Kaisar Dewa

Membelah Kota Ghost Dalam Satu Tebasan



Membelah Kota Ghost Dalam Satu Tebasan

1Kembali ke Kota Kerajaan Qianshui melewati Cabang Terminal Merit ke-13.      0

Jika dibandingkan dengan yang dulu, kini Kota Kerajaan menjadi semakin makmur. Di sana, ada lebih banyak Biksu dan Saint King yang lalu-lalang.     

Di Malam Tahun Baru, kotanya disinari lentera dan lampu-lampu lainnya. Kota itu terlihat ramai dan meriah.     

Sambil membawa pedang besi, Le keluar dari cabang terminal merit dan muncul di jalanan kota kerajaan.     

Setelah menerima Signal Flare Zhang Ruochen, Le buru-buru bergegas ke sana.     

Di paviliun berlantai tiga – di dekat cabang terminal – salah satu di antara tiga kandidat Nona Istana Takdir – Pan Ruo – sedang duduk di ruangan privat dan berada di dekat jendela. Matanya sedang terfokus ke arah Le.     

"Hmm?"     

Di waktu yang sama, Le mulai menyadari sesuatu, hingga dia menoleh ke paviliun di sampingnya.     

Tapi jendelanya kosong. Tidak ada orang di sana.     

Karena tidak ada siapapun, Le menoleh ke arah lain. Mungkin itu hanyalah ilusi. Dia baru saja tiba di tempat itu dan mestinya tidak ada mengincarnya.     

Tanpa perlu berlama-lama di tempat itu, Le bergegas masuk ke dalam kota dan mencari markas persembunyian Blackslaughter Ghost Lord.     

Melalui jaringan Istana Dewa Kematian, maka dia sudah mengantongi informasi lengkap mengenai Blackslaughter Ghost Lord. Sekarang ini, dia yakin kalau Blackslaughter Ghost Lord sedang berada di Kota Ghost. Dia tidak perlu mencari ke tempat lain.     

Kota Ghost-nya tidak terletak di Qianshui Commandery. Dan sebenarnya, dulu nama kotanya tidak seperti itu. Setelah menduduki kota tersebut, maka Blackslaughter Ghost Lord menamainya ulang.     

Hari ini, semua orang mengenalnya sebagai Kota Ghost dan mereka telah melupakan nama kota yang sebelumnya.     

Le menggunakan Rune Godspeed dan melesat dengan seribu kali lipat kecepatan suara. Dalam kurun waktu kurang dari satu jam, dia sudah berada di luar Kota Ghost.     

Kotanya sangat besar. Dari pusat kotanya, aura ghost memancar hingga ribuan mil di sekitarnya. Oleh karena itu, kotanya terlihat mengerikan dan mirip seperti neraka.     

Jika diamati dari kejauhan, banyak bayangan ghost yang beterbangan di dalam kota, hingga orang-orang tidak berani mendekatinya.     

Sambil berdiri di dekat Kota Ghost, Le dapat merasakan beberapa aura tangguh di dalam kota. Ada banyak Ghost King di level empat dan lima, termasuk beberapa di antaranya, yang sudah berada di level enam.     

Ghost King di level empat setara dengan Saint King di level satu sampai tiga, sedangkan Ghost King di level lima setara dengan Saint King di level empat sampai level enam. Sementara itu, Ghost King di level enam setara dengan Saint King di level tujuh sampai level sembilan.     

Ghost King di level enam tergolong pasukan terkuat, karena Saint King di level sembilan masih dibedakan lagi menjadi lima level. Dan setiap levelnya terpaut sangat lebar.     

Angin hitam – jelmaan Ghost King level tiga – tiba-tiba muncul dan meninju Le, sambil berusaha menghisap darahnya.     

Ghost King berbeda dengan ghost biasa. Mereka dapat menyerap darah makhluk hidup untuk meningkatkan kekuatan masing-masing. Semakin kuat darah buruannya, maka semakin bermanfaat pula untuk mereka.     

Tatapan mata Le sangat dingin, sambil mengayunkan pedang besi dan menebas Ghost King level tiga.     

Seketika itu juga, Ghost King di level tiga hancur berkeping-keping dan berubah menjadi kabut ghost. Di waktu yang sama, jiwanya juga hancur.     

Teknik pedang yang dikuasai oleh Le sangat berbeda dengan Zhang Ruochen. Teknik pedangnya memang didesain untuk membunuh dalam satu kali serangan. Bahkan kultivator ghost juga masih bisa mati.     

Setelah membunuh Ghost King level tiga dalam satu kali tebasan, maka Le mulai berjalan masuk ke dalam kota. Dia sudah menemukan aura Blackslaughter Ghost Lord.     

"Siapa itu? Berani-beraninya kau masuk ke Kota Ghost! Lancang sekali!"     

Ghost King level empat tiba-tiba muncul dan hendak menghentikan Le.     

Namun, Le kembali menyabetkan pedangnya, tanpa perlu menoleh kepada musuhnya. Kecepatan pedangnya memang sangat mengerikan.     

Baaaam!!     

Hanya dalam satu kali serangan, Ghost King di level empat sama sekali tidak sempat bereaksi. Tubuhnya hancur begitu saja.     

Sambil mengamati gerbang kota yang menjulang tinggi di depannya, maka Le mulai menyabetkan pedang dan melepaskan pedang Chi.     

Boom!!     

Pedang Chi-nya membelah Kota Ghost menjadi dua. Di waktu yang sama, banyak kultivator ghost yang meregang nyawa.     

Whoosh!     

Whoosh!     

...     

Beberapa Chi ghost terbang ke angkasa, dan membuat suasana malam menjadi semakin mencekam.     

Dengan Blackslaughter Ghost Lord sebagai pemimpin mereka, maka belasan Ghost King level empat mulai berkumpul di dekatnya dan mengamati Le.     

Blackslaughter Ghost Lord terlihat sangat mengerikan. Dia mengenakan armor ghost hitam, dan ditunjang dengan Chi ghost-nya, maka energi gelapnya mulai menyerap Energi Chi di dekat sana secara konstan.     

Tidak diragukan lagi, ternyata dia sudah menguasai salah satu dari sembilan Ilmu Kuno, yakni Ilmu Kegelapan. Pencapaiannya juga tergolong tinggi.     

Istana Kegelapan terletak di Dunia Neraka, dan selama ini, mereka dikendalikan oleh Klan Ghost, Klan Mayat, dan Klan Tulang.     

Han Qiu memiliki fisik gelap, dan bila dia punya kesempatan untuk berkultivasi di Istana Kegelapan, maka wanita itu pasti bisa memaksimalkan Ilmu Gelap-nya.     

Akan tetapi, hal itu nyaris mustahil untuk dilakukan, karena Dunia Neraka tidak akan pernah mengizinkan manusia masuk ke Istana Kegelapan.     

Blackslaughter Ghost Lord memancarkan intensitas membunuh di matanya, sambil menatap Le. "Siapa kau? Berani-beraninya kau mengusikku," katanya dengan nada kesal.     

Le mengangkat pedang besinya. Tatapannya sangat dingin. "Orang yang akan membunuhmu."     

"Kau ingin membunuhku? Rupanya kau benar-benar tidak paham dengan batasanmu sendiri. Aku di sini. Aku ingin melihat bagaimana kau membunuhku." Blackslaughter Ghost Lord tertawa.     

Kultivasinya setara dengan sosok elit di level puncak. Bahkan, dia sanggup menandingi para elit di level Heaven's Reach.     

Walau para elit dari Heaven's Reach menyerangnya, mungkin mereka masih belum mampu membunuhnya.     

Akan tetapi, tidak ada prinsip saintly yang memancar dari tubuh Le. Artinya, dia masih berada di level rendah.     

Berbekal kultivasi seperti itu, maka datang ke sana dan ingin membunuh Blackslaughter Ghost Lord akan dianggap sebagai lelucon besar.     

Namun, intensitas membunuh menyeruak dari tubuh Le dan matanya terlihat sangat dingin. Di sekujur tubuhnya, samar-samar gambaran pegunungan mayat dan lautan darah.     

Whoosh!     

Le mengangkat pedang besinya dan menerjang ke depan.     

Kecepatan serangannya benar-benar tak masuk akal, seakan dapat menembus hambatan ruang dan waktu.     

Mata Blackslaughter Ghost Lord menjadi semakin tajam. Ketika itu, mendadak tubuhnya terasa dingin.     

Padahal, dengan kultivasi dan penglihatannya, ternyata dia masih gagal melihat serangan Le. Dia hanya bisa melihat bayangannya.     

Entah kenapa, tiba-tiba dia merasa terancam oleh Le.     

Blackslaughter Ghost Lord ingin menghindarinya, tapi ternyata dia sudah dikunci oleh aura Le, hingga membuatnya tak bisa menghindar dari sana.     

Dalam keadaan putus asa, Blackslaughter Ghost Lord mengerahkan segenap Chi Suci dan Ilmu Gelap di dalam tubuhnya untuk menciptakan ratusan tameng.     

Bam! Bam!!     

Ratusan tamengnya langsung dihancurkan oleh pedang besi, dan sama sekali tidak sanggup menahan serangan Le.     

Pedang besinya masih merangsek dan mengincar dahi Blackslaughter Ghost Lord.     

Sambil mengamati ujung pedang di depannya, pupil mata Ghost Lord mengecil, sebagaimana dia sedang menanti ajalnya.     

Meski begitu, dia masih sempat melancarkan pukulan kencang ke dada Le, sambil berusaha menjauhkan pedang Le dari keningnya.     

Akan tetapi, Le sama sekali tidak gentar, dan malah semakin menusukkan pedangnya. Yang jelas, Le memang tidak berencana untuk menghindar.     

Schick!!     

Pedang besi berkaratnya menembus lapisan pelindung di kening Blackslaughter Ghost Lord.     

Pedang Chi menjalar ke tubuh Blackslaughter Ghost Lord dan mulai merobek jiwanya.     

Di waktu yang sama, tinju Blackslaughter Ghost Lord mendarat di dada Le, dan menghempaskannya ke belakang.     

Boooom!!!     

Le terjatuh dari langit dan tersungkur ke tanah.     

Pakaiannya – di bagian dada – hancur dan memperlihatkan tanda pukulan, dengan energi gelap yang mulai menggerogoti dada dan perutnya.     

Ternyata, serangan balik Blackslaughter Ghost Lord menjelang kematiannya memang sangat mengerikan.     

"Ternyata aku masih bisa mati..." mata Blackslaughter Ghost Lord tampak tak percaya. Tubuhnya hancur berkeping-keping, bahkan sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya.     

Setelah pedang itu menembus tubuhnya, maka musuhnya pasti akan mati, walau Ghost King sekalipun.     

Semua Ghost King di dekat sana sama-sama merasa tercengang. Mereka tidak pernah menyangka bila Blackslaughter Ghost Lord akan terbunuh dengan mudah.     

"Bunuh dia!"     

Salah satu Ghost King bereaksi dan langsung menyerang Le.     

Menurutnya, Le sudah terluka parah selama bertempur melawan Blackslaughter Ghost Lord. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk membunuhnya.     

Mereka bukan ingin membalaskan dendam Blackslaughter Ghost Lord. Sebaliknya, setelah Le memulihkan eneginya, maka mereka takut diserang olehnya.     

Setelah Le pulih, maka bisa dipastikan, tidak ada satupun Ghost King yang dapat selamat darinya.     

Le terbang ke angkasa dan kembali menyabetkan pedang besi di tangannya, lantas membelah Ghost King menjadi dua.     

Tanpa perlu berhenti, dia kembali menebas Ghost King lainnya.     

Karena dia sudah berada di sana, dan demi melegakan hatinya, maka dia akan membasmi semua ghost di dalam kota.     

"Lari!"     

Setelah merasakan intensitas membunuh yang menyeruak dari tubuh Le, maka tidak ada satupun Ghost King yang berani menghadapinya. Seketika itu juga, mereka berhamburan dan mulai melarikan diri.     

Pertanyaannya, bagaimana mungkin kecepatan mereka sanggup menandingi pedang besi di tangan Le?     

Tidak lama kemudian, Le sudah membersihkan Kota Ghost. Dia sama sekali tidak mengampuni mereka.     

"Misi selesai." Tulisnya pada Signal Flare.     

Lantas, sambil tertatih-tatih, Le keluar dari Kota Ghost dengan tatapan dingin.     

Di atas dinding kota yang sudah rubuh, Pan Ruo kembali muncul dan mengamati kepergian Le.     

Kemudian, sambil mengamati puing-puing Kota Ghost, mata Pan Ruo terlihat gembira.     

Setelah itu, dia kembali menghilang dari tempat tersebut.     

Di Basecamp Wilayah Utara, Zhang Ruochen menangkap Signal Flare kiriman Le. Setelah membaca isinya, dia pun mendesah lega.     

"Kakak tertua, siapa yang mengirimimu pesan? Apa ada kabar bagus?" tanya Xiang Chunan dengan penasaran.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Tidak ada apa-apa. Aku cuma perlu memikirkan sesuatu. Hari ini, aku sudah hampir mabuk. Aku harus bersiap-siap. Setelah matahari terbit, kita akan bertempur besar-besaran."     

"Bahkan kita pernah mengalahkan ratusan ribu pasukan Immortal Vampir. Kurasa pertempuran esok hari akan sangat mudah. Bukan begitu?" kata Xiang Chunan dengan percaya diri.     

Zhang Ruochen membalas dengan nada serius. "Pertempuran esok hari akan berbeda dengan pertempuran yang sebelumnya. Pasukan Deathkin jauh lebih kuat. Di samping itu, kita tidak akan bisa meminjam kekuatan dari luar. Kuharap kalian tidak ceroboh dalam pertempuran tersebut. Karena selain menghancurkan Altar Kematian, kita masih punya tugas yang harus dilakukan."     

"Kakak, kau belum pernah memberitahu kami. Kenapa kita harus berkunjung ke Gunung Xianji?" tanya Feng Yan.     

Feng Yan sempat mendengar dari Xiang Chunan. Katanya, Zhang Ruochen punya misi khusus di Wilayah Utara.     

Namun, misi itu selalu menjadi sebuah rahasia. Rasa-rasanya, hanya Zhang Ruochen dan Ji Fanxin yang mengetahuinya.     

"Oh ya, kakak tertua, apa kau sudah bisa memberitahukannya kepada kami?" tanya Xiang Chunan.     

Zhang Rochen membalas, "Sebenarnya, aku ingin memberitahukannya kepadamu dari beberapa waktu yang lalu, tapi kau masih terlalu percaya kepada Luo Yi. Karena itulah, aku memilih untuk merahasiakannya darimu.     

"Jadi, tujuan kita ke sana adalah untuk mengambil batang Pohon Suci Utama yang pernah ditebang di masa silam. Batang Pohon Suci Utama itu akan sangat penting bagi kita. Jangan sampai batang pohonnya terjatuh ke tangan Deathkin atau kultivator dari dunia lainnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.