Kaisar Dewa

Huo Nu



Huo Nu

1Feng Yan tersenyum, "Jika bukan karena Sundial, maka aku akan memerlukan waktu yang lama untuk mencapai level ini. Sebab, keterampilan olah raga yang kupelajari lebih terfokus pada akumulasi. Dan beberapa waktu yang lalu, aku berhasil menguasai salah satu tahapnya. Mumpung aku sedang berada di medan pertempuran, maka aku ingin menguji kekuatanku."     
0

Setelah menguasainya, maka dia menjadi semakin paham, betapa sulitnya menguasai Kitab Nuwa. Sebab, itu membutuhkan banyak usaha dan kerja keras.     

Akan tetapi, setelah berada di level ini, dan setelah dipikir-pikir lagi, ternyata semua itu memang layak diperjuangkan.     

"Faktanya, kau tidak perlu ikut campur, kakak kedua. Aku bisa melakukannya sendiri. Bahkan aku belum mengerahkan Thousand-Fold Demonic Mountain sepenuhnya. Coba lihat," kata Xiang Chunan.     

Seketika itu juga, dia mengaktifkan Chi Demonic, sebagaimana ratusan ribu prinsip tinju berkumpul di ujung kepalan tangannya. Lantas, dia melepaskan tinju sekuat-sekuatnya.     

Ratusan ribu prinsip tinju terhubung dengan Chi Demonic. Seketika itu juga, energinya berubah menjadi gunung demonic, yang membuka gerbang Dunia Demonic.     

Selama mempelajari Thousand-Fold Demonic Mountain Fist, maka berhasil membentuk satu buah Gunung Demonic merupakan level dasarnya. Apabila dia mampu membentuk ratusan Gunung Demonic, maka dia berada di level rendah. Setelah dia berhasil menciptakan puluhan ribu Gunung Demonic, artinya dia sudah menguasainya, karena tekniknya tergolong ke dalam mantra suci Tongxuan. Kekuatannya nyaris dapat menandingi mantra suci level tinggi.     

Thousand-Fold Demonic Mountain terbang, bagaikan dunia kecil yang menerjang area tersebut dan menghancurkan para Death Knight yang sudah terluka.     

"Jangan main-main!"     

Shogun Kematian di level Heaven's Reach berteriak, lantas melemparkan jimat pertahanannya dan membuatnya berbenturan dengan Thousand-Fold Demonic Mountain.     

Jika dia tidak terlibat ke dalam pertempuran tersebut, mungkin enam Death Knight-nya akan mati.     

Di waktu yang sama, Shogun Kematian lainnya mulai menyerang Feng Yan. Sehingga, Feng Yan tidak lagi bisa melanjutkan serangannya terhadap Death Knight.     

Karena dia tahu bahwa Feng Yan bukan sosok sembarangan, maka ketika dia menyerang, dia mengaktifkan Will of Death dan mengendalikan energi di langit dan bumi untuk menghancurkan lawannya.     

Whoosh!     

Tiba-tiba, Feng Yan membuka matanya.     

Enam tangan Feng Yan bergerak bersama dan membentuk mantra suci. Bayangan Kematian di belakangnya tiba-tiba berubah menjadi 3 kepala dan 6 lengan, hingga mirip seperti Feng Yan.     

Dengan begitu, Bayangan Kematian-nya akan menjadi semakin kuat, hingga melepaskan energi angin dan petir.     

Kitab Nuwa benar-benar abstrak dan sukar diprediksi. Kemampuan setiap orang dalam mempelajarinya juga berbeda-beda.     

Dalam keadaan normal, murid-murid klan Feng akan mempelajari kekuatan angin, tapi Feng Yan memiliki talenta yang unik. Sehingga, dia dapat mengubahnya menjadi Thunderwind, dan membuat kekuatannya jauh lebih besar.     

BOOM!!     

Energi yang dilepaskan oleh Thunderwind berubah menjadi pusaran chaotic, yang dapat menyapu segalanya.     

Seketika itu juga, Will of Death milik Shogun Kematian dihancurkan, dan gagal terbentuk kembali.     

"Kenapa dia kuat sekali?"     

Shogun Kematian-nya mendadak terkejut. Rasa ketakutan muncul di matanya.     

Karena Will of Death yang dilepaskan dengan segenap tenaga dapat dihancurkan dengan mudah, lantas apa benar musuhnya masih berada di level menengah?     

Tanpa memberinya kesempatan untuk berpikir lebih jauh, Feng Yan mulai melancarkan serangan, sebagaimana Thunderwind – yang terbentuk dari prinsip-prinsip saintly – berubah menjadi pusaran Thunderwind. Pusarannya memanjang hingga ratusan kaki dan masih terus melebar, seakan ingin melahap Gunung Xianji di dalamnya.     

Walau Shogun Kematian sempat bereaksi cepat, tapi dia masih dihisap oleh Pusaran Thunderwind, dan tidak dapat terbebas darinya.     

"Death Sacrifice."     

Karena sedang dihadapkan dengan ancaman besar, maka Shogun Kematian memilih untuk mengorbankan dirinya.     

Tiba-tiba, Bayangan Kematian-nya kembali muncul, dan jauh lebih kuat dibandingkan Will of Death. Tanahnya terguncang, sebagaimana puncak-puncak gunung membumbung dari tanah dan memperlihatkan pemandangan yang mengerikan.     

BOOM!!     

Banyak puncak gunung beterbangan ke Pusaran Thunderwind, hingga merobek lubang di pusaran.     

Tanpa menyia-nyiakan peluang tersebut, Shogun Kematian keluar dari sana dengan kecepatan tertingginya.     

Walau ditopang dengan Will of Death, namun kekuatannya tidak bertahan lama. Beberapa saat kemudian, Pusaran Thunderwind mulai menghancurkannya.     

"Thunderwind Spike!"     

Mata Feng Yan terlihat dingin, sembari menggerakkan keenam tangannya dan melepaskan mantra suci.     

Pusaran Thunderwind berubah menjadi duri-duri tajam, yang beterbangan dengan kecepatan tinggi.     

Baik angin dan petirnya sama-sama bergerak cepat. Kombinasi keduanya membuat kecepatannya menjadi semakin mengerikan.     

BAM! BAM!!     

Duri-duri Thunderwind mulai menghujani Bayangan Kematian yang melingkupi tubuh Shogun Kematian.     

BOOM!!     

Duri-duri Thunderwind-nya meledak, hingga melepaskan energi destruktif.     

Tiba-tiba, Bayangan Kematian kembali hancur, sebagaimana Shogun Kematian dihantam oleh kekuatan besar. Setelah itu, tubuhnya terbakar. Dia kehilangan tangan dan keseimbangannya.     

Xiang Chunan menyerang Shogun Kematian lain dengan menggunakan mahkota demonic. Di waktu yang sama, dia tertawa. "Bagus sekali, kakak kedua! Jangan beri mereka ampun. Bunuh si brengsek itu!"     

Dia tidak punya pilihan lain, selain menahan Shogun Kematian tersebut. Ketika itu, Xiang Chunan masih sanggup menahannya.     

"Jangan khawatir. Mereka tidak akan bisa kabur dari tempat ini. Aku masih ingin mendapatkan poin merit tambahan dan masuk ke dalam Ranking Merit Saint King." Kata Feng Yan.     

Dia pernah berada di peringkat 13 Ranking Merit Biksu. Dan sekarang, dia sudah menjadi Saint King. Seandainya dia tidak masuk ke dalam ranking, bukankah dia akan ditertawakan oleh banyak orang?     

Setelah menguasai Kitab Nuwa, maka kemampuannya akan meningkat pesat. Feng Yan harus bekerja keras di Medan Pertempuran Merit dan mengumpulkan poin.     

Setelah melihat para elitnya tumbang satu per satu, Komandan He Yun mulai memasang ekspresi kurang nyaman. Pada saat itu, dia ingin menyerang Feng Yan dan Xiang Chunan. Dia sudah tidak tahan lagi melihat pasukan elitnya dibunuh oleh mereka.     

Namun, sesaat setelah mereka bergerak, Zhang Ruochen menghalangi jalannya, lantas berkata, "Komandan He Yun. Musuhmu adalah aku."     

Whoosh!     

Tombak azure terbang dari kening Komandan He Yun. Di waktu yang sama, dia menangkap tombaknya.     

"Enyahlah."     

Komandan He Yun berteriak, sambil menyapukan tombaknya ke arah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak menghindari serangan tersebut, sebagaimana lubang-lubang di tangannya terbuka. Chi Suci menyeruak darinya dan merasuk ke Fire God Armor     

Fire God Armor berselimutkan api, hingga berubah menjadi dua awan api yang menangkis tombak azure.     

CLANG!     

Tombak azure berhasil dihentikan. Zhang Ruochen tidak mundur satu inci pun.     

Dengan fisiknya Di bawah Alam Supreme Saint, dan apabila dia goyah setelah menerima serangan Komandan He Yun, artinya dia masih sangat lemah.     

Lagipula, selama musuhnya bukan Supreme Saint, maka fisik Di bawah Alam Supreme Saint akan sangat sulit dihancurkan. Bisa dibilang, fisiknya tak tertandingi.     

Siapapun yang bertarung melawan pemilik fisik itu, maka dia akan pusing.     

Walau Komandan He Yun lumayan kuat, tapi kemampuan bertempurnya masih berada di bawah Supreme Saint. Oleh karena itu, nyaris mustahil untuk melukai Zhang Ruochen.     

"Dragon Upon the Nine Heavens."     

Zhang Ruochen tidak suka bertahan secara pasif, hingga dia mulai menyerang secara ofensif.     

Sambil melancarkan pukulan, seekor azure dragon terbang di angkasa.     

BAAAMMM!!!     

Energi besar menghantam tombak azure, hingga mengguncang lengan Komandan He Yun dan membuatnya agak gemetar.     

Tatapan mata Komandan He Yun menajam, sambil mengamati Zhang Ruochen. Dia tidak ingin terdistraksi.     

Dia pernah mendengar kabar mengenai jendral ketiga Chixing Shenzi, yakni Jendral Blackflame yang mati di tangan Zhang Ruochen. Ketika itu, Komandan He Yun sempat menganggap Jendral Blackflame tak berguna.     

Ternyata, bukannya Jendral Blackflame lemah dan tak berguna, tapi Zhang Ruochen sendiri memang kuat, hingga pria itu sanggup membunuhnya dengan tangan kosong. Hal itu benar-benar berada di luar dugaannya.     

Walau dia bukan Shenzi, tapi dia masih merupakan seorang elit di level Path's Anterior. Dia tidak lemah, tapi dia tidak menyangka, kalau dirinya gagal melukai kultivator di level menengah.     

Bahkan Yuanmo Shenzi hanya dapat mengalahkannya setelah dia menembus level puncak.     

Jika Zhang Ruochen dibiarkan berkembang sempurna dan menembus level Path's Anterior, bukankah dia akan lebih kuat dibandingkan Yuanmo Shenzi?     

"Pantas saja Yang Mulia meminta kami untuk menangkap Zhang Ruochen. Ternyata dia memang bisa menjadi ancaman besar." Pikir Komandan He Yun.     

"Huo Nu, tunggu apa lagi?"     

Teriak Komandan He Yun.     

Whoosh!     

Api putih tiba-tiba melesat dari benteng pertempuran. Seketika itu juga, suhu di sekitarnya menurun drastis, seakan baru saja dijebloskan ke gua es.     

Ada seseorang di dalam api putih, dan berselimutkan armor perak. Sosok itu sangat misterius. Tidak ada yang tahu, dia adalah pria atau wanita.     

"Zhang Ruochen, aku akan membiarkan Huo Nu bermain denganmu. Sebaiknya kau menggunakan semua kartu andalanmu. Kalau tidak, maka kau akan kalah!" cibir Komandan He Yun.     

Setelah Huo Nu bergabung ke dalam pertempuran, akhirnya dia merasa lega.     

Di permukaan, tiga komandan itu merupakan petarung terkuat di bawah Yuanmo Shenzi. Tapi faktanya, walau mereka bertiga menggalang kekuatan, namun mereka masih belum sanggup mengalahkan Huo Nu.     

Huo Nu berasal dari Istana Kematian, dan dikembangkan oleh ayah Yuanmo Shenzi. Dia sangat patuh terhadap Yuanmo Shenzi. Sehingga, tidak berlebihan jika menyebutnya sebagai pedangnya Yuanmo Shenzi, yang digunakan untuk membunuh musuh-musuhnya.     

Namun, armor yang dikenakan oleh Huo Nu memang agak membingungkan. Bahkan, Segel Mata Dewa tidak dapat memindainya.     

Tanpa bicara apapun, Huo Nu melancarkan serangan, sebagaimana api putih berubah menjadi tangan sepanjang 10 kaki yang mencengkram Zhang Ruochen.     

Serangannya terlihat biasa-biasa saja. Dia ingin menangkap Zhang Ruochen tanpa upaya yang berarti.     

Zhang Ruochen tidak menghindarinya. Sebaliknya, dia mengaktifkan Fire God Armor, lantas dua awan api menghantam api putihnya.     

Dari benturan serangan itu, sebenarnya dia ingin menguji kemampuan Huo Nu.     

BOOM!!     

Awan api dan tangan api putih meledak bersamaan, hingga keduanya hancur ditelan udara.     

Dua serangannya sama-sama berselimutkan api, tapi dasar kekuatannya sangat berbeda. Salah satu apinya sangat panas, sedangkan satu lainnya sangat dingin, hingga keduanya saling bertolak belakang.     

Energi dingin memancar, hingga menimbulkan lapisan es di tubuh Zhang Ruochen, bahkan nyaris membuatnya beku.     

"Kuat sekali. Ternyata kau memang hebat, Yuanmo Shenzi. Kau punya banyak petarung tangguh seperti ini. Aku semakin penasaran dengan kemampuanmu." Kata Zhang Ruochen kepada dirinya sendiri.     

Divine Fire Jingmie menyeruak dari tubuhnya dan melelehkan es tersebut.     

Melalui benturan serangan sebelumnya, Zhang Ruochen menyimpulkan, bahwa Huo Nu merupakan lawan yang tangguh dan harus diperlakukan dengan serius.     

Di sisi lain, tanpa perlu banyak bicara, Ji Fanxin langsung menyerang Komandan He Yun, sembari menyelamatkan Feng Yan dan Xiang Chunan dari ancaman tersebut.     

Feng Yan melancarkan serangan, dan menggunakan teknik dari Kitab Nuwa untuk merobek Shogun Kematian hingga berkeping-keping. Dia baru saja menghancurkan tubuh dan jiwanya.     

Setelah itu, Feng Yan menemani Xiang Chunan dan melukai Shogun Kematian lainnya. Jika bukan karena belasan Jendral Deathkin yang menyelamatkannya, mungkin temannya sudah mati.     

Belasan Jendral Kematian di level puncak telah bersiap-siap. Setelah mereka menggalang kekuatan, maka mereka membentuk Bayangan Kematian dengan Will of Death. Kalau tidak, maka mereka tidak akan sanggup bertahan dari serangan Feng Yan dan Xiang Chunan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.