Kaisar Dewa

Qi Xiaotian Versus Peri Hundred Flower



Qi Xiaotian Versus Peri Hundred Flower

0Heavenly Lady yang berdiri di samping danau adalah Luo Ji, Peri Tianchu.      2

Wanita itu menatap beberapa orang di bawah Gunung Wanwu dari jarak 250 mil jauhnya. Di waktu yang sama, matanya berubah-ubah warna. "Katamu si pincang itu adalah kultivator ruang?"     

"Benar. Yang Mulia, apa Anda mengenalnya?"     

Si jagal memiliki kesan yang baik terhadap si pincang tersebut. Itu terlihat dari wajahnya.     

Setelah terdiam cukup lama, Peri Tianchu menggelengkan kepalanya. "Mindset-ya sangat kuat, padahal dia bukan Supreme Saint. Aku cuma pernah melihat 3 kultivator dengan mindset sekuat itu."     

Si jagal dan si bodoh paham bila Peri Tianchu memang bisa membaca mindset seseorang.     

Oleh karena itu, setelah mendengarnya, mereka pun merasa terkejut, karena ternyata si pincang punya mindset yang tinggi.     

"Kalau begitu, si pincang bukanlah sosok sembarangan. Apa dia adalah murid dewa?" tanya si jagal.     

Sebuah pikiran melintas di kepala Peri Tianchu. Dia teringat mengenai sosok pria yang pernah ditemuinya di God-naming Platform. Pria itu juga kultivator ruang, dan punya mindset yang sama dengan si pincang.     

Namun, pria dingin itu menghilang setelah memberinya Holy Spring. Sejak saat itu, dia tidak pernah muncul lagi. Sekeras apapun wanita itu mencarinya, namun dia tidak pernah bisa menemukan pria tersebut.     

Seakan-akan pria itu menghilang begitu saja dari dunia ini.     

Mungkin, pria itu beranggapan bahwa setelah memberinya Holy Spring, maka mereka sudah tidak punya hutang apa-apa. Oleh karena itu, mereka tidak perlu bertemu lagi.     

Beberapa saat kemudian, Peri Tianchu berkata, "Rupanya teman si pincang juga tidak main-main. Dia punya mindset yang sama kuatnya seperti si pincang."     

Si bodoh tertegun. "Benarkah? Sangat jarang dua kultivator tangguh muncul secara bersamaan. Siapa yang membantunya? Apa dia adalah pertapa elit yang masuk ke dalam Ranking Merit Saint King?"     

"Wanita itu sudah mengubah penampilannya. Aku tidak bisa melihat wujud aslinya. Tapi entah kenapa, kelihatannya dia memang tangguh dan terkenal. Jika aku bisa menguji kekuatannya, mungkin aku bisa mengenalinya."     

"Karena ada dua figur tangguh di sana, maka Qi Xiaotian pasti akan bermasalah." si jagal terkekeh.     

…     

Zhang Ruochen menggunakan Pergerakan Ruang dan menghindari belasan bukit esnya. Setelah itu, dia terbang ke angkasa dan mengalirkan Chi Suci. Di waktu yang sama, dia mulai melepaskan Celah Ruang.     

"Matilah kalian!"     

Pada saat itu, celah ruang tiba-tiba muncul. Celah ruang - sepanjang beberapa mil - menerjang formasi taktis level delapan.     

Boom!     

Sekuat apapun formasi taktis level delapan, tapi formasi itu tidak akan sanggup bertahan dari kekuatan ruang. Setelah terkena celah ruang, maka banyak inskripsinya rusak.     

Formasinya hancur dan tidak sanggup lagi menghentikan Zhang Ruochen.     

Setelah mendarat, sambil menggenggam Pedang Kuno Abyss, Zhang Ruochen berlari sekencang mungkin dan bergerak ke puncak gunung.     

"Ayo hentikan dia!"     

"Jangan sampai dia masuk ke Gunung Wanwu!"     

...     

Sambil dipimpin oleh Qi Zeng, para Immortal Vampir itu melancarkan serangan bertubi-tubi ke arah Zhang Ruochen.     

Ada banyak Immortal Vampir - yang mirip seperti belalang - terbang di atas kepala Zhang Ruochen, dan menghalangi sinar matahari. Beberapa dari mereka menyerang dengan senjata saint, beberapa yang lain melepaskan pukulan darah, dan beberapa sisanya menyerang dengan rune.     

Namun, Zhang Ruochen tidak takut dengan mereka semua. Dia melepaskan kehendak biksu, hingga auranya menjadi semakin kuat.     

Zhang Ruochen tidak akan pernah memberikan ampun kepada Immortal Vampir.     

"Sebelas Naga dan Gajah!"     

Dia membawa Pedang Kuno Abyss di satu tangan, dan melayangkan pukulan dengan tangan kirinya. Dalam sekejap, ribuan bayangan pukulan bermunculan dan menerjang para Immortal Vampir.     

Bang, bang, bang!     

Para Immortal Vampir berjatuhan seperti lalat, hingga tubuh mereka terbelah. Ada banyak korban yang berjatuhan.     

Zhang Ruochen berubah menjadi bayangan. Sambil menerjang salah satu Saint King Immortal Vampir, dia menusukkan pedangnya. Pedangnya menembus dahi Immortal Vampir tersebut. Lantas, dia menggerakkan pedangnya ke bawah dan membelah lawannya menjadi dua.     

"Berani-beraninya kau!"     

Qi Zeng berteriak dan turun dari gunung. Tubuhnya berubah menjadi sungai Chi Darah, dan kembali muncul di belakang Zhang Ruochen. Dalam satu kedipan mata, dia melancarkan pukulan.     

Dia sedang mengenakan armor darah dan mengaktifkan energinya. Pukulan itu sangat kuat, hingga mengguncang langit dan bumi.     

Para Immortal Vampir itu paham dengan betapa kuatnya Qi Zeng. Oleh karena itu, mereka buru-buru bergerak mundur, kalau-kalau gelombang energi pukulan itu dapat mengenai mereka.     

Zhang Ruochen menusukkan pedangnya dan berhadapan dengan pukulan Qi Zeng.     

Boom!     

Chi Darah dan Pedang Chi mereka menyembur ke segala penjuru. Alhasil, gelombang energi yang dihasilkan dari benturan serangan itu, membuat gunung-gunung di sekitarnya runtuh.     

Qi Zeng terhempas ke belakang. Tangannya terasa sakit. Dia benar-benar syok.     

Barusan, dia telah mengerahkan semua energinya, tapi ternyata musuhnya masih sanggup mengimbanginya.     

Kemudian, Zhang Ruochen melepaskan Delapan Pedang, dan membiarkan Pedang Kuno Abyss terbang dari tangannya. Sehingga, pedangnya berubah menjadi sungai cahaya hitam, yang menerjang Qi Zeng.     

Pedangnya diselimuti oleh pedang Chi.     

Qi Zeng kembali mengaktifkan teknik Seratus Biksu pada pukulannya. Akibatnya, bayangan seratus Biksu muncul di sekitarnya dan berkumpul di tangannya. Dia sudah bersiap untuk menyambut Pedang Kuno Abyss.     

Boom!     

Pedang Chi menembus armornya dan hampir memotong tangannya.     

Qi Zeng memasang ekspresi terkejut, sambil mengamati Pedang Kuno Abyss yang terbang di udara. Setelah itu, dia melarikan diri ke puncak gunung, dan tubuhnya berubah menjadi kabut darah.     

"Bantu aku, putra kaisar!"     

Secercah cahaya hitam bergerak mengikuti kabut darah tersebut. Cahayanya menjadi semakin dekat dan hampir mengenai Qi Zeng.     

Ketika dalam situasi hidup dan mati semacam itu, tiba-tiba kuali merah terbang dari gunung. Kualinya membentur Pedang Kuno Abyss dan menghempaskannya. Pada akhirnya, kuali itu mendarat di gunung sebelahnya.     

Kabut darahnya berubah menjadi solid dan Qi Zeng kembali muncul. Pada saat itu, dia sedang terengah-engah.     

Ketika dia melihat kuali yang melayang-layang di udara, maka dia pun mendesah lega.     

Kuali itu milik Qi Xiaotian, dan dikenal sebagai Sacred Cauldron of Blood Sacrifice. Itu adalah Senjata Saint Eight Yao.     

Setelah diaktifkan, maka itu akan melepaskan pilar cahaya dan bisa menghancurkan si pincang hingga berkeping-keping.     

Kemunculan Sacred Cauldron of Blood Sacrifice membuat langitnya berubah merah. Energi dahsyat mulai melingkupi area di sekitarnya, hingga membuat Zhang Ruochen sesak nafas.     

Para Immortal Vampir itu berlutut dan bersujud. "Putra Kaisar, kami akan melayani Anda."     

"Putra Kaisar, kami akan melayani Anda!"     

…     

"Apa Qi Xiaotian benar-benar mengira dia tak tertandingi?" Zhang Ruochen kembali menarik Pedang Kuno Abyss. Di waktu yang sama, dia mengeluarkan Tongkat Tulang Kaisar Yi dan menggenggamnya di tangan.     

Qi Xiaotian muncul dan berdiri di puncak tertinggi Gunung Wanwu. Tubuhnya dilingkupi oleh Prinsip Saintly Way.     

Dia mirip seperti Dewa Demonic.     

Sosok pria tua - yang bertubuh bungkuk dan mengenakan jubah bagua - sedang menggenggam tongkat besi di samping Qi Xiaotian. Pada ujung tongkatnya terdapat seekor kelelawar emas berkepala tiga.     

Kelelawar berkepala tiga itu memancarkan aura yang kuat. Tubuhnya diselimuti oleh tiga energi.     

Pria tua itu adalah Zhu Xia, Kekuatan Batin-nya sudah berada di puncak level 58.     

Yang jauh lebih mengerikan, ternyata pencapaiannya dalam formasi taktis jauh lebih tinggi dibandingkan master array lainnya.     

Mata Qi Xiaotian terpaku ke arah Zhang Ruochen. "Berani-beraninya kau datang kemari dan memicu masalah, pincang? Kau memang lumayan kuat. Tapi aku akan memberimu dua pilihan: pertama, kau menjadi budak darahku. Kedua, aku akan mengubahmu menjadi pil dan memakanmu."     

Qi Xiaotian adalah sosok yang arogan. Zhang Ruochen pun merasa agak tertekan.     

Berdasarkan pada kultivasinya sekarang ini, dia bukanlah tandingan Qi Xiaotian.     

Tapi selama dia bisa melarikan diri dengan kekuatan ruang, maka Qi Xiaotian tidak akan bisa mengejarnya.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak takut dengannya. Dia pun tertawa. "Qi Xiaotian, menurut Buku 10 Klan Terkuat di Dunia Neraka, maka nilaimu cuma lima. Masih ada lebih banyak figur yang lebih berbahaya dibandingkan dirimu. Jadi, apa yang membuatmu sampai bertingkah arogan semacam itu?"     

Qi Xiaotian benar-benar geram dengan Buku 10 Klan Terkuat di Dunia Neraka. Bagaimanapun juga, dia adalah pertapa elit di puncak level sembilan. Bagaimana mungkin buku itu mencatat bila tingkat bahayanya cuma lima? Itu adalah penghinaan.     

Banyak kultivator di level yang sama, dan mereka punya nilai enam.     

Qi Xiaotian sangat marah dan kembali mengancamnya. "Sembah aku atau mati."     

Saat dia berkata "mati", maka itu mengandung gelombang energi besar, hingga membuat para Immortal Vampir di bawahnya mengalami pendarahan, baik dari mulut, hidung, maupun telinga.     

Zhang Ruochen juga terpental sampai lima langkah. Setelah menancapkan Tongkat Tulang Kaisar Yi ke tanah, maka dia pun kembali dapat menyeimbangkan dirinya. Sekuat itulah sosok Saint King di puncak level sembilan. Bahkan gelombang suaranya bisa mengandung daya destruktif tinggi.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen mencium aroma bunga. Dia menoleh ke belakang dan melihat tubuh cantik Ji Fanxin.     

"Nyawa Qi Xiaotian bisa ditukar dengan merit."     

Dengan gerakan elegan, dia mengambil jepit rambut emas dan menggenggamnya di tangan. Seketika itu juga, rambut panjangnya teruntai turun - bagaikan air terjun - di kedua wajah cantiknya.     

Lapis demi lapis cahaya suci memancar dari jepit rambut emas, dan mulai melepaskan energi Four Yao, Five Yao, sampai akhirnya Six Yao.     

Setelah energi Seven Yao-nya terbentuk, maka struktur ruang di sekitar Gunung Wanwu pun menjadi semakin solid.     

Para kultivator di Alam Biksu tidak bisa bergerak.     

Ketika itu, ekspresi Qi Xiaotian mendadak berubah. Bagaimanapun juga, sosok kultivator yang dapat melepaskan energi Seven Yao, bukanlah kultivator sembarangan.     

Dia mengangkat tangannya dan melepaskan dua pilar darah, lantas menyuntikkannya ke dalam kuali darahnya.     

Akan tetapi, Ji Fanxin tidak ingin membiarkannya melakukan hal tersebut. Wanita itu melemparkan jepit rambut di tangannya.     

Jepit rambut emasnya berubah menjadi seekor phoenix yang berselimutkan api. Sembari terbang di udara, jepit rambutnya menimbulkan suara ledakan kencang, yang bisa didengar hingga ratusan mil jauhnya. Karena suaranya sangat kencang, maka itu terdengar seperti merobek langit.     

Di pinggir danau 250 mil jauhnya, mata Peri Tianchu berbinar. "Ternyata dia. Tapi kenapa dia datang ke Luoshui?"     

Karena Sacred Cauldron of Blood Sacrifice belum benar-benar aktif, maka Qi Xiaotian tidak mampu bertahan dari serangan penuh Seven Yao.     

Dengan ekspresi menyesal, Qi Xiaotian terpaksa mengeluarkan rune pertahanan.     

Bang!     

Jimatnya meledak dan berubah menjadi kuali hitam setinggi 30 kaki, sebelum akhirnya berbenturan dengan jepit emas tersebut.     

Ternyata, rune itu adalah harta karun pertahanan level tinggi. Sebab, runenya mampu meredam serangan Ji Fanxin, dan membuatnya selamat dari marabahaya.     

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Qi Xiaotian kembali mengendalikan kualinya dan menyerang mereka berdua.     

"Rasakan kekuatan Sacred Cauldron of Blood Sacrifice!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.