti pakaian terlebih dahulu. Aku tak tahan melihatmu seperti itu!"     

Gaun Black Phoenix sudah robek di berbagai sisi, hingga memperlihatkan kulit seputih saljunya.     

"Tak apa, anggap saja sebagai balas budiku."     

Black Phoenix berkata dengan sangat berani. Bahkan dia sempat meliriknya tatapan menggoda, seolah sengaja merayu pria tersebut.     

Zhang Ruochen tersenyum dan menggelengkan kepalanya, sebelum akhirnya dia membawa si jagal untuk pergi dari sana.     

Zhang Ruochen tidak berani memprovokasi wanita menawan, tegas, dan terang-terangan seperti Black Phoenix. Karena bila sampai ada kesalahpahaman, maka dia takut melukainya.     

Rasa-rasanya, itu seperti melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan ketika dia sedang mabuk. Oleh karena itu, Zhang Ruochen khawatir bila dia akan melukainya.     

"Ternyata mindset si pincang itu sangat kuat! Bahkan dia berpaling begitu saja di depan wanita cantik."     

Black Phoenix menyentuh bibirnya yang menggoda, dan mengamati siluet pincang Zhang Ruochen. Senyuman muncul di matanya.     

WHOOSH!!     

Cahaya putih turun dari langit dan mendarat di tanah, sebelum akhirnya berubah menjadi wanita cantik.     

Dia adalah White Zhuque.     

"Setelah Shi Kai melihat Tianmingzi tertangkap, maka dia langsung menggunakan teknik melarikan diri di dalam tanah. Selama kita berada di daratan, maka sangat sulit untuk menangkap atau membunuh para kultivator dari Klan Batu tersebut!"     

White Zhuque merasa agak menyesal. Matanya masih memancarkan dendam kebencian.     

Kali ini, mereka berdua telah dipermalukan oleh Shi Kai.     

Kalau bukan karena bantuan Zhang Ruochen, mungkin mereka sudah menderita.     

Oleh karena itu, dendam mereka sangat besar.     

Setelah itu, White Zhuque menambahkan, "Namun, Shi Kai sudah terluka parah. Dalam waktu dekat, dia tidak akan bisa memicu masalah."     

Black Phoenix mengganti pakaiannya. Dia mengenakan jubah saint bulu phoenix dan tampil menawan. Jubahnya berwarna-warni dan mengeluarkan aroma wangi. Samar-samar, itu memperlihatkan lekukan tubuhnya.     

Ada pepatah yang berbunyi "pakaian akan mencerminkan kepribadian seseorang", dan kelihatannya itu memang benar.     

Black Phoenix memiliki kepribadian yang menarik. Setelah mengenakan jubah saintly, maka dia terlihat lebih cantik dan menawan, bagaikan peri Phoenix yang turun ke dunia mortal     

White Zhuque memperlihatkan ekspresi aneh di matanya, sambil berkata, "Kakak, jubah bulu phoenix ini sangat menawan! Bukankah katamu kau akan tampil sederhana selama kita berada di sini?"     

Black Phoenix mengacuhkan White Zhuque, dan malah bergerak menghampiri dan mengitari Zhang Ruochen, sambil tersenyum manis. "Pincang, apa jubah saintku cantik?"     

"Ya," balas Zhang Ruochen.     

Lantas, wanita itu berkata, "Kalau begitu, lebih cantik mana, jubah saintnya atau aku? Kau harus memilih satu."     

Secara natural, Zhang Ruochen tidak menganggap bahwa Black Phoenix – sosok kultivator di Alam Saint King – akan jatuh cinta dengan si pincang yang baru saja ditemuinya, hanya karena pria itu baru saja menyelamatkan nyawanya.     

Black Phoenix pasti sedang menganggapnya seperti batang pohon mati. Wanita itu memang sengaja ingin menggodanya.     

Zhang Ruochen pun berusaha mengimbangi permainannya. "Tentu saja, lebih cantik dirimu."     

"Hehe."     

Black Phoenix tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, Saint Maiden ini akan memberimu kesempatan untuk mengejarku, bagaimana?"     

White Zhuque memperlihatkan ekspresi menimbang-nimbang. Dia tidak tahu, apakah wanita itu sedang bercanda atau sungguhan. Di waktu yang sama, dia juga ingin mengungkapkan sesuatu kepada Black Phoenix. Sesuatu yang disimpannya mengenai identitas pria tersebut.     

"Tolong jangan menggodaku. Sebaiknya kita kembali ke Luocheng terlebih dahulu."     

Zhang Ruochen sedang mengkhawatirkan keselamatan para penduduk di Luocheng, hingga dia bergegas ke sana.     

Black Phoenix ingin mengejarnya, namun dia ditarik oleh White Zhuque. Lantas, White Zhuque mengirimkan pesan telepati kepadanya.     

"Apa? Dia...? Bagaimana mungkin? Tapi dia tidak mirip! Kabarnya, sang Keturunan Ruang dan Waktu adalah sosok yang luar biasa. Dia adalah figur bintang di antara puluhan ribu dunia lainnya di Dunia Langit. Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak wanita di Dunia Langit yang ingin bertemu dengannya, bagaimana mungkin dia adalah si pincang itu?"     

"Entahlah, bisa saja aku salah!"     

Black Phoenix mengangguk pelan dan merasa bahwa si pincang hanya menguasai beberapa teknik ruang. Yang jelas, dia bukan Keturunan Ruang dan Waktu, Zhang Ruochen. Toh, pria itu tidak berani menggodanya.     

...     

Pagi hari di keesokan harinya.     

Di Luocheng, Zhang Ruochen, si jagal, si gemuk bertampang bodoh, Black Phoenix, dan White Zhuque sedang berkumpul bersama. Mereka sedang menikmati makanan dan wine lezat.     

Si gemuk berujar. "Sayang sekali! Padahal kurang sedikit lagi, kurang sedikit lagi aku berhasil menangkap Qi Xiaotian. Tapi rupanya vitalitas Immortal Vampir sangat kuat. Saat itu, Qi Xiaotian mengeluarkan dan menenggak darah Supreme Saint. Padahal aku sudah menghajarnya sampai babak belur, tapi dalam waktu singkat, kondisinya kembali pulih."     

Si jagal meresponnya dengan cibiran, "Padahal Qi Xiaotian sangat lemah dan kau tidak sanggup menangkapnya. Memalukan. Setelah kita kembali, bagaimana kau akan menjelaskan ini kepada Yang Mulia?"     

Si gemuk kembali membalasnya. "Kau juga hebat. Padahal tidak ada yang menyerangmu, tapi kau pingsan begitu saja? Jika kau takut dengan darah, sebaiknya congkel saja kedua matamu."     

"Baiklah, bodoh, rupanya kau memang ingin membuatku buta sejak dulu, kan?"     

...     

Zhang Ruochen terbatuk dua kali dan menghentikan perdebatan mereka, sebelum akhirnya bertanya, "Tampaknya kalian berdua tidak asing dengan Qi Xiaotian, siapa dia sebenarnya?"     

Zhang Ruochen kembali teringat mengenai Yinghuo, hingga dia pun menanyakannya.     

Si jagal berbicara lantang. "Qi Xiaotian adalah salah satu keturunan dewa dari Ras Qitian, salah satu di antara 10 ras Immortal Vampir. Dia punya status yang tinggi."     

Zhang Ruochen tahu bila Immortal Vampir di Dunia Langit juga dibedakan menjadi 10 ras, bukan cuma di Daratan Kunlun.     

Ras Qitian merupakan ras terkuat Immortal Vampir di Dunia Neraka.     

"Kelihatannya kau belum pernah membaca 10 Klan Terkuat di Dunia Neraka." Black Phoenix tersenyum dan memperlihatkan gigi putihnya.     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa isi buku tersebut?"     

Black Phoenix mengeluarkan permata cyan dan menyerahkannya kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menyuntikkan Kekuatan Batin-nya ke dalam permata tersebut. Seketika itu juga, beberapa figur muncul di depannya, dengan deskripsi mereka masing-masing.     

Beberapa figur itu setinggi gunung, beberapa memiliki sayap perak, dan beberapa yang lain sangat cantik, bahkan sejajar dengan Nine Beauty Angels Scroll.     

Black Phoenix menambahkan, "10 Klan Terkuat di Dunia Neraka merekam 10 klan terkuat dan para kultivator yang punya potensi besar di Alam Saint King. Buku itu bukan cuma merekam wajah mereka, melainkan juga teknik kultivasi yang dipelajari dan kelemahan-kelemahan mereka."     

"Di waktu yang sama, buku itu juga merekam kadar bahaya yang bisa ditimbulkan oleh mereka."     

"Misalnya, Shi Kai, yang sudah berada di puncak Saint King level delapan, dia termasuk ke dalam bahaya level empat. Sebaliknya, kadar bahaya Qi Xiaotian sudah mencapai level lima."     

Di buku itu, Zhang Ruochen menemukan si cantik dan menawan, Putri Luosha. Ternyata, kadar bahayanya mencapai level tujuh dan membuat Zhang Ruochen merasa terkejut. Apa Putri Luosha memang benar-benar berbahaya?     

Zhang Ruochen menarik Kekuatan Batin-nya. "Buku ini lumayan bagus."     

Black Phoenix tersenyum. "Aku akan memberikannya kepadamu!"     

"Benarkah?" Zhang Ruochen merasa agak terkejut.     

Black Phoenix menambahkan, "Karena Saint Maiden ini baru saja memberikan harta karun berharganya kepadamu, apa kau tidak ingin memberiku hadiah?"     

Zhang Ruochen buru-buru mencari harta karun yang sesuai dari dalam cincin ruangnya, dan bersiap untuk menukarnya dengan buku tersebut.     

Si gemuk tersenyum. "Sebenarnya, buku itu tidak terlalu berharga. Kau bisa membelinya di Cabang Terminal Merit dengan batu suci."     

Sebenarnya, si jagal sudah berniat untuk menghentikannya, namun dia masih agak terlambat, karena si gemuk sudah terlanjur mengungkapkannya.     

Sepasang mata hitam Black Phoenix mendelik ke arahnya dan berkata, "Jika kau menutup mulutmu, maka tidak akan ada yang menyebutmu bodoh."     

Setelah mendengar pesan telepati si jagal, si gemuk akhirnya sadar bahwa mestinya dia tidak mengatakan hal tersebut. Oleh karena itu, dia cepat-cepat menghampiri Zhang Ruochen dan berkata dengan tergesa-gesa. "Aku... aku... cuma bicara sembarangan. Jangan dianggap serius. Itu adalah buku yang bagus, sesuatu yang sangat berharga. Maksudku, bila kau ingin membelinya, maka kau harus mengeluarkan ratusan juta batu suci."     

Black Phoenix hampir mengeluarkan kobaran api dari matanya. Dari mana si bodoh ini berasal?     

"Aku menemukannya!"     

Selama itu, Zhang Ruochen tidak peduli dengan nilai buku tersebut. Sebaliknya, dia memang ingin berteman dengan Black Phoenix dan White Zhuque. Oleh karena itu, dia mengeluarkan bejana kayu dan memberikannya kepada mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.