Kaisar Dewa

Altar Jahat



Altar Jahat

1Dulu, Gunung Xianji hanya memiliki satu puncak. Istana hitam dibangun di puncaknya.      1

Tapi sekarang, Gunung Xianji memiliki lima puncak yang sama tinggi. Energi Chi di tempat itu sangat kaya. Bagaimanapun juga, tanah dewanya telah dibangkitkan.     

"Tidak akan semudah itu mengambil Pohon Suci Utama." gumam Zhang Ruochen kepada dirinya sendiri.     

Setelah itu, dia menggunakan Kekuatan Batin dan masuk ke Dunia Semesta, sambil berkata, "Pohon Senior, apa Anda bisa merasakan di mana batang pohonnya?"     

Cabang-cabang Pohon Suci Utama sedikit bergetar, lantas melepaskan energi dari Dunia Semesta.     

Energinya begitu halus, hingga seorang Supreme Saint tidak akan sanggup merasakannya.     

Beberapa saat kemudian, energinya kembali masuk ke Dunia Semesta, dan Pohon Suci Utama berkata. "Batang pohonnya berada di bawah tanah. Terdapat energi besar yang melingkupinya. Tapi, samar-samar aku masih bisa merasakannya."     

"Di bawah tanah?"     

Wajah Zhang Ruochen tampak terkejut.     

Akan tetapi, dia masih merasa lega, karena ternyata, batang pohonnya masih belum diambil oleh Deathkin.     

Kabarnya, terdapat harta karun yang muncul di batang Pohon Suci Utama, yang mungkin menyimpan misteri Alam Dewa. Oleh karena itu, jangan sampai batang pohonnya jatuh ke tangan Deathkin.     

Sambil menggunakan Pergerakan ruang, diam-diam Zhang Ruochen masuk ke dalam tanah.     

Area bawah tanah Gunung Xianji cukup luas dan lengang. Tempatnya dipenuhi dengan Chi kematian yang kental.     

Sambil diarahkan oleh Pohon Suci Utama, Zhang Ruochen segera menemukan lokasi batang pohonnya.     

Sebuah altar muncul di depan Zhang Ruochen dan ukurannya sangat besar. Diameternya lebih dari 300 kaki. Terdapat banyak inskripsi di altarnya, yang melepaskan energi misterius dan menyerap Energi Chi di sekitarnya.     

Terdapat Bayangan Kematian setinggi 500 kaki di tengah altar. Dia membawa Death Scythe, dengan gelang cahaya di tangannya dan 12 jimat Buddha.     

Semakin banyak menyerap Energi Chi, maka Bayangan Kematian-nya akan menjadi semakin solid dan semakin utuh.     

Sebaliknya, Bayangan Kematian Jendral Blackflame terbilang sangat lemah. Jika keduanya dibandingkan, mungkin kekuatannya tidak ada satu persen dari Bayangan Kematian di depan Zhang Ruochen.     

"Altar ini sangat aneh. Sebenarnya, altar ini tidak sedang menyerap Energi Chi. Sebaliknya, altar ini menyerap energi kebangkitan Daratan Kunlun." Zhang Ruochen memicingkan matanya.     

Dia pernah masuk ke beberapa tanah dewa, hingga membuatnya familiar dengan energi semacam itu. Oleh karena itu, dia meyakini hal tersebut.     

Jika Deathkin memasang altarnya untuk menyerap energi kebangkitan Daratan Kunlun, maka artinya itu adalah urusan yang serius.     

Meski mereka hanya menyerap sebagian kecilnya, tapi pengaruhnya masih sangat besar.     

Di atas altar, di sana ada tiga figur yang sedang mengaktifkan formasi. Dua di antara mereka adalah pria, sedangkan satu lainnya adalah wanita. Mereka sama-sama mengenakan jubah putih. Aura mereka mirip dengan altar tersebut.     

Mereka adalah Priest White Robe dari Istana Kematian. Mereka adalah para figur tangguh dan punya derajat tinggi. Bahkan Jendral Deathkin akan menghormati mereka.     

Whoosh!     

Tiba-tiba, Priest berjubah putih dengan mata vertikal di dahinya, mulai membuka matanya dan menoleh ke arah persembunyian Zhang Ruochen.     

"Ada yang berani menyusup ke tempat ini. Death Knights, habisi dia," kata Priest berjubah putih dengan mata vertikal di dahinya.     

Whoosh!     

Whoosh!     

...     

Setelah itu, enam Death Knight berarmor kematian mulai mencari penyusup tersebut.     

Death Knight adalah pasukan yang dikembangkan secara khusus oleh Istana Kematian, sama halnya seperti Crimson Angel dari Istana Bloody War. Masing-masing dari mereka sangat kuat, dan setara dengan seorang pangeran  di Dunia Langit.     

Death Knight dari Daratan Ruiya mirip seperti Death Knight dari Istana Kematian. Akan tetapi, masih ada perbedaan besar di antara keduanya.     

Enam Death Knight sama-sama mengenggam Death Scythes, bagaikan dewa kematian yang sedang berjalan di dunia mortal, dan siap mencabut nyawa mereka.     

Sambil mengamati enam Death Knight yang bergerak ke arahnya, tatapan mata Zhang Ruochen terlihat aneh. "Sial, mereka bisa menemukanku."     

Padahal, dia mengira telah menyembunyikan diri dan auranya dengan baik, supaya mereka tidak bisa menemukannya. Dia tidak pernah menyangka bila mereka dapat menemukannya secepat itu, hingga membuatnya terkejut.     

Jika demikian, maka dia harus melawan.     

Chi Suci dan Chi Darah menyeruak dari tujuh lubang di tangannya, lantas berubah menjadi bayangan Lord Ming raksasa.     

"Pukulan Darah Seven-aperture!"     

Zhang Ruochen mengaum dan melancarkan pukulan dengan segenap kekuatannya.     

Bayangan Lord Ming merentangkan tangannya dan melepaskan Chi Darah dalam jumlah besar, seakan sanggup menenggelamkan apapun di sekitarnya.     

Enam Death Knight menyerang secara bersamaan, sambil menyabetkan Death Scythes dan menggalang kekuatannya. Ketika itu, mereka melepaskan pilar cahaya hitam.     

"Semua penyusup harus mati."     

Setelah mereka merasakan kekuatan Zhang Ruochen, mereka pun memilih untuk menggalang kekuatan dan bertempur bersama.     

Ternyata, pilar cahaya hitamnya sangat tajam, seakan sanggup merobek apapun.     

Whooosh!!     

Lautan darahnya terbelah oleh cahaya hitam.     

Setelah lautan darahnya sirna, hal yang sama juga terjadi pada cahaya hitamnya, hingga energinya menurun drastis.     

Whoosh!     

Pedang Kuno Abyss muncul di tangannya dan bergetar pelan, sambil melepaskan beberapa Tanda Waktu.     

Seiring dengan bertambahnya pengalaman bertempur, maka pemahaman Zhang Ruochen terhadap teknik Moonlight Song pun menjadi semakin dalam. Secara natural, energi yang dapat dilepaskan olehnya juga lebih besar.     

Vooosh!     

Bayangan pedang melintas dan enam kepala Death Knight terbang dari tubuh mereka masing-masing.     

Baaaaam!!     

Baaaaaam!!     

...     

Zhang Ruochen kembali menyerang secepat kilat dan menghancurkan kepala mereka berenam. Pada akhirnya, dia benar-benar berhasil membunuh mereka.     

Walau Deathkin adalah ras spesial, tapi setelah kepala mereka dipenggal dan jiwa sucinya dihancurkan, mereka akan tetap mati.     

Melihat itu, Priest berjubah putih dengan mata vertikal di dahinya mendadak geram. "Hmm? Berani-beraninya kau membunuh Death Knight? Kau akan mati!"     

Sambil bicara, dia merentangkan jarinya dan sedikit bergerak maju.     

Boom!!     

Pilar cahaya kematian menyeruak dan berubah menjadi seekor kuda jantan, sambil menerjang Zhang Ruochen.     

Melihat itu, Zhang Ruochen merentangkan jarinya dan melancarkan serangan.     

"Celah Ruang."     

Seketika itu juga, ruangan di depannya terbelah dan memperlihatkan celah ruang sepanjang beberapa meter.     

Kuda jantan - yang terbentuk dari pilar cahaya - ditelan oleh celah ruang tersebut. Tidak ada satupun serangannya yang berhasil mengenai Zhang Ruochen.     

"Ternyata kau adalah kultivator ruang… pantas saja kau bisa menyelinap ke tempat ini tanpa jejak. Namun, karena kau sudah berada di tempat ini, maka kau tidak akan bisa pergi," katanya dengan suara dingin.     

Perlahan-lahan, dia menurunkan tangannya dan melepaskan energi kematian, hingga berubah menjadi tangan hitam raksasa sepanjang ratusan meter, sambil mencengkram Zhang Ruochen.     

Tangan hitam besarnya mengandung energi mengerikan, hingga nyaris membekukan ruang di bawah tanah.     

"Menakjubkan. Ternyata mereka bertiga jauh lebih kuat dariku."     

Zhang Ruochen tidak berani lagi melanjutkan pertempurannya. Sebaliknya, dia mengenggam Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lantas mengaktifkan Pergerakan Ruang dan berusaha membebaskan diri dari tekanan tersebut.     

Tangan hitam raksasanya berusaha mencengkram Zhang Ruochen, namun ternyata dia cuma berhasil mencengkram bayangannya. Sebab, tubuh asli Zhang Ruochen sudah keluar dari gua bawah tanah.     

Zhang Ruochen menggunakan Pergerakan Ruang Besar dan kembali muncul di jarak 900 mil jauhnya.     

Setelah mengaktifkan Pergerakan Ruang Besar sebanyak lebih dari 10 kali berturut-turut, akhirnya Zhang Ruochen berhasil keluar dari Gunung Xianji dan kembali muncul di Basecamp Wilayah Utara.     

Dia buru-buru pergi dari sana, agar pasukan Deathkin tidak mencurigai motifnya, yakni mencari batang Pohon Suci Utama.     

Setelah menginvestigasi situasinya, Zhang Ruochen semakin yakin bahwa batang Pohon Suci Utama terletak di bawah Altar Jahat. Dalam beberapa waktu ke depan, mungkin pasukan Deathkin belum bisa menemukannya.     

"Aku harus memberitahu Kakak Senior Zhen Yuan mengenai altar tersebut." Ekspresi Zhang Ruochen mendadak berubah serius.     

Setelah itu, dia masuk ke dalam kamp dan mulai mencari Zhen Yuan.     

Di waktu yang sama, di bawah Gunung Xianji, wajah Priest berjubah putih berubah menjadi murung. Padahal, dia sudah turun tangan, tapi Zhang Ruochen masih berhasil lolos dari sana.     

"Kekuatan Ruang-nya sangat tinggi, hingga dia masih bisa membebaskan diri dari kepadatan ruang di tempat ini. Siapa dia sebenarnya?" Priest berjubah putih mengernyitkan dahinya.     

"Brengsek. Dia baru saja membunuh enam Death Knight dalam satu kali tebasan," kata Priest dengan mata vertikal di dahinya dengan intonasi geram.     

Ketika itu, elder berjubah putih dan berambut hijau berkata dengan suara seraknya. "Sebenarnya, masih ada satu hal lain yang kukhawatirkan; bagaimana dia bisa menemukan tempat ini? Padahal, Yuanmo Shenzi telah meminta kita untuk menjaga tempat ini. Bila sampai terjadi sesuatu dengan tempat ini, maka nasib kita akan berakhir buruk."     

Mendengar itu, wanita berjubah putih dan Priest dengan mata vertikal di dahinya sama-sama memasang ekspresi serius dan mendadak bungkam.     

Seusai mendengar nama Yuanmo Shenzi, mereka pun bergidik ketakutan.     

Bukan seperti Shenzi-shenzi lainnya, karena Yuanmo Shenzi adalah salah satu putra Keturunan Dewa Kematian. Posisinya jauh lebih tinggi dibandingkan siapapun. Tidak ada yang berani menentangnya.     

"Sebenarnya, aku tidak terlalu mengkhawatirkan Yuanmo Shenzi. Sebab, Istana Takdir masih jauh lebih mengerikan," kata wanita berjubah putih.     

Setelah itu, riak-riak energi muncul di bawah tanah. 3 cahaya brilian tiba-tiba mendarat di depannya dan berubah menjadi 3 figur tangguh.     

Mereka dipimpin oleh seorang wanita anggun berpostur tinggi. Wanita itu mengenakan tudung kepala, dengan kaki jenjang dan mata brilian.     

Perangainya sulit dijelaskan dengan kata-kata. Yang pasti, auranya sangat dominan.     

Di belakang wanita anggun, di sana ada seorang pria dan wanita. Mereka berdua masih terlihat muda, tapi aura yang memancar dari keduanya sangat kuat. Setidaknya, mereka jauh lebih tangguh dibandingkan ketiga Priest tersebut.     

Melihat kemunculan si wanita anggun, maka ekspresi ketiga priestnya sama-sama berubah drastis.     

Wanita berjubah putih agak gemetar ketakutan. Dia khawatir membayangkan konsekuensinya.     

Si wanita anggun memasang ekspresi datar, sambil memaku matanya kepada wanita berjubah putih dan berkata, "Bagaimana kau akan menjelaskannya kepadaku?"     

Wanita berjubah putih semakin gemetar, lantas berkata lirih. "Tolong ampuni saya. Saya tidak akan pernah berani mengusik Anda. Di kemudian hari, saya pastikan bila hal ini tidak akan terjadi lagi."     

Wanita anggun merentangkan tangannya pelan dan menuding dahi wanita berjubah putih.     

Tiba-tiba, Cahaya Takdir terbang dari jarinya dan masuk ke tubuh wanita berjubah putih.     

"Ah, Nona, tolong ampuni saya!" wanita berjubah putih berteriak kesakitan, lantas terjatuh ke tanah dan berguling-guling.     

Cahaya Takdir langsung mempengaruhi jiwanya. Rasa sakitnya sangat intens. Siapapun tidak akan sanggup menahannya.     

Priest berjubah putih dengan mata vertikal dan priest berambut hijau sama-sama berdiri di sisi samping. Mereka tidak berani bicara apapun.     

Bagaimanapun juga, wanita anggun itu merupakan salah satu di antara 3 kandidat terkuat; sebagai pemimpin Istana Takdir. Di samping itu, Yuanmo Shenzi juga naksir dengan wanita tersebut. Sehingga, mereka tidak berani mengusiknya.     

Setelah melihat wanita berjubah putih yang nyaris pingsan, sang wanita anggun kembali menarik Cahaya Takdir dan berkata pelan, "Jika masih terulang lagi, maka aku tidak akan mengampunimu."     

Wanita berjubah putih mendesah lega, lantas berdiri dan berkata, "Terima kasih. Nona, saya tidak akan pernah mengulanginya."     

"Jadi, siapa yang akan menjelaskan situasinya kepadaku?" tanya wanita anggun.     

Priest berambut hijau buru-buru berkata, "Nona, seorang kultivator misterius baru saja menyelinap ke tempat ini dan membunuh enam Death Knight. Kemudian, dia melarikan diri dari tempat ini."     

Mendengar itu, sang wanita anggun mengayunkan tangannya dan melepaskan bola Cahaya Takdir. Kemudian, bola cahayanya berubah menjadi cermin dan memperlihatkan gambar Zhang Ruochen di bawah tanah.     

"Kenapa dia berada di sini?"     

Ekspresi aneh muncul di mata wanita anggun, hingga membuatnya berkata, "Dia adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu, Zhang Ruochen. Kalian berdua, bawa dia kemari. Ingat, aku menginginkannya hidup-hidup."     

"Ya, Nona," pria dan wanita yang berdiri di belakang wanita anggun meresponnya secara bersamaan.     

Kemudian, mereka berdua meninggalkan bayangannya dan bergegas keluar dari bawah tanah dengan kecepatan tertinggi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.