Kaisar Dewa

Membantai Jendral



Membantai Jendral

2Setelah Zhang Ruochen melepaskan Jendral Blackflame, saat itu dia benar-benar mengejutkan banyak orang.     
2

Bahkan Peri Yuan juga terkejut dan menatapnya dengan penasaran.     

Hanya Zhen Yuan yang masih bersikap tenang. Toh, dia sudah mengetahui informasi tersebut. Lagipula, Zhang Ruochen hendak meminjam Tanah Lima Elemen darinya, bagaimana mungkin pria itu tidak menjelaskan situasinya?     

Tentu saja, meski Zhang Ruochen tidak memberitahunya, tapi dia masih bisa mendapatkan informasi dari para relasinya. Toh, kabar pertempuran di Cliff of Doom juga telah tersebar luas.     

Ketika itu, Ten-eyed Qiankun Insect dan Shi Lingkun sama-sama merasa tidak nyaman. Yang jelas, Zhang Ruochen melepaskan Jendral Blackflame, karena dia memang ingin mempermalukannya.     

Di samping itu, mereka juga sempat mendengar kabar bahwa Jendral Blackflame, Saint King Ziyang, dan yang lainnya pernah mengepung Pei Yutian di Cliff of Doom. Namun, ada hal besar yang terjadi di sana, hingga Jendral Blackflame dan Saint King Ziyan tidak bisa keluar dari tempat tersebut. Banyak yang beranggapan kalau mereka sudah mati di dalam sana.     

Tak diragukan lagi, Jendral Blackflame benar-benar tumbang di tangan Zhang Ruochen.     

Hal ini menunjukkan bahwa ternyata memang ada beberapa rahasia tersembunyi di bawah tebing tersebut.     

Beberapa orang terlihat sumringah dan berkata, "Jendral Blackflame punya derajat yang tinggi di pasukan Deathkin. Dia pasti mengetahui beberapa rahasia mengenai Altar Jahat di Gunung Xianji."     

"Ya, sebagai jendral nomor tiga di bawah Chixing Shenzi, mestinya dia punya akses ke beberapa informasi rahasia. Kurasa kita hanya perlu mengintrogasinya."     

Selama itu, mereka mengamati Jendral Blackflame lekat-lekat dengan mata berbinar.     

Sebelumnya, Zhang Ruochen sempat masuk ke Gunung Xianji, namun dia ketahuan oleh para elit Deathkin. Artinya, dia sudah menarik perhatian musuh. Oleh karena itu, para Deathkin pasti akan meningkatkan kewaspadaannya. Sehingga, tidak mudah lagi untuk memata-matai mereka.     

Karena itulah, nilai Jendral Blackflame menjadi sangat signifikan.     

Dari Jendral Blackflame, mungkin mereka bisa menemukan beberapa rahasia terkait Altar Jahat.     

Namun, tiba-tiba Zhang Ruochen mengaktifkan Azuresky Pagoda dan kembali memasukkan Jendral Blackflame ke dalam menara. Setelah itu, dia membalikkan badan dan pergi dari sana.     

"Zhang Ruochen, apa maksudmu?" tanya salah satu dari mereka.     

Zhang Ruochen berhenti dan berkata pelan. "Katanya, aku tidak pantas menghadiri pertemuan. Secara natural, aku akan pergi dari tempat ini. Kalau tidak, nanti kalian akan menganggapku sebagai orang yang tak tahu diri."     

Zhen Yuan tersenyum tipis, karena dia tidak menyangka bila Zhang Ruochen masih punya sisi kebanggannya tersendiri.     

Mendengar itu, ekspresi Ten-eyed Qiankun Insect mendadak berubah. Kata-kata Zhang Ruochen bagaikan pisau yang mengiris tubuhnya.     

Pada saat ini, sebagian besar dari mereka mulai menatap Ten-eyed Qiankun Insect, karena mereka penasaran dengan reaksinya.     

"Zhang Ruochen, kau boleh pergi dari sini, tapi kau harus meninggalkan Jendral Blackflame," kata Ten-eyed Qiankun Insect.     

"Jendral Blackflame adalah tahananku. Apapun yang kulakukan kepadanya, maka itu adalah urusanku. Sejak kapan kau punya hak untuk mencampuri urusanku?" umpat Zhang Ruochen.     

Ten-eyes Qiankun insect melepaskan auranya, dan bergerak menghampiri Zhang Ruochen bagaikan badai di lautan.     

"Benarkah? Tapi aku memaksamu untuk meninggalkan Jendral Blackflame."     

Zhang Ruochen terlihat tenang, sambi melipat tangannya di belakang pinggul dan berkata bangga. "Kau boleh mencobanya."     

Di depannya, ruangannya mulai terdistorsi. Samar-samar, celah ruang muncul dan melepaskan aura yang mengerikan.     

Baibian Xiaoxiaosheng melipat kipasnya dan senyuman di wajahnya berangsur sirna. Ketika itu, dia sudah siap menyerang kapanpun.     

Bahkan beberapa kultivator dari Daratan Blackdemon juga kelihatannya siap melancarkan serangan. Tidak diragukan lagi, selama Ten-eyed Qiankun Insect melancarkan serangan, maka mereka pasti akan membantunya. Alangkah lebih baik bila mereka bisa menangkap Zhang Ruochen.     

Selama itu, atmosfir di dalam aula menjadi sangat intens. Kedua belah pihak telah siap untuk bertempur satu sama lain.     

Lantas, Feng Yan dan Xiang Chunan buru-buru menghampiri Zhang Ruochen dan melepaskan auranya, terutama Xiang Chunan – yang telah menenteng mahkota demonic – di tangannya.     

Dia menyuntikkan Chi demonic ke dalam mahkotanya secara konstan. Jika ada yang berani melawannya, maka dia akan melemparkan mahkotanya.     

Pada saat itu, mereka berdua benar-benar ingin berdiri di sisi Zhang Ruochen. Kalau tidak, apa mereka masih pantas disebut sebagai saudara?     

Mata Zhen Yuan bersinar terang, tapi rupanya dia masih bisa menahan diri. Dia paham dengan karakter Zhang Ruochen. Oleh karena itu, dia juga yakin dengan kemampuannya.     

Peri Yuan membuka mulutnya dan ingin menghentikan mereka. Tapi pada akhirnya, dia mengurungkan niatnya. Konflik di antara mereka berdua sudah terlalu dalam. Rasa-rasanya, tidak sopan bila wanita itu memisahkan mereka dalam situasi seperti ini.     

"Zhang Ruochen, bodohnya dirimu. Berani-beraninya kau memprovokasiku. Ternyata kau memang cari mati!"     

Intensitas membunuh menyeruak dari Ten-eyed Qiankun Insect. Cahaya darah memancar dari ke-10 matanya.     

Baaaam!!!     

Pada saat Ten-eyed Qiankun Insect hendak melancarkan serangannya, tiba-tiba terdengar suara gebrakan meja.     

Whoosh!     

Dalam sekejap, semua orang menoleh ke meja utama.     

Sosok yang sedang duduk di kursi utama adalah seorang pria heroik dengan armor merah. Tubuhnya tinggi dan berotot. Wajahnya tegas dan berwibawa. Auranya mirip seperti raja dan Dewa Pertempuran.     

Sebelum-sebelumnya, pria heroik itu selalu menutup matanya dan sedang mengistirahatkan pikirannya. Akan tetapi, saat ini dia sedang membuka matanya. Pada saat itu, hanya ada segelintir orang yang berani melihat matanya.     

"Daratan Wanxu, Xuanyuan Liekong."     

Zhang Ruochen menoleh dan menatap pria heroik dengan tampang tenang.     

Sebelum memasuki aula, Zhen Yuan sempat bercerita kepadanya, bahwa ada satu pemimpin di Basecamp Wilayah Utara. Dia adalah Xuanyuan Liekong, yang berasal dari Daratan Wanxu, salah satu di antara 4 dunia penguasa.     

Xuanyuan Liekong adalah sosok legendaris. Dia punya banyak pengalaman bertempur dan tak pernah kalah. Oleh karena itu, dia menyandang gelar sebagai Dewa Pertempuran.     

Walau para pemimpin yang hadir di aula berasal dari dunia-dunia besar, namun di hadapan Xuanyuan Liekong, mereka tidak ada apa-apanya.     

Setelah Xuanyuan Liekong menggebrak meja, maka kebanyakan dari mereka merasa ketakutan.     

Di waktu yang sama, Ten-eyed Qiankun Insect buru-buru menyimpan intensitas membunuhnya, kalau-kalau itu membuat Xuanyuan Liekong merasa tidak senang.     

Xuanyuan Liekong menatap Ten-eyed Qiankun Insect dan berkata dingin, "Keluar!"     

Mendengar itu, Ten-eyed Qiankun Insect menjadi agak kebingungan, hingga dia buru-buru berkata, "Kakak Xuanyuan, aku..."     

"Apa perkataanku masih kurang jelas?" tatapan matanya menjadi semakin dingin.     

Ten-eyed Qiankun Insect mendadak gemetar, bahkan jiwanya seakan nyaris hancur.     

Tanpa berlama-lama, dia berdiri dan keluar dari aula pertemuan dengan tergesa-gesa.     

Sebesar apapun nyalinya, tapi dia tidak akan berani bermusuhan dengan Xuanyuan Liekong.     

Bisa ditebak, apabila dia masih berani membantahnya, maka Xuanyuan Liekong tidak akan segan-segan menghajarnya.     

Dikeluarkan dari aula pertemuan di hadapan para pemimpin dari dunia besar, hal itu benar-benar membuatnya malu dan kesal.     

"Zhang Ruochen, aku pasti akan menghancurkanmu hingga berkeping-keping!"     

Ten-eyed Qiankun Insect tidak berani melampiaskan kemarahannya kepada Xuanyuan Liekong. Oleh karena itu, dia mengalihkan amarahnya kepada Zhang Ruochen.     

Di dalam aula, kebanyakan dari mereka mulai merasa gelisah. Tak disangka, ternyata Xuanyuan Liekong akan turun tangan di momen-momen kritis. Bahkan, dia sampai mengusir Ten-eyed Qiankun Insect dari aula dan menyelamatkan Zhang Ruochen.     

Xuanyuan Liekong menoleh kepada Zhang Ruochen. "Zhang Ruochen, lepaskan Jendral Blackflame!" katanya.     

Dia mengeluarkan Ten-eyed Qiankun Insect dan membiarkan Zhang Ruochen tetap berada di dalam aula, karena menurutnya, Zhang Ruochen jauh lebih berguna.     

Di matanya, manusia hanya dibedakan menjadi dua; jenis pertama adalah mereka yang punya manfaat, dan jenis kedua adalah mereka yang tidak bermanfaat.     

Zhang Ruochen masih belum bisa memahami tujuan Xuanyuan Liekong, tapi karena pria itu telah mengusir Ten-eyed Qiankun Insect, artinya dia sedikit berpihak pada Zhang Ruochen.     

Oleh karena itu, dia kembali mengeluarkan Azuresky Pagoda dan melepaskan Jendral Blacfklame.     

Toh, walau dia berhasil menangkap Jendral Blackflame, dia masih belum sempat menginterogasinya.     

"Kultivasi Jendral Blackflame sudah berada di puncak Heaven's Reach. Karena dia sangat kuat, kurasa kita tidak akan mudah mengintrogasinya."     

"Memang tidak mudah. Cara biasa tidak akan berpengaruh untuknya. Namun, bila Saint King Kekuatan Batin memaksanya, mungkin kita bisa mendapatkan beberapa informasi penting darinya."     

Beberapa pemimpin mengernyitkan dahinya, sebagaimana mereka sedang mencari cara untuk menginterogasi Jendral Blackflame.     

Menurut mereka, Jendral Blackflame tidak akan sudi membongkar rahasia Altar Jahat. Mustahil.     

Zhang Ruochen tersenyum tipis dan berkata, "Kurasa tidak akan sesulit itu. Kita bisa meminta bantuan Peri Hundred Flower."     

"Peri Hundred Flower juga berkunjung ke tempat ini?"     

"Dua peri Nine Angels Beauty Scroll berkunjung ke Wilayah Utara. Ternyata perjalananku ke tempat ini tidak sia-sia."     

"Di mana Peri Hundred Flower? Cepat undang beliau!"     

...     

Para pemimpin itu menjadi kegirangan, sambil mengamati situasi di sekitarnya dan mencari keberadaan Peri Hundred Flower, Ji Fanxin.     

Ji Fanxin tidak mengikuti pertemuan tersebut. Sama halnya seperti Zhang Ruochen, wantia itu juga tidak terlalu senang dengan keramaian, apalagi membiarkan orang lain tahu mengenai keberadaanya di Wilayah Utara.     

Meski begitu, Zhang Ruochen segera mengirimkan pesan telepati dan memintanya datang ke sana.     

Tidak lama kemudian, semerbak aroma bunga mulai memenuhi seluruh manor.     

Ji Fanxin memasuki aula pertemuan – tubuhnya dikelilingi oleh kupu-kupu – hingga membuatnya mirip seperti lukisan cantik.     

"Ternyata Peri Hundred Flower benar-benar berkunjung kemari."     

Di aula pertemuan, banyak kultivator elit merasa kegirangan.     

Wajar saja bila mereka tertarik dengan kecantikan.     

Walau para pemimpin dari dunia besar sangat kuat, tapi mereka masih akan mengagumi wanita cantik, terutama wanita cantik dan terkenal seperti Peri Hundred Flower. Bagaimana mungkin mereka tidak menyukainya?     

Tatapan aneh muncul di mata Peri Yuan, sebagaimana dia sedang memandang Ji Fanxin. Bahkan dia tidak menyangka bila wanita itu akan muncul di Basecamp Wilayah Utara.     

Dengan diamati oleh banyak elit, Ji Fanxin masuk ke aula pertemuan.     

"Peri, silahkan," kata Zhang Ruochen.     

Ji Fanxin mengangguk dan berkata, "Aku akan mencobanya."     

Pada saat itu, mereka menatap Zhang Ruochen dan Ji Fanxin dengan ekspresi aneh. Ketika itu, siapapun bisa menebak bahwa kedatangan Peri Tianchu di Wilayah Utara masih ada hubungannya dengan Zhang Ruochen. Di samping itu, mereka juga sempat mendengar bila Zhang Ruochen dan Peri Hundred Flower pernah berkunjung ke Luoshui. Sehingga, orang-orang beranggapan kalau keduanya seperti tidak bisa dipisahkan.     

Apa mereka berdua memang punya hubungan spesial?     

Setelah memikirkan hal tersebut, beberapa dari mereka pun merasa patah hati. Bagaimanapun juga, wanita itu adalah sosok sempurna di hati mereka.     

Karena Peri Hundred Flower memiliki banyak penggemar, maka tidak mengherankan bila Peri Yuan juga seperti itu.     

Karena kebanyakan dari mereka memperhatikan Peri Hundred Flower, maka para penggemar Peri Yuan merasa gelisah.     

Salah satu penggemarnya berkata, "Peri Yuan juga mahir dalam menggunakan teknik rahasia. Setinggi apapun kultivasi Jendral Blackflame, namun beliau pasti sanggup melumpuhkannya."     

"Oh? Kalau begitu, bagaimana bila kedua Peri bekerja sama dan mengintrogasinya?" Zhen Yuan tersenyum.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan dan bergumam, "Zhen Yuan... ternyata kau ingin membuat drama yang lebih besar, huh."     

Tidak diragukan lagi, apabila kedua peri bekerja sama satu sama lain, maka itu adalah pertunjukan yang sangat menarik.     

"Kalian tidak akan pernah bisa mendapatkan apapun dariku, apalagi rahasia mengenai Altar Jahat," kata Jendral Blackflame dengan nada dingin.     

Sekarang ini, dia sedang terbelenggu dan sangat mudah dibunuh. Akan tetapi, bisa dipastikan tidak akan mudah mengorek informasi darinya.     

"Jendral Blackflame, kau baru saja meremehkan kedua peri. Tunggu sebentar lagi, kau pasti akan segera menangis!" cibir seseorang.     

Tatapan dingin memancar dari mata Jendral Blackflame. Namun, dia tidak berkata apa-apa.     

Ji Fanxin dan Peri Yuan berjalan bersisian dan bergerak menghampiri Jendral Blackflame. Mereka berdua saling berpandangan dan menukar senyuman, lantas mengaktifkan teknik masing-masing.     

Sebenarnya, Peri Yuan tidak ingin ikut campur ke dalam urusan ini. Namun, karena seseorang telah memintanya maju dan mendapatkan dukungan dari Zhen Yuan, maka dia tak punya pilihan lain.     

Ji Fanxin melepaskan Kekuatan Batin-nya, hingga berubah menjadi kelopak bunga dan melingkupi Jendral Blackflame. Bunga-bunga itu menerjangnya secara konstan.     

Akan tetapi, dikarenakan mindsetnya yang begitu kuat, maka Jendral Blackflame masih sanggup menahan energi dari luar.     

Peri Yuan masih belum bergerak. Namun, di matanya terdapat garis-garis cahaya misterius, yang dalam dan bersinar terang, bagaikan bintang-bintang di angkasa.     

Mungkin orang lain tidak menyadarinya, tapi ekspresi Zhang Ruochen mendadak berubah penasaran. Di waktu yang sama, dia merasa terkejut. "Tak kusangka, ternyata selain Thousand Star Maiden, masih ada orang lain yang menguasai Ilmu Origin."     

Tentu saja, terdapat perbedaan besar di antara Thousand Star Maiden dan Peri Yuan. Thousand Star Maiden adalah Master Origin, sedangkan Peri Yuan merupakan kultivator Ilmu Origin.     

Sepengetahuan Zhang Ruochen, terdapat istana untuk setiap Sembilan Ilmu Kuno. Beberapa di antaranya terletak di Dunia Langit, beberapa yang lain di Dunia Neraka, dan sisanya terletak di semesta luas.     

Karena istana-istana itulah, maka ada kultivator yang dapat menguasai salah satu di antara Sembilan Ilmu Kuno.     

Istana Origin pernah muncul satu kali ketika semesta baru saja dibentuk. Namun sejak saat itu pula, istana-istana itu menghilang. Bahkan, para kultivator Ilmu Origin juga hilang, apalagi Master Origin.     

Sebelum Thousand Star Maiden, sempat ada periode panjang di mana Master Origin tidak memiliki penerusnya.     

Sekarang ini, baik Master Origin dan kultivator Origin telah kembali muncul. Kalau begitu, bukankan Istana Origin juga akan muncul?     

Yang jelas, Peri Yuan telah menguasai Divine Eyes of Origin. Wanita itu seakan bisa melihat asal-usul semua hal, bahkan mungkin juga jiwa Jendral Blackflame.     

Pada mulanya, Jendral Blackflame masih terlihat tenang. Tapi lama kelamaan, ekspresinya berubah semakin mengerikan. Yang jelas, dia sedang menahan rasa sakit.     

"Ahhh!!!"     

Jendral Blackflame berteriak kesakitan.     

Melihat itu, Shi Lingkun mencibirnya, "Ternyata, jendral nomor tiga tak ada bedanya dengan gombal. Dia sangat lemah. Pantas saja, Zhang Ruochen sanggup menaklukkannya. Kabarnya, Jendral Blackflame dan Saint King Ziyang sama-sama berkunjung ke Cliff of Doom. Mereka berdua sempat bertempur satu sama lain, sampai salah satu di antara mereka terluka parah. Dalam kondisi semacam itu, kau muncul dan memetik keuntungannya, eh?"     

"Kurasa memang seperti itu. Selemah apapun Jendral Blackflame, dia masih berada di level Heaven's Reach. Bagaimana mungkin Zhang Ruochen dapat mengalahkannya?"     

"Zhang Ruochen, kau memang beruntung. Di manapun itu, kau selalu mendapatkan keberuntungan. Aku iri padamu."     

Beberapa elit dari Daratan Blackdemon juga mencibirnya. Mereka tidak percaya bahwa Zhang Ruochen sanggup melumpuhkan Jendral Blackflame dengan kekuatannya sendiri.     

Sebelum Zhang Ruochen sempat bereaksi, Xiang Chunan sudah lebih dulu bergerak maju dan berteriak, "Diam! Apa kalian pikir pantas bicara seperti itu? Bahkan orang-orang seperti kalian tidak pantas menjadi dudukan sandal kakak tertuaku! Jika kalian benar-benar tangguh, silahkan tangkap jendral itu sendiri!"     

"Apa kau ingin mati?"     

Intensitas membunuh memancar dari mata Shi Lingkun, sembari melepaskan Chi demonic dari tubuhnya.     

Xiang Chunan sama sekali tidak takut dengannya. Chi demonic juga memancar dari tubuhnya. Samar-samar, bayangan demonic muncul di belakang punggungnya. "Ayo datanglah kemari. Mari kita lihat, apa Lord Xiang sanggup membunuhmu atau tidak!"     

Dia memang selalu temperamental, dan tidak pernah peduli dengan identitas musuhnya.     

Siapapun yang membuatnya marah akan diajak bertempur, meski dia adalah Supreme Saint.     

Zhen Yuan melangkah maju dan memisahkan mereka berdua. "Kita datang kemari untuk bertempur melawan Deathkin, bukan bertempur satu sama lain."     

Shi Lingkun melirik Zhen Yuan dan merasa agak ketakutan. "Karena aku masih menghargaimu, Zhen Yuan, maka aku tidak akan bertempur dengan si hitam itu," katanya.     

Setelah berkata begitu, Shi Lingkun menyimpan auranya dan kembali ke tempat duduknya.     

Feng Yan menepuk pundak Xiang Chunan dan berkata, "Baiklah, adik ketiga, lupakan saja. Santai."     

"Baiklah, kali ini, aku akan melepaskannya. Tapi sejujurnya, aku sangat membenci orang-orang seperti mereka." Xiang Chunan mendengus.     

Mendengar itu, Feng Yan menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecut. Xiang Chunan selalu bersikap ceroboh dan impulsif. Oleh karena itu, dia khawatir bila adiknya akan memicu masalah besar di kemudian hari.     

Di dalam aula, Ji Fanxin dan Peri Yuan masih mengaktifkan teknik andalannya masing-masing. Mereka sama sekali tidak terpengaruh dengan situasi di luar.     

Ji Fanxin merentangkan tangannya dan memasukkan cahaya dewa ke dahi Jendral Blackflame.     

Cahaya dewanya mungkin terlihat sangat lemah, tapi sebenarnya sangat kuat dan mengandung energi misterius. Ternyata, lambat laun cahayanya dapat menembus jiwa Jendral Blackflame.     

Di waktu yang sama, berkas-berkas cahaya tipis keluar dari mata Peri Yuan.     

Berkas-berkas cahayanya juga menembus pertahanan Jendral Blackflame. Lantas, cahaya itu menyatu dengan jiwanya, seakan tak ada bedanya dengan jiwa asli, dan melebur menjadi satu.     

"Hmm?"     

Wajah Ji Fanxin terlihat penasaran. Dengan Kekuatan Batin-nya di level tinggi, dia bisa merasakan sesuatu yang aneh, terutama berkas-berkas cahaya yang masuk ke jiwa Jendral Blackflame. Ketika itu, dia bisa merasakannya dengan lebih jelas.     

Padahal Peri Yuan sama terkenalnya seperti dirinya, tapi ternyata dia adalah kultivator Ilmu Origin... hal itu membuatnya terkejut.     

Di waktu yang sama, Peri Yuan juga bisa merasakan Kekuatan Batin Ji Fanxin, yang sangat kuat. Di jajaran kultivator peringkat atas, dia tidak pernah bertemu dengan Saint King Kekuatan Batin setangguh wanita tersebut.     

Menurutnya, bahkan beberapa elit Kekuatan Batin masih kalah dengan Ji Fanxin.     

Setelah saling memahami satu sama lain, akhirnya mereka berdua bekerja sama dan mengkombinasikan teknik-tekniknya, demi menguak rahasia di jiwa Jendral Blackflame.     

Jika mereka tidak bekerja sama, maka teknik yang mereka gunakan bakal saling bertolak belakang dan bisa membunuh Jendral Blackflame. Sayang sekali bila itu benar-benar terjadi.     

Kemudian, para kultivator elit mulai mengamati kedua peri tersebut, yang sedang menginterogasi Jendral Blackflame. Mereka sedang menunggu kedua peri dan tidak sabar lagi mendengar informasi dari mereka.     

Jendral Blackflame masih berteriak kesakitan, karena jiwanya sedang dilukai. Orang biasa tidak akan sanggup menahan rasa sakit semacam itu, terutama setelah dilukai oleh kedua peri.     

Sekuat apapun mindsetnya, dia tidak akan mampu menahannya.     

"Raaawr!"     

Tiba-tiba, Jendral Blackflame berteriak kencang.     

Sejumlah Will of Death menyeruak dari tubuhnya dan menghancurkan belenggu di tubuhnya.     

Whoosh!     

Jendral Blackflame berubah menjadi aliran Chi kematian, lantas keluar dari aula pertemuan.     

Setelah menembus belenggu di tubuhnya, maka dia ingin melarikan diri dari Basecamp Wilayah Utara. Dia tidak ingin berlama-lama di tempat tersebut.     

Meski begitu, mereka semua tidak memaksakannya. Walau para kultivator elit di dalam aula menyerangnya secara bersamaan, tapi mereka tidak akan sanggup mengalahkannya, karena mereka masih berada di level puncak.     

"Masih ingin kabur? Tidak, kau tidak akan bisa melakukannya."     

Shi Lingkun mendengus dingin dan bereaksi.     

Chi demonic kental menyeruak dari tubuhnya, hingga berubah menjadi bayangan demonic, yang menggenggam pedang demonic di tangannya. Lantas, bayangan itu menebas Jendral Blackflame.     

Jendral Blackflame menoleh ke belakang dan memancarkan sinar dingin. "Maksudmu, kau ingin menghentikanku?"     

Will of Death dalam jumlah besar menyeruak dari tubuhnya, hingga berubah menjadi Bayangan Kematian.     

Baaaam!!     

Bayangan Kematian merentangkan tangannya dan menghancurkan pedang cahaya lawannya.     

Setelah itu, Bayangan Kematian melemparkan gelangnya dan membuatnya berputar-putar di angkasa. Sebuah black hole terbentuk dan melepaskan daya hisap mengerikan, yang menghisap Shi Lingkun.     

Pupil mata Shi Lingkun mengecil. Pedang Blooddrinker Demonic muncul di tangannya dan tumpang tindih dengan pedang demonic milik bayangannya sendiri. Ketika itu, dia melancarkan tiga tebasan dengan kecepatan tinggi.     

Boom!!     

Black hole yang terbentuk dari gelangnya telah dihancurkan oleh ketiga cahaya pedang tersebut.     

Ketiga cahaya pedangnya memancarkan sinar brilian. Inskripsi-inskripsi magisnya bermunculan dan membuat struktur ruang di sekitarnya sedikit solid.     

Selama beberapa saat, Shi Lingkun terperangkap di dalamnya dan tak bisa bergerak.     

Vooosh!     

Bayangan Kematian mengayunkan Death Scythe dan menyerang Shi Lingkun.     

Setelah melihat Death Scythe bergerak mendekatinya, Shi Lingkun menjadi semakin gelisah dan berusaha terbebas dari belenggu tersebut.     

Di momen-momen kritis, akhirnya Shi Lingkun berhasil membebaskan diri dari belenggu dan mengangkat pedang demonicnya untuk menangkis serangan lawannya.     

Baaaam!!!     

Walau Shi Lingkun menggunakan pedang demonic untuk menangkis Death Scythe, tapi pedangnya tidak sanggup menahan serangan tersebut. Pada akhirnya, dia terpental ke belakang dan terjatuh seperti meteor.     

Dush!     

Darah menyembur dari mulut Shi Lingkun. Hanya dalam satu kali serangan, dia sudah terluka parah.     

Perbedaan kekuatan mereka terlampau besar.     

Jendral Blackflame tidak kembali melancarkan serangan. Sebaliknya, dia memilih mundur dari sana.     

Dia tidak ingin membuat dirinya berada dalam posisi berbahaya, dengan membunuh Shi Lingkun.     

Pada saat ini, sosok blur keluar dari tubuh Zhang Ruochen, dengan Pedang Kuno Abyss yang mengejar lawannya.     

Salah satu pemimpin itu terkejut. "Ruh Pedang."     

Ada banyak kultivator pedang di dunia, tapi mereka yang sanggup menguasai Ruh Pedang sangat langka. Hal itu semakin menegaskan pencapaiannya di dalam Ilmu Pedang.     

Dalam sekejap, ruh pedangnya kembali muncul di belakang Jendral Blackflame.     

Pedang Kuno Abyss bergetar hebat, sebagaimana tanda waktu mulai bermunculan dan menyelimuti Jendral Blackflame.     

Whooosh!!     

Pedang Kuno Abyss membelah Bayangan Kematian menjadi dua, begitu pula dengan Jendral Blackflame-nya.     

Sebelum mereka sempat bereaksi, Ruh Pedang di tangan Pedang Kuno Abyss kembali masuk ke tubuh Zhang Ruochen.     

Baaaaam!!!     

Dua potongan tubuh Jendral Blackflame terjatuh dari angkasa. Potongan tubuhnya melepaskan Chi kematian.     

Mendengar itu, semua orang merasa tersentak, sambil mengamati Jendral Blackflame yang terbelah menjadi dua dengan wajah tercengang.     

Padahal, dia adalah jendral nomor tiga di bawah Chixing Shenzi. Akan tetapi, dia gagal bertahan dari satu serangan Zhang Ruochen. Mereka merasa seperti mimpi.     

"Apa dia setangguh itu?"     

Wajah Shi Lingkun mendadak pucat. Setelah kembali mengingat ucapan sebelumnya, maka dia merasa agak menyesal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.