Kaisar Dewa

Kembali Bertemu Shang Ziyan



Kembali Bertemu Shang Ziyan

1Di dalam Pemakaman Pedang Pluto, Zhang Ruochen, Ji Fanxin, Bao Lie, dan yang lainnya sedang berkumpul bersama. Mereka membantu Shi Mingyuan untuk menyingkirkan racun Pluto di dalam darahnya.     
2

Sebelum-sebelumnya, kondisi Shi Mingyuan masih belum memungkinkan untuk dibawa ke dalam Sundial. Sehingga, proses penyembuhannya sempat terhambat sejenak. Kini, prosesnya penyembuhannya akan kembali dilanjutkan.     

Untungnya, Zhang Ruochen sempat meminta bantuan Pohon Suci Utama demi menyingkirkan energi jahat di dalam tubuh Shi Mingyuan. Ditunjang dengan kemampuan Bao Lie dalam proses detoksifikasi, maka kondisinya pun semakin membaik.     

Beberapa waktu kemudian, sudah tidak ada lagi racun darah yang bisa dikeluarkan dari tubuh Shi Mingyuan. Oleh karena itu, Zhang Ruochen dan yang lainnya menghentikan prosesnya.     

Karena sudah tidak ada yang bisa dikeluarkan lagi, bukan berarti racun di dalam tubuhnya sudah benar-benar hilang. Sebaliknya, berdasarkan pada kondisi Shi Mingyuan sekarang ini, maka racun yang tersisa di dalam tubuhnya tidak akan terlalu berbahaya.     

Dulu, ketika Shi Qiankun pernah terkena racun darah, mereka sempat meminta bantuan Lord Bank Pasar Bela Diri.     

"Sekarang ini, semua tergantung pada mental leluhur," kata Zhang Ruochen kepada Shi Qiankun dan Shi Ren.     

"Saudara Zhang, kata-kata tidak akan pernah bisa mewakili rasa syukur kami. Mulai sekarang, jika kau membutuhkan sesuatu, maka aku, Shi Ren, pasti akan membantumu." Shi Ren memasang ekspresi serius, hingga matanya memerah.     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan menepuk pundak Shi Ren, lantas tersenyum. "Jika kau benar-benar menganggapku sebagai saudara, maka kau tidak perlu bicara seperti itu. Sebaliknya, kau hanya perlu menjaganya baik-baik. Kau boleh menghubungiku bila terjadi perubahan pada beliau."     

Shi Ren mengangguk dan berkata, "Baiklah. Aku akan menjaganya baik-baik."     

Mata Shi Qiankun penuh dengan rasa syukur. Zhang Ruochen adalah orang yang menyelamatkan anggota keluarganya. Zhang Ruochen juga melindungi seluruh klan Prison Guardian. Mereka tidak akan pernah bisa membalas kebaikannya.     

Di kemudian hari, selama Zhang Ruochen membutuhkan sesuatu, klan Prison Guardian tidak akan pernah menolaknya.     

Setelah keluar dari tempat pemulihan Shi Mingyuan, Zhang Ruochen mulai  mencari Lu Huaiyu.     

"Paman Master, ada perlu apa?" tanya Lu Huaiyu bertanya dengan sopan.     

Zhang Ruochen adalah adik junior kakeknya. Oleh karena itu, Zhang Ruochen termasuk salah satu leluhur Kediaman Pedang. Sehingga, dia boleh memanggilnya sebagai "Paman Master."     

Selain itu, memanggilnya sebagai Paman Master adalah suatu upaya untuk mendekatkan diri kepada Zhang Ruochen, daripada harus memanggilnya sebagai Yang Mulia.     

"Aku baru saja mendapatkan beberapa bahan senjata berkualitas tinggi. Kuharap Kediaman Pedang dapat membantuku untuk mengembangkan Payung Delapan Naga dan Kereta Naga Emas."     

Kata Zhang Ruochen sambil tersenyum.     

Setelah itu, dia mengeluarkan beberapa bahan senjatanya.     

Beberapa bahannya diperoleh dari Luoshui, sedangkan beberapa lainnya berasal dari para pangeran, putri dan Shenzi Immortal Vampir. Masing-masingnya bernilai sangat tinggi, dan sulit dibeli dengan menggunakan batu suci.     

Seperti Kristal Darah Dewa misalnya, yang dapat digunakan untuk memurnikan senjata Ten Yao.     

Setelah melihat bahan-bahan yang dikeluarkan, mata Lu Huaiyu bersinar terang, sembari mengamati bahan-bahan tersebut. "Serahkan kepada saya. Saya akan meningkatkan level kedua senjata Anda."     

Dia pernah membaca Kitab Heavenly Worksm dan memang memiliki kemampuan untuk menempa senjata level tinggi di Daratan Kunlun.     

Selama dia mendapatkan bahan-bahan berkualitas, maka dia tidak akan kesulitan untuk membuat senjata level tinggi.     

Dulu, kekuatan Zhang Ruochen masih lebih lemah dibandingkan kedua senjatanya. Tapi, seiring dengan perkembangan kultivasinya, maka Payung Delapan Naga dan Kereta Naga Emas sudah mulai melemah.     

Jika kualitasnya tidak diperbaharui, mereka akan tertinggal.     

Namun, Payung Delapan Naga dan Kereta Naga Emas sama-sama pernah digunakan oleh Kaisar Ming. Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak akan pernah membuang keduanya, karena kedua barang itu bisa membuatnya bernostalgia.     

Dua hari kemudian, Shi Ren datang dengan membawa kabar baik; katanya, Shi Mingyuan telah siuman.     

Zhang Ruochen pun bergegas ke sana.     

"Orang tua ini ingin berterima kasih kepada Penjaga Pedang atas kebaikannya."     

Melihat kedatangan Zhang Ruochen, Shi Mingyuan buru-buru bangkit berdiri dan membungkuk, sambil memberi salam kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen buru-buru menghampiri dan menahan tubuhnya. "Leluhur, Anda tidak perlu seperti ini. Saya dan Shi Ren adalah saudara. Jadi, saya memang punya kewajiban untuk menolong Anda."     

Shi Ren juga bergegas menghampiri mereka. Bersama Zhang Ruochen, dia membantu Shi Mingyuan kembali duduk di kursinya.     

Shi Mingyuan mendesah. "Tak kusangka, ternyata selama aku berkultivasi di Nether Dungeon, banyak hal yang terjadi di klan Prison Guardian. Orang tua ini benar-benar tidak pantas menjadi leluhur klan."     

"Leluhur, Anda tidak perlu menyalahkan diri. Semua ini berada di luar kendali Anda. Semua itu karena ulah Lord Ming yang jahat." Zhang Ruochen berusaha menenangkannya.     

Shi Mingyuan mengangguk pelan dan berkata, "Lord Ming memang jahat. Saat kultivasiku sudah berada di ambang kritis, tiba-tiba dia memasukkan kesadaran iblisnya dan membuatku kehilangan kendali. Pada akhirnya, aku berubah menjadi monster. Jika kau tidak menyelamatkanku, mungkin aku masih menjadi monster di dalam sana."     

Setelah teringat kembali tentang pengalamannya selama bertahun-tahun di Nether Dungeon, maka jantung Shi Mingyuan pun mulai berdegup kencang.     

Jika dalam periode itu dia tak sengaja melepaskan Lord Ming, bukankah dia juga turut andil dalam kehancuran klan Prison Guardian?     

"Leluhur, saya ingin meminta bantuan Anda," kata Zhang Ruochen dengan nada serius.     

Senyuman muncul di wajah Shi Mingyuan. "Shi Ren sempat memberitahuku sebelumnya. Meski aku tak bisa menjamin keberhasilannya dalam pembuatan Blood Repression Rune, tapi orang tua ini masih ingin mencobanya."     

"Kalau begitu, saya akan mempercayakan prosesnya kepada Anda." Zhang Ruochen mengangguk.     

Lantas, dia mengeluarkan tulang dewa dari Whitebone Mountain, lantas menyerahkannya kepada Shi Mingyuan.     

Dibutuhkan tulang dewa untuk membuat Blood Repression Rune di level Supreme Saint.     

Tentu saja, yang jauh lebih penting, dibutuhkan bantuan master rune Supreme Saint.     

Walau Kekuatan Batin Shi Mingyuan masih belum menembus level 60, tapi dia memang sudah sangat dekat dengan level tersebut. Malahan, dia lebih kuat dibandingkan Immortal Ming.     

Jika dia menginginkannya, maka dia bisa menembus level selanjutnya dengan sangat mudah.     

Namun, apabila dia benar-benar menembus ke level baru, artinya dia harus pergi dari Daratan Kunlun.     

Sebaliknya, sekarang ini, kondisi mereka sedang berada di ambang kehancuran. Sehingga, klan Prison Guardian masih sangat membutuhkannya. Oleh karena itu, dia tidak akan menembus ke alam baru untuk beberapa saat mendatang.     

Berbekal Kekuatan Batin nyaris di level 60, ditunjang dengan pemahamannya dalam Ilmu Rune, maka dia masih punya peluang untuk memproduksi Blood Repression Rune di level Supreme Saint.     

Seandainya Shi Mingyuan tidak berhasil memproduksinya, Zhang Ruochen tidak tahu lagi harus meminta bantuan kepada siapa.     

Setelah keluar dari sana, Zhang Ruochen mulai menemui Ji Fanxin.     

"Zhang Ruochen, apa kita akan pergi ke Wilayah Utara?" tanya Ji Fanxin.     

Sedari lama, wanita itu memang ingin pergi ke Wilayah Utara. Setelah beberapa kali mengalami hambatan, wanita itu tidak ingin lagi menundanya.     

Perlu diketahui, sekarang ini, Daratan Kunlun sedang berada dalam posisi perang. Banyak kultivator yang datang dan pergi di dunia tersebut. Situasinya menjadi sangat kompleks dan sukar diprediksi.     

Seandainya orang lain sudah lebih dulu mengambil batang Pohon Suci Utama, maka wanita itu pasti akan nangis darah.     

Tentu saja, Zhang Ruochen bisa memahami urgensi Ji Fanxin. Ketika itu, dia tersenyum. "Peri, kau tidak perlu khawatir. Tunggu aku di Cabang Terminal Merit. Setelah menukar poin meritku, maka kita akan berangkat ke Wilayah Utara."     

Kali ini, mereka baru saja membunuh ratusan ribu Immortal Vampir. Mereka bisa menukarnya dengan banyak merit. Oleh karena itu, mereka tidak ingin menyia-nyiakannya.     

Tanpa menunggu terlalu lama, Zhang Ruochen pergi meninggalkan klan Prison Guardian dan bergegas menuju Terminal Merit terdekat.     

Di seluruh Daratan Kunlun, terdapat 72 cabang terminal. Cabang-cabangnya memiliki formasi teleportasi dan bisa memindahkan seseorang ke pusat terminal, Canis Star.     

Tentu saja, para kultivator dari Dunia Langit yang masuk melalui Terminal Merit Utama sangat banyak.     

Begitu pula dengan para kultivator dari Dunia Neraka. Kedatangan mereka sulit dibendung.     

Akibatnya, situasi di Daratan Kunlun pu menjadi semakin kompleks. Dunia itu tidak lagi damai seperti yang sudah-sudah.     

Cabang terminal merit terdekat adalah Cabang Terminal Merit 25.     

Setelah masuk ke formasi teleportasi, Zhang Ruochen berangkat menuju ke Terminal Merit Utama.     

Sedari pertama dia menginjakkan kaki di Daratan Kunlun melalui Terminal Merit Utama, selama itu situasinya tidak pernah sepi. Malahan, sekarang ini, tempatnya menjadi semakin ramai.     

Beberapa orang ingin masuk ke Daratan Kunlun melalui Terminal Merit Utama, sedangkan beberapa sisanya mirip seperti Zhang Ruochen. Mereka ingin menukar merit, atau kembali lagi ke Dunia Langit.     

Kali ini, Istana Merit akan membuka proses penukaran, di mana para kultivator dari Daratan Kunlun bisa langsung menukarkan poin meritnya dengan harta karun. Itulah kenapa banyak kultivator mulai berdatangan ke Daratan Kunlun.     

Di masa lalu, ketika Istana Merit sengaja menghambat hadiah meritnya, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa.     

Misalnya, itu terjadi saat Pertempuran Merit di Daratan Zuling. Saat itu, sebenarnya Daratan Guanghan mendapatkan banyak merit. Namun, karena Zhang Ruochen sempat berselisih dengan Dewa Api, maka mereka tidak pernah mendapatkan hadiah apapun.     

Jika tidak, mungkin merit yang dikumpulkan oleh Daratan Guanghan sudah bisa ditukar dengan banyak harta karun, hingga dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan bertempur mereka secara keseluruhan.     

Setelah keluar dari formasi teleportasi, Zhang Ruochen langsung bergerak menuju Aula Penukaran Merit.     

Di sana, siapapun bisa menukar poin merit dengan harta karun.     

"Tampaknya dia adalah Zhang Ruochen."     

"Hmm, memang benar. Tapi aneh, kenapa dia tiba-tiba muncul di Terminal Merit Utama? Apa dia ingin pergi meninggalkan Daratan Kunlun?"     

"Sepengetahuanku, sedari awal menginjakkan kakinya di Daratan Kunlun, dia tidak pernah terlihat di Medan Pertempuran Merit. Malahan, dia bertempur melawan Tuan Godcliff."     

"Jika dia tidak membunuh satupun kultivator dari Dunia Neraka, lantas apa yang dia lakukan di tempat ini?"     

"Ayo kita periksa."     

...     

Seketika itu juga, banyak orang yang mengenali Zhang Ruochen. Sebagian besar dari mereka mulai membicarakannya.     

Yang jelas, komentar mereka masuk ke telinga Zhang Ruochen, tapi dia tidak mempedulikannya.     

Aula Penukaran Merit sangat besar dan menakjubkan.     

Semenjak tempat itu dibangun di sana, banyak kultivator yang berdatangan ke sana setiap harinya. Mereka adalah para Biksu atau Saint King, bahkan di sana juga ada beberapa pertapa elit lainnya.     

Ketika Zhang Ruochen hendak masuk ke dalam Aula Penukaran Merit, tiba-tiba terdengar suara keributan di salah satu sudut aula.     

Beberapa orang – yang dikelilingi banyak pengikut – sedang berjalan dengan angkuh.     

Setelah melihat wajah-wajah mereka, maka ekspresi Zhang Ruochen mendadak beku. Samar-samar, cahaya memancar dari matanya.     

Tak disangka, ternyata dia akan bertemu dengan mereka di tempat ini.     

"Shang Ziyan, Si Han, King Daxi, Putri Phantom, lama tak berjumpa." Zhang Ruochen menatap mereka dengan dingin.     

"Hmm?"     

Shang Ziyan menyadari sesuatu dan mulai mencari sumber suara.     

Ketika dia melihat Zhang Ruochen, tatapan matanya langsung berubah dingin.     

Sudah sejak lama dia dianggap sebagai putra kebanggaan langit. Selama itu, dia bisa melakukan dan mendapatkan apapun sesuka hatinya. Namun, terakhir kalinya dia bertemu dengan Zhang Ruochen, dia pernah dikalahkan dua kali berturut-turut. Oleh karena itu, kebenciannya terhadap Zhang Ruochen memang sangat besar.     

Setelah kembali teringat mengenai pengalamannya di dalam Tungku Purgatory, dan fakta bahwa dia pernah nyaris mati sebelum datang ke tempat ini, maka setenang dan seelegan apapun perangai Shang Ziyan, dia masih benar-benar ingin menghancurkan Zhang Ruochen.     

"Zhang Ruochen."     

Tatapan mata King Daxi berubah menjadi kompleks. Ketika itu, dia tidak berani menatap mata Zhang Ruochen secara langsung.     

Baginya, Zhang Ruochen benar-benar mimpi buruk. Zhang Ruochen sama-sama memegang kelamahan dan harta karunnya. Bahkan, ada kalanya dia ingin merelakan harta karunnya begitu saja.     

Maka dari itu, setelah kembali bertemu dengan Zhang Ruochen di tempat ini, maka King Daxi merasa tidak nyaman. Seketika itu juga, dia ingin pergi dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.