Kaisar Dewa

Daun Terakhir



Daun Terakhir

0Setelah melihat Zhang Ruochen melumpuhkan wanita Deathkin, tatapan terkejut muncul di mata Peri Yuan.     1

Walau Peri Yuan paham bahwa Zhang Ruochen bukanlah sosok sembarangan, tapi wanita itu tidak pernah menyangka, kalau ternyata Zhang Ruochen masih memiliki banyak kartu andalan. Setiap kartu andalannya sangat misterius, dan hampir mustahil dikalahkan.     

Setelah melumpuhkan wanita Deathkin, Zhang Ruochen menyimpan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lantas memfokuskan perhatiannya kepada pria Deathkin.     

Tidak lama kemudian, pria Deathkin berhasil dilumpuhkan. Setelah menukar belasan serangan dengan Ruh Jahat, dia tidak sanggup bertempur lagi.     

Sekali lagi, Zhang Ruochen menggunakan kaki kiri Dewa Api dan mengaktifkan prinsip-prinsipnya, lantas menginjak gajah hitam tanpa kenal ampun.     

Meski begitu, setelah menggunakan kaki kiri Dewa Api, maka itu benar-benar menguras energinya. Sehingga, Zhang Ruochen hanya bisa mengaktifkan prinsip-prinsip level rendah.     

Boooom!!!     

Gajah hitamnya ambles ke tanah.     

Pada akhirnya, pertahanan jiwa gajahnya dihancurkan. Pria Deathkin terluka parah. Setelah Zhang Ruochen kembali menginjaknya, darah menyembur dari mulutnya.     

Tanpa memberinya kesempatan, Zhang Ruochen mengaktifkan Cermin Demonic Zangshan untuk melumpuhkannya dan memasukkannya ke dalam cermin.     

Pada saat itu, kedua kultivator elit - yang dikirimkan oleh Pan Ruo - telah ditangkap. Nyawa mereka sudah berada di tangan Zhang Ruochen.     

Bukan karena mereka lemah, tapi semua teknik andalan mereka berhasil diredam oleh Zhang Ruochen. Bahkan, mereka tidak sempat melepaskan segenap kekuatannya.     

Tentu saja, mereka masih bisa dikalahkan, karena mereka tidak bekerja sama sejak awal.     

Kalau mereka bekerja sama sejak awal, mungkin Zhang Ruochen tidak akan sanggup mengalahkan mereka.     

"Huh..."     

Zhang Ruochen mendesah panjang. Walau dia sedang kelelahan, tapi dia masih sempat tersenyum dan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.     

Bagaimanapun juga, setelah menaklukkan kedua elit tersebut, maka dia mendapatkan jiwa naga dan gajah di level Supreme Saint. Sekarang ini, dia punya peluang untuk menguasai gerakan ke-12 Pukulan Naga dan Gajah Prajna. Setelah dia menguasainya, maka Pukulan Naga dan Gajah Prajna-nya akan berubah menjadi mantra suci level tinggi.     

Kemudian, Zhang Ruochen menyimpan Cermin Demonic Zangshan dan Ruh Jahat ke Dunia Semesta.     

Setelah masuk ke Dunia Semesta, mereka tidak akan sanggup berbuat apapun.     

"Master Zhang, Anda sangat hebat. Anda baru saja melumpuhkan dua elit Deathkin. Yuan Yi benar-benar takjub kepada Anda." Peri Yuan tersenyum.     

Zhang Ruochen berkata, "Peri, kau membuatku tersipu. Padahal, bila kau tidak menghentikan wanita itu, mungkin aku tidak akan bisa mengalahkannya."     

"Master Zhang, Anda terlalu merendah. Walau mereka berdua bekerja sama, tapi mereka berdua memang bukan tandingan Anda. Namun, Yuan Yi masih penasaran. Sebenarnya, siapa yang ingin bertemu dengan Anda?" Peri Yuan memasang ekspresi bertanya-tanya.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan. "Aku masih belum mengetahuinya, namun kurasa tidak sulit untuk menemukannya. Sekembalinya ke basecamp, aku perlu meminta bantuanmu dan Peri Hundred Flower. Setelah itu, situasinya akan menjadi semakin jelas. Mungkin kita bisa mendapatkan informasi tambahan mengenai sosok Deathkin tersebut."     

"Sebaiknya kita tidak terlalu lama berada di tempat ini. Mungkin kita harus kembali ke Wilayah Utara terlebih dahulu," kata Peri Yuan.     

Lebih baik mereka segera pergi dari sana, karena bila di sana masih ada Deathkin atau Luosha, maka situasinya akan semakin pelik.     

Seketika itu juga, mereka kembali ke Basecamp Wilayah Utara.     

Setibanya di manor Zhen Yuan, Xiang Chunan bergegas menghampirinya dan berkata, "Kakak tertua, adik Luo Yi pergi dari tempat ini, dan aku tidak bisa menemukannya. Kemana perginya?"     

Setelah memikirkan perkataan Putri Luosha, Zhang Ruochen mendadak kebingungan. Ketika itu, dia tidak tahu harus menangis atau tertawa. Lantas, dia menepuk pundak Xiang Chunan dan berkata, "Adik ketiga, lain kali, jangan sembarangan menyelamatkan orang lain di medan pertempuran, apalagi sampai menganggapnya sebagai saudara."     

Xiang Chunan menggaruk kepalanya dan terlihat kebingungan, sambil berkata, "Kakak tertua, apa maksudnya? Apa ini ada hubungannya dengan adik Luo Yi?"     

"Berhenti memanggilnya sebagai Adik Luo Yi. Dia bukan murid Sekte Shangyuan. Dia adalah Putri Luosha. Sialnya, dulu kau pernah menyelamatkannya di medan pertempuran. Aku benar-benar tidak tahu harus berkata seperti apa." Zhang Ruochen memasang wajah putus asa.     

Mendengar itu, mata Xiang Chunan membelalak lebar dan memasang ekspresi tak percaya. "Apa? Putri Luosha? Kakak tertua, apa kau yakin?"     

"Kenapa aku harus berbohong kepadamu? Peri Yuan juga melihatnya," kata Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen benar-benar memahami karakter Xiang Chunan. Dia adalah orang yang keras kepala. Setelah meyakini sesuatu, maka sulit untuk mengubah keyakinannya.     

Peri Yuan mengangguk dan berkata, "Luo Yi adalah Putri Luosha. Setelah Luo Yi meninggalkan Basecamp Wilayah Utara sebelumnya, aku dan Master Zhang sama-sama mengikutinya. Setelah itu, kami menemukan identitas aslinya."     

Mendengar itu, Xiang Chunan akhirnya percaya dengan mereka. Dia pun berkata geram, "Berani-beraninya dia membohongiku! Brengsek, aku tidak akan pernah mengampuninya!"     

"Adik ketiga, tenanglah. Anggap saja itu sebagai pelajaran. Di kemudian hari, jangan mudah percaya kepada orang lain." Zhang Ruochen berusaha menenangkannya.     

Xiang Chunan mengangguk cepat dan berkata, "Baiklah. Mulai sekarang, aku akan lebih mendengarkanmu, Kakak tertua."     

"Putri Luosha pasti sudah melarikan diri, kan?" tiba-tiba Ji Fanxin muncul dan melempar pertanyaan.     

Zhang Ruochen membalas, "Ya, ternyata dia memang sulit ditangani. Tapi, aku masih sempat melumpuhkan dua elit Deathkin. Aku ingin meminta bantuanmu, sekaligus Peri Yuan, untuk menginterogasi mereka."     

"Anda bisa mempercayakan masalah ini kepada Peri Hundred Flower. Dalam hal interogasi, dia jauh lebih hebat dariku. Selain itu, saya harus kembali ke kamp dan mempersiapkan sesuatu. Setelah mereka diinterogasi, semoga Anda mau membagikan hasilnya kepada saya. Master Ruochen, saya pamit undur diri," kata Peri Yuan.     

Tanpa menunggu jawaban dari Zhang Ruochen dan yang lainnya, wanita itu sudah pergi meninggalkan manor dengan santai.     

Karena Peri Yuan sudah tidak ada di sana, maka Zhang Ruochen tidak perlu mengeluarkan cermin kuno dan Kitab Misteri Ruang dan Waktu. Sebaliknya, dia membiarkan Ji Fanxin masuk ke Dunia Semesta. Toh, itu bakal lebih aman.     

Faktanya, walau dia percaya dengan Peri Yuan, mungkin wanita itu tidak akan berani masuk ke Dunia Semesta. Lagipula, mereka berdua baru saja bertemu.     

Ternyata, proses interogasinya tidak memerlukan waktu yang lama.     

Namun, karena alasan tertentu, selama proses interogasi, kedua elit Deathkin sama-sama meregang nyawa.     

"Mereka berdua adalah para elit misterius yang berasal dari Istana Takdir Dunia Neraka. Mereka bukan kultivator takdir, melainkan adalah para penjaga yang dikembangkan oleh Istana Takdir. Sekarang ini, mereka mematuhi salah satu di antara tiga kandidat Nona Istana Takdir, Pan Ruo. Jadi, Pan Ruo adalah orang yang mengirimkan mereka untuk menangkapmu," kata Ji Fanxin.     

Zhang Ruochen merasa kebingungan. "Kandidat Nona Istana Takdir, Pan Ruo? Kenapa dia mengincarku?"     

"Aku tidak tahu. Ketika aku hendak membongkar identitasnya dan rahasia-rahasia Istana Takdir, tiba-tiba jiwa suci mereka meledak. Pada akhirnya, aku tidak bisa mendapatkan informasi apapun." Ji Fanxin menggelengkan kepalanya.     

Yang jelas, ada teknik khusus yang dipasang pada jiwa suci mereka masing-masing. Apabila orang lain menyentuh titik sensitifnya, maka itu dapat membuat jiwa mereka meledak. Itu merupakan langkah antisipasi, agar mereka tidak membocorkan rahasia.     

Tidak diragukan lagi, itu adalah cara yang mengerikan untuk menjaga rahasia.     

Ketika itu, Zhang Ruochen memikirkannya dengan seksama, sambil berusaha menyusun puzzle di kepalanya.     

Zhang Ruochen meyakini sesuatu. Pasti ada alasan khusus, kenapa Pan Ruo sampai harus mengirimkan dua elit untuk menangkapnya.     

Di samping itu, kedua elit yang dikirimkan oleh Pan Ruo ternyata memiliki jiwa naga dan gajah di level Supreme Saint. Apa itu hanya kebetulan? Padahal semua itu seakan telah disiapkan untuknya.     

Meski sudah memikirkannya dengan seksama, tapi dia masih belum bisa menyimpulkannya. Mungkin dia bakal bisa menemukan jawabannya setelah bertemu dengan Pan Ruo secara langsung.     

Ji Fanxin kembali berkata. "Oh iya, ada satu hal lagi. Pan Ruo pergi ke Altar Kematian dan menggunakan beberapa triknya untuk menciptakan pasukan Deathkin."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. "Kalau begitu, sebaiknya kita segera menghancurkan Altar Kematian. Jika kita semakin menunda penyerangan, maka Daratan Kunlun akan semakin sulit diselamatkan."     

"Sebelum menyerang mereka, aku perlu mencari cara untuk meningkatkan kekuatanku. Toh, Gunung Xianji bukanlah Pemakaman Pedang Pluto, dan aku tidak bisa meminjam kekuatan leluhur. Kalau menilai dari kekuatanku sekarang ini, nampaknya aku masih belum sanggup mengalahkan sosok elit Deathkin yang sesungguhnya."     

Jika elit Deathkin mirip seperti Xuetu Shenzi, maka dia akan kesulitan untuk mengalahkannya, apalagi tanpa bantuan kekuatan leluhur. Oleh karena itu, Zhang Ruochen perlu meningkatkan kekuatannya.     

Setelah itu, Zhang Ruochen memutuskan untuk kembali mengaktifkan Sundial. Dia hanya menggunakan satu Godstone.     

Meski begitu, dia tidak yakin dapat menembus level puncak. Namun, selama dia sanggup menguasai gerakan ke-12 Pukulan Naga dan Gajah Prajna, maka kekuatannya akan semakin menguat.     

Selain itu, masih ada level kelima pedang Waktu. Apabila dia bisa menembus level keenam, maka kekuatannya juga semakin bertambah.     

Setelah berkultivasi, mungkin Tanah Lima Elemen telah dikirimkan oleh Kuil Lima Elemen. Dengan begitu, maka dia bisa kembali ke Cliff of Doom dan mengambil 11 Godstones-nya.     

Di bawah Sundial, Zhang Ruochen duduk bersila, sedangkan Pedang Kuno Abyss berdiri di sampingnya dan mulai memurnikan senjata-senjata saint.     

Di sebelahnya Zhang Ruochen, di sana ada Xiang Chunan, Feng Yan, Pei Yutian, bahkan beberapa elit dari Kediaman Pedang dan Sekte Suci.     

Dengan mengumpulkan mereka semua, maka dia bisa memaksimalkan manfaat Godstone.     

Sama seperti sebelumnya, Zhang Ruochen melepaskan enam Holy Source, sambil berusaha mempelajari Prinsip Pukulan, Prinsip Pedang, Prinsip Ruang dan Waktu, atau prinsip-prinsip lainnya. Satu Holy Source dapat digunakan untuk mempelajari beberapa prinsip saintly.     

"Jiwa naga dan gajah Supreme Saint sangat kuat. Walau fisikku cukup kuat, tapi ternyata aku masih kesulitan untuk memurnikan keduanya. Sebelum melakukannya, maka aku harus kembali meningkatkan kekuatan fisikku. Daun terakhir di Seven-star Sacred Tuber mestinya dapat membantuku," gumam Zhang Ruochen.     

Secara keseluruhan, Seven-star Sacred Tuber memiliki tujuh daun. Setiap daunnya memiliki khasiat yang luar biasa. Bahkan para dewa pun menginginkannya.     

Dulu, ketika pertama kalinya Zhang Ruochen mendapatkan Seven-star Sacred Tuber, dia pernah memberikan daun phoenix kepada Biksu Pedang Xuanji. Setelah itu, dia berhasil menghidupkan masternya.     

Lantas, dia memberikan Bunga Kylin kepada Han Xue sebagai jimat pertahanannya.     

Selama proses pembentukan Dunia Semesta, Putri Li Putih, Kelinci Rakus, dan Demon Ape pernah memakan Azure Dragon Leaf, White Tiger Leaf, dan Xuanwu Turtle Leaf.     

Kemudian, Dewi Bulan juga pernah meminta Daun Bulan untuk memulihkan energi dewanya.     

Jadi sekarang ini, hanya ada satu daun tersisa pada Seven-star Sacred Tuber, yakni Daun Matahari. Daunnya mirip seperti matahari yang sedang melayang di angkasa.     

Daun Matahari menyimpan kekuatan besar dan penuh dengan Chi Yang. Jika dia memurnikannya, maka itu bisa membantunya menguasai gerakan ke-12 Pukulan Naga dan Gajah Prajna.     

Di samping itu, Daun Matahari juga dapat digunakan untuk memurnikan daging dan darah, lantas meningkatkan kemampuan dalam menyembuhkan diri, yakni kemampuan yang setara dengan tubuh immortal.     

Zhang Ruochen pun mulai memetik Daun Matahari.     

Di Dunia Semesta, pria itu akan menjadi sosok yang nyaris tak terkalahkan. Sekuat apapun Seven-star Sacred Tuber, maka tumbuhan itu tidak akan bisa melukainya.     

Setelah Daun Matahari-nya tanggal, maka seluruh Daratan Kunlun mendadak redup, dan Seven-star Sacred Tuber menjadi gundul. Entah berapa lama tumbuhan itu dapat menumbuhkan daun-daunnya kembali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.