Kaisar Dewa

Tiba di Wilayah Utara



Tiba di Wilayah Utara

2Di antah berantah Wilayah Utara.      2

Riak-riak energi ungu keluar dari ruang hampa, lantas berubah menjadi pusaran raksasa, yang seakan sanggup menelan apapun di sekitarnya.     

Ketika Zhang Ruochen, Ji Fanxin, dan Xiang Chunan muncul, maka pusaran ruang itu hendak melahap mereka.     

"Gawat!"     

Xiang Chunan merasa terkejut.     

Dalam hitungan detik, Zhang Ruochen menarik Ji Fanxin dengan satu tangan dan Xiang Chunan dengan tangan lainnya.     

Hanya kultivator Ruang dan Waktu yang dapat menanggulangi situasi seperti ini.     

Lantas, dia menstabilkan diri dan mulai mengaktifkan Pergerakan Ruang.     

Ketika itu, pedang-pedang ruang menerjang dan menyerang mereka.     

Seandainya Zhang Ruochen bereaksi sedikit lebih lambat, mungkin mereka sudah terbunuh.     

Mereka kembali muncul di jarak 10 yard dari pusaran ruang tersebut.     

Akibat daya hisap yang dilepaskan oleh pusaran ruangnya, maka Zhang Ruochen hanya dapat berpindah sejauh 10 yard.     

Meski begitu, dia kembali mengaktifkan Pergerakan Ruang, dan berusaha menjauhkan mereka dari pusat pusaran. Yang jelas, mereka tidak ingin terhisap ke dalam sana.     

"Mana Saudara Luo Yi?"     

Xiang Chunan terlihat khawatir.     

Mereka berempat sama-sama masuk ke formasi teleportasi. Akan tetapi, kenapa Luo Yi tidak bersama mereka?     

Ketika itu, Luo Yi mendadak muncul.     

Seperti mereka bertiga, dia juga terperangkap ke dalam pusaran ruang.     

"Kakak, bantu Saudara Luo Yi!" Xiang Chunan berteriak dengan wajah gelisah.     

Ketika itu, Zhang Ruochen melesat masuk ke dalam pusaran ruang.     

Dia muncul di depan Luo Yi dan menariknya dari sana.     

Di tempat itu, daya hisap ruangannya memang sangat kuat. Oleh karena itu, tidak mudah baginya untuk berpindah dari sana dengan Pergerakan Ruang.     

Zhang Ruochen buru-buru mengeluarkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lantas membekukan ruang di sekitarnya. Setelah menggunakan kitab tersebut, maka dia menarik Luo Yi dan menyelamatkannya dari sana.     

"Phew!"     

Xiang Chunan mendesah lega, sambil mengamati Zhang Ruochen dan Luo Yi di kejauhan.     

Nyaris sekali. Hampir saja mereka berdua tak bisa.     

"Padahal sebelum-sebelumnya, formasi teleportasi tidak ada masalah, tapi kenapa formasinya bisa hancur?" tanya Ji Fanxin sambil mengernyitkan dahinya.     

Sejak pertama kali berangkat di Pemakaman Pedang Pluto, mereka sudah menggunakan enam formasi teleportasi. Ini adalah formasi terakhir mereka. Pada mulanya, mereka beranggapan bisa sampai di Gunung Xianji dengan tujuh formasi. Tak disangka, ternyata mereka mengalami masalah, bahkan nyaris mati.     

"Aku sendiri tidak mengetahuinya. Mungkin karena ada beberapa masalah di tempat ini. Aku sudah memeriksanya. Struktur ruang di tempat ini sangat tidak stabil." Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya.     

"Apapun itu, untungnya kita masih hidup. Kejadian itu benar-benar membuatku ketakutan."     

Xiang Chunan mengelus dadanya, dan terlihat gugup.     

"Kau tidak perlu takut. Aku masih bisa menanganinya. Tunggu sebentar, aku akan mencari tahu lokasi keberadaan kita," Zhang Ruochen tersenyum.     

Ji Fanxin berubah menjadi cahaya putih dan terbang di udara. Di waktu yang sama, wanita itu berhasil memindai lokasi mereka dengan Kekuatan Batin-nya.     

"Ikuti aku," katanya.     

"Ayo. Mungkin Peri baru saja menemukan sesuatu dengan Kekuatan Batin-nya."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Altar Hitam dan mengaktifkannya.     

Mereka bertiga naik ke altar dan mulai mengejar Ji Fanxin.     

"Kakak Zhang, terima kasih karena telah menyelamatkan nyawaku." Di altar, Luo Yi mengatupkan tangannya dan tersenyum.     

"Santai saja," kata Zhang Ruochen.     

Luo Yi tidak merasa canggung walaupun Zhang Ruochen terkesan malas bicara kepadanya. Malahan, dia mengeluarkan botol labu. "Aku punya wine yang nikmat. Aku mendapatkannya dari salah satu Saint King Dunia Neraka. Apa kau ingin mencicipinya, Kakak Zhang?"     

Sambil bicara, dia membuka tutupnya dan meneguk winenya.     

Dia tidak peduli, entah Zhang Ruochen akan meminumnya atau tidak. Ketika itu, dia langsung melemparkan winenya kepada pria tersebut.     

Zhang Ruochen menangkap botol wine dan menatap mata Luo Yi lekat-lekat. Di waktu yang sama, Luo Yi hanya mengangguk dan tersenyum kepadanya.     

"Baiklah, karena kau punya wine yang nikmat, maka aku akan mencicipinya."     

Selama ini, Zhang Ruochen memang sangat waspada terhadapnya. Akan tetapi, bila itu hanya perkara wine, maka dia tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya. Zhang Ruochen pun meneguknya.     

"Ternyata winenya memang nikmat," kata Zhang Ruochen.     

Tiba-tiba, Luo Yi merentangkan tangannya dan menepuk pundak Zhang Ruochen. "Kita akan pergi kemana, Kakak Zhang? Katakan kepadaku, agar aku bisa bersiap-siap."     

"Gunung Xianji."     

Zhang Ruochen merasa agak kurang nyaman. Dia mendelik kepada Luo Yi, agar pria itu menyingkirkan tangannya.     

Bukannya menyingkirkan tangannya, Luo Yi malah melingkarkan tangannya ke leher Zhang Ruochen, seperti halnya saudara sungguhan. "Gunung Xianji? Apa yang akan kita lakukan di tempat itu? Apa kita akan bergabung ke dalam Pertempuran Merit?"     

Daratan Kunlun adalah dunia kuno yang sangat luas. Terdapat banyak sisa lubang bekas pertempuran di masa silam.     

Melalui lubang-lubang tersebut, pasukan dari Dunia Neraka akan masuk ke Daratan Kunlun.     

Terdapat lubang dunia besar di Gunung Xianji. Di salah satu sudut lubangnya, di situ adalah wilayah kekuasaan Deathkins dari Dunia Neraka. Setelah pasukan Deathkin terlibat ke dalam Pertempuran Merit, maka situasinya menjadi sangat brutal.     

Dalam waktu singkat, wilayah itu telah menjadi zona mati. Energi kematian menyelimuti wilayah tersebut dan memusnahkan apapun yang hidup.     

"Aku ingin mencari sesuatu di tempat itu. Setibanya kita di tempat itu, maka kau akan mengetahuinya" Zhang Ruochen tidak ingin mengungkapkan tujuannya secara gamblang.     

Pada saat itu, Luo Yi dan Zhang Ruochen sedang berada di jarak yang sangat dekat. Bahkan hidung mereka berdua nyaris bersentuhan. Akan tetapi, Zhang Ruochen buru-buru memalingkan mukanya.     

Wajah Luo Yi terlihat feminim dan menggemaskan. Bahkan, dia tidak memancarkan aura maskulinitas.     

Yang jauh lebih penting, Zhang Ruochen mencium aroma wanita di tubuh Luo Yi.     

Di samping itu, dia juga menyadari ekspresi aneh di mata Luo Yi. Caranya dalam menatap Zhang Ruochen benar-benar berbeda dengan orang lain.     

Mereka hanya terpisahkan jarak satu inci.     

Ketika mereka saling berpandangan, waktu seolah berhenti.     

Namun, tiba-tiba Zhang Ruochen merasa jijik. Di waktu yang sama, dia benar-benar ingin membanting Luo Yi.     

Setelah melihat mereka berdua berpelukan dengan sangat intim, Xiang Chunan pun mengangguk. "Saudara yang akur. Kita memang saudara yang akur.     

"Lepaskan tanganmu dariku. Jauhi aku," kata Zhang Ruochen.     

"Kenapa?"     

"Lepaskan tanganmu."     

Zhang Ruochen menutup matanya, sambil mengepalkan tinjunya erat-erat.     

"Kaku sekali."     

Luo Yi menarik tangannya, lantas menggelengkan kepala dan berpindah ke samping altar.     

Setelah berjalan selama dua jam, akhirnya mereka pun berhenti.     

Saat itu adalah malam hari.     

Sebuah kota muncul di depan mereka. Dinding kotanya menjulang tinggi – hingga ratusan mil – namun kondisinya sudah rusak. Bahkan, dinding kotanya juga nyaris ambruk.     

Aura kematian menyelimuti kota tersebut. Di sana tidak ada tanda-tanda kehidupan.     

"Kota Linyang."     

Zhang Ruochen menatap plakat di gerbang kota.     

Setelah melihat kata-kata yang tertulis pada plakatnya, maka dia paham di mana lokasinya.     

Kota Linyang adalah salah satu kota di Linyang County. Dulunya, kota itu adalah kota yang cukup makmur dengan ribuan penduduk. Jaraknya sekitar 60 ribu mil dari Gunung Xianji.     

Setelah segel di Gunung Xianji dihancurkan, maka pasukan Deathkin mulai menyerang Daratan Kunlun. Pada akhirnya, kondisi Kota Linyang menjadi seperti ini.     

Zhang Ruochen memiliki kesan yang dalam terhadap kota ini. Ketika dia berada di tempat penukaran harta karun merit, kala itu dia sempat mendengar bahwa Pei Yutian pernah menyerang Kota Linyang dan membantai para Deathkin di seluruh kota.     

Namun, rupanya para Deathkin masih terlalu kuat untuknya. Ketika dia melarikan diri, Pei Yutian dalam kondisi terluka parah. Meski begitu, pasukan Deathkin masih tetap memburunya, hingga dia pun terjatuh ke jurang.     

Zhang Ruochen bisa merasakan riak-riak energi yang tersisa di dalam kota. Energi kematiannya begitu kental.     

"Aku akan menyelesaikan apa yang sempat dimulai oleh Pei Yutian." Mata Zhang Ruochen memancarkan intensitas membunuh.     

Setelah membayangkan bagaimana penduduk Kota Linyang dihabisi oleh pasukan Deathkin, Zhang Ruochen pun menjadi semakin geram.     

Zhang Ruochen terbang di atas Kota Linyang.     

Dia melepaskan Pukulan Naga dan Gajah Prajna. Seekor naga merah terbang dan mengaum kencang. Naganya mulai menyapu Chi kematian di dalam kota, sebelum kembali terbang ke angkasa.     

Boom!     

Tanahnya bergetar dan Kota Linyang yang separuh tenggelam, akhirnya hancur sepenuhnya dan ambles ke tanah. Di sekitar lubangnya terdapat celah sepanjang ratusan mil. Pemandangannya begitu menakjubkan.     

Roar!      

Di sela teriakan marah, lima Chi kematian menyeruak dari tanah.     

Pada mulanya, ada banyak kultivator Deathkin di Kota Linyang, tapi setelah Zhang Ruochen melancarkan pukulan, hanya segelintir dari mereka yang berhasil selamat.     

Lima elit Deathkin yang masih selamat sudah berada di level puncak. Salah satu dari mereka sudah berada di level Heaven's Reach.     

"Tampaknya kultivator dari Dunia Langit tidak takut mati. Karena kau sudah tiba di tempat ini, maka aku tak akan membiarkanmu pergi," kata elit di level Heaven's Reach.     

Dia adalah salah satu komandan pasukan Deathkin di kota.     

Ketika Pei Yutian menyerang kota beberapa hari yang lalu, pasukannya menderita kerugian besar.     

Oleh karena itu, dia tidak pernah menyangka bila masih ada orang lain yang berani datang ke tempat tersebut. Ternyata, orang itu lebih brutal dibandingkan Pei Yutian, padahal dia baru saja melancarkan satu serangan, tapi dia telah mampu membasmi seluruh pasukannya.     

"Karena aku datang kemari untuk membunuhmu," kata Zhang Ruochen dengan nada getir.     

"Kau memang cari mati!"     

Elit Heaven Reach berteriak marah dan merentangkan tangan skeleton-nya.     

Tangan skeletonnya membelah udara, sedangkan Chi kematiannya berubah menjadi naga tulang. Langit berubah menjadi gelap. Energi mengerikan mulai terbentuk di angkasa.     

Zhang Ruochen melancarkan pukulan sambil mendengus.     

Dia mengaktifkan Prinsip Kebenaran dan membuat pukulannya delapan kali lipat lebih kuat.     

Chi kematiannya meledak dan tangan tulangnya terpental ke belakang.     

Tangan tulangnya hancur berkeping-keping, hingga tulang-belulangnya tersebar ke segala penjuru.     

"Apa-apaan? Bahkan senjata saint Six Yao-ku tidak sanggup bertahan dari pukulannya!"     

Sambil merasa terkejut, elit di level Heaven Reach mundur ke belakang.     

Setelah itu, dia merasakan energi dahsyat yang melingkupinya, seakan ada belenggu besar yang merantainya. Di waktu yang sama, dia sama sekali tak bisa bergerak.     

Kekuatan Batin memancar dari balik awan, sebagaimana sosok wanita cantik sedang melayang di atasnya, sambil menggugurkan lautan bunga di angkasa.     

"Ternyata masih ada kultivator tangguh lainnya!"     

Elit di level Heaven's Reach mulai menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha terbebas dari tekanan Kekuatan Batin-nya. "Ayo kita bunuh mereka bersama-sama!" teriaknya.     

Setelah komandan mereka mengeluarkan perintah, empat elit di level puncak sama-sama melancarkan serangan. Mereka menyerang Zhang Ruochen secara bersamaan, dengan menggunakan senjata sucinya masing-masing.     

Akan tetapi, si elit di level Heaven's Reach malah melarikan diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.