Kaisar Dewa

Dikepung Oleh Para Elit



Dikepung Oleh Para Elit

1"Yang Mulia, semua itu karena kami kurang kompeten, hingga membiarkan pondasi Pusat Kekaisaran Suci dihancurkan oleh musuh."      1

Keempat jendral sedang berlutut di tanah. Hati mereka penuh dengan penyesalan.     

Melihat Pangeran Mingjiang dan keempat jendralnya bersikap seperti itu, Zhang Ruochen buru-buru berteriak. "Selama aku berada di sini, maka Shengming tidak akan hancur. Mereka yang berani menghancurkan kotaku dan membunuh orang-orangku akan membayarnya dengan darah."     

Mendengar itu, Pangeran Mingjiang mendongak. "Ruochen, bagaimana kau bisa melawan mereka sendirian? Cepat pergi, tinggalkan tempat ini. Selama kau tetap hidup, maka Shengming masih bisa dibangun kembali."     

"Pergi? Aku harus pergi kemana?"     

Pada saat ini, terdengar suara dingin.     

Dalam satu kedipan mata, belasan figur bermunculan dan mulai mengepung gunung saint.     

Belasan orang itu memancarkan aura tangguh. Setidaknya, mereka sudah berada di level puncak. Mereka bukan kultivator rata-rata.     

Zhang Ruochen mengacuhkan mereka semua. Sebaliknya, tatapan matanya masih terfokus kepada Pangeran Mingjiang dan keempat jendralnya. Setelah itu, dia berkata, "Paman Keduabelas, luka-lukamu masih belum sembuh. Lebih baik kau merawat diri terlebih dahulu. Serahkan semuanya kepadaku."     

Tanpa menunggu respon mereka, Zhang Ruochen mengeluarkan Bola Ruang dan mengirim mereka ke dalamnya.     

Setelah menyimpan Bola Ruang-nya, baru saat itu Zhang Ruochen mengamati para figur yang sedang mengepungnya.     

Demonic Sound telah membunuh para elit yang mengejar Pangeran Mingjiang sebelumnya, bahkan dia sudah masuk ke punggung Zhang Ruochen.     

Salah satu kultivator dengan distorsi ruang di sekitarnya bergerak menghampirinya, sambil menggenggam Bola Ruang di tangannya dan berkata dingin. "Zhang Ruochen, bola di tanganku ini berisi separuh penduduk Kota Shengming. Sebaiknya kau menyerahkan diri daripada mereka mati."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung memfokuskan matanya kepada Bola Ruang, dan melihat banyak figur di dalamnya. Jumlahnya sekitar puluhan ribu. Mereka adalah campuran antara kultivator dan penduduk biasa.     

Kota Shengming memiliki populasi yang sangat besar. Mungkin cuma beberapa kota di Daratan Kunlun yang dapat menandingi Kota Shengming, terutama dalam hal skala.     

"Bahkan setelah kematian Gong Ziyan, Istana Dewa Ruang masih belum kapok juga." Zhang Ruochen berkata dingin.     

Kesan Zhang Ruochen terhadap Istana Dewa Ruang kurang begitu bagus, karena mereka terlalu dekat dengan Daratan Heaven. Dulu, pemimpin muda Istana Dewa Ruang, Gong Ziyan, pernah bekerja sama dengan Shang Ziyan untuk menyingkirkannya. Namun, pada akhirnya Gong Ziyan sendiri yang tersingkir.     

Karena itulah, Zhang Ruochen dan Istana Dewa Ruang sama-sama menyimpan dendam.     

Faktanya, dendam di antara mereka sudah terjadi sejak di zaman Biksu Suci Xumi.     

Kultivator dari Istana Dewa Ruang mendengus dingin. "Zhang Ruochen, jangan main-main denganku. Sebaiknya kau ikut bersamaku ke Istana Dewa Ruang. Dengan begitu, mungkin kau masih punya peluang untuk hidup. Kalau tidak, maka kau harus mati."     

Zhang Ruochen tidak bicara apapun. Dia hanya menggerakkan tangannya dan melepaskan seseorang.     

Orang itu memiliki empat sayap darah. Tubuhnya memancarkan aura hitam darah, tapi sayangnya, dia tak bisa bergerak, karena sedang diikat dengan Saint-binding Chain.     

"Hm? Tian Chen?"     

Sosok dengan empat sayap darah juga terkejut.     

Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu Crimson Angel dari Daratan Bloody Way, sama halnya seperti Tian Chen.     

Zhang Ruochen pernah menangkapnya di Kota Suci Wilayah Timur. Tian Chen dan Tuan Shenya sama-sama dikurung di Dunia Semesta.     

Tidak seperti Crimson Angel lainnya, Tian Chen adalah Crimson Angel dari generasi tua. Walau kultivasinya belum berada di level puncak, tapi kemampuannya lebih hebat dibandingkan rata-rata elit di level puncak.     

Kalau menilai dari talentanya, tidak banyak kultivator di Daratan Bloody War yang dapat dibandingkan dengan Tian Chen. Oleh karena itu, Tian Chen punya nilai yang besar bagi mereka. Bahkan, mereka sangat fokus dalam mengembangkannya.     

"Zhang Ruochen, lepaskan Tian Chen!" teriak Crimson Angel tersebut.     

THWACK!     

Zhang Ruochen menginjak punggung Tian Chen dan membuatnya tersungkur ke tanah.     

"Bila kau ingin menyelamatkannya, maka kau harus menyerahkan bola ruangnya." Kata Zhang Ruochen dengan nada dingin.     

Crimson Angel melirik Mu Jian dan berkata murung. "Zhang Ruochen, kenali situasimu. Sekarang ini, kau masih belum layak bernegosiasi dengan kami."     

"Benarkah? Kalau begitu, Tian Chen akan mati!"     

Setelah berkata begitu, Zhang Ruochen mengangkat kaki kirinya dan menginjaknya kencang-kencang.     

BAAMM!!     

Hentakan kakinya merusak tubuh Tian Chen dan menghancurkan jiwa sucinya.     

"Zhang Ruochen, kau..."     

Crimson Angel dari Istana Bloody War menjadi sangat geram, hingga matanya memancarkan kobaran api.     

Dia tak menyangka bila Zhang Ruochen berani menginjak Tian Chen sampai mati di hadapannya. Dia seperti sedang menginjak semut dan mempermalukan Istana Bloody War.     

Lancang. Lancang sekali!     

Zhang Ruochen mengacuhkan Crimson Angel, seolah tak ada yang terjadi, lantas mengalihkan pandangan matanya ke arah Mu Jian, sambil berkata. "Aku tahu apa yang kau inginkan. Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan? Aku akan menyerahkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu kepadamu, dan kau menyerahkan Bola Ruang-nya kepadaku. Bagaimana?"     

Sambil membalikkan tangannya, Zhang Ruochen mengeluarkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, sembari memamerkannya di depan kultivator Istana Dewa Ruang.     

Melihat Kitab Misteri Ruang dan Waktu, mata kultivatornya berbinar.     

Kitab Misteri Ruang dan Waktu peninggalan Biksu Suci Xumi adalah harta karun yang diincar oleh para dewa dari Istana Dewa Ruang.     

Setelah memikirkannya sejenak, kultivator Istana Dewa Ruang mengangguk dan berkata, "Baiklah, aku akan menukarnya. Tapi, sebaiknya kau tidak menipuku. Jika kau melakukannya, maka kau akan membahayakan orang-orang di dalam bola."     

Faktanya, dia tak peduli dengan nyawa orang-orang di dalam Bola Ruang. Jika dia bisa menukarnya dengan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, maka itu akan jauh lebih baik.     

Belasan elit Daratan Heaven tidak menghentikannya, karena mereka masih menghargai kultivator dari Istana Dewa Ruang.     

Lagipula, Zhang Ruochen sedang berada di gunung saint. Sekarang ini, dia mirip seperti burung yang sayapnya telah diikat. Oleh karena itu, mereka tak keberatan menunggu sejenak.     

Hampir di waktu yang sama, Zhang Ruochen mengirimkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, sedangkan elit dari Istana Dewa Ruang mulai menyerahkan Bola Ruang.     

Tatapan mata Zhang Ruochen terfokus pada Bola Ruang, sedangkan elit Istana Dewa Ruang menatap kitabnya. Mereka berdua sama-sama tegang, hingga membuat atmosfirnya menjadi semakin serius.     

Melihat dua harta karun sedang melayang-layang di udara, mereka berdua pun sama-sama bergerak, sambil mengaktifkan teknik ruang masing-masing, berusaha mengambil kedua harta karun tersebut.     

Karena mereka berdua sama-sama ahli dalam menggunakan teknik ruang, maka mereka tak kesulitan untuk mengambil benda-benda yang melayang di udara.     

Untuk pertama kalinya, kedua harta karun sama-sama melayang di udara. Tidak ada seorangpun yang dapat memindahkannya.     

"Tak kusangka, ternyata pencapaian Zhang Ruochen dalam Ilmu Ruang sudah berada di level itu. Bahkan dia sanggup mengimbangi Mu Jian."     

"Walau Mu Jian bukanlah Master Ruang, tapi dia adalah murid dewa Istana Ruang. Dia sudah berkultivasi selama 1.500 tahun. Oleh karena itu, sudah sedari lama dia berada di level Path's Anterior. Padahal Imu Ruang-nya sangat hebat, tapi dia masih kewalahan menandingi Zhang Ruochen. Kelihatannya warisan peninggalan Biksu Suci Xumi memang luar biasa. Pantas saja, Istana Dewa Ruang selalu ingin mendapatkannya."     

"Apa kita perlu membantu Mu Jian?"     

"Sebaiknya tidak. Jika kita bergerak dan mengacaukan rencana Mu Jian, maka dia akan marah. Kita hanya perlu menyegel gunung dan memastikan bahwa Zhang Ruochen tidak dapat melarikan diri dari tempat ini."     

...     

Ketika Zhang Ruochen dan Mu Jian sedang bertarung dengan teknik ruang masing-masing, diam-diam para elit Daratan Heaven mengamati mereka.     

Entah bagaimana hasilnya, Zhang Ruochen tidak akan bisa melarikan diri.     

"Padahal dia tak pernah berkultivasi di Istana Dewa Ruang, tapi kenapa Ilmu Ruang-nya sangat tinggi? Kurasa semua itu berkat Kitab Misteri Ruang dan Waktu. Kalau begitu, aku harus bisa mendapatkannya," gumam Mu Jian.     

Pada saat ini, Mu Jian merasa sangat frustasi. Dia sudah menggunakan jimat ruangnya, tapi dia masih belum berada di posisi yang menguntungkan. Bila dia tak menggunakan jimatnya, mungkin dia sudah kalah.     

Di permukaan, Mu Jian berteriak, sambil berusaha mendapatkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu. "Zhang Ruochen, berani-beraninya kau menipuku. Kelihatannya kau sedang cari mati."     

Sambil bicara, MU Jian mengaktifkan prinsip ruang dan melancarkan serangan, sambil berusaha menghancurkan semua orang di dalam Bola Ruang.     

"Jangan coba-coba!"     

Zhang Ruochen menggunakan Pergerakan Ruang dan muncul di samping Bola Ruang.     

Puluhan ribu prinsip ruang menyeruak dari tubuh Zhang Ruochen dan memenuhi ruang di sekitarnya, berusaha membekukan area tersebut.     

Di sisi lain, Mu Jian mengaktifkan Ruang Runtuh, sambil berusaha menghancurkan apapun di sekitarnya.     

Dua kekuatan ruang – dengan energi berbeda – mulai berbenturan dan saling bertemu di satu titik.     

BOOM!!      

Ruang di sekitarnya tidak runtuh. Sebaliknya, beberapa celah ruang bermunculan. Celah-celahnya sangat gelap, bagaikan mulut binatang buas purbakala.     

Di momen-momen kritis, Zhang Ruochen mengambil Bola Ruang, dan buru-buru mundur ke belakang.     

Di sisi lain, Kitab Misteri Ruang dan Waktu dihempaskan oleh riak-riak ruang, lantas ditangkap oleh Mu Jian.     

"Hahaha, mulai sekarang, Kitab Misteri Ruang dan Waktu telah menjadi milikku." Mu Jian pun tertawa terbahak-bahak.     

Tanpa bicara, Zhang Ruochen buru-buru mundur ke puncak gunung saint.     

Setelah memastikan tidak ada yang salah dengan Bola Ruang-nya, maka dia langsung menyimpannya.     

Karena dia berhasil menyelamatkan separuh penduduk Kota Shengming, meski resikonya sangat besar, tapi semua itu memang pantas dilakukan.     

Setelah melihat hasilnya, para kultivator dari Daratan Heaven tersenyum. Karena Mu Jian telah mendapatkan apa yang dibutuhkan, mereka pun sudah bisa menangani Zhang Ruochen.     

Dengan gunung saint sebagai titik pusatnya, maka area seluas ribuan mil di sekitarnya telah disegel dengan ketat. Mereka tidak akan pernah bisa melarikan diri, walau mereka menggunakan teknik ruang.     

Oleh karena itu, walau Zhang Ruochen berhasil merebut Bola Ruang, tapi tidak lama kemudian, orang-orang di dalamnya juga akan mati. Nasib mereka sudah digariskan. Menurutnya, Zhang Ruochen tak akan bisa membalikkan situasinya sendirian.     

"ARRRGGHHHH!!!"     

Begitu para elit hendak menyerang Zhang Ruochen, tiba-tiba mereka mendengar teriakan Mu Jian.     

Seketika itu juga, mereka menoleh ke arah Mu Jian.     

Tiga ekor Serangga Pemakan Dewa yang berselimutkan api biru sedang menggerogoti tubuh Mu Jian. Mereka menatapnya dengan tampang ketakutan.     

Api biru membakar tubuh Mu Jian. Dalam satu kedipan mata, dia berubah menjadi abu, tak menyisakan apapun.     

"Serangga Pemakan Dewa."     

Beberapa elit berusaha memadamkan api biru. Ekspresi mereka berubah drastis.     

Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Serangga Pemakan Dewa sebelumnya, tapi mereka sempat mendengar peristiwa yang terjadi di Wilayah Utara.     

Zhang Ruochen telah mendapatkan batang Pohon Suci Utama. Di dalam batangnya, di sana terdapat banyak Serangga Pemakan Dewa. Walau mereka adalah elit papan atas, tapi bila mereka menyentuhnya, maka mereka akan meregang nyawa.     

Yang jelas, Zhang Ruochen sempat memasukkan tiga Serangga Pemakan Dewa ke dalam Kitab Misteri Ruang dan Waktu. Mu Jian sempat lengah saat membuka kitabnya, hingga dia mengalami hal tersebut.     

Melihat Mu Jian terbunuh oleh Serangga Pemakan Dewa, maka ekspresi semua elit menjadi sangat tidak nyaman. Ternyata mereka sangat ceroboh.     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan mencengkram udara. Dia mengaktifkan teknik Menangkap Ruang, sambil mengambil kitabnya.     

Karena berani mengancamnya dengan nyawa separuh penduduk Kota Shengming, maka Mu Jian memang pantas mati.     

Tiga Serangga Pemakan Dewa kembali mengunci target masing-masing dan hendak melancarkan serangan.     

Namun, tiba-tiba tubuh mereka membeku dan tak dapat bergerak.     

"Zhang Ruochen, apa kau pikir Serangga Pemakan Dewa dapat mengancam kami?"     

Kata salah satu elit dengan mata menimbang-nimbang.     

Orang itu sangat kurus. Tingginya kurang dari lima kaki. Dia berpakaian hitam. Matanya cekung dan mirip seperti seekor viper. Dia memancarkan aura dingin.     

Namanya adalah Feng Gudao, sosok elit pertama di Daratan Soul di bawah Alam Supreme Saint. Kekuatan Batin-nya sangat tinggi. Teknik Soulbender-nya sudah mencapai level tinggi. Bahkan dia dapat dengan mudah mengendalikan Saint King di level sembilan.     

Setelah ditatap oleh Feng Gudao, maka Zhang Ruochen mendadak pusing, hingga dia nyaris tertidur.     

"Soulbender."     

Zhang Ruochen buru-buru beraksi dan melindungi jiwa sucinya.     

Untungnya, dia bukan kultivator seni bela diri biasa, tapi juga kultivator Kekuatan Batin. Bisa dibilang, Kekuatan Batin-nya sangat tangguh, dan nyaris berada di puncak level 59. Kalau tidak, mungkin dia sudah menjadi makanan lawannya.     

"Hmm? Ternyata kau sanggup menangkal Soulbender. Zhang Ruochen, kau memang spesial." Feng Gudao merasa agak terkejut.     

Kultivator lain bicara dengan suara seraknya. "Feng Gudao, serahkan kepadaku. Aku akan mengalahkan Zhang Ruochen, kenapa kau perlu repot-repot melakukannya?"     

Sosok itu bertubuh tinggi. Dia bertelanjang dada. Tingginya mencapai lebih dari 10 kaki. Terdapat banyak pola-pola berwarna perunggu yang bermunculan di kulitnya.     

Matanya sebesar lonceng, telinganya berbentuk daun cattail, dan mulutnya sangat besar. Begitu bicara, maka dia akan memperlihatkan dua baris gigi besarnya, hingga membuatnya tampil sangat kejam dan mengerikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.