Kaisar Dewa

Saint King di Level Sembilan Berlutut



Saint King di Level Sembilan Berlutut

2Kong Hongbi dan dua Jendral Saint Aula Ming - Guo Song dan Yuan Che - sedang duduk di dekat pintu utama. Walau kultivasi mereka kuat, namun tidak ada pertapa lemah di Tianjue Psviliun.     
0

Oleh karena itu, mereka bertiga tidak terlalu mencolok.     

Selama beberapa tahun belakangan, Kong Hongbi banyak mengalami kekalahan. Sikapnya yang angkuh telah banyak berubah, sambil berkata dengan wajah serius. "Ada banyak pertapa tangguh di Kota Suci Wilayah Timur. Tempat ini sangat berbahaya. Sebaiknya kita bergegas ke Yunwu Commandery dan pergi dari sini."     

Guo Song berbisik. "Tuan, Apa Anda benar-benar ingin menyerahkan Godstones-nya kepada Zhang Ruochen?"     

Setelah menembus Alam Saint King, Kong Hongbi diangkat sebagai Dewan Aula Master di Aula Ming.     

Dia sudah menjadi salah satu figur tangguh di Aula Ming.     

Secara natural, Kong Hongbi enggan melakukannya. Perlu diketahui, pertama kalinya dia bertemu Zhang Ruochen, saat itu Zhang Ruochen sangat lemah. Tapi siapa sangka, sekarang ini Zhang Ruochen sudah menjadi hebat? Baginya, Zhang Ruochen mirip seperti gunung raksasa, yang menghalangi jalan Zhang Ruochen. Dia cuma bisa mendongak memandangnya.     

Yuan Che tersenyum dan mendapatkan ide. "Kenapa kita tidak menyembunyikan Godstones dan berkata padanya kalau benda itu dicuri oleh kultivator dari dunia lain. Karena Aula Ming sedang membutuhkan banyak orang, maka Leluhur tidak akan menghukum kita."     

"Bisa saja. Lagipula, Godstones milik Aula Ming tidak seharusnya jatuh ke tangan orang lain," kata Guo Song dengan intonasi bijak.     

"Apa kalian pikir Leluhur tidak akan mengetahuinya?"     

Kong Hongbi menatap Yuan Che dan Guo Song, lantas berujar, "Mungkin Zhang Ruochen belum melihat Godstones-nya."     

"Apa maksud Anda?" tanya mereka berdua secara bersamaan.     

"Bahkan ini adalah pertama kalinya aku melihat Godstone. Kabarnya, kultivasi Zhang Ruochen dapat meningkat pesat dalam waktu singkat. Pencapaiannya jauh lebih tinggi dariku. Jadi, kurasa dia belum pernah melihat Godstones sebelumnya," kata Kong Hongbi.     

Yuan Che merenung sejenak, lantas tersenyum. "Saya paham. Jadi, Dewan Master Aula ingin menukar Godstones-nya dengan yang palsu, karena Zhang Ruochen pasti belum pernah melihatnya? Namun, bukan perkara mudah untuk memalsukannya. Lagipula, Zhang Ruochen bukan orang bodoh."     

Kong Hongbi membalas, "Di dunia ini, ada batu yang disebut sebagai Godlight Stone. Batu ini terbentuk di reruntuhan dewa. Godlight Stone sangat mirip dengan Godstones. Yang membedakan adalah kualitasnya.     

"Jadi, kita akan menukar Godstones dengan Godlight Stone, lalu memberikannya kepada Zhang Ruochen? Cerdas sekali Dewan Master Aula. Ternyata ide Anda memang brilian." kata Yuan Che sambil tertawa.     

Senyuman bangga muncul di sudut bibir Kong Hongbi. "Sebelumnya, aku sempat berkunjung ke Pasar Gelap dan membeli Godlight Stone. Ayo berangkat. Kita akan pergi ke Yunwu Commandery sekarang juga dan menemui Zhang Ruochen. Bila dia ingin mendapatkan barang dari Aula Ming, artinya dia sedang bermimpi."     

Sebelum Kong Hongbi dan yang lainnya sempat meninggalkan Paviliun Tianjue, mereka sudah lebih dulu dihentikan oleh Hua Cangying.     

"Tuan-tuan, bagaimana kalau kita minum dan berbincang di lantai atas?"     

Sambil tersenyum, Hua Cangying mengundang mereka.     

Kong Hongbi mengernyitkan dahi dan berkata, "Bukankah kita tidak mengenal satu sama lain?"     

"Bukankah kita harus minum dulu, agar kita bisa mengenal satu sama lain?" tanya Hua Cangying.     

Kong Hongbi paham bahwa lawannya sangat kuat, hingga dia tidak berani mengusiknya. Lalu, dia memberi salam kepalan tangan dan berkata, "Terima kasih atas undangannya, tapi saya masih punya urusan yang harus segera diselesaikan. Mungkin kita bisa minum di waktu lain."     

Setelah berkata seperti itu, Kong Hongbi melewati Hua Changying dan bergerak menuju pintu keluar.     

Setelah melewati Hua Cangying, tiba-tiba mereka bertiga sama-sama merasa gugup. Di waktu yang sama, jantung mereka berdegup kencang.     

Karena Hua Cangying telah mengundang mereka ke ruangan privat, artinya ada hal penting yang perlu dibicarakan.     

Apa Hua Cangying tahu kalau mereka sedang membawa Godstones?     

Hua Cangying tersenyum, sambil mengetukkan tulang putih di tangannya. Tiba-tiba, angin gelap berhembus dan menerpa mereka bertiga.     

"Sial."     

Ekspresi Kong Hongbi mendadak murung. Ketika dia hendak melarikan diri, pemandangan di depannya sudah berubah.     

Langit berubah menjadi gelap, dan angin hitam bertiup kencang. Mereka bertiga sedang dikepung oleh pasukan tulang putih. Para prajurit itu berteriak-teriak dan menyerang mereka.     

Di atas langit, Hua Cangying muncul dan melayang ratusan kaki di atas tanah. Sambil menatap mereka di bawahnya bak seorang raksasa.     

"Kalian mau pergi kemana?"     

Hua Cangying merentangkan tangan putihnya dan hendak mencengkram kepala mereka.     

Kong Hongbi, Yuan Che, dan Guo Song sama-sama ketakutan. Mereka ingin melawannya, tapi mereka sama sekali tidak berkutik.     

"Break."     

Pada saat itu, terdengar suara kencang.     

Tiba-tiba, awan hitam dan puluhan ribu pasukan tulang putih mendadak hilang.     

Kong Hongbi, Yuan Che, dan Guo Song pun sama-sama merasa lega, sambil mengamati situasi di sekitarnya. Ternyata, mereka masih berada di dalam Paviliun Tianjue. Yang jelas, Hua Cangying baru saja menggunakan Kekuatan Batin untuk memindahkan mereka ke dunia ilusi.     

Namun, seseorang baru saja menyelamatkan mereka.     

Setelah itu, Kong Hongbi dan yang lainnya menoleh ke arah pria yang menyelamatkan mereka. Tatapan mata mereka terjatuh kepada Xie Chengzi.     

Huang Cangying menatap Xie Chengzi. Seketika itu juga, dia menjadi semakin geram. "Impas ya impas. Tapi kenapa kau selalu menghalangiku?"     

Xie Chengzi berkata, "Masterku mengundang mereka untuk berbincang di ruangan privat."     

Hua Cangying berhadapan dengan Xie Chengzi, sambil berkata, "Mestinya kau tahu tata krama. Aku telah mengundang mereka lebih dulu."     

"Kalau begitu, apa kita harus bertempur terlebih dahulu dan mencari siapa yang berhak untuk mengundang mereka?" tanya Xie Chengzi.     

"Boleh saja."     

Hua Cangying sudah menahan geram sejak tadi. Kalau bukan karena Master Paviliun, mungkin mereka sudah bertempur sejak awal. Bukannya saling menahan diri.     

Karena ditantang, maka itu adalah peluang yang bagus untuk memberi musuhnya pelajaran.     

"Jika kau ingin bertempur, maka aku akan meladenimu."     

Xiang Chunan melompat dari lantai lima. Ketika dia mendarat, dia berteriak, hingga gelombang suaranya menyebar di seluruh Paviliun Tianjue.     

Seketika itu juga, dia mengeluarkan mahkota demonic dan mengenggamnya di tangan. Dia sudah siap menghancurkan Hua Cangying.     

Pria berjubah merah - Luo Yi - mengejarnya ke lantai pertama dan menghentikan Xiang Chunan. "Kakak Chunan, jangan gunakan senjata supreme, kalau masih ada jalan keluar lain. Biar aku bicara kepadanya."     

"Jangan hentikan aku. Biar kuhabisi dia!" teriak Xiang Chunan.     

"Tenang, tenang."     

Luo Yi menghentikan Xiang Chunan dan muncul di depan Hua Cangyinh.     

Tatapan horor muncul di mata Hua Cangying, sebagaimana dia mengamati mahkota demonic di tangan Xiang Chunan. Dia bertanya-tanya, apa itu adalah senjata supreme?     

Luo Yi memberikan salam kepalan tangan dan tersenyum. "Kakak saya memang agak pemarah. Tolong jangan diambil hati."     

Hua Cangying mengira kalau dua seniornya - Drifter dan Wayfarer - masih duduk di lantai atas. Walau mereka benar-benar membawa senjata supreme, tapi dia tidak akan takut.     

Hua Cangying pun kembali menenangkan diri dan membusungkan dadanya, lalu berkata, "Pada dasarnya, aku tidak ingin memicu masalah di Paviliun Tianjue. Aku tidak akan bertempur dengan pria hitam dan bodoh sepertinya. Meski begitu, aku masih harus membawa mereka bertiga. Siapapun yang berniat menghentikanku, mereka akan mati."     

Ketika semua orang mengira kalau Hua Cangying bakalan unggul dalam perdebatan tersebut…     

Tanpa aba-aba…     

Terdengar suara "brukk", sedangkan Hua Cangying berlutut di depan Luo Yi.     

"Lihat, Hua Cangying sedang berlutut di lantai!"     

"Astaga, aku tidak salah lihat, kan?"     

…     

Perubahan mendadak itu membuat semua kultivator di paviliun merasa terkejut. Mereka cuma bisa ternganga lebar.     

Perlu diketahui, Hua Cangying adalah Saint King di level sembilan, bahkan Supreme Saint pun belum tentu bisa membuatnya berlutut. Tapi sekarang, Hua Cangying sedang berlutut di depan Luo Yi dan bersujud tanpa henti.     

Ada apa ini?     

Di lantai empat Paviliun Tianjue - Paviliun Master - Jiang Yunchong tersenyum dan menatap Luo Yi dengan tangan yang dilipat di belakang pinggul.     

Jiang Hai - yang berdiri di samping Jiang Yunchong - merasa terkejut. "Lord, apa yang dilakukannya? Apa itu adalah Ilmu Jiwa?"     

Tidak ada seorangpun yang menyangka bila sosok seperti Hua Cangying akan berlutut di depan Luo Yi. Oleh karena itu, Hua Cangying pasti telah diserang dengan menggunakan teknik tertentu.     

Jiang Yunchong menggelengkan kepalanya. "Itu bukan Ilmu Jiwa, tapi Manipulasi Jiwa."     

"Karena dia bisa mengendalikan Saint King di level sembilan dengan Manipulasi Jiwa, lantas seberapa tinggi Kekuatan Batin-nya? Apa dia adalah sosok demonic yang legendaris?"     

Jiang Yunchong menyentuh hidungnya dengan jari. "Entahlah. Tapi dia baru saja menggunakan Manipulasi Jiwa dan senjata hitam dingin. Senjatanya tidak sembarangan. Pria ini sangat berbahaya."     

"Apa kita perlu mengingatkan Zhang Ruochen?" tanya Jiang Hai.     

Jiang Yunchong menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bahaya macam apa yang belum pernah dilalui oleh Zhang Ruochen sebelumnya? Dia bukan sosok yang lemah. Bisa jadi, mungkin dia sudah menyadari sesuatu, termasuk identitas kita."     

"Kenapa kau berlutut? Nak, apa kau takut dengan Ayah Xiang?" Xiang Chunan bergerak di samping Hua Cangying dan menendangnya.     

Luo Yi tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Kemudian, dia berkata pada Kong Hongbi dan yang lainnya. "Ikutlah bersamaku."     

Kata-katanya biasa saja, tapi Kong Hongbi dan yang lain tidak berani menolaknya.     

Sebab, Kong Hongbi dan yang lainnya tidak bodoh seperti Xiang Chunan. Mereka paham dengan teknik yang digunakan oleh Luo Yi. Jika pria itu berhasil membuat Hua Cangying berlutut, maka dia bukanlah sosok sembarangan.     

Kong Hongbi mengikutinya dengan patuh, lantas bertanya, "Tuan, apa yang Anda inginkan?"     

"Bukan aku, tapi Pangeran Mahkota di lantai atas yang ingin bertemu kalian," kata Luo Yi.     

"Sehebat apa Pangeran Mahkota itu, kenapa ada banyak figur tangguh di tempat tersebut?" Kong Hongbi pun menjadi semakin gelisah.     

Drifter dan Wayfarer keluar dari ruangan privat masing-masing. Mereka berdiri di pintu lantai lima, sambil menatap Luo Yi, Xiang Chunan, Xie Chengzi, dan yang lainnya, yang sedang naik ke tangga.     

Mereka benar-benar tidak menyangka bila Hua Canying bia ditaklukkan oleh orang lain.     

Namun, mereka berdua tidak melakukan apapun. Sebab, Master Paviliun telah membuat mereka merasa tertekan. Karena bila konflik itu semakin memanas, mungkin Master Paviliun sendiri yang akan menghentikan mereka.     

"Apa yang kau bisa temukan dari orang-orang ini?" tanya Drifter.     

Mata Wayfarer memancarkan sinar emas, lantas menggelengkan kepalanya pelan. "Aneh. Mereka seperti diselimuti dengan kabut. Aku tidak bisa melihat apapun."     

Drifter berkata, "Kalau begitu, lupakan saja. Kita tahan dulu sebentar. Kita akan mengatur semuanya setelah Tuan Godcliff tiba. Setelah itu, kita akan membongkar identitas Master Paviliun Tianjue. Sosok setangguh itu tidak mungkin muncul begitu saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.