Kaisar Dewa

Kemunculan Master Array



Kemunculan Master Array

0Di dalam ruangan privat, Zhang Ruochen menatap Kong Hongbi dan kedua pengikutnya.      3

Mereka bertiga sama-sama merasa tertekan dan kesulitan bernafas. Karena perbedaan kultivasi yang tajam, aneh saja bila mereka tidak merasa ketakutan.     

Setelah mengendalikan tekanannya, Zhang Ruochen berkata pelan, "Serahkan Godstone-nya!"     

Yuan Che dan Guo Song sedikit lebih lemah, hingga mereka pun memucat dan tak bisa lagi mendengar perkataannya.     

Jantung Kong Hongbi berdegup kencang. Nafasnya menjadi tak beraturan, sambil berkata, "Apa maksud Anda, Lord?"     

"Jika kau diminta menyerahkan Godstones-nya, maka cepat serahkan saja. Kenapa kau masih berpura-pura bodoh?" tanya Xiang Chunan dengan kesal.     

"Kalau bukan karena Godstones, apa Hua Cangying akan mengundangmu? Jika kami tidak menyelamatkanmu sebelumnya, mungkin kau sudah mati." kata Murong Yue dengan nada sedingin es.     

Kong Hongbi gemetar dan tak habis pikir. "Mustahil. Kenapa kalian bisa tahu kalau aku membawa Godstones?"     

Murong Yue membalas, "Kau tidak perlu banyak bertanya! Karena kau membawanya, serahkan kepada Yang Mulia sekarang juga."     

Bagaimana mungkin Kong Hongbi bakal menyerahkan Godstones-nya begitu saja? "Saya adalah Dewan Master Aula di Wilayah Pusat. Saya tidak akan mengusik Anda. Meski begitu, kalian tidak boleh mengusik Leluhur Aula Ming," katanya.     

"Berani-beraninya kau mengancam kami!"     

Xiang Chunan menggebrak meja dan bangkit berdiri. Dia berjalan menghampiri Kong Hongbi sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat.     

Bam!!!     

Satu hantaman mendarat di wajah Kong Hongbi, hingga membuatnya terpental dan membentur sudut dinding.     

Wajah Kong Hongbi menjadi bengkak. Keringat pun menetes dari kepalanya.     

Xiang Chunan berjalan menghampirinya dan ingin kembali menghajarnya.     

"Saya akan menyerahkannya… saya akan menyerahkannya…"     

Kong Hongbi merasakan sakit yang tajam di wajahnya. Setelah bangkit berdiri dan mengeluarkan kotak es, dia menyerahkannya kepada Xiang Chunan.     

Karena mereka sudah tahu bila dia membawa Godstone, lebih baik dia menyerahkannya.     

Namun, tentu saja, Kong Hongbi malah menyerahkan Godlight Stone, yang sangat mirip dengan Godstone. Dia cuma bisa berharap agar mereka tidak mengetahui Godstones yang asli.     

"Jika kau menyerahkannya sejak tadi, bukankah kau tidak akan mendapatkan pukulan?"     

Xiang Chunan mengambil Ice Jade Box dan membukanya. Tiba-tiba, cahaya brilian menyinari ruangan tersebut dan melepaskan aura dewa.     

"Ternyata ini benar-benar Godstones. Dari mana dia bisa mendapatkannya?"     

Wajah Xiang Chunan tampak menimbang-nimbang, sambil mengenggam Godstone di tangannya dan berjalan menghampiri Zhang Ruochen.     

Di dalam hatinya, Kong Hongbi merasa senang. Tentu saja, mereka tidak tahu dengan Godstones yang asli. Kelihatannya, Godlight Stone sudah berhasil mengelabui mereka.     

"Tuan, saya sudah menyerahkan Godstones-nya kepada Anda. Sekarang, apa Anda bisa melepaskan saya?" Kong Hongbi membungkuk dan memberi salam kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen masih duduk di kursi. Dia merentangkan tangannya dan mengambil Godlight Stone. Di waktu yang sama, dia mengapitnya dengan jari.     

Crack!     

Dengan menggunakan kekuatan jarinya, maka dia membuat Godlight Stone-nya retak-retak.     

Xiang Chunan terkejut dan berkata, "Apa Godstones legendaris dapat dihancurkan dengan mudah?"     

Kong Hongbi, Yuan Che dan Guo Song sama-sama sadar kalau trik mereka baru saja dipatahkan. Tiba-tiba, kaki mereka gemetar dan terasa lemas. Bahkan mereka hampir berlutut di tanah.     

"Kami sudah memberi kalian kesempatan, tapi kalian tidak memanfaatkannya dengan baik. Kalau begitu, kalian memang pantas mati."     

Energi demonic menyeruak dari tubuh Murong Yue. Pedang Bluemoon muncul di tangannya.     

Xiang Chunan juga kembali menghampiri mereka, setelah tahu kalau dia baru saja ditipu. Dia benar-benar geram dan hampir meledakkan amarahnya kepada mereka bertiga. "Berani-beraninya kau menipuku! Kita lihat saja, akan jadi seperti apa kalian nanti!"     

Xiang Chunan mengepalkan kedua tinju besinya. Setelah itu, dia mulai menghujani mereka dengan pukulan.     

Bam! Bam!!     

Suara tulang-tulang remuk dan teriakan-teriakan mereka terdengar bersahut-sahutan, seolah mereka sedang disiksa.     

Beberapa saat kemudian, Kong Hongbi dan kedua pengikutnya tidak sanggup lagi berdiri. Wajah mereka terlihat sangat bengkak.     

"Cukup!" kata Zhang Ruochen.     

Xiang Chunan menghentikan pukulannya dan menatap tajam ke arah mereka bertiga. Setelah itu, dia berkata, "Katakan yang sejujurnya. Kalau tidak, aku akan menghancurkan tulang-tulang kalian."     

Setelah itu, Xiang Chunan menemukan tas penyimpanan di tubuh Kong Hongbi.     

"Kakak tertua, apa Godstones-nya berada di dalam tas ini?" Xiang Chunan melemparkan tas penyimpanannya kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menggunakan teknik ruang dan merobek tas tersebut. Namun, dia tidak menemukan Godstones-nya.     

"Di mana Godstones-nya?" tanya Zhang Ruochen.     

Kong Hongbi tidak berani menatap wajah Zhang Ruochen. Dia menundukkan kepala dan masih bungkam.     

"Kau pikir tulangmu keras, eh? Kelihatannya, aku harus menggunakan Pemurni Jiwa, agar kau mau mengakuinya." Xie Chengzi sangat ahli dalam menggunakan teknik-teknik hitam. Dia hendak mengaktifkannya dan melukai mereka.     

Ekspresi Kong Hongbi sedikit berubah dan berkata, "Kami diperintahkan untuk mengirim Godstones ke Yunwu Commandery dan menyerahkannya kepada sang Keturunan Ruang dan Waktu, Zhang Ruochen. Seharusnya Anda pernah mendengarnya, kan? Dia adalah mesin pembunuh. Sosok yang sanggup menandingi dewa. Jika kalian mengambil Godstones-nya, apa kalian pikir dia akan membiarkan kalian begitu saja?"     

Kong Hongbi paham bila reputasi Zhang Ruochen di Dunia Langit lumayan terkenal. Kebanyakan kultivator tidak akan berani macam-macam dengannya.     

Mungkin, dengan menyebut nama Zhang Ruochen, dia masih bisa selamat, daripada membawa nama Leluhur Aula Ming.     

Pada mulanya, Xiang Chunan merasa terkejut, sebelum akhirnya tertawa kencang dan membantu Kong Hongbi berdiri. Setelah itu, dia berkata, "Ternyata, semua ini cuma kesalah pahaman. Haha, saudaraku, jangan terlalu diambil hati. Bila kau mengatakannya sejak awal, Adik Xiang ini tidak akan melukaimu."     

Kong Hongbi pun merasa senang. Ternyata, nama Zhang Ruochen memang berguna.     

Kalau begitu, dia akan menggunakannya sebagai kartu andalan.     

Kong Hongbi menambahkan, "Sejujurnya, Zhang Ruochen memiliki relasi yang dalam dengan Aula Ming. Leluhur kami adalah sepupunya. Oleh karena itu, Leluhur kami memberinya empat Godstones."     

"Ternyata ada hubungan khusus."     

Xiang Chunan menepuk pundak Kong Hongbi, lalu memintanya duduk sambil tersenyum. "Ayo, silahkan duduk. Kita bisa bicara pelan-pelan."     

Kong Hongbi tersenyum dan berkata, "Tidak, saya harus mengirimkan Godstones ini ke Yunwu Commandery. Kami bertiga tidak boleh terlambat."     

"Yunwu Commandery apanya? Kakak tertuaku sedang berada di depanmu. Bukankah kalian cuma perlu menyerahkannya?" teriak Xiang Chunan.     

Pada mulanya, Kong Hongbi merasa terkejut, hingga akhirnya dia menyadari sesuatu. Di waktu yang sama, tubuhnya mendadak kaku, seperti baru saja disambar petir, hingga bibirnya gemetar. "Zhang… Zhang Ruochen…"     

"Ya. Aku di sini."     

Zhang Ruochen membuka topengnya dan menatap Kong Hongbi.     

Ketika itu, Yuan Che dan Guo Song sama-sama pingsan dan terjatuh ke belakang.     

Kong Hongbi menghirup nafas dalam-dalam. Setelah itu, dia berusaha menenangkan diri dan tersenyum. Akan tetapi, senyumannya terlihat sangat mengerikan, seolah dia ingin menangis. "Itu… itu… bagus! Aku akan menyerahkan Godstones-nya kepadamu."     

Kong Hongbi buru-buru mengeluarkan empat Godstones dari Lautan Chi-nya dan menyerahkannya kepada Zhang Ruochen dengan hati-hati.     

Zhang Ruochen pun memainkan Godstones-nya dan bertanya, "Di mana Leluhur Aula Ming sekarang?"     

Kong Hongbi menjawab, "Leluhur pergi berkunjung ke Desa Merak."     

"Desa Merak juga bangkit?" tanya Zhang Ruochen.     

Kong Hongbi tidak berani berbohong dan berkata, "Ya."     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Bawa orang-orangmu dan kembalilah ke Wilayah Pusat. Jika kau dirampok di jalanan, kau tahu harus berkata apa, kan?"     

"Paham, saya paham."     

Seolah baru saja mendapatkan perintah kerajaan, Kong Hongbi membawa kedua pengikutnya pergi dari Paviliun Tianjue.     

Setelah melarikan diri, Kong Hongbi kembali menyesal. Dia benar-benar malu, karena di hadapan Zhang Ruochen, dia terlihat seperti pecundang. Kenapa dia takut dengannya? Apa hebatnya Zhang Ruochen?     

"Sial, Zhang Ruochen pasti sengaja mempermainkanku." Kong Hongbi menggertakkan giginya dan menjadi semakin marah.     

Pada saat ini, sekelompok kultivator berjalan melewati Kong Hongbi dan masuk ke Paviliun Tianjue.     

Ketika para kultivator itu tiba, kedatangan mereka membuat Paviliun Tianjue mendadak hening. Semua kultivator sedang merasa tertekan dengan aura mereka dan tidak berani berisik.     

Drifter dan Wayfarer dari Daratan Ruiya, Hua Cangying dari Daratan Shengze, dan beberapa kultivator sama-sama keluar dari ruangan privat di lantai lima. Setelah itu, mereka pergi ke lantai satu untuk menyambut para kultivator yang baru saja tiba.     

Secara natural, Zhang Ruochen menyadari kehadiran mereka dan berkata, "Orang-orang macam apa yang disambut langsung oleh Drifter, Wayfarer, Hua Cangying? Hei, ternyata itu adalah King Daxi dari Daratan Soul."     

King Daxi - yang dikenal sebagai Lian Xi - merupakan salah satu wanita cantik di Nine Angels Beauty Scroll. Dia pernah berusaha membunuh Zhang Ruochen bersama Shang ZIyan dan yang lainnya. Kalau bukan karena diselamatkan oleh Zhen Yuan dan Peri Cihang, mungkin Zhang Ruochen sudah mati.     

Sembilan peri itu bukan cuma cantik, tapi mereka juga kuat dan punya latar belakang yang luar biasa.     

Hal yang sama juga berlaku pada King Daxi.     

Xie Chengzi berkata, "Bahkan Xie Canghai dari Daratan Blackdemon juga bersama mereka. Luar biasa."     

"Siapa Xie Changhai?"     

Sebelum Xie Chengzi sempat menjelaskan, Luo Yi sudah lebih dulu berkata, "Para kultivator di Daratan Blackdemon mempelajari 36 teknik Demonstones Engravings, dan merepresentasikan 36 warisan yang berbeda-beda. Xie Canghai adalah pertapa yang menguasai Demonstone Blood Axe dan menjadi salah satu yang terkuat di bawah Alam Supreme Saint. Bahkan King Daxi cuma gadis kecil di hadapannya."     

"Sekuat itu?" tanya Xiang Chunan.     

Luo Yi mengangguk dan menambahkan, "Demonlord Blackheart pernah mengembangkan 36 kultivator, termasuk Xie Canghai. Dia meminta mereka untuk menemukan 36 tablet batu Demonstone Engraving dan membawanya kembali ke Daratan Blackdemon. Oleh karena itu, sebelum tiba di Daratan Kunlun, Blackheart Demonlord telah memberikan beberapa teknik kepada mereka. Sederhananya, 36 kultivator itu tidak main-main."     

"Jadi, mereka keluar untuk menyambut Xie Canghai?" tanya Xiang Chunan.     

"Tidak. Di depan Xie Canghai masih ada satu orang lagi… orang itu…" Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya.     

Di depan Xie Canghai masih ada orang lain. Zhang Ruochen bisa melihat wajah dan penampilannya. Tapi ketika dia hampir mengenalinya, tiba-tiba dia lupa semuanya. Zhang Ruochen kesulitan untuk mengingat seperti apa rupanya.     

Bahkan Luo Yi - sosok yang sanggup membuat Hua Cangying berlutut - juga kesulitan melihat wajahnya. Yang jelas, orang itu tidak sembarangan.     

"Aku tak percaya!"     

Luo Yi pun memobilisasi Kekuatan Batin dan langsung membuka Mata Langit, sembari menatap orang tersebut.     

Pada saat ini, orang itu menyadarinya dan tidak lagi bicara dengan Drifter, Wayfarer dan yang lainnya. Dia mendongak dan menatap lantai lima. Energi dewa terlepas dari matanya.     

Tiba-tiba, Luo Yi terbatuk dan matanya berdarah. Di waktu yang sama, dia mendadak tumbang, hingga kepalanya nyaris membentur lantai.     

Zhang Ruochen buru-buru merentangkan tangannya dan memapah Luo Yi.     

Perlu diketahui, Kekuatan Batin Luo Yi berada di atas Zhang Ruochen. Akan tetapi, Luo Yi masih tidak bisa menghadapi tatapan mata orang itu. Bagaimana mungkin?     

Siapa dia sebenarnya?     

Luo Yi memegang dadanya. Hati Biksu-nya terasa sakit. Dia berkata dengan bibir gemetar. "Seorang Master… Master…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.