Kaisar Dewa

Kedua Pedang Menyerang Secara Bersamaan



Kedua Pedang Menyerang Secara Bersamaan

1Mata jiwa Pedang Kuno Abyss juga dipenuhi kelembutan, bahkan diliputi dengan kerinduan yang dalam. Selama ini, mereka berdua terpisah sangat lama.      1

Akan tetapi, selama apapun mereka berpisah, tapi perasaan mereka masih tetap sama, bahkan cenderung semakin menguat. Rasa-rasanya, perasaan mereka seperti wine tua.     

Hanya saja, Pedang Kuno Abyss tidak pernah menyangka, ketika dia sedang berada dalam momen kritis, maka Pedang Darah akan muncul di sampingnya, seolah dia sudah mengamatinya sejak lama.     

"Apa pasukan istana sudah tiba?" Shi Qiankun bertanya dan berdiri.     

Menurutnya, setelah kemunculan jiwa pedang Permaisuri di Pemakaman Pedang Pluto, artinya pasukan istana mungkin telah mengirimkan bala bantuan ke tempat mereka.     

Wanita berpakaian merah melirik Shi Qiankun dan berkata dengan nada dingin, "Tidak ada bala bantuan. Aku datang kemari bukan karena perintah siapapun. Aku berkunjung kemari demi Abyss."     

"Ini..."     

Shi Qiankun tiba-tiba merasa tercekat dan tidak tahu harus berkata apa.     

"Kau boleh pergi."     

Kata wanita berpakaian merah, sambil mengeluarkan perintah.     

Mendengar itu, Shi Qiankun kembali sadar dan buru-buru keluar dari volcano es.     

Wanita itu baru saja membunuh Immortal Ming dengan satu kali serangan. Yang jelas, dia boleh diprovokasi.     

Di samping itu, karena wanita itu sudah berada di sana, maka dia tidak perlu lagi mengkhawatirkan mereka. Lebih baik, dia mengamati Zhang Ruochen.     

Setelah kepergian Shi Qiankun, wanita berpakaian merah tersenyum dan berkata, "Aku akan membantumu membentuk tubuh materi. Kita bisa membicarakan semuanya nanti."     

Setelah itu, dia merentangkan jarinya dan melepaskan cahaya darah. Lantas, cahaya darahnya masuk ke dalam tubuh Pedang Kuno Abyss.     

Jiwa Pedang Kuno Abyss mengangguk dan langsung menutup matanya, hingga kembali melanjutkan prosesnya. Yang jelas, dia benar-benar percaya dengan jiwa senjata Pedang Darah.     

Berdasarkan pada ucapan Immortal Ming, maka dia paham kalau situasi di luar sana sedang genting. Oleh karena itu, dia harus segera membentuk tubuh barunya dan membantu Zhang Ruochen.     

Tidak banyak perubahan yang terjadi di volcano es, hingga pasukan Immortal Vampir masih belum tahu tentang kemunculan Pedang Darah, apalagi Immortal Ming yang mati di dalam sana.     

Walau Pemakaman Pedang Pluto merupakan tempat spesial, tapi setelah tempatnya digunakan untuk bertempur selama beberapa saat, maka beberapa bagian gunungnya hancur.     

Baaaam!!!     

Zhang Ruochen kembali terhempas ke belakang dan bayangan raksasa yang mengejarnya membentur gunung salju, hingga membuat salju-saljunya berguguran.     

"Zhang Ruochen, sudah kukatakan kepadamu sebelumnya, walau kau berada di Pemakaman Pedang Pluto, dan walaupun kau meminjam kekuatan dari para hantu itu, tapi kau tetap bukanlah tandinganku. Memangnya sampai kapan kau sanggup menahannya?"     

Xuetu Shenzi melangkah maju dan menatap Zhang Ruochen dengan hina, bagaikan seekor naga yang sedang menatap semut.     

Jika mereka berada di tempat lain, maka dia tidak perlu kesulitan untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Mata Zhang Ruochen terlihat tenang. Samar-samar, dia berkata, "Apa gunanya semua omong kosongmu? Jika kau memang hebat, langkahi dulu mayatku."     

Ada beberapa hal yang harus diselesaikan dalam hidupnya, walau dia mati sekalipun, tapi dia tidak akan gentar.     

Dia pernah berjanji kepada Biksu Pedang Xuanji untuk menjaga garis keturunan Pedang Taotian. Apapun itu, dia harus melaksanakannya hingga akhir.     

Jika dia tidak sanggup melakukannya, bagaimana dia bisa bertempur melawan Chi Yao?     

"Kurang ajar." Mata Xuetu Shenzi terlihat dingin.     

Dia melangkah maju dan melepaskan tinju Api Purgatory, sambil menciptakan raksasa api.     

Dengan raksasa api sebagai titik pusatnya, maka Api Purgatory menyebar ke segala penjuru, seakan hendak mengubah tempatnya menjadi Infernal Purgatory.     

Dia tidak mau lagi berlama-lama dan hendak menggunakan kartu andalannya untuk menghancurkan Zhang Ruochen.     

Mata Zhang Ruochen terlihat tegas, sebagaimana dia mulai menyuntikkan kekuatannya ke dalam Azuresky Pagoda, yang sedang melayang di atas kepalanya dan melindungi dirinya sendiri.     

Hanya dengan melindunginya, maka dia bisa bertempur melawan Xuetu Shenzi untuk beberapa saat.     

Lagipula, dia masih belum berhasil membentuk tubuh immortalnya. Oleh karena itu, tubuhnya masih memiliki kelemahan. Dia tidak akan sanggup bertahan dari serangan Infernal Purgatory Tower.     

Tanpa perlindungan Azuresky Pagoda, maka bisa dipastikan dia akan terluka parah.     

Untungnya, jiwa senjata Azuresky Pagoda masih mau bekerja sama dengannya demi menghadapi musuh yang sama. Kalau tidak, maka itu akan membuatnya terkena masalah.     

Bao Lie sedang bertempur sengit melawan Nine-eyes Heavenly Lord. Dalam pertempuran itu, dia berada di posisi yang lebih unggul. Mata Bintang Dewa-nya jauh lebih kuat dibandingkan sembilan mata Nine-eyes Heavenly Lord.     

"Brengsek, jika Whitebone Mountain tidak rusak, aku tidak akan pernah seperti ini." matanya terlihat murung, dan hatinya dipenuhi dendam.     

Whitebone Mountain adalah kartu andalan terbesarnya. Berbekal Whitebone Mountain, walau dia harus berhadapan dengan Supreme Saint di level Netherwilt, tapi dia masih bisa menyerang balik.     

Akan tetapi, Whitebone Mountain telah dihancurkan oleh Azuresky Pagoda dan sedang rusak parah. Oleh karena itu, senjatanya tidak bisa lagi digunakan.     

Kalau tidak, maka dia bisa menekan Bao Lie hanya dengan membalikkan tangannya.     

Dengan perasaan geram, Nine-eyes Heavenly Lord mulai melancarkan serangan balik. Lagipula, dia adalah keturunan dewa Immortal Vampir. Bagaimana mungkin dia lemah di tingkatan alam yang sama?     

Setelah melewati gunung salju, Zhang Ruochen dan Xuetu Shenzi kembali bertempur di area panas. Xuetu Shenzi sangat kuat dan selalu berhasil menekan Zhang Ruochen. Akan tetapi, dia tidak pernah mendapatkan hasil yang signifikan, apalagi sanggup mengalahkan Zhang Ruochen.     

Padahal, dulunya dia pernah mengalahkan Supreme Saint. Tapi sekarang, dia tidak bisa melancarkan serangan mematikan kepada Zhang Ruochen.     

Semua itu karena Pemakaman Pedang Pluto dan bantuan yang diberikan oleh para hantu leluhurnya. Apabila dibandingkan dengan membunuh Zhang Ruochen, maka dia lebih ingin menghancurkan tempat tersebut.     

"Aku sudah tidak sabar lagi. Walau aku harus membayarnya dengan harga yang mahal, aku masih akan menghancurkanmu dan hantu-hantu itu." Xuetu Shenzi mendengus.     

Dia merentangkan tangannya dan melepaskan Chi Darah, sambil berusaha menyuntikkannya ke dalam Infernal Purgatory Tower.     

Setelah menyuntikkan Chi Darah-nya, maka Infernal Purgatory Tower bergetar hebat, hingga inskripsi-inskripsinya bermunculan. Mereka bertempur di area yang luas, dan memenuhi sebagian besar Pemakaman Pedang Pluto, hingga memaksa Prinsip Pedang.     

Infernal Purgatory Tower terbang tinggi dan melayang di udara, bagaikan matahari merah yang memenuhi Pemakaman Pedang Pluto dan membuat ruangan di sekitarnya menjadi solid.     

"Kekuatan ini..."     

Shi Qiankun berdiri di puncak gunung dan tubuhnya gemetar hebat.     

Semua orang menatap Infernal Purgatory Tower, dan mata mereka terlihat murung.     

Siapapun bisa merasakan bahwa Infernal Purgatory Tower sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya, karena segelmya telah hancur.     

Zhang Ruochen sedang berada di samping Infernal Purgatory Tower, sebagaimana tekanannya semakin besar dan membuatnya sulit bergerak.     

Bahkan Bayangan Biksu-nya bergetar dan nyaris hancur.     

"Matilah kau!"     

Zhang Ruochen tidak tinggal diam dan mulai menginisiasi serangan.     

Sebelum Xuetu Shenzi sempat memaksimalkan kekuatan Infernal Purgatory Tower, saat itu dia masih punya peluang untuk melancarkan serangan balik. Apabila dia menunggu terlalu lama, maka dia akan kehilangan kesempatan untuk mengendalikan situasi pertempuran.     

Senjata itu melepaskan energinya, yang seolah mampu membelah bintang.     

Boom!!     

Infernal Purgatory Tower masih sanggup bertahan dari hantaman tersebut.     

"Lagi."     

Ternyata Zhang Ruchen masih belum menyerah dan kembali melancarkan serangan.     

Setelah beberapa kali serangan, maka kehendak pedangnya menjadi semakin solid. Pada akhirnya, dia benar-benar bisa mengaktifkan True Thunder-fire Sword dengan lebih maksimal.     

Namun, tidak peduli sekeras apapun serangannya, dia masih sanggup mengguncang menara, atau menembus dinding pertahanan Infernal Purgatory Tower.     

Seluruh Pemakaman Pedang Pluto baru saja diselimuti oleh dinding pertahanan menara tersebut.     

Bahkan orang bodoh pun dapat memahami maksudnya. Yang jelas, dia ingin menghancurkan Pemakaman Pedang Pluto dan membunuh mereka semua.     

Setelah Infernal Purgatory Tower mencapai batas maksimalnya, maka mereka semua akan hancur. Bahkan Supreme Saint di level Netherwilt tidak akan bisa selamat.     

"Xuetu, kejam sekali... dia tidak ragu-ragu menguras energinya sendiri demi memaksimalkan Infernal Purgatory Tower. Jika dia melakukan hal ini selama bertempur melawan Supreme Saint Chunyi, mungkin musuhnya akan mati." Di salah satu sudut tempat itu, Luo Yi memasang ekspresi murung dan agak kesal.     

Apabila Infernal Purgatory Tower diaktifkan sepenuhnya, mungkin dia tidak akan bisa lagi bersembunyi di area tersebut.     

Oleh karena itu, dia harus memikirkan cara untuk menanggulanginya.     

Whooosh!     

Tiba-tiba, dua cahaya – satu merah dan satu hitam – merobek udara bagaikan dua meteor. Keduanya sangat menyilaukan.     

"Apa itu?"     

Pergerakan semacam itu berhasil menarik perhatian semua orang.     

Bahkan Xuetu Shenzi juga menyadarinya, hingga membuatnya menoleh ke arah dua pilar cahaya.     

Kemudian, dua cahayanya muncul di samping Zhang Ruochen, dan berubah menjadi dua pedang panjang.     

Salah satu di antaranya semerah darah dan melepaskan intensitas membunuh kental, hingga sangat menarik perhatian.     

"Itu adalah... Pedang Darah Permaisuri. Ada apa?"     

Luo Yi membelalakkan matanya, dan benar-benar tak percaya dengan yang dilihatnya.     

"Kabarnya, Zhang Ruochen dan Permaisuri Chi Yao pernah memiliki relasi yang dalam. Kelihatannya berita itu memang benar."     

Luo Yi mengernyitkan dahi dan mulai menimbang-nimbang, namun tidak ada seorangpun yang bisa menebak pikirannya.     

Bukan cuma Luo Yi, tapi semua orang juga sedang merasa terkejut. Pandangan mata mereka pun tertuju pada Pedang Darah.     

Xia Wenxin dan Nine-eyes Heavenly Lord sampai harus menghentikan pertempuran mereka masing-masing dan menjauhkan diri dari lawannya.     

Entah kenapa, tapi yang pasti, kemunculan Pedang Darah membuat mereka merasa gelisah.     

"Bukankah Zhang Ruochen dan Permaisuri Chi Yao sama-sama menyimpan dendam satu sama lain? Tapi kenapa Pedang Darah bisa muncul di Pemakaman Pedang Pluto?" Nine-eyes Heavenly Lord memasang ekspresi kebingungan.     

Xia Wenxin memasang ekspresi murung, lantas berkata, "Kau tidak akan bisa menyimpulkan sosok seperti Permaisuri Chi Yao. Yang jelas, Permaisuri Chi Yao sedang memperhatikan Pemakaman Pedang Pluto."     

Jika Permaisuri Chi Yap sampai terlibat ke dalam sesuatu, maka itu akan membuat mereka gelisah. Lagipula, dia adalah seorang dewi yang sanggup membunuh dewa. Apalagi, Permaisuri Chi Yao baru saja berkultivasi selama 800 tahun.     

Jika diberikan waktu yang lebih lama, mungkin wanita itu dapat disejajarkan dengan para dewa kuno seperti Dewi Bulan.     

Sambil menatap Pedang Darah dan Pedang Kuno Abyss di sampingnya, Zhang Ruochen merasa terkejut dengan pemandangan tersebut. Di waktu yang sama, tiba-tiba dia teringat dengan momen saat berlatih teknik pedang bersama Chi Yao.     

Di momen-momen kritis ketika Pedang Kuno Abyss sedang dalam proses pembentukan tubuh materinya, tiba-tiba Pedang Darah muncul di sana dan menjaganya. Hal itu membuat Zhang Ruochen merasa emosional.     

Chi Yao memang sangat kejam, tapi Pedang Darah begitu mencintai Pedang Kuno Abyss. Ironis.     

Sambil menggelengkan kepalanya, Zhang Ruochen kembali sadar. Lantas, dia mengayunkan tangannya dan mengutus kedua pedangnya sekaligus. Bagaikan sepasang kekasih, mereka berubah menjadi Segel Taiji Yin Yang.     

Dia tidak pernah menyangka bahwa Pedang Kuno Abyss dan Pedang Darah akan kembali bersama, hingga dia bisa kembali mengaktifkan Formasi Pedang Yin Yang.     

Xuetu Shenzi menatap Segel Taiji Yin Yang dan mendengus. "Sekuat apapun pedangmu, tapi semua itu masih tergantung pada kemampuan masternya. Di tangan Permaisuri, maka pedang itu dapat membunuh dewa. Sebaliknya, bisa apa pedang itu di tanganmu? Kedua pedangnya sama-sama terbuat dari Besi Alami. Hari ini, keduanya akan menjadi milikku."     

"Ternyata, dibandingkan menghancurkan tempat ini, justru lebih menyenangkan bila aku bisa mendapatkan pedangnya Permaisuri."     

Zhang Ruochen berubah menjadi dewa pedang dan auranya meningkat drastis. Matanya terlihat dingin, hingga membuatnya berkata, "Kurasa kau tidak akan sanggup melakukannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.