Kaisar Dewa

Benteng Pasar Gelap



Benteng Pasar Gelap

2Flame Escape Technique Hua Cangying adalah teknik yang sangat misterius dan luar biasa. Dalam satu kedipan mata, dia membawa Xue Chou pergi dari sana, dan kembali muncul di hutan belantara, dengan jarak ribuan mil dari kota.     
2

Hua Cangying mengelus Kipas White Bone dan merasa sedikit terkejut, "Rupanya mereka tidak mengejar kita."     

"Mungkin mereka khawatir dengan Anda. Lord, mereka tidak akan berani mengambil resiko," kata Xue Chou sambil tersenyum.     

Hua Cangying sangat percaya diri dengan kemampuannya, hingga dia mengangguk pelan.     

Lantas, Xue Chou melanjutkan. "Sayangnya, Biksu dari klan Chen itu masih hidup. Akibatnya, itu bisa membongkar serangan kami kepada klan Chen. Apabila klan Chen bersikap lebih waspada, maka kita akan kesulitan untuk menyerang mereka!"     

Hua Cangying tersenyum. "Biksu klan Chen itu pasti telah mengirimkan pesan ke East Region Saint Mansion. Walau dia mati, percuma saja."     

"Benar. Toh selama benda itu hancur, maka kita bisa duduk dengan tenang," kata Xue Chou.     

Rustle.     

Hembusan angin menerpa wajah Hua Cangying.     

Samar-samar, dia merasakan aura saintly tertentu, hingga dia segera menoleh ke sisi kanan reruntuhan.     

Kemudian, dia menemukan pertapa berjubah putih sedang berdiri di atas dinding. Entah sejak kapan dia berada di sana.     

Pria berjubah putih memiliki temperamen yang unik. Rambut putihnya dipotong cepak.     

"Ternyata dia adalah pertapa hebat yang mahir menyembunyikan auranya. Setelah berada di jarak 20 kaki dariku, baru setelah itu aku bisa merasakan kehadirannya." Hua Cangying merasa terkejut.     

Meski begitu, Hua Cangying masih tetap tenang dan bertanya, "Siapa Anda?"     

"Mereka yang datang tidak pernah datang, mereka yang pergi tidak pernah pergi," kata pertapa itu dengan tampang serius.     

Tiba-tiba, Hua Cangying menyadari sesuatu dan berkata, "Ah, ternyata Senior Wayfarer. Maafkan aku."     

"Master Hua, saya datang kemari untuk menjemput Anda. Mari ikut saya, orang-orang sudah menunggu Anda di Paviliun Tianjue." kata pria berjubah putih sambil tersenyum.     

…     

Benua Hailruin, salah satu dari lima benua terbesar di Kota Suci Wilayah Timur.     

Distrik Kota 31 terletak di sisi barat laut Benua Hailruin dan berdekatan dengan daerah kutub. Sepanjang tahun, tempat itu selalu diselimuti oleh salju. Walau tempatnya berada di Kota Suci Wilayah Timur, namun tempat itu cukup terpencil, dan sulit dijangkau.     

Benteng Pasar Gelap dibangun di bawah Distrik Kota 31. Mereka yang bukan anggota Aula Excellence Pasar Gelap tidak akan pernah tahu lokasinya.     

Pada saat Murong Yue diserang oleh musuhnya, saat itu dia menggunakan rune melarikan diri dan bersembunyi di benteng tersebut, agar dia bisa mengobati luka-lukanya.     

Wanita itu duduk bersila di atas ranjang permata. Tubuh bagian atasnya terbuka. Kulitnya putih dan mulus, namun di bawah pundak kanannya, terdapat lubang berdarah sebesar gelas wine.     

Kabut hitam menyeruak dari lukanya, bagaikan seekor naga bertanduk, yang terbang di dekatnya.     

Energi iblis sedang menggerogoti tubuhnya. Luka semacam itu tidak akan bisa sembuh. Sebaliknya, luka itu akan semakin parah.     

"Kuhkk!"     

Wanita itu memuntahkan darah hitam dari mulutnya.     

Setelah terkena tumpahan darah, maka lantainya bolong selebar satu kaki.     

"Kuat sekali teknik demonicnya. Bahkan Fisik Extreme Yin tidak sanggup menangkalnya. Jika Saint King lain yang terkena serangan ini, mungkin orang itu sudah lama mati dan berubah menjadi kolam darah."     

Sosok pertapa muncul di kepala Murong Yue.     

Sosok itu sangat kurus. Wajahnya sepucat kertas. Terdapat rantai yang melingkupi tubuhnya, bagaikan zombie.     

Sosok itulah yang menyerang dan melukainya dengan ujung jari.     

Selama beberapa tahun belakangan, Murong Yue tidak berkompetisi memperebutkan posisi Lord di Aula Excellence Pasar Gelap. Sebaliknya, sosok misterius membawanya ke tanah suci yang baru saja bangkit, hingga wanita itu menemukan beberapa peluang di tempat tersebut. Alhasil, kultivasinya meningkat pesat, dan sudah berada di Alam Saint King level tujuh.     

Meski begitu, di hadapan para elit dari Dunia Langit, maka dia masih sangat rapuh.     

Dia merasa kalah dan tak berdaya.     

"Apa aku benar-benar sosok terpilih? Tapi kenapa aku tidak bisa berbuat apa-apa di dunia yang sedang kacau ini?"     

Murong Yue teringat tentang sosok misterius tersebut. Dia teringat tentang kata-katanya sebelum dibawa ke tanah suci.     

"Kau adalah orang terpilih. Entah Daratan Kunlun bisa kembali berjaya atau tidak, tapi kau masih akan memainkan peranan penting."     

Apa itu orang terpilih?     

Siapa yang memilihnya?     

Dan siapa sosok misterius tersebut?     

Murong Yue menjadi ragu-ragu. Sosok misterius itu tidak pernah mengatakan apapun kepadanya. Dia hanya menemaninya berkultivasi dan membentuk tubuh Immortal, sebagai salah satu tahapan menembus Alam Supreme Saint.     

"Sangat sulit untuk mengembangkan seorang pertapa bertalenta. Oleh karena itu, mereka harus berkembang secara bertahap, agar potensi mereka dapat berkembang sempurna di masa depan. Tapi aku tidak punya pilihan lain, selain melakukan ini. Lagipula, Daratan Kunlun sudah tidak punya banyak waktu lagi."     

Murong Yue tahu kalau dia cuma menjadi bala bantuan. Mungkin dia akan dibutuhkan di momen-momen tertentu. Namun, sosok yang bakal membalikkan keadaan bukanlah dirinya.     

Tapi, dengan membantu orang itu, maka dia juga bisa mengembangkan potensinya.     

Sosok yang bisa mengubah takdir Daratan Kunlun adalah orang yang bisa berkultivasi dengan cepat.     

Boom!! Boom!!     

Tiba-tiba, aula itu bergetar hebat, dan inskripsi-inskripsinya mulai bermunculan.     

Ekspresi Murong Yue mendadak berubah. Dia buru-buru menutupi tubuh cantiknya dan bangkit berdiri. Wanita itu sudah siap bertempur.     

Elder berjubah hitam buru-buru masuk ke aula, dengan wajah panik. "Nona, ada pertapa Saint King yang baru saja menyerang benteng. Menurut saya, formasi taktisnya tidak akan bisa bertahan lama."     

"Cepat sekali mereka menyusulku."     

Murong Yue paham bahwa dia bukanlah tandingan orang tersebut. Oleh karena itu, dia mengeluarkan senjata kuno, dan bersiap untuk kembali melarikan diri.     

Senjata kuno itu berbentuk seperti bulan sabit, yang samar-samar melepaskan energi dewa berwarna cyan.     

Boom!! Boom!!     

Gelombang energi merobek formasi taktis di benteng tersebut. Tiba-tiba, dunia seakan baru saja runtuh.     

Terdengar rentetan teriakan kultivator Pasar Gelap di benteng tersebut. Ada banyak korban yang berjatuhan. Gelombang energinya menghancurkan mereka semua dan mengubahnya menjadi debu.     

Energinya terasa dingin. Energinya bukan cuma merobek tanah, tapi juga membekukan area dalam radius ratusan mil. Energi itu sangat mengerikan.     

"Nona, kabur… argh…"     

Elder berjubah hitam, yang berdiri di depan Murong Yue, tiba-tiba membeku dan berubah menjadi patung es.     

Mata Murong Yue berubah menjadi dingin, dan membuatnya berteriak, "Sungguh keterlaluan!"     

Pria kurus berselimutkan rantai, dengan wajah sepucat kertas, sedang berdiri di atas benteng Pasar Gelap. Dia menggenggam mangkuk perak di tangannya dan mengaktifkan Six Yao. Dia sudah bersiap untuk melancarkan serangan kedua.     

Dia adalah Bai Yuejun dan merupakan salah satu senior dari Daratan Ruiya. Dia sudah menjadi Saint King di level sembilan selama ribuan tahun. Pencapaiannya sama seperti monster yang sudah hidup selama dua ribu tahun.     

Whoosh!!     

Bulan biru membumbung dari tanah dan menebasnya.     

Bai Yuejun tertawa kencang, dan membiarkan bulan biru itu mengenainya.     

Tubuh Bai Yuejun hancur dan berubah menjadi jubah putih, bukannya menempel pada bulan birunya.     

Setelah itu, tubuh Bai Yuejun kembali terbentuk di tempat lain.     

Whoosh.     

Rantai-rantainya terbang dan melingkupi jubah putih, beserta bulan birunya. Setelah itu, dia melemparkannya ke sisi samping dan berhasil mengurai energinya.     

Murong Yue terbang dari aula bawah tanah, sebagaimana bulan demonic muncul di atas kepalanya. Setelah itu, Chi Demonic melingkupi area di sekitarnya, karena wanita itu hendak mengaktifkan Senjata Kuno Blue Moon.     

Bagi Bai Yuejun, menghentikan Blue Moon juga bukan tugas yang mudah, hingga membuatnya berkata, "Tak disangka. Ternyata Daratan Kunlun masih memiliki master muda sepertimu. Setidaknya, kau masih lebih unggul dibandingkan para pertapa andalan Permaisuri Chi Yao."     

Feng Chengdao keluar dari ruang hampa dan muncul di belakang Murong Yue. Dia tersenyum dan berkata, "Dia punya Fisik Extreme Yin dan telah menguasai teknik Demonstone Engraving. Kurasa dia pernah dibimbing oleh salah satu figur tangguh di Daratan Kunlun."     

Bai Yuejun mendengus dan berkata, "Fisik Extreme Yin, eh? Kebetulan sekali, aku juga punya fisik dingin. Kurasa aku bisa menggunakannya sebagai nutrisi jangka panjang. Mungkin dia bisa membantuku menembus Alam Supreme Saint."     

Potensi Bai Yuejin sudah mentok. Dalam keadaan normal, dia akan sulit berkembang. Tanpa stimulasi apapun, mungkin pencapaiannya akan mandek di Alam Saint King level sembilan seumur hidupnya.     

Namun, kemunculan Fisik Extreme Yin seolah memberinya harapan baru.     

Feng Chengdao tersenyum dan berkata, "Hanya Tuhan yang tahu, berapa banyak sumber daya yang telah dihabiskan oleh Daratan Kunlun demi mengembangkannya. Karena di usia semuda itu, dia sudah menembus Alam Saint King level tujuh. Kau benar-benar bisa membuat para pertapa dari Daratan Kunlun merasa iri."     

Murong Yue sudah terkepung dan sedang berada dalam kondisi putus asa.     

Meski begitu, dia masih terlihat tenang, sebagaimana aliran darahnya menjadi lebih kencang, karena wanita itu baru saja membakar darahnya sendiri. Akibatnya, aura yang memancar darinya menjadi semakin kuat.     

Feng Chengdao mengernyitkan dahi dan mulai merentangkan jari untuk menyegel Murong Yue.     

Boom!! Boom!!     

Di ujung jarinya, terdapat pilar cahaya mengerikan.     

Murong Yue mengayunkan tangannya, dan melepaskan bayangan Tugu Demonic, yang berbenturan dengan pilar cahaya Feng Chengdao. Rupanya, wanita itu masih mampu menangkal serangan lawannya.     

"Lumayan, gadis kecil!"     

Cahaya demonic muncul di dahi Bai Yuejun.     

Tiba-tiba, kabut hitam di dalam tubuh Murong Yue menjadi aktif. Semakin cepat darahnya mengalir, maka semakin cepat pula kabut hitamnya terbentuk.     

Dalam sekejap, kabut hitamnya masuk ke dalam Lautan Chi Murong Yue dan membuatnya kebingungan.     

Murong Yue tahu kalau dia tidak akan bisa bertahan lama, hingga dia berkata, "Yang Mulia, di mana Anda… tolong cepatlah… atau saya akan meledakkan Holy Source dan bunuh diri…"     

Pada saat itu, semua harapan Murong Yue diletakkan pada sosok Zhang Ruochen.     

Terdengar suara tawa dari mulut Bai Yuejun. Dia berubah menjadi rentetan bayangan, sembari bergerak menghampiri Murong Yue. Dia menyerang dahi wanita tersebut, karena ingin mengendalikan jiwa suci dan mengubahnya menjadi budak.     

Whooosh!!     

Tiba-tiba, struktur ruangnya sedikit bergetar.     

Figur bertopeng muncul dari ruang hampa dan berdiri di samping Murong Yue. Di waktu yang sama, dia melancarkan pukulan api.     

Crack.     

Jarinya dicengkram dan serangan Bai Yuejun berhasil dihentikan     

Ketika Bai Yuejun merasa tercengang, pria bertopeng meremukkan jari-jarinya. Setelah itu, dia menghantam dadanya dan membuatnya terhempas ke belakang.     

Tubuh Bai Yuejun membentur salju dan menciptakan lubang sepanjang beberapa mil.     

Pria bertopeng itu menatap Feng Chengdao dan mendengus. "Ternyata semua ini benar-benar ulah Daratan Ruiya. Berani-beraninya kalian mencuri barangku dan melukai orang-orangku. Hari ini, aku akan menghancurkan kalian semua.."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.