Kaisar Dewa

Hua Cangying



Hua Cangying

3Mayoritas kultivator yang ada di White Dragon Ferry berasal dari Daratan Kunlun.      3

Setelah mendengar kedua pria itu meremehkan Daratan Kunlun, mereka semua pun mendelik geram.     

Hal yang sama juga berlaku pada anggota Klan Chen.     

Namun, kelihatannya dia tidak ingin memicu masalah, karena dia masih punya hal penting yang harus segera diselesaikan. Oleh karena itu, dia memilih untuk menahan diri.     

Akan tetapi, dua kultivator dari Daratan Shengze sangat tertarik dengannya, hingga mereka terus menyerangnya dengan kata-kata.     

"Kami diperlukan di medan pertempuran utama Daratan Kunlun demi menghentikan para kultivator dari Dunia Neraka. Sebaliknya, para pertapa elit dari Daratan Kunlun hanya bertugas untuk mengantar logistik atau menjemput korban-korban perang. Dalam kata lain, mereka sama sekali tidak berguna."     

"Walau ada kultivator dari Daratan Kunlun di tengah medan pertempuran, tapi mereka cuma umpan meriam."     

"Oleh karena itu, wajar saja bila kami mengambil sumber daya di Daratan Kunlun."     

"Sebenarnya, lebih baik kalian orang-orang dari Daratan Kunlun kembali ke tambang dan melayani kami."     

Tuo Yan dan Xue Chou dari Daratan Shengze sama-sama tertawa. Mereka sangat arogan.     

Pada akhirnya, anggota keluarga Chen tidak sanggup lagi menahan diri, hingga dia mengumpat. "Padahal mereka cuma bandit, berani-beraninya mereka mengklaim kalau mereka datang dan ingin membantu Daratan Kunlun?"     

"Siapa yang kau maksud?"     

Senyuman di wajah Tuo Yan menghilang. Di waktu yang sama, aura dingin yang menusuk tulang memancar dari tubuhnya.     

"Tentu saja kalian berdua. Katanya, kalian ingin berpartisipasi ke dalam Pertempuran Merit di Daratan Kunlun, tapi kenapa kalian tidak pergi ke medan pertempuran utama, dan malah berkunjung ke Kota Suci Wilayah Timur? Sebenarnya, apa tujuan kalian di tempat ini?" cibir anggota klan Chen.     

"Baiklah! Ternyata kultivator di Alam Biksu berani mengusik Saint King. Apa kau pikir aku akan tinggal diam?"     

Mata Tuo Yuan terlihat licik. Di waktu yang sama, dia melancarkan pukulan.     

Serangannya secepat kilat dan mirip seperti hembusan angin.     

Seketika itu juga, ekspresi anggota klan Chen mendadak berubah, hingga dia buru-buru mengeluarkan jimat pertahanan.     

Setelah itu, dia mengalirkan Chi Suci dan menyuntikkannya ke dalam Saint Armor. Lantas, armornya memancarkan cahaya brilian, dan inskripsi-inskripsinya menjadi aktif.     

Akan tetapi, dikarenakan perbedaan level yang teramat jauh, maka pukulan Tuo Yuan berhasil menghancurkan seluruh pertahanan armornya, hingga mendarat di tubuh anggota klan Chen.     

"Ouuufff."     

Dada anggota klan Chen remuk, dan organ-organnya terguncang hebat. Dia tersungkur ke lantai dan tak bisa bangkit lagi.     

Dalam sekejap, White Dragon Ferry mendadak hening.     

Para kultivator dari Daratan Kunlun masih terlalu lemah.     

Sebab, ketika Tuo Yan melepaskan aura saintlynya, mereka semua meringkuk di dek kapal dan sama sekali tak bisa bergerak.     

Walau mereka marah dan geram, tapi mereka tidak bisa apa-apa di depan kekuatan besar semacam itu.     

"Kau baru saja membunuh kultivator dari Daratan Kunlun di Kota Suci Wilayah Timur. Apa kau masih pantas menyebut dirimu bertempur demi Daratan Kunlun? Tidak diragukan lagi, kalian adalah tukang jagal dan bandit. Aku akan melaporkan ini kepada Istana Dewa Merit, dan Dunia Langit. Mereka akan menghukum kalian berdua." pemuda di Alam Setengah-Biksu menggertakkan gigi dan berteriak geram.     

Pemuda ini - yang usia aslinya tidak lebih dari 30 tahun - sudah berada di Alam Setengah-Biksu level tujuh.     

Sosok semacam itu adalah pertapa elit di generasi muda Daratan Kunlun. Bisa dibilang, dia adalah sosok yang luar biasa.     

Tuo Yan mencibir, "Nak, kau harus paham mengenai satu hal. Dia yang memprovokasiku terlebih dahulu. Oleh karena itu, dia harus menanggung akibatnya. Walau kau melaporkannya kepada Dunia Langit, tapi aku tidak bersalah. Lagipula, bukankah kau juga sempat memprovokasiku tadi?"     

Xue Chou berkata, "Lupakan saja, kenapa harus repot-repot mengurusi Setengah-Biksu? Kita masih punya tugas yang harus diselesaikan!"     

Tuo Yan mengangguk pelan dan mengirimkan pesan telepati kepada Xue Chou, "Ternyata dia benar-benar membawanya."     

Ketika Tuo Yan melancarkan pukulan ke anggota klan Chen, saat itu dia juga mencuri tas penyimpanannya. Dengan kecepatan Saint King, maka tidak ada seorangpun yang bisa melihat pergerakannya.     

Tapi Zhang Ruochen bukan cuma berhasil melihat segala prosesnya, tapi dia juga bisa mendengar pesan telepati mereka berdua.     

"Benar saja, ini perkara lain. Tujuan utama mereka adalah untuk mengambil sesuatu di tubuh anggota klan Chen. Sebenarnya, apa yang sedang dibawanya, sampai-sampai seorang Biksu harus mengantarkannya secara langsung, dan menarik perhatian dua Saint King?"     

Zhang Ruochen memikrikannya sejenak, sebelum akhirnya menghampiri anggota klan Chen yang sedang sekarat. Kemudian, dia mengeluarkan pil penyembuhan dan memberikannya kepadanya.     

Pil penyembuhannya melepaskan cahaya tertentu, dan mulai melingkupi anggota dari klan Chen.     

Dalam waktu singkat, luka-luka di tubuhnya telah sembuh.     

Pada mulanya, para kultivator dari Daratan Kunlun merasa tertegun saat melihatnya. Setelah itu, mereka merasa terharu.     

"Kelihatannya, tidak semua kultivator dari Dunia Langit itu brengsek. Beberapa dari mereka memang baik dan gemar membantu orang lain."     

Tapi mata Tuo Yan dan Xue Chou sama-sama berubah dingin.     

Mereka telah mengejar pria itu sampai ribuan mil jauhnya. Sebelum dia sempat kembali ke Kota Suci, maka mereka ingin membunuhnya. Padahal, semuanya sudah berjalan dengan lancar, sampai akhirnya orang lain mengobatinya?     

Mereka tidak akan membiarkan hal itu terjadi.     

Diam-diam, Tuo Yan berkata, "Tuan, sibuk sekali Anda! Padahal, mereka yang berani menentang Saint King pantas untuk mati."     

"Minta maaf." kata Zhang Ruochen dengan suara pelan.     

Tuo Yan tidak bisa memindai kekuatan si pincang ini. Oleh karena itu, dia tidak berani bertindak sembrono dan berkata, "Saya Tuo Yan dari Aula Deific. Siapa Anda?"     

"Aula Deific adalah tanah suci peringkat pertama di Daratan Shengze. Namanya terdengar bagaikan guntur, tapi aku belum pernah mendengar namamu sebelumnya. Jadi, kurasa kau bukan pertapa elit di tempat itu, kan? Jika kau bukan pertapa elit, maka kau tidak pantas mendengar namaku," kata Zhang Ruochen.     

Mata Tuo Yan berkedut-kedut. Intensitas membunuh memancar dari matanya.     

Zhang Ruochen masih berdiri di tempatnya, sambil melipat tangan di belakang pinggul. Akan tetapi, itu membuat Tuo Yan merasa seperti melihat gunung raksasa, hingga dia tidak berani bergerak.     

Diam-diam, para pertapa dari Daratan Kunlun bersorak-sorai dalam hati.     

Beberapa saat kemudian, anggota klan Chen bergumam pelan. Kelihatannya dia akan segera siuman.     

Melihat itu, Tuo Yan dan Xue Chou tidak berani tinggal diam. Mereka pun mulai melancarkan serangan secara bersamaan.     

Tuo Yan memobilisasi semua Prinsip Saintly Way di dalam tubuhnya dan melancarkan serangan pukulan. Prinsip dan teknik pukulannya sama-sama berubah menjadi pusaran angin, yang mengunci Zhang Ruochen di tengahnya.     

Xue Chou melemparkan jarum ke dahi anggota klan Chen secepat kilat.     

Tujuan utama mereka adalah untuk membunuh dan membungkam pria tersebut.     

Ding!     

Terdengar suara dentingan logam.     

Jarumnya ditepis oleh jari Xie Chengzi.     

Di waktu yang sama, Tuo Yan berteriak kencang, dan tersungkur ke tanah. Kepalanya hilang, sedangkan darah menyembur dari lehernya.     

Bam!     

Beberapa saat kemudian, kepala berdarahnya menggelinding seperti bola bulu.     

Tidak ada seorangpun yang bisa melihat prosesnya, karena seluruh prosesnya terjadi dalam waktu yang sangat singkat.     

Yang jelas, si pincang bertopeng itulah yang membunuh Tuo Yan.     

Inilah yang disebut sebagai kekuatan sejati, karena membunuh Saint King sama mudahnya seperti membunuh babi atau anjing.     

Xue Chou merasa ketakutan, hingga wajahnya berubah pucat. Dia pun melangkah mundur, sambil menoleh ke belakang, seolah sedang mencari sesuatu.     

Zhang Ruochen mengacuhkannya. Dia menggerakkan bibirnya pelan dan memberi perintah kepada Xie Chengzi.     

Seketika itu juga, Xie Chengzi berjalan menghampiri mayat Tuo Yan dan mengambil tas penyimpananannya.     

Melihat Xie Chengzi mengambil tas penyimpanannya, maka ekspresi Xue Chou berubah menjadi semakin murung.     

Bam!     

Tiba-tiba, tas penyimpanan di tangan Xie Chengzi meledak dan berubah menjadi kobaran api biru.     

Isi di dalam tas penyimpanannya, yang mirip seperti kupu-kupu api, berguguran di dek kapal dan berubah menjadi debu hitam.     

Entah darimana, tiba-tiba ada orang di samping Xue Chou yang membawa kipas tulang. Ternyata, dia masih sangat muda. Percikan-percikan apinya berasal dari kipas tulang tersebut.     

Pemuda itulah yang menghancurkan tas penyimpanannya.     

Setelah melihat pemuda tersebut, Xue Chou pun kembali percaya diri. Lambat laun, ekspresinya kembali normal. Ketika itu, dia ingin melaporkan sesuatu dengan menggunakan pesan telepati, namun dia dihentikan oleh pemuda tersebut.     

Pemuda itu tertawa dan berkata, "kekuatan Batin-mu terlalu lemah. Orang lain bisa mendengar ucapanmu."     

Lantas, terdengar suara keributan di atas kapal, karena ada yang mengenali identitas pemuda tersebut.     

"Hua Cangying, petarung elit dari Aula Deific. Kenapa dia berada di sini?"     

"Hua Cangying sudah menembus Alam Saint King level sembilan sejak seratus tahun silam. Sekarang ini, sudah sampai mana levelnya?"     

"Apabila Hua Cangying sampai datang ke Kota Suci Wilayah Timur, maka dia pasti sedang mengincar tanaman herbal berusia ratusan ribu tahun."     

…     

Nama Hua Cangying terlalu besar bagi kebanyakan kultivator yang ada di sana.     

Xie Chengzi menjadi geram. Barang yang harus diberikan kepada masternya telah hancur. Bagaimana dia akan menjelaskan kepada masternya?     

"Soulterror Finger."     

Chi iblis menyeruak dari kelima jari di tangan kanannya dan mulai melingkupi seluruh White Dragon Ferry.     

Bam!     

Hua Cangying masih berdiri di tempatnya. Dia membuka kipas tulang dan menangkis serangan Xie Chengzi.     

Gelombang energi dari pertemuan serangan mereka sangat mengerikan, hingga nyaris menghancurkan kapal tersebut.     

Gelombang energinya setara dengan aura Saint King di level sembilan. Bahkan para Setengah-Biksu dan Biksu, atau juga Saint King, masih kesulitan untuk mengurainya.     

Akibatnya, Zhang Ruochen merentangkan kedua tangannya dan melepaskan Chi Suci-nya. Lantas, Chi Suci-nya berubah menjadi dua awan suci, yang melingkupi para pertapa di atas kapal, agar mereka tidak terkena gelombang energi tersebut.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen, Xie Chengzi, Hua Cangying, dan Xue Chou terbang di langit dan mendarat di Kota Suci Wilayah Timur.     

Zhang Ruochen kembali menarik Chi Suci-nya. Seketika itu juga, orang-orang yang sempat dilindungi olehnya terjatuh ke lantai.     

Hua Cangying menatap Zhang Ruochen dan Xie Chengzi, sebelum akhirnya tersenyum dan berkata, "Sulit dipercaya. Rupanya aku bertemu dengan dua master hebat di atas kapal feri. Tolong maafkan perbuatanku sebelumnya! Siapa nama kalian berdua?"     

"Kau masih belum pantas mengetahui nama masterku!" kata Xie Chengzi.     

Cahaya brilian memancar dari mata Hua Cangying. Yang jelas, dia tidak menyangka bila Saint King di level sembilan itu, ternyata cuma budaknya si pincang.     

"Siapapun kalian, tapi kalian sudah membunuh Tuo Yan dari Aula Deific. Oleh karena itu, tindakan kalian tidak akan bisa dimaafkan. Mulai hari ini, kalian resmi menjadi musuh!"     

Setelah itu, Hua Cangying menggerakkan kipas tulangnya, dan melepaskan kobaran api. Kemudian, dia dan Xue Chou menghilang dari sana.     

Cuma tersisa kobaran api di atas tanah.     

"Master, saya akan mengejarnya," kata Xie Chengzi.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Hua Cangying sangat kuat. Walau kau menggunakan Prinsip Kebenaran, tapi kau bukanlah tandingannya. Sebaiknya kita tetap pada rencana sebelumnya. Jangan sampai terdistraksi oleh mereka."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.