Kaisar Dewa

Bertempur Melawan King Daxi



Bertempur Melawan King Daxi

1BAM!     2

Dua figur berjubah gelap keluar dari kabut ghost dan mendarat di luar Menara Api, hingga membuat tanah dan bebatuannya berhamburan.     

Salah satu dari mereka - yang ada di sisi kiri - setinggi lebih dari 10 kaki, sambil membawa trident di tangannya. Otot-ototnya bagaikan besi, dan matanya memancarkan cahaya hijau.     

Sedangkan sosok di sisi kanan memiliki sepasang tanduk naga di kepalanya, dengan sayap naga hitam di punggungnya. Namun, dia sedang berubah wujud menjadi manusia, dan berjalan dengan membawa cambuk tulang. Kelihatannya, dia adalah seorang pembunuh mengerikan.     

Ada dua Ghost King yang pernah melewati ujian enam kali, dan menelan jutaan jiwa mati, hingga kultivasi mereka berada di level yang sekarang ini.     

Di kalangan ras Ghost di 10 Ras Terkuat di Dunia Neraka, maka sosok Ghost King yang sudah melewati enam ujian adalah sosok yang paling tangguh di bawah Alam Supreme Saint. Mereka telah membentuk tubuh ghost, dan punya kecerdasan yang sama dengan Saint King manusia.     

Sedangkan Ghost Lord yang sudah pernah melewati tujuh ujian dapat menandingi Supreme Saint.     

Aura yang memancar dari kedua Ghost King tersebut membuat wajah Chen Liuli memucat. Kelihatannya, wanita itu takut dengan sosok yang punya kultivasi lebih tinggi.     

Sekarang ini, gerbang menaranya sudah diduduki. Sehingga, tidak akan mudah kabur dari tempat itu.     

Chen Liuli menghirup nafas dalam-dalam, sambil berusaha menenangkan diri dan berkata, "Jangan sampai Menara Api-nya jatuh ke tangan kultivator dari dunia luar. Zhang Ruochen, gunakan kekuatan ruangmu untuk melindungiku nanti. Aku akan menghadapi mereka."     

Zhang Ruochen paham dengan apa yang hendak dilakukan oleh Chen Liuli, hingga dia mendesah pelan. "Maaf atas kelancangan saya, tapi meskipun Anda menghancurkan Holy Source, Anda tidak akan bisa membunuh mereka berdua."     

"Minimal aku masih bisa menghancurkan Menara Api."     

Zhang Ruochen berkata, "Menara Api sudah berada di Kota Suci sejak zaman dahulu. Kalau menaranya bisa dihancurkan dengan mudah, mungkin sudah dari dulu menaranya hancur."     

Chen Liuli menggigit bibirnya sendiri. Senyuman putus asa muncul di wajahnya, sembari berkata, "Ternyata realitasnya sangat kejam. Bahkan aku tidak sanggup membunuh musuhku sendiri."     

"Realita memang kejam. Tapi karena kekejaman itulah, maka seseorang bisa berkembang." kedua tangan Zhang Ruochen memancarkan kobaran api. Garis-garis api muncul di Fire God Armor-nya.     

WHOOOSH!!     

Dua Ghost King di level enam bergegas memasuki Menara Api, bagaikan secercah cahaya hitam.     

Di belakang mereka, ada banyak pasukan ghost.     

Pasukan ghostnya memancarkan aura kematian, sambil berteriak-teriak di dalam menara.     

Ghost King level enam yang membawa trident, melirik Zhang Ruochen dan Chen Liuli, lantas berkata dengan suara seraknya. "Master Canghai mati di tangan kalian?"     

Padahal cuma ditatap seperti itu, namun tubuh Chen Liuli terasa beku, hingga membuatnya menggigil ketakutan.     

Perbedaan kultivasi mereka terlampau besar dan fakta bahwa Chen Liuli tidak sampai berlutut, adalah karena mindsetnya yang tinggi.     

Tubuh Zhang Ruochen memancarkan api dan menghalau aura ghost yang bergerak menghampirinya. Lantas, dia berkata pelan. "Padahal kalian tahu Xie Canghai mati di luar sana, tapi kenapa kalian masih berani masuk ke dalam sini?"     

"HMPH!"     

Salah satu Ghost King mengaktifkan trident dan menyerang jantung Zhang Ruochen.     

BAM! BAM!!     

Terdengar suara ledakan beruntun, hingga udara di sekitar menaranya terguncang hebat.     

Zhang Ruochen melancarkan pukulan. Tangannya membentur trident dan membuatnya terhempas ke belakang.     

Selain itu, karena Zhang Ruochen juga mengaktifkan Fire God Armor-nya, maka Ghost King di level enam terhempas sampai keluar dari Menara Api.     

"Ahh… Api… Api macam apa ini…"     

Sebelum Ghost King di level enam sempat mendarat, apinya sudah lebih dulu membakar jiwanya.     

Ghost King dengan tanduk naga panjang pun merasa terkejut. Dia bergegas keluar dari Menara Api dengan tergesa-gesa, lantas kembali berubah menjadi kabut ghost.     

"WHIRRRR!"     

Anak panah putih melesat dari dalam menara dan terbang ke arah kabut ghost.     

BAM!!!     

Ketika itu, Ghost King di level enam dengan tanduk naga tidak sempat menghindarinya, hingga dia terkena Shining Sun Arrow. Alhasil, tubuh ghostnya meledak dan berubah menjadi seperti tinta.     

Akan tetapi, dia masih belum mati. Tidak lama kemudian, dia kembali membentuk tubuhnya. Namun, sekarang ini, kekuatannya menjadi semakin lemah. Dia menatap ZHang Ruochen yang sedang berdiri di luar Menara Api dengan wajah ketakutan. Yang jelas, dia tidak berani meremehkannya.     

Pemuda ini sangat kuat!     

"Zhang Ruochen sudah berkembang sampai seperti itu?"     

Chen Liuli memasang ekspresi tak percaya.     

Dia baru saja membunuh salah satu Ghost King di level enam dengan satu pukulan dan melukai Ghost King lainnya dengan satu anak panah. Kemampuan semacam itu sangat menakjubkan. Sudah berapa tahun berlalu sejak terakhir kalinya mereka bertemu?     

Pantas saja Leluhur Yuhua rela menyerahkan Segel Api-nya kepada Zhang Ruochen. Sekarang ini, mungkin cuma Zhang Ruochen yang bisa menyelamatkan Wilayah Timur.     

WHOOSH!!     

Shining Sun Arrow kembali terbang dan mendarat di tangan Zhang Ruochen.     

Mata Zhang Ruochen kembali terfokus pada busurnya. Kemanapun anak panahnya diarahkan, maka kabut ghostnya akan menghindarinya.     

"Peri Shadowless, kenapa kau masih belum keluar dari sana?" teriak Zhang Ruochen.     

Di udara, 30 kaki jauhnya dari tanah, kabut ghostnya terbelah dan berubah menjadi jalur khusus.     

King Daxi, yang dikenal sebagai Peri Shadowless muncul di depan Zhang Ruochen.     

King Daxi adalah pemimpin muda di Daratan Soul. Dia sangat cantik dan bertalenta, dengan temperamen yang misterius. Bahkan ketika dia berdiri di depan Zhang Ruochen, pria itu merasa bahwa wanita ini bisa menghilang kapanpun.     

Whoosh!     

Terdengar suara lesakan anak panah.     

Zhang Ruochen melepaskan Shining Sun Arrow ke arah dada King Daxi.     

Tubuh King Daxi hancur seperti keramik dan menjadi satu dengan kabut ghost di sekitarnya.     

Setelah itu, figur King Daxi kembali keluar dari kabut ghost tersebut. Jari-jarinya seputih permata. Dia menggenggam Shining Sun Arrow di tangannya. "Zhang Ruochen, progresmu memang sangat menakjubkan. Jika kau tidak mati, maka pencapainmu di masa depan akan semakin luar biasa."     

"Terima kasih atas pujiannya." balas Zhang Ruochen.     

Cahaya dingin menyeruak dari tangan King Daxi. Dia membekukan Shining Sun Arrow dan memasukkannya ke dalam kalung di lehernya.     

Wanita itu mendesah pelan dan berkata, "Sayang sekali. Mestinya kau tidak dilahirkan di Daratan Kunlun. Karena Daratan Kunlun memang telah ditakdirkan untuk hancur, dan kau hanya akan menjadi debu dalam sejarah. Mungkin sepuluh ribu tahun kemudian, bahkan aku sudah tidak mengingatmu, bahwa aku pernah membunuh sosok tangguh bernama Zhang Ruochen. Jika kau tidak menjadi dewa, maka namamu tidak akan tercatat dalam sejarah."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Peri, kelihatannya kau sangat percaya diri. Apa kau pikir aku masih sama lemahnya seperti ketika kita bertempur di Wilayah Truth Heavenly? Selain itu, sepertinya kau tidak akan bisa berbuat banyak kepadaku. Malahan, berkat dirimu, aku bisa mendapatkan jiwa Amber Ash sebagai makanan Ruh Jahat."     

Wajah King Daxi masih belum berubah, namun cahaya dingin memancar dari matanya.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen melepaskan bayangan pukulan dan menyerang ke depan.     

Dua awan api terlepas darinya dan menghempaskan kabut ghost di hadapannya. Tidak ada yang tahu, berapa banyak jiwa ghost yang hancur akibat serangan tersebut.     

King Daxi mengeluarkan tongkat saint kristal. Di ujung tongkatnya terdapat ekor phoenix, sedangkan ujung lainnya setajam tombak. Sebuah Godstones menempel di ekor phoenix-nya.     

Dia menancapkan tongkat saint kristalnya ke tanah.     

Tiba-tiba, inskripsi-inskripsi kompleks berhamburan dari tongkatnya dan berubah menjadi formasi taktis berdiameter 33 meter.     

Kabut ghost di sekitarnya terhubung dengan formasi taktis dan berubah menjadi Thousand Ghosts Formation.     

Dua awan api berbenturan dengan formasi ghost. Dalam sekejap, api dalam jumlah besar ditelan oleh kabut ghost tersebut, lantas menghilang seperti dua jarum yang dilemparkan ke kolam.     

"Kekuatan Batin King Daxi mungkin sudah berada di level 59. Kelihatannya dia sudah lama berada di level itu."     

King Daxi adalah Saint King Kekuatan Batin dan seorang master ghost.     

Namun, semua kultivator Kekuatan Batin akan takut bila mereka bertempur dalam jarak dekat. Apabila musuhnya berada terlalu dekat dengannya, wanita itu tidak akan bisa bertahan dari serangannya.     

Namun, dia memiliki formasi taktis tipe bertahan. Oleh karena itu, tidak mudah untuk mendekati wanita tersebut.     

Zhang Ruochen maju ke depan. Dalam setiap langkahnya, dia melewati jarak 10 kaki, sambil melesat ke arah formasi ghost selebar 33 kaki. Ketika dia berada semakin dekat dengan formasinya, maka dia mencengkram udara dan merobek ruang selebar puluhan kaki.     

Celah ruangnya sama seperti mulut behemoth, yang terlihat gelap, kosong dan sangat berbahaya.     

Kelihatannya King Daxi sudah tahu bila Zhang Ruochen akan melepaskan celah ruang. Oleh karena itu, dia mencengkram udara dengan tangan kanannya dan menggumamkan sesuatu di mulutnya. "Rejoin."     

Ketika celah ruangnya nyaris membentur formasi ghost, tiba-tiba celah ruangnya mengalami tekanan dan kembali tertutup.     

Itu mengandung energi dingin.     

"Walau kekuatan ruang sangat kuat, tapi masih ada kekuatan lain yang dapat mengimbanginya. Zhang Ruochen, bila kau ingin menandingiku, maka kau harus memperlihatkan seluruh kemampuanmu. Kalau tidak, maka pertempuran ini baka selesai dalam 10 kali gerakan." kata King Daxi.     

"Baiklah. Hari ini, akan kuperlihatkan kemampuanku."     

Zhang Ruochen menembus formasi ghost. Tiba-tiba, apapun yang ada di depannya menjadi gelap. Bahkan dia tidak bisa melihat jarinya sendiri.     

Terdengar banyak teriakan hantu di sekitarnya.     

"Hantu macam kalian berani menghentikan jalanku?"     

Zhang Ruochen melepaskan Divine Fire Jingmie dan melingkupi sekujur tubuhnya.     

Setelah itu, cincin api menyembur keluar dan membakar hantu-hantu tersebut.     

Lambat laun, pandangan matanya menjadi semakin jelas. Zhang Ruochen melihat figur cantik yang berdiri di tengah formasi ghost. Di samping wanita itu ada lebih dari 50 Ghost King.     

Di bawah komando lima Ghost King level enam, maka Ghost King lainnya mulai menyerang Zhang Ruochen.     

Mereka semua membawa senjatanya masing-masing.     

"Thunder of the Nine Heavens."     

Zhang Ruochen menggenggam Pedang Kuno Abyss di tangannya dan menuding ke arah kota. Tiba-tiba, energi pedang dahsyat terbentuk dan memenuhi langit di sekitarnya. Ular-ular petir merobek langit dan menghujam para Ghost King di bawahnya.     

Dalam sekejap, 13 Ghost King hancur berkeping-keping.     

Salah satu Ghost King di level enam berada di jarak 5 kaki dari Zhang Ruochen. Dia mengeluarkan rantai yang dilingkupi dengan pola-pola ghost. Rantainya berputar di udara selama tujuh putaran.     

Pola-pola ghost pada rantainya berasal dari jiwa suci kultivator. Setelah terperangkap di sana, maka kultivator itu tidak akan bisa keluar.     

"Pedang Waktu, Level Empat, Orbital Reincarnation."     

Zhang Ruochen mengangkat Pedang Kuno Abyss dan mengaktifkan inskripsi waktu di pedangnya.     

Belasan tanda waktu mengerlip di bilah pedangnya, bagaikan berkas-berkas cahaya.     

Tiba-tiba, rantai berpola ghost dan Ghost King-nya sama-sama tak bisa bergerak, seolah keduanya baru saja membeku.     

DUSHH!!     

Pedang Kuno Abyss membelah rantainya hingga menjadi beberapa bagian, sedangkan ujung pedangnya menusuk dahi Ghost King.     

Divine Fire Jingmie menyeruak dari tangannya dan mengalir di bilah pedangnya. Setelah itu, apinya membakar tubuh Ghost King di level enam, dan mengubahnya menjadi asap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.