Kaisar Dewa

Master Paviliun Tianjue



Master Paviliun Tianjue

1"Lord…"     1

Pelayan Paviliun Tianjue ingin menghentikan Zhang Ruochen, tapi dia sudah lebih dulu dihentikan oleh jari Murong Yue, hingga membuatnya tak bisa bergerak dan berdiam diri di tempat.     

Zhang Ruochen berjalan ke lantai lima dengan angkuh.     

Para kultivator di empat ruangan privat lantai lima sama-sama merasa terkejut setelah salah satu Saint King di ruangan itu membuka pintu dan keluar dari ruangannya.     

Tatapan mata Saint King itu terpaku pada Zhang Ruochen. "Mestinya kau tidak naik ke lantai lima. Jangan sampai mengusik beberapa orang di tempat ini."     

Ternyata, Saint King itu adalah Xue Chou dari Daratan Shengze.     

Zhang Ruochen merasa agak terkejut dan menatap ruangan privat di belakang Xue Chou. Terdapat sebuah kaligrafi yang menghalangi pandangannya.     

Kaligrafinya dipegang oleh pertapa dengan kultivasi tinggi, hingga Zhang Ruochen tidak dapat memindainya.     

Dia cuma bisa melihat beberapa bayangan di belakang tirai.     

Karena Xue Chou berada di sini, mungkin Hua Cangying juga berada di dalam sana.     

Tentu saja, dia juga termasuk salah satu figur penting.     

Zhang Ruochen sengaja bersikap angkuh dan berkata, "Siapa kau? Berani-beraninya kau menghalangi jalan pangeran. Pergi dari situ atau kupatahkan kakimu."     

"Lord, bukankah sikapmu terlalu arogan? Aku adalah Saint King dari Aula Deific Daratan Shengze. Lebih baik kau pikirkan lagi tindakanmu," kata Xue Chou dengan geram.     

Tubuh Xie Chengzi memudar dan kembali muncul di depan Xue Chou, bagaikan hantu.     

Xue Chou pun terkejut dan mulai memobilisasi Chi Suci di tubuhnya…     

Tapi sudah terlambat!     

Xie Chengzi menebas tangannya dan mendorong Xue Chou ke sisi samping.     

Terdengar suara benturan kencang.     

Tubuh Xue Chou membentur pintu ruangan privat di sisi selatan, hingga menghancurkan dua pintu Oak di ruangan tersebut.     

Sebelum masuk ke Paviliun Tianjue, Xie Chengzi mengaktifkan Armor Saint dan melingkupi sekujur tubuhnya. Sehingga, baik wajah dan auranya sama-sama tak terlihat. Oleh karena itu, Xue Chou tidak bisa mengenalinya.     

Pukulan Xie Chengzi sangat kuat, sampai berhasil meremukkan tulang-tulang lawannya.     

"Kurang ajar!"     

Hua Cangying berteriak dan muncul di luar ruangan privat.     

Xie Chengzi menyeringai, lantas mengangkat kedua tangannya dan melepaskan dua gumpalan energi iblis.     

Di waktu yang sama, sosok bertubuh kekar keluar dari ruangan privat di sisi selatan, sambil menenteng tubuh Xue Chou di tangannya. Setelah itu, dia melemparkannya ke lantai bawah, lalu kembali masuk ke ruangannya tanpa berkata apa-apa. Kemudian, dia menutup pintu kayunya.     

Walau sosok bertubuh kekar itu tidak melepaskan auranya, tapi Zhang Ruochen dan Hua Cangying sama-sama bisa merasakan fluktuasi energinya.     

Yang jelas, dia adalah kultivator di puncak level sembilan.     

Oleh karena itu, Hua Cangying masih mencoba untuk menahan diri dan tidak ingin mengusiknya.     

Karena dia sudah berada di puncak level sembilan, maka siapa yang bisa menjamin, bila di dalam ruangan itu tidak akan kultivator yang lebih tangguh?     

Bam!!!     

Xue Chou dilemparkan dari lantai lima dan mendarat di lantai satu.     

Para kultivator di lantai satu mendadak tercengang dan mendongak ke lantai lima.     

"Ternyata para kultivator di lantai lima memang mengerikan."     

"Karena dia berani bertarung melawan Hua Cangying dari Daratan Shengze, maka pria arogan itu pasti punya kemampuan."     

…     

"Apa yang sedang kalian lakukan, bertarung? Bukankah Pulau Tianjue sudah melarang kalian bertarung di tempat ini?"     

Xiang Chunan - yang sedang mabuk - mendongakkan kepalanya dan menatap lantai lima. Lalu, tatapan matanya terjatuh pada Zhang Ruochen.     

"Eh?!"     

Karena sedang mabuk, Xiang Chunan menggosok matanya dan kembali menatap pria tersebut. Setelah yakin kalau orang yang dilihatnya adalah Zhang Ruochen, dia pun mendadak girang dan tertawa. "Kakak tertua, akhirnya aku menemukanmu!"     

Xiang Chunan dibekali Thousand-mile Vision. Bahkan teknik transformasi Zhang Ruochen tidak akan bisa mengelabui matanya.     

Pria tampan yang duduk di seberang Xiang Chunan mendengarnya berteriak, lalu ekspresi aneh muncul di matanya, hingga dia menoleh ke arah pintu ruangan privat di lantai lima.     

"Kakak Luo, ayo, ayo. Aku akan mengenalkanmu dengan kakak tertuaku. Kakak tertuaku adalah kultivator yang sangat hebat," kata Xiang Chunan, sambil berusaha menggenggam lengan pria berjubah merah.     

Namun, pria berjubah merah menghindarinya dan berdiri sambil tertawa. "Karena kakak Xiang memanggilnya sebagai Kakak Tertua, kuyakin dia pasti sangat hebat. Kurasa aku harus berkenalan dengannya."     

Xiang Chunan bergegas ke lantai lima, dan ketika dia ingin terbang ke sana, dua kultivator berjubah mahal tiba-tiba keluar dan menghentikannya.     

"Tuan, tolong jangan bertindak sembrono di Paviliun Tianjue," kata salah satu kultivator berjubah mahal, sambil tersenyum.     

Mereka berdua adalah kultivator dari Paviliun Tianjue.     

Namun, kultivasi mereka tidak terlalu tinggi. Akan tetapi, mereka sudah mengaktifkan Prinsip Saintly Way untuk menghentikan Xiang Chunan, yang hendak melompat ke lantai lima.     

Jika menilai dari kepribadian Xiang Chunan, ditunjang dengan pengaruh alkohol di tubuhnya, maka secara natural, dia sangat marah. Dia mengeluarkan mahkota demonic, senjata supreme, dan ingin menyingkirkan mereka berdua.     

Terdengar suara lembut dari lantai atas, "Jiang Feng, Jiang Cheng. Biarkan tamu kita masuk!"     

Kedua kultivator berjubah mahal buru-buru menarik Chi Suci-nya dan bergerak mundur. Setelah itu, mereka membungkuk dan memberi salam kepada pemuda berjubah putih.     

Pemuda berjubah putih berada di kisaran usia 17 atau 18 tahun. Namun, baik Zhang Ruochen maupun Hua Cangying sama-sama tidak tahu, sejak kapan dia berada di lantai lima?     

"Tentu saja, di dalam Paviliun Tianjue pasti banyak harimau. Bahkan aku sendiri tidak tahu jumlah pastinya."     

Zhang Ruochen pun menjadi semakin hati-hati dan tidak berani bertindak gegabah.     

Pemuda itu memberikan salam kepalan tangan dan berkata sopan, sambil tersenyum. "Saya Master Paviliun Tianjue, Jian Yunchong, apa kalian berdua bisa menahan diri dan tidak mempermalukan saya di Paviliun Tianjue?"     

Bisa dibilang, master paviliun itu masih bisa mentolerir dan memaafkan tindakan Zhang Ruochen dan Hua Cangying.     

Sebab, kultivasi Jiang Yunchong tidak bisa diidentifikasi. Kalau mereka bertempur sungguhan, meski Zhang Ruochen dan Hua Cangying menggalang kekuatan, namun keduanya masih belum bisa menandinginya.     

Sosok semacam itu benar-benar mengerikan!     

Zhang Ruochen membungkuk dan memberinya salam, "Lord, kelihatannya Anda bukan kultivator dari Daratan Kunlun. Kenapa Anda bisa menjadi master di tempat ini?"     

Jiang Yunchong tidak langsung menjawab pertanyaannya. Sebaliknya, dia berkata sambil tersenyum. "Karena Paviliun Tianjue adalah tempat yang indah!"     

Jiang Yunchong pasti merupakan pertapa elit dari dunia besar. Kelihatannya, dia sudah berada di puncak level sembilan, atau bahkan lebih. Apabila dia mengklaim Paviliun Tianjue sebagai tempatnya, sesungguhnya itu tidak terlalu berlebihan.     

Zhang Ruochen merenung sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Kalau begitu, saya akan menuruti permintaan Master Paviliun. Ayo pergi. Kita akan kembali ke lantai empat."     

Zhang Ruochen memilih mundur bersama Murong Yue dan Xie Chengzi.     

Jiang Yunchong tersenyum. "Ini cuma perkara ruangan privat. Kalau Anda menginginkannya, maka Anda bisa menggunakan ruangan saya."     

"Benarkah?" Zhang Ruochen merasa agak terkejut.     

"Siapapun yang datang kemari adalah tamu. Karena Anda adalah tamu saya, dan selama Anda bisa membayarnya dengan Batu Suci, maka kami akan memperlakukan tamu dengan baik."     

Setelah berkata begitu, Jiang Yunchong turun ke lantai empat, sambil melipat tangannya di belakang pinggul.     

"Karena dia punya kekuatan besar tapi sikapnya masih humble, kurasa dia bukan orang sembarangan," gumam Zhang Ruochen.     

Pria berjubah merah di belakang Xiang Chunan, juga menatap Jiang Yunchong dengan penasaran. Ekspresinya tampak menimbang-nimbang.     

"Kakak tertua, akhirnya aku bertemu denganmu. Hahaha, hari ini, kita akan minum-minum."     

Xiang Chunan bergegas mendekati Zhang Ruochen, bagaikan beruang hitam yang sedang berlari kencang. Bakal terasa aneh bila Zhang Ruochen tidak terhempas setelah ditubruk olehnya.     

Untungnya, Murong Yue sudah lebih dulu menghentikan pria tersebut.     

"Kenapa kau masih menghentikanku? Dia adalah kakak tertuaku," kata Xiang Chunan.     

Zhang Ruochen meminta Murong Yue untuk minggir dari sana, lalu menepuk pundak Xiang Chunan dan berkata, "Tak kusangka, ternyata kau juga berada di Daratan Kunlun. Ayo masuk ke dalam dan bicara tentang masa lalu."     

Yang jelas, Hua Cangying agak takut dengan Jiang Yunchong. Oleh karena itu, dia memilih untuk menahan amarahnya, sambil menatap Zhang Ruochen dan teman-temannya. "Aku pasti akan mengingatnya!"     

Zhang Ruochen berkata, "Jika ini bukan Paviliun Tianjue, kau pasti sudah mati!"     

"Kau sudah dengar, kan? Tundukkan kepalamu. Jika kau berani membuat kakak tertuaku marah, maka kau akan mati." kata Xiang Chunan, sambil memperlihatkan gigi-gigi besarnya di depan Hua Cangying.     

Mendengar itu, Hua Cangying pun merasa kesal dengan Zhang Ruochen dan Xiang Chunan, tapi wajahnya mendadak pucat.     

Zhang Ruochen, Xiang Chunan, Murong Yue dan yang lainnya tidak lagi bicara apapun. Sebaliknya, mereka masuk ke dalam ruangan privat di lantai lima, lantas menutup pintu kayunya.     

Whoosh!!     

Garis-garis putih muncul di lantai dan dinding ruangan privat.     

Dinding yang menghadap platform giok lelang tiba-tiba berubah transparan, hingga membuat mereka bisa melihat apapun di luar sana.     

"Kakak tertua, biar aku mengenalkanmu pada teman baruku. Luo Yi dari… uh, Saudara Luo Yi, dari mana kau berasal?" Xiang Chunan menatap pria berjubah merah.     

Pria berjubah merah tersenyum dan menata rambutnya, lantas berkata, "Aku adalah murid Sekte Shangyuan di Daratan Yuan, Luo Yi."     

Zhang Ruochen khawatir dengan pria berjubah merah bernama Luo Yi. "Daratan Yuan adalah salah satu di antara top 10 dunia besar di Dunia Langit. Sekte Shangyuan adalah salah satu sekte tua di dunia tersebut. Saudara Luo Yi, karena kau berasal dari sana, maka kau pasti kuat kan?"     

"Biasa saja."     

Luo Yi tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.     

Xiang Chunan berteriak, "Saudara Luo Yi sangat kuat. Saat aku melihatnya di medan pertempuran, saat itu ada banyak mayat Luosha di sekitarnya. Entah berapa banyak kultivator Luosha di Dunia Langit yang telah mati di tangannya."     

"Menarik."     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen menarik Xiang Chunan ke ruangan privat lainnya. Setelah itu, dia melepaskan Pola Ruang dan melingkupi area di sekitarnya, agar Luo Yi tidak bisa mendengarkan percakapan mereka.     

Wajah Zhang Ruochen tampak serius, sambil berkata, "Chunan, katakan padaku, bagaimana kau bisa mengenal Saudara Luo Yi?"     

Karena Xiang Chunan telah menganggapnya sebagai kakak tertua, dia pun mengatakan yang sejujurnya, "Setibanya di Daratan Kunlun, aku pergi ke garis depan Medan Pertempuran Merit dan bertempur melawan kultivator di Dunia Neraka. Setelah itu, aku bertemu dengan Saudara Luo Yi di medan pertempuran. Karena saat itu dia sedang terluka parah, maka aku membawanya kembali ke kamp. Kemudian, kita saling berkenalan!"     

Zhang Ruochen bertanya, "Lalu kenapa kalian berdua datang ke Kota Suci Wilayah Timur?"     

"Kudengar kau sudah kembali ke Daratan Kunlun. Oleh karena itu, aku pergi mencarimu, hehe." kata Xiang Chunan.     

"Lalu, kenapa kau membawa Luo Yi?" tanya Zhang Ruochen.     

"Hubungan kami sangat dalam. Maka dari itu, aku membawanya agar kita punya saudara baru. Kalau menilai dari kekuatan dan karakternya, kurasa dia memang pantas menjadi saudara kita." Xiang Chunan mengelus dadanya dan meyakinkan Zhang Ruochen.     

"Bisa jadi!"     

Tatapan mata Zhang Ruochen berubah menjadi serius. Setelah itu, dia kembali bersama Xiang Chunan dan duduk bersama Luo Yi, Murong Yue, dan yang lainnya.     

Ketika Zhang Ruochen bertanya mengenai situasi di Daratan Yuan dan Sekte Shangyuan, saat itu tatapan matanya terpaku ke arah Kong Hongbi dan teman-temannya. Di waktu yang sama, Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya dan menguping pembicaraan mereka.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen menudingkan jarinya ke arah Kong Hongbi. Lalu, dia berkata pada Xie Chengzi. "Bawa dia kemari. Kalau dia tidak mau, gunakan kekerasan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.