Kaisar Dewa

Ranking Merit Saint King



Ranking Merit Saint King

1Ada pepatah yang berbunyi, "Saat orang-orang yang bermusuhan kembali bertemu di satu tempat, maka darah mereka akan mendidih". Pepatah itu memang berlaku sekarang ini.     
1

Tatapan mata Shang Ziyan kembali berubah normal. Di Terminal Merit Utama, dia tidak akan bisa melakukan apapun terhadap Zhang Ruochen. Bagaimanapun juga, masih ada beberapa aturan yang tidak boleh dilanggar olehnya. Bila dia melanggar aturannya, bahkan masternya, Dewa Api, tidak akan mampu melindunginya.     

"Zhang Ruochen, apa yang kau lakukan di Canis Star? Apa kau ingin melarikan diri dari Daratan Kunlun?" Cibir Si Han.     

Terakhir kalinya dia bekerja sama dengan Tuan Godcliff untuk menaklukkan Wilayah Timur, saat itu rencananya sempat dikacaukan oleh Zhang Ruochen. Oleh karena itu, dia benar-benar ingin membalaskan dendamnya, terutama sekarang ini.     

Dia telah mendapatkan banyak peluang di Daratan Kunlun, hingga membuat kultivasinya berkembang pesat. Oleh karena itu, dia menjadi semakin percaya diri. Menurutnya, dia sanggup menandingi pria tersebut.     

Zhang Ruochen melirik Si Han dan mencibir. "Apa kau pikir seorang pecundang pantas menudingkan jarinya ke arahku?"     

"Siapa yang kau sebut sebagai pecundang? Jika bukan karena formasi kuno, maka aku bisa membunuhmu dengan mudah, sama halnya seperti membunuh seekor nyamuk," kata Si Han.     

Zhang Ruochen masih terlihat sangat tenang. Dia berkata santai, "Dunia tidak mengenal kata jika atau seandainya. Bila kau benar-benar mampu melakukannya, belum terlambat bila ingin membuktikannya kepadaku.     

"Zhang Ruochen."     

Si Han mengepalkan tangannya erat-erat. Matanya nyaris memancarkan kobaran api.     

Si bangsat itu berani menghinanya di muka publik?     

Jika Zhang Ruochen benar-benar jatuh ke tangannya, bukankah dia akan mengeluarkan jiwa sucinya, lantas menyiksanya sampai hatinya terasa lega?     

"Lupakan saja dia. Ayo kita menukarkan poin merit," kata Shang Ziyan dengan suara pelan, agar Si Han tidak sampai terprovokasi oleh Zhang Ruochen.     

Lagipula, bila mereka benar-benar bertempur di sana, itu tidak akan ada gunanya. Malahan, itu bisa membuat mereka dijadikan sebagai lelucon.     

Tentu saja, bila mereka bertikai di tempat lain, maka mereka sudah tidak perlu banyak bicara, karena mereka bisa bertempur secara langsung.     

Apalagi, Shang Ziyan datang ke Daratan Kunlun demi mengemban satu misi penting, yakni membunuh Zhang Ruochen.     

Di matanya, Zhang Ruochen mirip seperti belalang setelah musim gugur. Hidupnya tidak akan bertahan lama.     

Si Han mendengus kencang dan mulai mengalihkan pandangannya, sebagaimana dia mulai mengikuti Shang Ziyan dan yang lainnya ke Aula Penukaran Merit.     

King Daxi tidak bicara apapun. Dia tidak berani menatap Zhang Ruochen.     

Sambil menatap King Daxi, Zhang Ruochen menyunggingkan bibirnya, lantas tersenyum penuh arti.     

Menurutnya, masih ada serangga api di tubuh King Daxi. Wanita itu masih belum menyingkirkannya. Oleh karena itu, dia bisa menggunakannya untuk mengendalikan King Daxi.     

"Menarik. Benar-benar menarik."     

Zhang Ruochen tersenyum dan masuk ke Aula Penukaran Merit.     

"Zhang Ruochen benar-benar gila, bahkan dia berani memprovokasi Shang Ziyan."     

"Oh. Apa kau tidak tahu? Zhang Ruochen dan Shang Ziyan telah bertikai seperti ini sejak lama. Cepat atau lambat, mereka akan segera bertempur."     

"Shang Ziyan adalah pemimpin Istana Dewa Merit, dan murid utama Dewa Api. Dia mendapatkan dukungan dari Daratan Heaven. Jadi, Zhang Ruochen bukanlah tandingannya."     

"Apa kau baru saja meremehkannya? Zhang Ruochen adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu, Priest-nya Dewi Bulan, dan tunangannya Permaisuri Chi Yao. Identitasnya tidak lebih lemah dibandingkan Shang Ziyan. Menurutku, Zhang Ruochen telah melewati banyak pertempuran berbahaya sebelumnya. Kelihatannya, tidak ada seorangpun yang dapat menghentikannya."     

Setelah melihat Zhang Ruochen beradu argumen dengan para kultivator dari Daratan Heaven, mereka pun mulai membicarakannya. Lagipula, mereka senang mencari hiburan. Mereka tidak akan keberatan bila kedua belah pihak saling bertempur satu sama lain.     

Setelah masuk ke Aula Penukaran Merit, terdapat dua ranking di depan mata Zhang Ruochen. Keduanya adalah Ranking Merit Biksu dan Ranking Merit Saint King.     

Suatu ketika, Zhang Ruochen pernah bertempur di Daratan Zuling dan berhasil mengungguli Thousand Star Maiden, hingga dia menduduki peringkat pertama di Ranking Merit Biksu.     

Tentu saja, sekarang ini, dia sudah berada di Alam Saint King level sembilan. Secara natural, dia masuk ke dalam Ranking Merit Saint King.     

Bukan perkara mudah untuk bisa masuk ke dalam sana. Setidaknya diperlukan milyaran poin merit. Artinya, dia harus membunuh banyak kultivator elit dari Dunia Neraka.     

Kali ini, banyak Saint King tangguh datang ke Daratan Kunlun, supaya mereka bisa masuk ke Ranking Merit Saint King dan menjadi terkenal.     

"Shang Ziyan telah masuk ke Ranking Merit Saint King. Kelihatannya dia sudah membunuh banyak elit di Medan Pertempuran Merit."     

"Bahkan King Daxi, Putri Phantom, dan Si Han juga masuk ke dalam ranking. Hmm, ternyata mereka memang hebat."     

Sambil mengamati Ranking Merit Saint King, tatapan aneh memancar dari mata Zhang Ruochen.     

Menurut aturan Istana Dewa Merit, maka membunuh Setengah Biksu akan mendapatkan 10 sampai seribu poin merit. Sedangkan membunuh Biksu akan mendapatkan seribu sampai ratusan ribu poin merit. Sementara itu, membunuh Saint King setara dengan seratus ribu sampai 10 juta merit. Nilai poin meritnya ditentukan dari kemampuan bertempur musuhnya.     

Jika seseorang berada di dalam Ranking Merit Saint King, artinya dia sudah membunuh ratusan Saint King level tinggi.     

Karena sangat sulit, maka nama-nama yang bertengger di Ranking Saint King adalah para kultivator yang sudah berkultivasi selama ratusan, atau bahkan ribuan tahun.     

Poin merit Shang Ziyan mencapai 1.8 milyar. Angka itu lumayan besar.     

Pada saat ini, dia sedang menukarkan poin meritnya. Sehingga, mereka bisa melihat kalau poinnya sedang bertambah.     

Pada akhirnya, poin meritnya mencapai 2 milyar. Rankingnya meningkat drastis.     

Zhang Ruochen bergerak maju dan bersiap untuk menukarkan poin meritnya.     

Penukaran meritnya sangat sederhana. Dia hanya perlu memberikan satu tetes darah, atau secuil jiwa sucinya kultivator Dunia Neraka.     

Zhang Ruochen mengeluarkan botol permata dan menuangkan darah mereka, sambil mengamati perubahan angkanya.     

"Memangnya ada berapa banyak kultivator elit yang sudah dibunuh olehnya, padahal dia belum pernah menampakkan diri di medan pertempuran?" Si Han mencibirnya.     

"Jangan bicara seperti itu. Lagipula, ada banyak mata-mata dari Dunia Neraka yang tersebar di Daratan Kunlun. Mungkin dia sempat menemukan beberapa di antara mereka."     

Semua orang bisa mendengar sinisme dalam perkataan tersebut.     

Si Han tertawa dan menambahkan "Kau benar. Mungkin dia bisa masuk ke Ranking Merit Saint King setelah membunuh para Saint King itu."     

"Apa? Siapa yang masuk ke dalam Ranking Merit Biksu?"     

"Kau pasti bercanda. Zhang Ruochen tidak pernah terlihat di Medan Pertempuran Merit. Dari mana dia bisa mendapatkan milyaran poin merit?"     

"Memang ada banyak kultivator dari Dunia Neraka yang menjadi mata-mata di Daratan Kunlun, tapi mereka tersebar di seluruh dunia. Lagipula, apa kau pikir mereka dapat dibunuh dengan mudah?"     

"Aku belum pernah mendengar adanya pertempuran berskala besar baru-baru ini. Kurasa, mustahil bila Zhang Ruochen bisa mendapatkan banyak poin merit."     

"Memangnya siapa Zhang Ruochen? Dia hanyalah pecundang yang tidak berani menampakkan diri di Medan Pertempuran Merit."     

"Tapi kenapa masih ada yang menganggapnya sebagai Dewa Pertempuran di Daratan Kunlun. Mereka memang suka bercanda."     

Selama itu, terdengar beberapa suara. Sebagian besarnya menghina Zhang Ruochen.     

Di antara mereka, banyak yang meremehkan dan menghinanya.     

Tidak diragukan lagi, mereka yang menghinanya berasal dari dunia-dunia yang menjadi musuhnya.     

"Hahaha, kau benar. Beberapa orang memang dilahirkan untuk menjadi pecundang."     

Si Han tertawa terbahak-bahak.     

Sekarang ini, moodnya sedang membaik. Dia sudah melupakan kesedihannya.     

Karena Zhang Ruochen berani datang ke Aula Penukaran Merit, maka dia memang harus siap dipermalukan.     

Zhang Ruochen terlihat sangat tenang. Dia benar-benar tidak peduli dengan perkataan mereka.     

Sembari tetap menuangkan darah Immortal Vampir, maka poinnya terus berubah.     

Pada mulanya, banyak yang tertawa dan meremehkannya.     

Namun, lama kelamaan, senyuman di wajah mereka menghilang. Di waktu yang sama, ekspresi mereka berubah menjadi tegang.     

Setelah menuangkan satu botol darahnya, maka poin merit Zhang Ruochen meningkat hingga 600 juta poin merit.     

Angka itu cukup mencengangkan.     

Karena mereka belum bisa mengumpulkan poin sebesar itu. Jadi, bagaimana mungkin mereka pantas menertawakannya?     

Oleh karena itu, sebagian besar dari mereka pun mendadak bungkam.     

Ekspresi Si Han berubah, tapi dia masih mencibirnya. "Masih 600 juta poin. Memangnya kenapa? Perjalanannya masih jauh untuk masuk ke dalam Ranking Merit Saint King."     

Apapun itu, dia akan selalu membenci apapun yang dilakukan oleh Zhang Ruochen.     

Untungnya, poin meritnya sendiri berada jauh di atas Zhang Ruochen, hingga dia masih berani menghinanya.     

King Daxi mengernyitkan dahinya. Matanya terpaku kepada Zhang Ruochen. Dia merasa ada sesuatu yang ganjil dari pria tersebut.     

Alasannya sederhana. Zhang Ruochen masih tampil sangat tenang. Entah kenapa, tapi ketenangan itu membuatnya agak ketakutan.     

Tentu saja, di bawah tatapan semua orang, Zhang Ruochen kembali mengeluarkan botol kedua dan menumpahkan darahnya.     

"700 juta."     

"800 juta."     

"900 juta."     

Sebagaimana angkanya terus bertambah, maka sebagian besar dari mereka mulai tercengang.     

"Oh... satu milyar."     

Ketika poinnya menyentuh angka satu milyar, mereka pun mulai menelan ludahnya dengan susah payah dan merasa ketakutan.     

Akan tetapi, angkanya belum berhenti dan tetap bertambah.     

"Bagaimana mungkin?"     

Mata Si Han membelalak lebar. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.     

King Daxi menggelengkan kepalanya pelan. Sesuai dugaanya, ternyata Zhang Ruochen berhasil mengejutkan semua orang.     

Pada saat itu, bahkan ekspresi Shang Ziyan juga berubah. Dia tidak bisa lagi bersikap tenang dan santai.     

"Dua milyar dan masih terus naik."     

Kata seseorang dengan suara gemetar.     

Ekspresi Shang Ziyan berubah menjadi murung. Padahal, dia telah bersusah payah melawan musuh di medan pertempuran, tapi dia cuma mengumpulkan 2 milyar merit. Tapi, dalam satu kedipan mata, Zhang Ruochen berhasil menyusul pencapaiannya, padahal pria itu tidak pernah menapakkan kakinya di medan pertempuran.     

Beberapa waktu yang lalu, dia masih menghina Zhang Ruochen. Tapi sekarang, wajahnya seperti mendapatkan tamparan keras. Kini, siapa yang pantas disebut sebagai pecundang?     

"Astaga, 3.5 milyar poin merit...."     

Sambil menatap poin merit Zhang Ruochen, seluruh aula menahan nafas masing-masing.     

Bahkan mereka tidak pernah bermimpi punya poin setinggi itu.     

Selain itu, di antara mereka, ada yang sempat membuat perhitungan. Ternyata, jumlah darah yang dituangkan oleh Zhang Ruochen melebihi ratusan ribu tetes. Bisa dibilang, angkanya sangat besar.     

"Selain dari Medan Pertempuran Merit, dari mana dia bisa membunuh banyak pasukan Dunia Neraka? Kelihatannya, darah itu adalah milik Immortal Vampir."     

Semua orang mulai bertanya-tanya.     

"Immortal Vampires."     

Tatapan aneh muncul di mata Shang Ziyan.     

"Zhang Ruochen, apa kau yang membersihkan para Immortal Vampir di Pemakaman Pedang Pluto? Baguslah kalau memang benar. Ternyata kau sanggup membunuh mereka tanpa suara."     

Gumam Shang Ziyan.     

"Mustahil. Ratusan ribu pasukan Immortal Vampir dipimpin oleh beberapa Shenzi. Bagaimana mungkin dia bisa mengalahkan mereka?" tanya seseorang.     

Sebenarnya, rencana pengepungan Immortal Vampir terhadap Pemakaman Pedang Pluto bukanlah rahasia besar. Sebagian besar dari mereka telah mengetahuinya.     

Hanya saja, di tempat itu, situasinya teramat kompleks, hingga tidak ada satupun yang berani ikut campur.     

Sehingga, mereka tidak percaya bila Immortal Vampir dapat dikalahkan begitu saja.     

Akan tetapi, bila ternyata pembantaian itu benar adanya, maka kabar itu akan benar-benar mengguncang seluruh Daratan Kunlun.     

Ketika itu, semua mata mulai tertuju kepada Zhang Ruochen, seakan mereka sedang menanti jawabannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.