Kaisar Dewa

Meregang Nyawa di Penghujung Ujian



Meregang Nyawa di Penghujung Ujian

0Baik Zhang Ruochen maupun Death Knight sama-sama mengenakan Ten Saint Blood Armor. Mereka saling bertempur, hingga mengguncang langit dan bumi di sekitarnya.     3

Death Knight itu jauh lebih tangguh daripada Zhang Ruochen. Setelah menukar sembilan kali serangan, maka ia berhasil menghempaskan Zhang Ruochen.     

Ketika Death Knight melesat untuk membunuh Zhang Ruochen, saat itu petir ke-77 menyambar turun dan mengenai mereka berdua.     

Petir ujian itu sangat beringas. Bahkan, Death Knight itu sampai terhempas.     

Zhang Ruochen menghirup nafas panjang dan bergegas keluar dari lumpur, sambil membawa Pedang Kuno Abyss dan melepaskan Thousand Lines of Destruction.     

Hong Long.     

Death Knight merentangkan tangan besinya untuk menangkal serangan Pedang Kuno Abyss.     

Kemudian, mereka kembali bertempur.     

Petir ujian terus menyambar, 78, 79, 80...     

Setiap sambaran petir itu selalu berhasil menghempaskan mereka berdua ke tanah.     

Kian lama, mereka berdua semakin terluka dan memuntahkan darah, hingga serangan mereka menjadi semakin lunak dan lambat.     

Death Knight telah terluka parah sebelum ia datang ke Kota Kuno Taiyin, dan setelah tersambar petir, maka luka-lukanya menjadi semakin parah.     

Biasanya, ia tidak akan kesulitan membunuh Biksu di level Xuanhuang. Tapi sekarang, ia bahkan tidak sanggup mempertahankan diri di hadapan seorang Biksu level atas.     

Petir ke-81 akan segera menyambar mereka. Death Knight menarik kembali tombaknya tanpa tedeng aling-aling, lalu bergegas melarikan diri.     

Zhang Ruochen tidak mengejarnya, sebagaimana kondisinya jauh lebih terluka daripada Death Knight. Bahkan, selama ini ia bertahan dengan memanfaatkan kekuatan inginnya.     

Hong Long.     

Awan ujian itu terus berputar. Setelah itu, petir ke-81 menyambar kepala Zhang Ruochen bagaikan tombak.     

Tanah di bawah kaki Zhang Ruochen langsung ambles, hingga membentuk lubang tak bertepi.     

Suhu yang terkandung di dalam sambaran petir sontak melelehkan batu-batu, dan mengubahnya menjadi lava. Terdapat garis-garis petir pada aliran lava tersebut.     

Apa Life and Death Trial-nya sudah berakhir?     

Awan ujian itu menghilang, sementara bintang-bintang dan bulan kembali memperlihatkan dirinya, dengan pancaran cahaya remang-remang.     

Tekanan di langit dan buminya pun juga telah sirna sepenuhnya.     

Para pertapa di Kota Kuno Taiyin sama-sama menghembuskan nafas lega.     

'"Akhirnya selesai. Apa Zhang Ruochen berhasil menembus ujian ketiga?"     

"Sulit mengatakannya. Bahkan Death Knight sampai harus melarikan diri di detik-detik terakhir. Apalagi, Zhang Ruochen sudah terluka parah. Jadi, bagaimana mungkin dia masih hidup?"     

…     

Biksu Qing Feng terbang ke sebelah lubang, sambil melepaskan Kekuatan Batin untuk menginvestigasinya.     

Ketika itu, ia tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.     

"Zhang Ruochen gagal menembus ujian ketiga. Dia telah terbunuh oleh awan ujian," Biksu Qing Feng menyimpulkan.     

Semua pertapa di Kota Kuno Taiyin mendesah.     

Beberapa pertapa muda – yang mengidolakan Zhang Ruochen – pun mulai merasa sedih, karena mereka tidak ingin Zhang Ruochen berakhir seperti ini.     

"Zhang Ruochen punya potensi besar, dan dia mampu membunuh seorang Biksu di level atas. Bagaimana mungkin dia gagal menembus Life and Death Trial?"     

"Semakin berpotensi seseorang, maka semakin mengerikan pula ujiannya. Jadi, kalau dia mati di penghujung ujian, maka itu cukup wajar."     

"Di dalam catatan sejarah, banyak pertapa bertalenta yang meregang nyawa akibat Life and Death Trial." Banyak pertapa yang menghela nafasnya.     

Beberapa pertapa mulai menyebarkan berita itu menggunakan Signal Flare.     

Baik berita mengenai "Zhang Ruochen adalah Gu Linfeng" maupun berita mengenai kematian Zhang Ruochen sama-sama menciptakan kegaduhan tersendiri di Daratan Kunlun.     

Death Knight dan Biksu Ya She tidak pergi terlalu jauh. Mereka juga mengamati aura kehidupan Zhang Ruochen.     

Kekuatan Batin Biksu Ya She telah menyebar di langit Kota Kuno Taiyin. Namun, ia tidak menemukan tanda-tanda kehidupan Zhang Ruochen. Setelah itu, ia menarik kembali Kekuatan Batin-nya, lalu tersenyum dan berkata, "Zhang Ruochen pasti sudah terbunuh. Kita telah menyelesaikan tugas."     

"Zhang Ruochen mati?" tanya Death Knight.     

"Bahkan Biksu Qing Feng dari Sekte Yin Yang telah mengkonfirmasi hal ini. Seharusnya berita itu benar," kata Biksu Ya She.     

Death Knight menggelengkan kepala dan berkata, "Mustahil. Walaupun Zhang Ruochen musnah bersama ujian petir, tapi Pedang Kuno Abyss dan Ten Saint Blood Armor-nya seharusnya masih utuh."     

Senyuman Biksu Ya She sontak membeku, dan ia mengangguk. "Kau benar."     

"Zhang Ruochen pasti masih hidup. Biku Qing Feng dari Sekte Yin Yang pasti sedang melindunginya. Dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyembunyikan Zhang Ruochen ke tempat lain," kata Death Knight.     

"Aku akan menghubungi Kuil Immortal sekarang juga. Mereka harus menemukan apakah Zhang Ruochen masih hidup atau tidak."     

Biksu Ya She mengeluarkan kompas perunggu, sambil menyuntikkan Kekuatan Batin dan menghubungi Kuil Immortal.     

Setelah beberapa lama, Biksu Ya She menerima pesan dari Kuil Immortal. "Zhang Ruochen belum mati. Dia sedang berada di timur sekarang ini."     

"Zhang Ruochen seharusnya sudah berada di wilayah timur setelah melewati lubang cacing. Kalau begitu, mari kita pergi ke timur untuk membunuhnya."     

"Tunggu sebentar." Biksu Ya She lantas berkata, "Ada pesan lagi dari Kuil Immortal. Mereka telah mengirimkan Death Knight lain ke wilayah timur untuk membunuh Zhang Ruochen, agar lelaki itu tidak menjadi musuh besar Immortal Vampir."     

Death Knight itu pun merasa geram. Ia mengepalkan tangannya erat-erat, sampai terdengar suara bergemeretak.     

Kali ini, mereka benar-benar telah gagal membunuh Zhang Ruochen. Mereka telah kehilangan tiga Biksu level atas dan Zhang Ruochen berhasil menembus Life and Death Trial, hingga kultivasinya kembali berkembang.     

Biksu Ya She dan Death Knight sama-sama bisa merasakan kekecewaan Kuil Immortal. Kalau tiga Death Knight lainnya berhasil membunuh Zhang Ruochen sebelum mereka berhasil melakukannya, maka mereka pasti akan dihukum oleh Kuil Immortal.     

"Kita harus membunuh Zhang Ruochen sebelum ketiga Death Knight itu melakukannya," kata Biksu Ya She.     

Formasi pertahanan di Kota Kuno Taiyin sudah diaktifkan. Sehingga, mereka berdua tidak bisa masuk ke dalam kota.     

Artinya, mereka tidak bisa menggunakan lubang cacing di Kota Kuno Taiyin. Oleh karena itu, mereka harus menuju ke tempat lain agar bisa pergi ke timur.     

…     

Sekte Yin Yang di Wilayah Timur.     

Zhang Ruochen sudah berhasil menembus ujian ketiga, yang membuatnya terluka parah. Ia terlihat pucat dan lemah.     

Saat ini, ia sedang duduk di hadapan salah satu di antara tiga Biksu Pedang di Wilayah Timur, Biksu Pedang Moon-burier, sambil meminum teh penyembuhan.     

Walaupun itu adalah teh herbal, tapi aromanya sangat harum dan tidak seperti obat.     

Biksu Qing Feng sedang membawa pedang saint dan duduk di dekat sana.     

Zhang Ruochen menatap Biksu Qing Feng dan tersenyum. "Kenapa Anda tidak minum bersama kami, Tuan Qing Feng?"     

Biksu Qing Feng terlihat sangsi dan berkata, "Aku sedang merasa bersalah. Jadi, aku tidak pantas minum-minum dengan Leluhur dan Biksu Pedang."     

Ketika Death Knight sedang membantai murid-murid dari Sekte Yin Yang di Kota Kuno Taiyin, saat itu Biksu Qing Feng tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan mereka, karena ia merasa takut.     

Biksu Qing Feng tahu bahwa dirinya akan dihukum, hingga ia selalu tegang sepanjang waktu, dan bukannya minum teh atau berbincang santai dengan Zhang Ruochen maupun Biksu Pedang Moon-burier.     

Biksu Pedang Moon-burier adalah salah satu di antara tiga Biksu Pedang yang pergi ke Kota Kuno Taiyin.     

Biksu Pedang Moon-burier sudah tiba di Kota Kuno Taiyi sebelum Zhang Ruochen menjalani Life and Death Trial, namun ia tidak mau muncul. Namun, Biksu Pedang Moon-burier segera membawa Zhang Ruochen pergi dari sana setelah selesai melewati ujian, dan membawanya kembali ke Sekte Yin Yang melalui lubang cacing.     

Selain itu, Biksu Pedang Moon-burier juga meminta Biksu Qing Feng untuk mengatakan kepada orang lain bahwa Zhang Ruochen sudah mati, agar lelaki itu dapat melarikan diri.     

Zhang Ruochen mempunyai banyak pertanyaan. Ia menatap Biksu Pedang Moon-burier dan bertanya, "Saya bingung. Kalau Anda sudah tiba di Kota Kuno Taiyin, kenapa Anda tidak membunuh Death Knight dan Elder Berjubah Silver?"     

Biksu Pedang Moon-burier tersenyum. "Kau punya Fifth Town Repression Saint Rune, tapi Death Knight juga punya sesuatu yang semacam itu. Kalau aku menyerang, atau hanya muncul di sana, maka Death Knight pasti akan menggunakannya untuk membunuhku."     

"Masih ada harta karun yang lebih kuat daripada Fifth Town Repression Sacred Rune?" tanya Zhang Ruochen.     

"Benar."     

Zhang Ruochen masih kebingungan. Kemudian, ia berkata, "Tapi kenapa Death Knight tidak menggunakannya untuk membunuh saya."     

Biksu Pedang Moon-burier berkata, "Benda itu berada di dalam tubuh Death Knight. Kalau dia mengaktifkannya, maka dia juga akan terbunuh."     

Zhang Ruochen memahaminya sekarang.     

Bukannya Death Knight tidak ingin menggunakannya, namun ia menganggap bahwa semua itu tidak perlu, apalagi cuma menghadapi Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, kalau menggunakan jimat itu untuk membunuh seorang Biksu Pedang, maka itu layak dilakukan.     

"Apa jimat itu sama kuatnya seperti ledakan Lautan Chi?" tanya Zhang Ruochen.     

Biksu Pedang Moon-burier berkata, "Kalau aku ingin membunuh Death Knight biasa, maka aku bisa menghancurkan Lautan Chi-nya, bahkan sebelum dia sempat menyalakannya. Selain itu, aku bisa membuatnya pingsan, bahkan sebelum dia menyalakan Holy Source-nya."     

"Tapi jimat ini berbeda. Meskipun Death Knight kehilangan Lautan Chi dan kesadarannya, tapi daya destruktifnya masih akan terlepas kalau dia terbunuh."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi dan berkata, "Artinya, tidak ada gunanya membunuh Death Knight."     

"Benar." Biksu Pedang Moon-burier mendesah.     

Zhang Ruochen berkata, "Artinya, siapapun pasti akan mati jika mereka bertemu dengan Death Knight?"     

"Itulah kenapa mereka disebut sebagai Death Knight."     

Biksu Pedang Moon-burier tersenyum. "Mungkin kau adalah satu-satunya orang yang bisa membunuh Death Knight dan masih hidup."     

"Saya?" kata Zhang Ruochen.     

Biksu Pedang Moon-burier berkata, "Kalau kau merobek ruang dan mengirimnya ke dalam ruang chaotic, maka jimat itu tidak ada gunanya."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Itu kalau sang Death Knight berpikir bahwa dia sanggup membunuh saya. Jika tidak, maka saya juga akan mati terbunuh."     

Biksu Pedang Moon-buroier menatap Zhang Ruochen selama beberapa saat, sebelum akhirnya bertanya, "Kau bukan cuma Gu Linfeng dari Sekte Dewa Darah, tapi juga murid bernama Lin Yue dari Sekte Yin Yang. Bukan begitu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.