Kaisar Dewa

Semua Orang Punya Prinsip



Semua Orang Punya Prinsip

2"Apa kau benar-benar ingin bekerja sama dengan Luo Yi, Kakak tertua? Dia adalah orang yang licik. Bukankah terlalu beresiko jika bekerja sama dengannya?"      1

Di Kereta Naga Emas, Feng Yan mengkhawatirkannya.     

"Dia pernah membohongiku, Kakak tertua. Kita tidak boleh mempercayainya. Jika ingin menyingkirkan pasukan Luosha, maka kita bisa melakukannya sendiri," kata Xiang Chunan.     

Sejak dikhianati oleh Luo Yi, Xiang Chunan pun semakin membencinya. Setelah mereka dipertemukan kembali, maka dia semakin geram.     

"Aku tahu dengan apa yang harus kulakukan. Manifestasi Gelap Kehendak Dewa sangat kuat. Di samping itu, kita belum paham dengan situasi di dalam sana. Jadi, kita memerlukan mereka untuk membukakan jalan di bawah sana," kata Zhang Ruochen.     

"Selain itu, pasukan Luosha telah mempersiapkannya dengan baik. Jadi, kita tidak akan mudah menyingkirkan mereka. Apabila kita bertempur satu sama lain, maka kedua belah pihak akan menderita kerugian besar, dan pihak ketiga yang akan memetik hasilnya."     

Kabar mengenai harta karun yang tersimpan di bawah Cliff of Doom telah tersebar luas. Jadi, bukan hanya mereka dan pasukan Luosha yang akan berkunjung ke sana, tapi juga kultivator dari kelompok lain. Oleh karena itu, mereka harus mempersiapkannya baik-baik.     

Lagipula, sebelum mereka mendapatkan Godstones dan mayat dewa, bertempur melawan Luosha tidak ada gunanya.     

Feng Yan mengangguk setuju.     

Xiang Chunan adalah satu-satunya di antara mereka yang masih terlihat kesal. Namun, setelah Zhang Ruochen dan Feng Yan bersepakat, maka dia tidak punya pilihan lain, selain mencoba lebih sabar dalam menghadapinya.     

Di luar Kereta Naga Emas, para kultivator Path's Anterior sedang berbincang dengan pesan telepati. "Putri, kita tidak perlu bekerja sama dengan Zhang Ruochen. Walau tanpa Tanah Lima Elemen, kita masih bisa menandingi Manifestasi Gelap Kehendak Dewa dengan mengaktifkan Empryan Extinction Array.     

"Dengan formasi itu, mungkin kita juga bisa membunuh Zhang Ruochen dan teman-temannya, lantas mencuri Tanah Lima Elemen-nya."     

Petarung di level Path's Anterior sangat percaya diri dengan kekuatannya. Menurutnya, mereka dapat mengalahkan Zhang Ruochen dan teman-temannya.     

Luo Ji terdiam sejenak, lantas berkata. "Jangan remehkan Zhang Ruochen dan teman-temannya. Pria itu tidak mudah dikalahkan. Dikarenakan alasan tertentu, maka aku perlu bekerja sama dengannya.     

"Pertama, mereka punya senjata supreme dan Tanah Lima Elemen. Keduanya akan sangat berguna dalam situasi semacam ini. Kedua, kurasa bukan hanya Zhang Ruochen yang ingin mendapatkan Godstones dan mayat dewa. Sebab, kurasa para Deathkin sedang menunggu pertempuran kita. Baru setelah itu, mereka akan keluar dari balik kegelapan dan mengambil keuntungannya. Bagaimana mungkin aku membiarkan mereka bersikap seperti itu?     

"Jadi, kalian cuma perlu bersabar. Setidaknya, kita perlu menunggu sampai mereka selesai mengalahkan Manifestasi Gelap Kehendak Dewa. Setelah itu, kita akan melumpuhkan mereka. Dengan begitu, maka Godstones dan mayat dewa akan menjadi milik kita.     

"Mulai sekarang, kau akan punya banyak tugas untuk diselesaikan, Spear Fiend."     

Mata Spear Fiend tampak bercahaya. "Jangan khawatir, Putri. Saya akan melakukan yang terbaik dan melumpuhkan mereka semua."     

Tidak bisa dipungkiri, dia merasa gembira setelah mendapatkan tugas untuk menyingkirkan Zhang Ruochen, yang notabene merupakan Sang Keturunan Ruang dan Waktu. Apabila dia berhasil melakukannya, maka dia akan terkenal.     

Lagipula, baru-baru ini nama Zhang Ruochen kembali melambung tinggi dan mendapatkan perhatian dari banyak orang.     

Tidak lama kemudian, Kereta Naga Emas muncul di luar gua.     

Sekarang ini, semua orang bisa melihat bahwa guanya mirip seperti mulut ular raksasa, yang mengarah ke perutnya.     

Dewa ular terkubur di bawah tebing. Setelah bertahun-tahun terkubur di bawah sana, mayat dewanya telah membeku dan esensi dewanya berubah menjadi Godstones.     

Jika dibiarkan lebih lama, mungkin energi ularnya akan menyatu dengan bebatuan di sekitarnya.     

"Kau duluan, Zhang Ruochen," kata Putri Luosha.     

Setelah diganggu oleh orang asing, maka sejak beberapa hari belakangan, Manifestasi Gelap Kehendak Dewa menetap di kolam darah. Dia akan menyerang siapapun yang hendak mengambil Godstones maupun darah dewa.     

Pada mulanya, beberapa kultivator masih berani masuk ke dalam sana dan mencoba peruntungannya. Akan tetapi, mereka semua mati di dalam sana. Tak ada seorangpun yang bisa keluar dengan selamat.     

Zhang Ruochen turun dari Kereta Naga Emas bersama Feng Yan, Xiang Chunan, dan Pei Yutian. Mereka mengikutinya dari belakang. Hanya Ji Fanxin yang masih duduk di dalam kereta.     

Xiang Chunan mendelik kepada Putri Luosha, sambil menggenggam mahkota demonic di tangannya. Dia benar-benar ingin menghajar wanita tersebut.     

Akan tetapi, Feng Yan masih memegangi pundak Xiang Chunan, kalau-kalau pria itu lepas kendali dan menggagalkan rencana Zhang Ruochen.     

Sementara itu, Pei Yutian masih terdiam. Dengan saber batu di tangannya, maka dia tidak akan ragu-ragu untuk membunuh mereka. Malahan, dia bertanya-tanya, berapa banyak kultivator Luosha yang sanggup bertahan dari sabernya.     

Setelah mengkonsumsi tanaman herbal Yuanhui Tribulation, maka fisiknya mulai mengalami perkembangan pesat, hingga membuatnya nyaris sempurna. Berbekal kultivasi dan saber batunya, maka Pei Yutian sanggup mengimbangi kultivator di level puncak.     

Tentu saja, dia masih bisa menambahkan kekuatannya, terutama setelah menggabungkan energi Chi di Wilayah Utara dengan saber batunya. Akan tetapi, kultivasi Pei Yutian masih belum cukup. Jika dia harus meminjam kekuatan itu, maka efek sampingnya juga besar.     

Jika tidak sedang berada dalam situasi hidup dan mati, mungkin dia tidak akan mengaktifkan kekuatan tersebut.     

Sambil berdiri di kolam darah, Zhang Ruochen mengeluarkan Azuresky Pagoda dan membiarkannya melayang di sekitarnya. Setelah itu, dia mengeluarkan kotak yang berisi Tanah Lima Elemen.     

Dia harus waspada terhadap pasukan Luosha di sekitarnya.     

Sesuatu terjadi di kolam darah. Manifestasi Gelap Kehendak Dewa berbentuk ular keluar dari kolam dan memancarkan energi jahat.     

Karena terbentuk dari Kehendak Dewa, maka dia tidak pernah mati. Dia akan memakan daging dan darah siapapun yang masuk ke sana. Namun, dia sangat sensitif terhadap nafas makhluk hidup.     

"Aku hanya membawa sedikit Tanah Lima Elemen. Jadi, aku tidak akan sanggup melawannya sendirian. Tolong minta pasukanmu untuk menahannya sejenak, supaya aku bisa melumpuhkannya dengan Tanah Lima Elemen," kata Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, Putri Luosha menoleh kepada Spear Fiend di sampingnya. "Pergilah."     

Sebenarnya, Spear Fiend tidak ingin membantu Zhang Ruochen, tapi dia juga tidak bisa menolak perintah Putri Luosha. "Formasi!" teriaknya.     

35 Pangeran lain mulai melepaskan energi jahatnya masing-masing dan mengalirkannya ke tubuh Spear Fiend.     

Energi di tubuhnya membuncah, hingga membuatnya semakin besar.     

Pilar merah darah terlepas dari dahinya dan berubah menjadi tombak merah, yang mirip seperti naga merah berselimutkan api.     

"Senjata King."     

Mata Zhang Ruochen tampak terkejut.     

Apa Spear FIend benar-benar Pangeran Kelas Tiga? Tapi kenapa dia membawa senjata King…     

Kecuali, senjata itu bukan miliknya dan cuma dipinjamkan kepadanya selama beberapa saat.     

Meski begitu, karena Spear Fiend telah membawa senjata King dan mengaktifkan formasi pertempuran, maka kekuatannya akan meningkat beberapa kali lipat.     

Manifestasi Gelap Kehendak Dewa mengaum dan mulai mengincar Spear Fiend.     

Semakin kuat seseorang, maka ular itu akan semakin tertarik untuk melawannya.     

Manifestasi Gelap Kehendak Dewa menyabetkan ekor ularnya dan menerjang Spear Fiend dengan energi besar.     

Spear Fiend berteriak kencang, sambil menusukkan tombak merahnya kepada ular tersebut.     

Akan tetapi, benturan serangan mereka membuat Spear Fiend terpental ke belakang. Tangannya mati rasa, bahkan tombaknya nyaris terlepas dari genggamannya.     

"Ternyata, dia masih sanggup bertahan dari serangan Manifestasi Gelap Kehendak Dewa. Luar biasa!" Feng Yan terkejut.     

Hanya ada segelintir elit Path's Anterior yang mampu mengimbangi Manifestasi Gelap Kehendak Dewa seperti dirinya.     

Hal itu membuat Feng Yan agak mengkhawatirkannya, karena bila musuhnya terlalu kuat, maka kondisi mereka akan semakin terpuruk.     

Terdapat intensitas membunuh di mata Spear Fiend. Dia sama sekali tidak takut saat menyerang ular tersebut.     

Meski begitu, ularnya juga tidak lemah, karena dia sanggup bertahan dari setiap serangan Spear Fiend. Bahkan, dia sempat melancarkan serangan mematikan beberapa kali.     

"Apa kau masih belum menyerang, Zhang Ruochen?"     

Putri Luosha menatapnya dingin.     

Setelah itu, Zhang Ruochen menggunakan Pergerakan Ruang dan kembali muncul di atas ular tersebut dalam satu kedipan mata.     

Pada saat itu, Manifestasi Gelap Kehendak Dewa sedang menyerang Spear Fiend, hingga dia tidak menyadari keberadaan Zhang Ruochen.     

Setelah membuka kotanya, Tanah Lima Elemen keluar darinya. Jumlahnya sangat sedikit, bahkan tidak sampai satu kepalan tangan.     

Walau jumlahnya sangat sedikit, tapi energi suci yang terkandung di dalamnya langsung meredam energi iblis.     

Tanah Lima Elemen mendarat di kepala ular dan melepaskan cahaya dewa warna-warni.     

Tiba-tiba, Manifestasi Gelap Kehendak Dewa mendadak beku, dan tak bergerak.     

"Tarik!"     

Tanpa ragu-ragu, Zhang Ruochen mengaktifkan Dunia Semesta.     

Daya hisap yang kuat mulai menarik ularnya ke dalam Dunia Semesta, bahkan sebelum ularnya sempat memberontak.     

Karena tanahnya cuma sedikit, tidak mungkin pengaruhnya dapat bertahan lama.     

Jika terlalu lama menangkapnya, mungkin ular itu akan berontak dalam waktu singkat.     

Jika Manifestasi Gelap Kehendak Dewa tidak dilumpuhkan, mungkin dia hanya bisa mengambil Godstones, namun tidak dengan mayat dewanya.     

Sesaat setelah ularnya masuk ke Dunia Semesta, Pohon Suci Utama buru-buru mengikatnya dengan energi dewa.     

"Serahkan dia kepadaku. Jangan dimurnikan begitu saja, karena aku masih bisa memanfaatkannya." kata Ruh Jahat di Dunia Semesta.     

Karena Ruh Jahat-nya berkata seperti itu, Zhang Ruochen pun menyetujuinya.     

Bukannya dimurnikan, sebaiknya Manifestasi Gelap Kehendak Dewa diberikan kepada Ruh Jahat.     

Dengan bantuan Pohon Suci Utama, maka ularnya tidak lagi menjadi ancaman. Tidak lama kemudian, Ruh Jahat berhasil menelannya.     

Sesaat setelah ularnya dilumpuhkan, Putri Luosha bergerak dan hendak mencuri Godstones.     

Ketika dia mengaktifkan teknik ruang, maka bebatuan di sekitarnya berguguran, dan 11 Godstones-nya terbang ke arah wanita tersebut.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen mendengus dan mengaktifkan kekuatan ruang.     

Dua energi ruang berbenturan dan membuat 11 Godstones melayang-layang di udara.     

"Aku tahu, Ras Luosha memang tidak bisa dipercaya. Putri Luosha, kau layak mendapatkannya!"     

Xiang Chunan berteriak dan melemparkan mahkota demonic.     

Ini adalah momen-momen yang ditunggu olehnya. Satu-satunya hal yang ingin dilakukan adalah menghajar Putri Luosha.     

"Berani-beraninya kau!"     

Spear Fiend mendengus dan menggunakan tombak merahnya untuk menepis mahkota demonic.     

Mahkota demonic, yang mengandung energi supreme, dihempaskan oleh Spear Fiend, hingga gagal mengenai Putri Luosha.     

Tanpa jiwa senjata, maka energi yang dapat dilepaskan oleh makhotanya cukup terbatas.     

Sebaliknya, tombak merahnya adalah senjata yang lengkap. Terdapat jiwa senjata di dalamnya, ditunjang dengan kultivasi Spear Fiend di level tinggi, hingga membuat kombinasinya sempurna. Mahkota demonic bukanlah tandingan tombaknya.     

"Matilah kau!"     

Mata Pei Yutian memancarkan intensitas membunuh. Di waktu yang sama, dia menyabetkan sabernya.     

Pola-pola aneh mulai bermunculan pada saber batunya. Pola-polanya mirip seperti peta Wilayah Utara. Energi di langit dan bumi merasuk ke dalam saber, yang sedang ditebaskan pada Spear Fiend.     

Sembilan naga menarik Kereta Naga Emas, sambil menerjang Spear Fiend di kejauhan.     

Kalau menilai dari kultivasi Ji Fanxin, maka dia bisa memaksimalkan kekuatan Kereta naga Emas.     

Setelah berkultivasi di dalam Sundial, maka teknik bela diri Ji Fanxin telah berada di level puncak. Dengan wujud aslinya sebagai Divine Reflection Lotus dan Kebenaran Misterius, maka hanya segelintir kultivator di bawah Alam Supreme Saint yang dapat mengancam nyawanya. Padahal, itu masih belum termasuk Kekuatan Batin-nya.     

Tidak berlebihan kalau menganggap Ji Fanxin sebagai salah satu kultivator di bawah Alam Supreme Saint, yang belum bisa ditandingi oleh Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.