Kaisar Dewa

Chen Yuhua



Chen Yuhua

1Ada berbagai macam inskripsi dan perangkap di East Region Saint Mansion. Oleh karena itu, kultivator biasa tidak akan mudah mengendap-endap masuk ke dalamnya.      1

Di dalam East Region Saint Mansion, di sana terdapat menara spiritual tinggi. Cahaya warna-warni memancar dari bagian bawah menara.     

Menara spiritual kuno setinggi 30 lantai dibangun di atas gunung, yang memancarkan aura misterius.     

Xie Canghai telah mengkonsumsi pil saint di level heaven, senilai jutaan batu suci, hingga dia berhasil memulihkan 60 sampai 70 persen kekuatannya. Setelah itu, dia masuk ke dalam menara.     

Karena Tuan Godcliff sempat memberitahunya bahwa manor ini merupakan pusat kota suci, maka di tempat itu, banyak inskripsi yang saling terhubung satu sama lain, hingga dianggap sebagai pusat kendali.     

Inskripsi-inskripsinya tidak seperti yang ada di Kota Suci Wilayah Timur, karena inskripsinya lumayan spesial.     

Xie Canghai mendaki gunung spiritual. Setelah melewati tirai air, dia pun tiba di dunia micro.     

Gunung spiritual masih berada di depannya.     

Namun, bentuk asli menaranya terlihat semakin lebih jelas. Ternyata, menara itu setinggi 333 lantai dan menembus awan. Auranya sangat menakjubkan. Kalau dibandingkan dengan saat dilihat dari luar tadi, maka tingginya puluhan kali atau ratusan kali lipat daripada sebelumnya. Senyuman muncul di wajah Xie Canghai. "Ternyata begini wujud asli menaranya. Kalau dilihat dari luar, menaranya mirip seperti ilusi. Kalau begitu, mestinya pusat kendali formasi taktis di Kota Suci terletak di menara ini. Ternyata perhitungan Tuan Godcliff memang akurat."     

Tiba-tiba, senyuman di wajahnya membeku, karena dia melihat pria tua berambut perak sedang berdiri di bawah menara.     

Pria tua itu berpakaian polos. Wajahnya penuh keriput.     

Di depannya terdapat akar pohon yang sudah lapuk. Sangking lapuknya, akar itu akan hancur bila disentuh.     

Namun, pria tua itu tidak ingin menyerah. Dia masih tetap mengukir sesuatu dengan menggunakan pisau kecil di tangannya, seolah dia ingin menciptakan masterpiece.     

Tap, tap.     

Xie Canghai berjalan menghampirinya, sampai dia berdiri di depan pria tua tersebut. Setelah itu, dia berkata, "Kayu yang sudah lapuk tidak akan bisa diukir. Oleh karena itu, Anda harus menggantinya dengan kayu yang baru."     

Pria tua itu masih belum menengadahkan wajahnya, seolah dia sedang tenggelam ke dalam aktivitasnya. "Ada metode khusus untuk mengukir kayu lapuk. Orang-orang yang tak punya keterampilan cuma bisa mengukir di kayu baru," katanya.     

Walau tangannya cukup besar, tapi kelihatannya dia masih kesulitan menggenggam pisaunya. Akan tetapi, setiap garis yang ditorehkan pada kayunya terlihat sangat menakjubkan, seperti halnya garis-garis Prinsip Saintly Way. Rasa-rasanya, terdapat Prinsip Saintly Way dalam setiap ukirannya.     

Dia sedang mengukir sesuatu dan memahami Prinsip Saintly Way sekaligus.     

Kebanyakan kultivator tidak akan bisa melihat misteri-misteri yang terkandung pada ukirannya.     

Namun, Xie Canghai masih bisa menemukan misterinya, hingga membuatnya terkejut. "Ukirannya membentuk harmoni tertentu. Prinsip Saintly Way-nya berada di atasku. Ternyata Daratan Kunlun masih punya master seperti ini?"     

"Siapa nama Anda, Tuan?" Xie Canghai berkata dengan ekspresi tenang.     

Pria tua itu berkata, "Chen Yuhua."     

Zhang Ruochen - yang sedang bersembunyi di kejauhan - merasa tercengang setelah mendengar nama tersebut.     

Chen Yuhua masih hidup?     

Chen Yuhua adalah leluhur Klan Chen yang pernah membantu Kaisar Ming di masa delapan ratus tahun silam. Setelah membangun Pusat Kekaisaran Pertama, Chi Yao memberinya gelar sebagai salah satu di antara 12 Founding Father.     

Delapan ratus tahun silam, Chen Yua adalah kultivator papan atas di bawah Sembilan Kekaisaran.     

Pada saat ini, ketika Zhang Ruochen sedang memikirkan masa lalunya, baik Xie Canghai maupun Chen Yuhua sama-sama menatapnya.     

Namun, mereka berdua mengacuhkannya.     

Yang jelas, di mata Xie Canghai dan Chen Yuhua, dia bukanlah musuh.     

Xie Canghai mengatupkan kedua tangannya dan berkata, "Ah, ternyata Anda adalah leluhur Klan Chen. Maafkan ketidaksopanan saya. Saya ingin masuk ke dalam menara dan melihat-lihat pemandangan di Kota Suci Wilayah Timur. Apa Anda mengizinkannya?     

"Pemandangan di Kota Suci Wilayah Timur milik penduduk Daratan Kunlun, bukan kultivator dari dunia luar."     

Suara Chen Yuhua terdengar semakin serak, lantas menambahkan, "Pria tua ini bertugas untuk menjaga menara. Kau tidak boleh masuk. Tolong pergi dari sini. Jangan mengganggu pekerjaan pria tua ini."     

Xie Canghai tersenyum dan berkata, "Walau kultivasi Anda tinggi, tapi bila menilai dari umur Anda, maka vitalitas Anda sudah berkurang. Fisik Anda sudah tidak seperti sebelumnya. Jika kita harus bertempur, mungkin Anda bisa kalah dalam seratus kali serangan. Jadi, kenapa Anda tidak menyingkir saja dari sini dan menyelamatkan diri sendiri?"     

"Tapi umurku sudah tidak lama lagi. Apa gunanya lari?" tanya Chen Yuhua dengan tampang datar.     

Xie Canghai menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sayang sekali, sayang sekali. Ternyata Anda kekurangan bakat, sehingga Anda tidak bisa menembus Alam Supreme Saint. Seandainya Anda berhasil menembus alam tersebut, mungkin Anda masih bisa hidup ratusan tahun lagi."     

Mendengar itu, gerakan Chen Yuhua terhenti.     

Garis-garis ukirannya rusak.     

Yang jelas, kata-kata Xie Canghai telah melukai hati Chen Yuhua.     

800 tahun berkultivasi, tapi progresnya sangat lambat. Faktanya, Chen Yuhua sudah memahami batas kemampuannya sejak lama. Dia tidak akan bisa menembus Alam Supreme Saint seumur hidupnya.     

Kekurangan bakat telah menjadi penyesalan terbesar seumur hidupnya.     

Pada saat itu, Xie Canghai memanfaatkan peluang tersebut untuk melepaskan Chi Demonic dari tubuhnya. Kemudian, seekor naga demonic hitam terlepas dari tangannya dan melepaskan auman kencang, sambil terbang ke arah Chen Yuhua.     

Suaranya membelah udara. Tanahnya terguncang. Chi Demonic-nya terhubung satu sama lain dan mengguncang Zhang Ruochen - yang sedang bersembunyi di kejauhan - hingga gendang telinganya nyaris hancur.     

Zhang Ruochen tidak perlu repot-repot lagi bersembunyi. Di waktu yang sama, dia mengaktifkan inskripsi dewa pemberian Dewi Bulan, hingga membuatnya sanggup bertahan dari gelombang serangan tersebut.     

Saat dia kembali menoleh ke menara kuno, dia menemukan pisau kecil di tangan Chen Yuhua. Pisaunya telah berubah menjadi pedang api raksasa dan memenggal kepala naga tersebut dalam satu kali tebasan.     

Whoosh!!     

Xie Canghai kembali melancarkan serangan kedua, sambil mengayunkan kapak pertempurannya dengan kedua tangannya.     

Dia tidak hanya melepaskan Seven Yao, tapi juga melepaskan secercah energi dewa.     

Jika kapak pertempurannya diayunkan ke tempat lain, maka kapaknya dapat membelah pulau seluas ribuan mil dan membinasakan puluhan ribu nyawa di area tersebut.     

Chen Yuhua memasang ekspresi serius. Dia menghadapi kapak pertempuran lawannya, sambil melepaskan tujuh cahaya saintly dari pisau kecilnya.     

Bam!     

Banyak inskripsi-inskripsi kuno di gunungnya yang menjadi aktif. Cahaya warna-warni menyeruak di udara dan mulai menetralisir gelombang energi mereka berdua. Sehingga, gelombang energi mereka tidak sampai keluar dari area tersebut.     

Kemudian, pertempuran mereka menjadi semakin brutal.     

Pancaran energi Seven Yao membuat mata Zhang Ruochen terasa sakit. Separuh gunungnya berselimutkan cahaya, karena ada dua orang yang sedang bertempur sengit dan brutal.     

"Mengerikan. Kenapa Xie Canghai bisa pulih dengan sangat cepat. Padahal, tadinya dia sedang terluka parah? Apa dia membawa pil penyembuhan level heaven?" Zhang Ruochen menjadi agak gugup.     

Jika Chen Yuhua kalah, maka Xie Canghai akan mengendalikan menara kunonya. Setelah mengendalikannya, maka dia bisa mengendalikan formasi di Kota Suci Wilayah Timur.     

Setidaknya, ada dua hal yang menjadi kartu andalan Klan Chen di Wilayah Timur; mengendalikan inskripsi kuno dan memiliki Greater Orbital Array. Pusat kendali inskripsinya terletak di menara tersebut.     

Pusat kendali Greater Orbital Array terletak di pusat kota East Region Saint Mansion.     

Dengan mengendalikan inskripsi-inskripsi kunonya, maka dia bisa mengimbangi Greater Orbital Array.     

Bam!     

Chen Yuhua terpental ke belakang sampai membentur menara. Lantas, darah saintly mengalir dari sudut bibirnya.     

Figur Xie Canghai muncul bagaikan Dewa Demonic - yang membawa kapak pertempuran - sambil tertawa kencang. "Sudah kubilang, kau terlalu tua untuk pertempuran ini. Kini, kau tidak ada bedanya dengan kayu lapuk. Mungkin kau sanggup menahan ratusan seranganku. Tapi setelahnya, kau akan mati. Pria tua, waktunya masuk ke liang makam!"     

Crack!     

Pedang api besar di tangan Chen Yuhua hancur dan berubah menjadi rongsokan besi, lantas terjatuh ke tanah.     

Senjata Seven Yao baru saja dihancurkan seperti itu     

"Kelihatannya Chen Yuhua sudah terlalu tua dan tidak seperti dulu lagi. Kurasa dia tidak akan sanggup menghentikan Xie Canghai."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Azuresky Pagoda dan berpindah ke menara. Dia ingin terlihat ke dalam pertempuran mereka.     

Xie Canghai melirik ke sisi samping dan menemukan Zhang Ruochen di sana. Setelah itu, senyuman muncul di sudut bibirnya. "Padahal aku sedang mencarimu, tapi kau sendiri yang malah datang menemuiku. Anak muda, ternyata kau memang senang mencari masalah."     

Xie Canghai tidak ingin berlama-lama, hingga dia mengeluarkan scroll rune dari balik lengan bajunya.     

Scroll runenya terbuat dari kulit Thicketbeast.     

Setelah scroll runenya terbuka, maka terlihat gambar Thicketbeast yang mengerikan, yang memiliki cakar dan tanduk.     

Xie Canghai meremas scrollnya. Tiba-tiba, Thicketbeast yang ada di dalam scrollnya melompat keluar. Tubuhnya setinggi puluhan kaki, dan menerjang Zhang Ruochen, sambil melepaskan aura dominan.     

Namun, itu bukan Thicketbeast Supreme Saint, melainkan cuma jiwa sucinya yang telah dikendalikan dengan inskripsi khusus oleh master penjinak binatang buas.     

"Tungku Naga dan Gajah."     

Pada saat itu, Zhang Ruochen tidak akan sempat menembakkan busurnya. Oleh karena itu, dia melepaskan Pukulan Naga dan Gajah Prajna. Dia menghadapi serangan tersebut secara jantan.     

Akan tetapi, ternyata Thicketbeast-nya masih sangat kuat, hingga berhasil menghempaskan Zhang Ruochen.     

Pola-pola dewa memancar dari tubuh Zhang Ruochen dan menetralisir 90 persen kekuatannya. Setelah mendarat di tanah, Zhang Ruochen mendorong tangannya dan berhasil menyeimbangkan diri. Di waktu yang sama, dia kembali menerjang musuhnya.     

Chen Yuhua menyeka darah di sudut bibirnya dan berkata, "Ternyata kau memang kuat, tapi tempat ini milik klan Chen. Selama aku mengaktifkan inskripsi kunonya, maka kau akan mati."     

Xie Canghai tampak tak peduli. "Karena aku berani datang kemari, maka aku punya cara untuk menetralisirnya."     

"Pearl of Circuit Suppression. Formation Break."     

Xie Canghai mengeluarkan mutiara sebesar kepala manusia dan melemparkannya ke udara. Lantas, mutiaranya melayang di udara dengan sendirinya.     

Di gunung spiritual, semua Chi Suci-nya mulai dihisap oleh mutiara tersebut. Mutiara itu tidak ada bedanya dengan vacuum.     

Baik itu inskripsi maupun formasi, keduanya sama-sama perlu diaktifkan. Keduanya tidak akan bisa aktif dengan sendirinya. Minimal, dibutuhkan Chi Suci ataupun Godstones untuk mengoperasikannya.     

Ternyata, menara kuno itu benar-benar merupakan pusat kendali inskripsi kuno. Namun, karena Energi Chi di sekitarnya telah diserap habis, maka menara kunonya tidak berfungsi untuk sementara waktu.     

Xie Canghai tertawa. "Bagaimana? Apa ini telah membuatmu depresi?"     

Chen Yuhua masih tampil tenang. Lambat laun, tatapan matanya menjadi semakin tegas. Dia tidak lagi terlihat seperti pria tua sebelumnya. Sebaliknya, dia menjadi energik.     

"Bukankah kalian cuma ingin mendapatkan Four-nine Mystical Arts? Hari ini, akan kuperlihatkan padamu betapa hebatnya Four-nine Mystical Arts."     

Xie Canghai tidak percaya kalau Chen Yuhua bisa tiba-tiba kuat begitu saja. Menurutnya, pria tua itu menggunakan teknik khusus untuk membakar sisa umurnya. Kelihatannya dia ingin bertempur sampai mati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.