Kaisar Dewa

Merampok Secara Terang-terangan



Merampok Secara Terang-terangan

2Dalam sekejap, banyak pikiran membanjiri benak Zhang Ruochen.     
0

Sebab, ada satu hal yang masih belum dimengerti olehnya.     

Karena Demonic Engraving sengaja digunakan untuk memancing Xie Canghai, lantas kenapa Jiang Yunchong tidak langsung menjualnya kepada Xie Canghai, dan malah menukarnya dengan Tameng Salib Pembunuh Dewa?     

Apa mungkin karena…     

Sosok penentunya bukan Paviliun Tianju, tapi orang lain?     

Zhang Ruochen punya banyak pertanyaan di dalam kepalanya, tapi dia tidak bisa langsung menanyakannya, karena Tuan Godcliff bisa mendengar suaranya. Sekarang ini, dia cuma bisa percaya kepada Jiang Yunchong.     

Dari ruangan privat di sisi barat lantai lima, berkas-berkas cahaya menyeruak dan melingkupi Tameng Salib Pembunuh Dewa.     

Setelah itu, Tameng Salib Pembunuh Dewa berubah menjadi sebuah berkas cahaya dan dipindahkan dari sana.     

"Kuat sekali. Tampaknya si penjual memang sangat mengerikan," gumam Zhang Ruochen.     

Tas penyimpanan dilemparkan dari ruangan privat di lantai lima dan mendarat di tangan Jiang Yunchong.     

"Master Paviliun Jiang, senang berbisnis denganmu. Bila aku punya barang bagus lagi nantinya, maka aku akan membawanya untuk dilelang ke Paviliun Tianjue."     

Suaranya terdengar serak. Lama kelamaan, suaranya menjadi semakin lirih. Yang jelas, penjual misterius itu telah pergi meninggalkan Paviliun Tianjue.     

Sebenarnya, Jueyan Hu ingin mengejarnya tapi dihentikan oleh Tuan Godcliff.     

Tuan Godcliff memasang ekspresi serius. "Kau bukanlah tandingannya."     

"Tameng Salib Pembunuh Dewa adalah senjata kuno milik Immortal Vampir yang sangat kuat. Salah satu dewa pernah dipaku di senjata tersebut. Kenapa kita membiarkannya begitu saja?"     

Jueyan Hu paham dengan asal usul Tameng Salib Pembunuh Dewa. Sehingga, dia benar-benar ingin memilikinya.     

Tuan Godcliff berkata, "Sekarang ini, yang paling penting adalah menduduki East Region Saint Mansion. Jadi, sebelum berhasil melakukannya, kita tidak perlu menambah musuh."     

Sebenarnya, Jueyan Hu tidak ingin merelakannya begitu saja, tapi pada akhirnya dia mengangguk.     

"Bisa jadi, nilai Demonic Engraving jauh lebih tinggi dibandingkan Tameng Salib Pembunuh Dewa. Apa kita juga akan melepaskan murid Dewa Api begitu saja?" kata Drifter sambil tersenyum.     

"Biarkan Xie Canghai yang menyelesaikannya sendiri. Jika dia gagal melakukannya, maka aku akan kembali menilai ulang perannya dalam tugas ini," kata Tuan Godcliff dengan tenang, seolah dia sudah mengendalikan semuanya.     

Xie Canghai mendekati Zhang Ruochen dan kembali bernegosiasi dengannya.     

"Yang Mulia, sebutkan harganya, agar saya bisa mendapatkan Demonic Engraving?" tanya Xie Cenghai.     

Zhang Ruochen khawatir bila kedoknya bakalan terbongkar. Oleh karena itu, dia masih bersikap arogan. Dia menatapnya dengan jijik dan berkata, "Aku tidak membutuhkan apapun."     

Xie Canghai memikirkannya sebentar dan berkata, "Kelihatannya Yang Mulia tertarik dengan Tears of Void?"     

Zhang Ruochen hendak mendorong pintunya dan masuk ke dalam ruangan privat. Ketika itu, gerakannya melambat, hingga membuatnya berkata, "Mungkin."     

Xie Cenghai merasa menemukan kelemahan Zhang Ruochen. Sehingga, dia menjadi girang dan berkata, "Saya bisa mendapatkan 30 tetes Tears of Void dan menukarnya dengan Demonic Engraving milik Yang Mulia." Zhang Ruochen menoleh ke belakang dan menatap Xie Cenghai dengan tampang menimbang-nimbang. "Tuan Xie, kurasa kau juga mempelajari Demonic Engraving berjenis kapak, kan? Eh bukan… tapi teknik pukulannya."     

Ekspresi Xie Canghai terlihat agak canggung, lantas berkata, "Benar."     

"Kalau begitu, Demonic Engraving berjenis kapak tidak terlalu berharga untukmu, kan?" Zhang Ruochen menambahkan, "Bila kau ingin benar-benar ingin mendapatkannya, maka kau perlu menunjukkan kesungguhanmu."     

Jika pria ini tidak mengklaim dirinya sebagai murid rahasia Dewa Api, Xie Canghai pasti sudah membunuhnya dalam satu kali tamparan. Mana bisa tahan dia melihat arogansinya?     

Xie Canghai berkata, "3 tanaman herbal berusia 100 ribu tahun, satu Taiyi Primordial Stone, dan 30 tetes Tears of Void. Mestinya itu cukup, kan?"     

"Belum."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan bertanya, "Tambahkan lagi 10 milyar batu suci."     

Mendengar itu, jantung Xie Canghai hampir melompat. Tangannya gemetar, hingga membuatnya nyaris menghajar dan mengumpat pada Zhang Ruochen.     

Pria itu benar-benar sengaja ingin memanfaatkan dan mengambil keuntungan darinya.     

"Jika Tuan Xi menganggap semuanya terlalu sulit, maka aku akan melelangnya di Dunia Langit. Di sana, kurasa aku bisa mendapatkan lebih dari 10 milyar batu suci," kata Zhang Ruochen sambil tersenyum.     

Xie Canghai mendengus dan bergumam pada dirinya sendiri, "Jika kau melelang Demonic Engraving di Dunia Langit, maka kau akan dibunuh oleh mastermu. Yang jelas, setelah kau membawanya ke sana, maka kau harus menyerahkan kitab tersebut. Pada akhirnya, kau tidak akan mendapatkan keuntungan apapun. Oleh karena itu, kau sedang berusaha mencari keuntungan dariku."     

Akan tetapi, Xie Canghai tidak punya pilihan lain. Akhirnya, Xie Canghai memilih untuk berkompromi.     

"Baiklah kalau begitu, deal! Tapi 10 milyar batu suci adalah angka yang terlalu besar. Saya tidak membawanya. Apa Anda bisa memberi saya waktu selama satu bulan? Saya akan mengambilnya dari Daratan Blackdemon dan menyerahkannya kepada Yang Mulia secara langsung?" tanya Xie Canghai.     

Satu bulan?     

Satu bulan adalah waktu yang terbilang cukup lama. Itu cukup untuk membongkar identitas Zhang Ruochen. Bagaimana mungkin Zhang Ruochen menyetujuinya?     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Sepertinya kau tidak benar-benar membutuhkannya, Tuan Xie. Kalau begitu, aku akan mencari pembeli lain. Ada banyak kultivator di Daratan Blackdemon yang berlatih dengan kitab Demonic Engraving. Mungkin mereka lebih mampu membayarnya."     

"Tunggu, aku akan memikirkan cara lain."     

Xie Canghai mengamati situasi di sekitarnya dan berjalan menuju ke ruangan privat di sisi timur.     

Setelah melihat Xie Canghai merasa geram, tapi tidak bisa melampiaskannya, Zhang Ruochen pun merasa puas dan gembira.     

"Para kultivator dengan latar belakang yang kuat, mestinya tidak akan kesulitan membayar 10 milyar batu suci, kan?" Zhang Ruochen tidak sabar menantinya.     

Perlu diketahui, 10 milyar batu suci hampir setara dengan total kekayaan Supreme Saint yang paling miskin.     

Beberapa saat kemudian, Xie Canghai menyerahkan 3 tanaman herbal berusia ratusan ribu tahun, Taiyi Primordial Stone, dan 30 tetes Tears of Void. Setelah itu, dia mengeluarkan tas penyimpanan kuno dan memberikannya dengan enggan kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen membuka tas penyimpanannya dan menghitung isinya dengan Kekuatan Batin. Ternyata, di dalam tasnya tersimpan banyak batu suci, yang menumpuk seperti gunung.     

Setidaknya ada 3 milyar batu suci di dalamnya.     

Walau Zhang Ruochen sering berpetualang dan punya banyak pengalaman, tapi setelah melihat uang sebanyak itu, dia masih merasa girang, bahkan dia nyaris lupa mengendalikan ekspresinya. Dengan batu suci sebanyak itu, bukankah dia bisa membeli banyak sumber daya kultivasi?     

"Masih belum cukup. Kenapa cuma 3 juta batu suci?" Zhang Ruochen berkata dengan tampang datar, dan nadanya terdengar tidak senang.     

Xie Canghai merasa sakit hati dan mengeluarkan kotak besi hitam. Setelah itu, dia bicara pada Zhang Ruochen dengan pesan telepati. "Ada empat Godstones di sana. Masing-masingnya senilai 1 milyar batu suci."     

Zhang Ruochen pun menelan ludahnya sendiri. Padahal mereka mendapatkan Godstones dengan susah payah. Apa sekarang ini, mereka rela menyerahkannya begitu saja?     

Setelah membuka kotak besi hitamnya, Zhang Ruochen memeriksanya dengan seksama. Ternyata, di dalamnya benar-benar terdapat Godstones sungguhan. Setelah itu, dia menyimpannya ke dalam cincin ruang dan berkata datar. "Masih kurang sedikit lagi!"     

"Dasar serakah."     

Xie Cenghai mengumpat pada 18 leluhur Zhang Ruochen, sebelum mengeluarkan kotak permata yang penuh dengan ukiran-ukiran tertentu.     

Kotak permatanya berwarna merah darah. Tidak ada seorangpun yang bisa menebak isinya.     

"Ini adalah… pil saint level king. Thousand-revolution Path-peering Pill." kata Xie Canghai dengan suara gemetar.     

Perlu diketahui, Thousand-revolution Path-peering Pill merupakan pil yang dibutuhkan untuk menembus Alam Supreme Saint.     

"Apa ini benar-benar pil saint level king?"     

Zhang Ruochen pernah melihat pil saint level heaven, tapi pil saint level king adalah barang yang legendaris. Dia belum pernah melihatnya sebelumnya.     

Jika suatu pil telah mencapai level tertentu, maka pil itu akan memiliki jiwa pilnya tersendiri.     

Jiwa pil di level heaven setara dengan Saint King.     

Kalau begitu, sekuat apa jiwa pil saint di level king? Apa itu setara dengan Saint King di level kesembilan atau Supreme Saint?"     

"Pil ini masih belum matang dan masih harus mengalami transformasi final, sebelum benar-benar berubah menjadi pil saint level king yang asli. Sebelum bertransformasi, Anda tidak akan bisa mengkonsumsinya. Jangan dikeluarkan dari sana," kata Xie Canghai.     

"Bila aku tak bisa mengeluarkannya, bagaimana aku bisa menguji keasliannya?"     

Setelah berkata begitu, Zhang Ruochen hendak menghancurkan segel kotak permata dan mengeluarkan pil tersebut.     

"Bodoh…"     

Xie Canghai melepaskan aura dominannya dalam waktu singkat, lalu buru-buru menyimpannya. "Saya, Xie Canghai, adalah kultivator elit di Alam Saint King level sembilan. Kenapa saya harus mengeluarkan pil palsu untuk diberikan kepada Anda? Sebelum pil itu matang, jangan dikeluarkan, karena itu bisa mengurangi khasiatnya," katanya.     

"Coba dengar apa yang dikatakan oleh si brengsek tua ini? Dia memberi saran dan mengancamku sekaligus. Apa dia akan kembali mencuri pilnya?" batin Zhang Ruochen.     

Identitasnya sebagai murid rahasia Dewa Api hanya bisa menghentikan Xie Canghai di permukaannya.     

Namun, jika Xie Canghai sudah bicara mengenai kepentingan, jangankan murid Dewa Api, bahkan anak dewa pun akan dibunuh olehnya.     

"Baiklah. Kalau begitu, aku percaya kepadamu."     

Zhang Rucohen merentangkan tangan dan menepuk-nepuk pundak Xie Canghai, lantas berkata sambil tersenyum. "Ambil Demonic Engraving-nya. Senang berbisnis denganmu."     

Sekembalinya ke ruangan privat, ekspresi Xie Canghai berubah menjadi sangat dingin. Namun, dia masih menahan dirinya. Dia tahu, di tempat itu, ada berapa banyak kultivator dari Daratan Heaven.     

Karena terlalu banyak orang di sana, bisa saja seseorang melaporkannya ke dunia luar.     

Walau dia ingin membunuhnya, tapi masih harus menahannya.     

King Daxi berkata, "Identitas murid rahasia Dewa Api dan Master Paviliun Tianjue agak aneh. Apa kita harus menguji mereka?"     

"Boleh," kata Xie Canghai.     

Senyuman muncul di wajah Tuan Godcliff, sambil berkata, "Aku paham dengan perasaan kalian berdua. Namun, dalam enam jam ke depan, kita harus menyerang East Region Saint Mansion."     

"Klan Chen sudah mengirim 81 Saint King ke Kota Suci Wilayah Timur.     

"Masing-masing Saint King itu menduduki tempat yang berbeda-beda."     

"Ketika 81 Saint King terhubung bersama, maka mereka bisa mengaktifkan Great Orbital Array dan mengendalikan Kota Suci Wilayah Timur. Bila ingin menghancurkan East Region Saint Mansion, maka kita harus lebih dulu menghancurkan Great Orbital Array-nya."     

"Karena kalian semua sudah kebagian tugas masing-masing, maka lakukan yang terbaik untuk hal tersebut. Jangan membuat kesalahan."     

"Orang tua ini cuma bisa menjanjikan satu hal kepada kalian, selama kita berhasil menaklukkan mereka, maka kalian akan mendapatkan jatah harta karunnya. Siapapun yang ingin kalian bunuh, maka dia akan mati, termasuk orang-orang dan harta karun di Paviliun Tianjue.     

Pada saat itu, Tuan Godcliff berdiri bagaikan dewa - sambil menatap semua kultivator di bawahnya - seolah perkataannya telah menentukan nasib mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.