Kaisar Dewa

Kekuatan Mendapatkan Penghormatan



Kekuatan Mendapatkan Penghormatan

1Di atas kamp, di sana terdapat awan putih. sedangkan Zhen Yuan, Xuanyuan Liekong, dan Lu Baiming sedang duduk bersama di atasnya. Mereka sedang menikmati teh dan berbincang satu sama lain.     
0

Lu Baiming telah memasang formasi taktis, yang melingkupi awan putih tersebut. Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang dapat menemukan mereka.     

"Tiga Tu bersaudara sangat kuat. Entahlah, Zhang Ruochen dapat mengalahkan mereka atau tidak," kata Xuanyuan Liekong.     

Yang jelas, para kultivator dari Daratan Wanxu akan menganggap tiga Tu bersaudara sebagai kultivator terbaik, baik dari kepribadian maupun kekuatan mereka masing-masing.     

"Sekuat apa Tu bersaudara?" tanya Zhen Yuan.     

"Tu bersaudara baru saja menembus level Heaven's Reach dan masih sangat jauh dari puncak Heaven's Reach. Namun, kemampuan individu mereka tidak lebih lemah dibandingkan Jendral Blackflame di kondisi primanya, bahkan mereka cenderung lebih kuat. Jika mereka bekerja sama, maka mereka dapat menandingi kultivator di level Path's Anterior," kata Xuayuan Liekong sambil tersenyum.     

Mendengar itu, Zhen Yuan dan Lu Baiming agak terkejut. Ternyata, kemampuan Tu bersaudara cenderung lebih kuat dari yang mereka bayangkan sebelumnya.     

"Artinya, tiga Tu bersaudara telah berada di tengah Path's Anterior. Jadi, apa kau yakin Zhang Ruochen sanggup menandingi mereka?" Lu Baiming mengernyitkan dahinya.     

Memang tidak ada salahnya menguji kemampuan Zhang Ruochen. Namun, lawannya memang harus seimbang.     

Zhen Yuan tersenyum dan berkata, "Kakak Lu, kau tidak perlu khawatir. Adik junior Zhang adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu. Dia punya banyak teknik-teknik spesial. Karena dia berani bertempur melawan mereka, artinya dia yakin dengan kemampuannya. Kita lihat saja dari sini."     

Lu Baiming tidak berkata apapun. Tatapan matanya terpaku pada arena bela diri di bawahnya. Dia penasaran dengan teknik-teknik yang akan digunakan oleh Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen memasuki arena bela diri secara perlahan. Dia menatap tiga Tu bersaudara dengan tampang datar.     

Di titik ini, pertarungan mereka sudah tak bisa dihindari.     

Toh, pertarungan itu juga bermanfaat. Minimal, pertarungan itu bisa dijadikan pemanasan sebelum bertempur melawan Deathkin.     

Seketika itu juga, salah satu elit mengaktifkan formasi taktis di arena, agar gelombang serangan mereka tidak menghancurkan area di sekitarnya.     

"Zhang Ruochen, kau boleh menyerang lebih dulu. Karena mungkin kau tidak akan punya kesempatan nantinya," kata Tu Di dengan arogan.     

Zhang Ruochen membalas, "Sebaiknya kalian dulu yang menyerangku. Aku penasaran dengan teknik kalian."     

"Ternyata kau memang sangat arogan. Kalau begitu, jangan salahkan kami bertiga karena tidak memberimu kesempatan. Sebab, aku sanggup mengalahkanmu, tanpa perlu meminta bantuan dari kakak tertua dan keduaku. Jadi, terima ini! God King Fist!" Tu Di mendengus, dan matanya terlihat menimbang-nimbang.     

Seketika itu juga, dia tidak lagi bersikap ramah dan langsung menerjang Zhang Ruochen. Ketika dia melancarkan serangan, maka ratusan prinsip tinju mulai berkumpul di tangannya, sambil memobilisasi energi di sekitarnya. Lantas, God King Phantom raksasa muncul di belakangnya. Energinya sangat besar dan tak tertandingi.     

"The God-King Fist... salah satu teknik tinju yang paling terkenal dari Daratan Wanxu. Kabarnya, setelah menguasai tekniknya sampai di level puncak, maka tekniknya dapat melepaskan energi dewa, hingga membuatnya tak tertandingi.     

"Tu Ren telah menguasainya sampai di level menengah, yakni mantra suci Tongxuan. Apabila dia benar-benar menguasai esensinya, maka tekniknya akan seperti teknik level tinggi."     

Kelihatannya Feng Yan agak mengkhawatirkan keselamatan Zhang Ruochen.     

Faktanya, pada saat Tu Ren melancarkan serangan, saat itu sungai dewa muncul di belakang Zhang Ruochen. Sungainya bagaikan ombak yang bergulung-gulung.     

God-King Fist adalah teknik yang sangat kasar, sedangkan Tinju Luoshui relatif lebih lembut. Zhang Ruochen hendak menggunakan kelembutan untuk mengimbangi dan meredam serangan Tu Ren.     

370 Prinsip Tinju bermunculan dan Chi Suci menyeruak dari lubang-lubangnya.     

Setelah memurnikan fisiknya "Di bawah Alam Supreme Saint", maka 144 lubang di tubuh Zhang Ruochen sudah terbuka lebar. Masing-masing lubangnya mirip seperti danau Chi Suci. Artinya, energinya menjadi semakin tak terbatas.     

Walau kultivasi Tu Ren berada dua tingkat di atasnya, namun jumlah Prinsip Tinju-nya masih berada di bawah Zhang Ruochen. Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak takut beradu tinju melawannya.     

"Nine-Fold Twist and Turns."     

Sungai dewa menyeruak, lantas menggeliat bagaikan python dewa yang merobek God King Phantom.     

Baaaam!!     

Walau sungai dewanya hancur, tapi sungainya masih sempat meredam sebagian kecil God-King Fist lawannya.     

Pada akhirnya, walau serangan lawannya tetap mendarat di tubuh Zhang Ruochen, namun serangan itu tidak dapat melukainya. Bahkan, serangan itu juga tidak bisa membuatnya mundur.     

"Hmm?"     

Melihat itu, Tu Ren pun merasa terkejut.     

Dia adalah seorang pangeran dan elit di level Heaven's Reach. Walau dia belum mengerahkan segenap kekuatannya, tapi dia baru saja melepaskan mantra suci Tongxuan. Dan biasanya, elit di level Heaven's Reach tidak akan sanggup menahannya. Akan tetapi, Zhang Ruochen dapat meredamnya dengan mudah.     

Di langit, wajah Lu Baiming terkejut. "Adik junior Zhen, kultivator Adik junior Zhang masih berada di level menengah. Katamu, dia masih berada di level rendah?"     

"Beberapa hari yang lalu, kultivasinya masih berada di level rendah. Kelihatannya dia baru saja menembus ke alam baru selama beberapa hari belakangan." Zhen Yuan juga agak terkejut.     

Hanya dalam kurun waktu empat hari, tapi dia berhasil menembus ke alam baru... jika kabarnya sampai tersebar luas, mungkin banyak yang tidak percaya.     

"Ketika dia masih berada di level rendah, Zhang Ruochen mampu membunuh Jendral Blackflame dalam satu kali tebasan. Sekarang ini, setelah menembus ke level menengah, maka kekuatannya telah berkembang pesat. Menurutku, pertempuran mendatang akan semakin seru," kata Xuanyuan Liekong sambil tertawa.     

Meski dia percaya dengan kemampuan Zhang Ruochen, namun tiga Tu bersaudara juga tak boleh diremehkan. Jika Zhang Ruochen ingin mengalahkan mereka, maka dia harus mengerahkan segenap kekuatannya.     

"Lagi."     

Tiba-tiba, mata Tu Ren semakin tajam, sembari melancarkan pukulan.     

Sembari mengendalikan Energi Chi di sekitarnya, tiba-tiba God King Phantom menjadi semakin solid. Bayangannya menjadi semakin besar dan siap menghancurkan ruang di sekitarnya.     

"The Passage of Divines and Revenants."     

Zhang Ruochen masih cukup tenang, sambil melepaskan 18 gerakan Tinju Luoshui.     

Setelah melepaskan teknik tinju, dua bayangan raksasa mulai bermunculan, satu memancarkan cahaya brilian dan satunya gelap. Kedua bayangannya – bagaikan Divine and Revenant – sama-sama menginjak sungai dewa. Pemandangan itu sangat aneh dan mengerikan. Gelombang energinya sangat besar.     

Boom!!     

Zhang Ruochen mendorong kedua tinjunya, hingga bayangan Divine and Revenant berbenturan dengan God King Phantom. Tiba-tiba, prinsip di langit dan buminya menjadi chaos.     

God King Fist yang dilepaskan oleh Tu Ren masih sangat kuat. Tekniknya dapat menghancurkan bayangan Divine and Revenant, seakan tak ada yang mampu menandinginya.     

Mata Zhang Ruochen terlihat dingin, sebagaimana sungai dewa mulai bergulung-gulung di bawah kakinya. Dia mengangkat kedua tangannya – yang berselimutkan api – lantas berubah menjadi dua awan api.     

"Song of Broken Souls."     

Dia melepaskan gerakan kesepuluh Tinju Luoshui, lantas membuat sungai dewanya terbang ke angkasa dan mengalir di antara kedua awan api, hingga memperlihatkan pemandangan yang mencengangkan.     

Pada akhirnya, God-King Fist kehilangan kekuatannya dan berhasil dihentikan.     

"Blades of Luoshui."     

Zhang Ruochen tidak ingin lagi bersikap defensif. Sebaliknya, dia mulai melancarkan serangan.     

Dengan 30 gerakan Tinju Luoshui, maka sungai dewa berubah menjadi pedang raksasa, dengan kehendak pedang besar di dalamnya.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen memobilisasi sekitar 70 ribu Prinsip Kebenaran di tubuhnya dan menyuntikkannya ke pedang besar, hingga pedangnya menjadi semakin solid. Seketika itu juga, pedangnya pun menjadi semakin tajam.     

"Break."     

Tu Ren berteriak kencang dan melepaskan pukulan.     

Baaaam!     

Pedang besarnya mulai mengalami keretakan, hingga akhirnya hancur berkeping-keping.     

Walau Tu Ren berhasil mengalahkan Blade of Luoshui, namun dia juga sempat mundur dua langkah ke belakang.     

Kali ini, dia sedang berada di posisi yang tidak menguntungkan.     

"Dengan menggunakan Prinsip Kebenaran, maka kekuatanmu akan meningkat delapan kali lipat." Tu Ren merasa terkejut.     

Hampir setiap dunia telah mengirimkan murid-murid jeniusnya ke Istana Dewa Kebenaran demi mempelajari Prinsip Kebenaran.     

Namun, Prinsip Kebenaran termasuk salah satu ilmu kuno yang sangat kompleks. Jangankan dapat menguasainya sampai di level tinggi, karena ternyata teknik level rendah sangat susah.     

Rata-rata kultivator yang menguasai Prinsip Kebenaran hanya dapat melepaskan dua kali lipat kekuatan, yang sebenarnya tidak terlalu berpengaruh besar.     

Biasanya, bila seseorang dapat melepaskan tujuh kali lipat kekuatan dengan Prinsip Kebenaran, maka dia akan terkenal di Istana Dewa Kebenaran. Apalagi, banyak murid dewa di Istana Dewa Kebenaran masih belum bisa menguasainya.     

Sedangkan demi bisa melepaskan delapan kali lipat kekuatan, selain beberapa murid dewa spesial di Istana Dewa Kebenaran, maka mustahil bagi siapapun untuk dapat melepaskannya.     

Di samping itu, dalam kondisi normal, diperlukan waktu untuk mengaktifkan Prinsip Kebenaran. Dalam kata lain, tekniknya tidak dapat dilepaskan begitu saja.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen dapat melepaskan delapan kali lipat kekuatan dan mengaktifkannya dengan sangat cepat.     

Semua itu berkat 12 per 10 ribu Kebenaran Misterius di dalam tubuhnya.     

Sebagai para kultivator jenius dari Daratan Wanxu, maka tiga Tu bersaudara juga pernah berkultivasi di Istana Dewa Kebenaran. Sayangnya, mereka tidak terlalu mahir menguasai Prinsip Kebenaran. Bagi mereka, Prinsip Kebenaran tidak terlalu berguna, hingga mereka tidak ingin terlalu mempelajarinya.     

"Kenapa kalian tidak bekerja sama? Waktuku tidak banyak," kata Zhang Ruochen.     

"Serang bersama-sama," kata Tu Tian dengan nada dingin.     

"Whoosh."     

Tiga Tu bersaudara melesat dan berdiri di tempat yang berbeda-beda, sambil mengepung Zhang Ruochen di tengahnya.     

Mereka semua melepaskan teknik tinju dan membuat prinsip saintly-nya bermunculan di sekitarnya.     

Mereka bertiga punya energi yang hampir mirip, hingga dapat membentuk God King Phantom. Bayangannya berdiri tegak, seakan mampu menghancurkan gunung dan sungai di sekitarnya.     

God King Phantom memancarkan tekanan mengerikan, seakan God King baru saja turun dari langit.     

Mata Zhang Ruochen berbinar dan membuatnya bergumam, "Aura dewa? Sekuat apapun kau menirunya, tapi energinya tetap palsu."     

Chi Suci-nya mengalir kencang ke kaki kirinya.     

Dalam sekejap, kaki kiri Zhang Ruochen berubah menjadi ratusan ribu prinsip api, hingga melepaskan cincin-cincin panas di bawah kakinya. Prinsip-nya menyebar ke segala penjuru, hingga membuat arenanya terguncang hebat.     

Setelah memurnikan Daun Matahari sebelumnya, maka bukan hanya fisiknya saja yang berada "Di bawah Alam Supreme Saint", namun dia juga berhasil memurnikan ratusan ribu prinsip api di kaki kiri Dewa Api. Sehingga, dia bisa mengendalikan kakinya sepenuhnya. Semakin tinggi kultivasinya, maka semakin besar pula energi yang dapat dilepaskan olehnya.     

"Auranya..."     

Energi mengerikan memancar dari tubuh Zhang Ruochen. Ekspresi tiga Tu bersaudara mendadak berubah drastis.     

Setelah terkena aura dewa, samar-samar God King Phantom terlihat nyaris hancur.     

Ketika dewa palsu berbenturan dengan dewa asli, maka kualitasnya akan semakin terlihat.     

"The Divine Treads Upon the Nine Heavens!"     

Zhang Ruochen mengangkat kaki kirinya dan mengaktifkan energi Dewa Api. Sekarang ini, dia melepaskan mantra suci level menengah.     

Booom!!!     

Dengan tiga kali hentakan kaki, energi dewa menyeruak darinya, hingga ruangan di sekitarnya hancur.     

Dalam sekejap, God King Phantom raksasa meledak dan energi besarnya menghantam Zhang Ruochen.     

Baaam!!!     

Tiga Tu bersaudara terkena gelombang panas dan terpental ke belakang. Mereka tersungkur ke tanah. Darah mengalir dari tubuh mereka masing-masing. Mereka tidak sanggup lagi mengerahkan kekuatannya.     

Sambil melipat tangan di belakang pinggul, Zhang Ruochen mendarat di tengah arena secara perlahan, bagaikan kaisar yang sedang menatap dunia di bawahnya.     

Ketiga Tu bersaudara menatap Zhang Ruochen – bagaikan sedang melihat dewa pertempuran. Mereka merasa terkejut dan tak sanggup menenangkan diri.     

Tiga Tu bersaudara sangat arogan. Tidak ada seorangpun di Wilayah Utara yang pernah memperlakukan mereka seperti itu.     

Padahal, mereka sangat percaya diri dengan kemampuannya. Mereka tidak takut berhadapan dengan para elit di level Path's Anterior.     

Namun, baru saja, mereka dikalahkan dengan telak. Kombinasi serangan mereka tidak mampu bertahan dari satu serangan Zhang Ruochen. Hal itu menjatuhkan mental mereka.     

Zhang Ruochen adalah kelemahan mereka. Apabila mereka bertempur melawannya, mereka tidak dapat mengerahkan segenap kekuatan masing-masing.     

Yang jauh lebih mengecewakan mereka, bahwa selama bertempur dengan pria tersebut, Zhang Ruochen belum melepaskan kekuatan ruang dan waktu.     

Di samping itu, mereka tahu kalau Pukulan Naga dan Gajah Prajna-nya merupakan teknik level tinggi. Zhang Ruochen masih belum menggunakannya.     

"Tentu saja, kakak tertua pasti sanggup mengalahkan mereka dengan sangat mudah!" Xiang Chunan tertawa kencang.     

Feng Yan juga mendesah lega. Tadinya, dia sempat khawatir bila Zhang Ruochen akan bertempur secara intens melawan mereka.     

Ternyata, pertempuran itu berakhir dengan sangat mudah.     

Bisa dibilang, Feng Yan sudah tidak bisa menakar kemampuan Zhang Ruochen, karena kemampuan kakak tertuanya berada di luar bayangannya.     

"Apa yang sedang dilakukan oleh Zhang Ruochen? Kenapa ada aura dewa di arena?" Xuanyuan Liekong agak terkejut.     

Meskipun dia yakin dengan kemampuan Zhang Ruochen, tapi dia masih tidak menyangka, kalau ternyata Zhang Ruochen dapat memenangkan pertempurannya dengan sangat mudah. Pertempuran itu selesai dalam satu kedipan mata.     

Zhen Yuan tersenyum. "Kelihatannya, adik junior Zhang masih menyimpan banyak rahasia. Jika dia dan Peri Hundred Flower bekerja sama, kurasa pasukan Deathkin akan sangat terkejut."     

"Ayo pergi. Sudah tidak ada lagi yang bisa dilihat di tempat ini. Kita harus mempersiapkan pertempurannya." Lu Baiming menenggak tehnya dan menggerakkan awan putihnya menuju kamp.     

Setelah menguji kekuatannya, maka Zhang Ruochen menjadi semakin percaya diri menjelang pertempurannya esok hari.     

Pada saat itu, suasana di sekitar arena bela diri sangat hening. Selain Xiang Chunan yang tertawa kencang, para penontonnya hanya bisa terdiam.     

Tiga Tu bersaudara bangkit berdiri dan menghampiri Zhang Ruochen sekaligus.     

Mereka memasang ekspresi kompleks dan saling berpandangan. Lantas, mereka bertiga menundukkan kepala dan memberi salam kepada Zhang Ruochen, "Kami mengakui kekalahan. Salam, Komandan."     

Setelah mereka bertiga mengakui kekalahannya, maka para penonton sontak kembali tersadar. Di waktu yang sama, mereka memberi salam kepada Zhang Ruochen.     

Di dunia kultivasi, mereka yang lebih kuat akan selalu dihormati. Dan Zhang Ruochen baru saja memperlihatkan kekuatannya. Dia memang layak dihormati.     

Zhang Ruochen mengamati situasi di sekitar. Hatinya terasa kompleks.     

Jika dia masih lemah, maka dia tidak akan diremehkan seperti itu. Semua orang akan menganggapnya sebagai lelucon.     

Setelah menjadi semakin kuat, maka dia akan mendapatkan lebih banyak penghormatan.     

Harga diri, status, otoritas, dan segala sesuatunya, semua berawal dari kekuatan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.