Kaisar Dewa

Putri Cantik



Putri Cantik

3Kedua potongan mayatnya berubah menjadi bangkai-bangkai naga raksasa. Keduanya tercebur ke dalam danau.     
2

Dua Biksu Naga itu sudah mati.     

Zhang Ruochen memungut senjata mereka berdua – Thunder God Tripod dan Tombak Tulang Naga. Kemudian, ia turun dari langit. Lelaki itu mendarat di atas potongan bangkai naga setinggi 300 meter dan sedang mencungkil keluar mutiara naganya.     

Mutiara naga itu dapat berubah ukuran.     

Sizzle, sizzle.     

Beberapa saat kemudian, mutiara naganya mengecil sampai sebesar kepala manusia. Zhang Ruochen menggenggamnya di tangan, sedangkan garis-garis petir memancar keluar darinya.     

Blackie merangkak keluar dari lengan baju Zhang Ruochen. Sambil menatap mutiara naga, maka ia berkata, "Sebuah mutiara naga adalah harta karun yang berharga. Setelah kau memproduksi Holy Source dan berada di Alam Biksu, maka kau bisa menyerap mutiara naga ini. Itu setara dengan berlatih selama puluhan tahun. Bahkan kau bisa berada di puncak Alam Biksu dalam beberapa hari."     

"Apa sampai sekuat itu?"     

Zhang Ruochen tahu bahwa mutiara naga itu sangat berharga, tapi ia tidak pernah menyangka bahwa itu akan berguna untuk kultivasinya.     

Lagipula, menembus Alam Biksu sepuluh kali lipat lebih sulit daripada berada di Alam Setengah-Biksu. Bahkan untuk mencapai puncak Alam Biksu di level rendah juga sangat sulit. Para Biksu di level rendah lainnya, mereka masih harus berlatih selama puluhan tahun demi mendapatkan pencapaian yang sama.     

"Sayangnya mutiara naga Biksu Ye Hong telah dihancurkan oleh Bayangan Biksu waktu." Zhang Ruochen mendesah.     

Kalau ia bisa mendapatkan dua mutiara naga, maka ia bisa berada di tingkatan menengah dalam waktu singkat.     

Whoosh!     

Awan emas melesat mendekatinya. Awan itu muncul di atas kepala Zhang Ruochen, dengan banyak bayangan naga yang terbang dari dalamnya.     

Ao Yi melangkah keluar dari balik awan, sambil berdiri di atas bayangan naga. Ia sedang menatap Zhang Ruochen di bawahnya dengan ekspresi kompleks.     

Sebelum-sebelumnya, Zhang Ruochen baru saja menggunakan Ruang Pergerakan Besar. Walaupun Kekuatan Batin-nya dapat mengelabui para anggota Klan Naga Setengah Manusia, namun ia tidak bisa menyembunyikannya dari Ao Yi.     

Zhang Ruochen mendongak dan menatap mata Ao Yi. Setelah melihat tatapan matanya, maka lelaki itu sadar kalau Ao Yi sudah mengetahui identitasnya.     

Ia memang membantu Klan Naga Setengah Manusia sebelumnya, tapi sang Keturunan Ruang dan Waktu adalah seorang figur besar. Kalau Ao Yi berhasil menangkapnya, maka ia bisa meminta bantuan istana kekaisaran untuk memberi penjelasan kepada Ancient Dragon Mountain.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen tidak yakin apakah Ao Yi akan menyerangnya atau tidak.     

Tentu saja, meskipun ia melakukannya, namun Zhang Ruochen tidak takut. Lelaki itu masih bisa melarikan diri dari Divine Dream Marsh dengan menggunakan Ruang Pergerakan Besar.     

Beberapa saat kemudian, Ao Yi berkata, "Aku benar-benar tidak menyangka kalau kau akan datang kemari.     

"Anda pasti terkejut setelah melihat saya masih hidup, kan?" tanya Zhang Ruochen, sambil tersenyum.     

"Aku memang terkejut."     

Ao Yi pun menjadi semakin terkesan dengan Zhang Ruochen. Sebab, pemuda ini masih bisa bersikap tenang dalam segala situasi, atau ketika berhadapan dengan kultivator tangguh.     

Yang jauh lebih penting, lelaki itu belum mati. Dia sedang berdiri tepat di hadapan Ao Yi.     

Whoosh!     

Sosok bayangan ramping melesat dari balik ombak. Layaknya seorang peri, kulitnya memancarkan cahaya seperti permata. Tetes-tetes air menyelimuti tubuhnya, dengan kecantikan yang misterius.     

Mata basah Ao Xinyan sedang menatap Zhang Ruochen. Wanita itu menggigit bibir merahnya karena merasa bahagia.     

Zhang Ruochen meliriknya. Kedua mata mereka bertemu.     

Apa dia sudah berhasil mengenaliku?     

Tatapan mata Zhang Ruochen tampak terkejut.     

"Terima kasih Putri, atas pedang saintnya. Saya akan mengembalikannya."     

Zhang Ruochen mengendurkan jari-jarinya, sedangkan pedang itu terbang secara otomatis. Pedang itu mengitari tubuh ramping Ao Xinyan, sebelum akhirnya masuk ke dalam dahinya.     

"Kakek," kata Ao Xinyan. "Lord Zhang adalah tamu kehormatan dari Sekte Yin Yang. Dia baru saja tiba di tempat ini dan terlibat ke dalam pertempuran sengit. Dia pasti sedang kelelahan. Jadi, aku ingin mengundangnya ke istana dan berterima kasih kepadanya secara langsung, sembari mencari solusi atas masalah yang baru saja terjadi."     

Ao Yi adalah sosok pertapa yang sudah hidup selama ratusan tahun, sehingga dia telah menjadi sosok yang sangat bijak. Jadi, bagaimana mungkin dia tidak paham maksud Ao Xinyan? Maka dari itu, ia langsung mengangguk dan terkekeh.     

"Baiklah, kalian generasi muda memang harus banyak berkomunikasi. Kau bisa mengundang Lord Zhang. Tapi ingat, dia adalah seorang Biksu. Jaga perilakumu baik-baik."     

Ao Xinyan mengatupkan bibirnya dan tersenyum. Kemudian, ia memperagakan gestur mempersilahkan dan menuntun Zhang Ruochen ke Pulau Dragon Spirit. Mereka berdua langsung mengarah ke residen kultivasi, Heart Moon Look.     

Semua pertapa pun terkejut atas hal ini.     

"Apa aku tidak salah lihat? Putri Yan benar-benar membawa ahli waris dari Sekte Yin Yang itu ke Heart Moon River? Selama ini, tidak pernah ada pria yang diundang ke sana."     

"Pemuda itu adalah sosok yang sangat bertalenta. Apa Putri Yan naksir dengannya?"     

Banyak pemuda di dalam klan menganggap bahwa Putri Yan adalah seorang dewi. Jadi, menikahi sang putri adalah mimpi sepanjang hidup mereka. Tapi sekarang, mereka benar-benar merasa patah hati dan tidak bisa melakukan apa-apa.     

Ahli waris dari Sekte Yin Yang itu terlalu kuat dan menakjubkan. Mereka hanya bisa melihatnya dari jauh.     

Ao Jing membuka matanya lebar-lebar, dan tidak habis pikir atas keputusan tersebut. "Ayah, Ahli Waris dari Sekte Yin Yang itu sangat kuat. Yan'er masih begitu muda. Mungkin dia belum terbiasa menyambut sosok yang sangat tangguh. Jadi, aku juga akan pergi ke Heart Moon River..."     

"Apa gunanya kau pergi ke sana?" tanya Ao Yi.     

Ao Jing langsung membeku dan cepat-cepat memikirkan hal tersebut. Kemudian, ia bertanya sambil tersenyum, "Ayah, apa kau memang merencanakan semua ini? Ahli waris dari Seke Yin Yang itu memang tangguh. Setidaknya, dia berada di level yang sama dengan Yan'er."     

Sorot mata Ao Yi terlihat dalam.     

Di era ini, ada banyak pertapa bertalenta di Daratan Kunlun. Sejumlah besar pertapa bertalenta itu akan terus berkembang dalam situasi chaos dan menggantikan para kultivator tangguh di generasi tua duduk di singgasana.     

Memang ada banyak sosok bertalenta semacam itu, tapi Zhang Ruochen menduduki peringkat teratas. Kalau dia benar-benar bisa menjadi pangeran di Klan Naga Setengah Manusia, maka mereka akan memetik manfaatnya di masa depan.     

…     

Heart Moon River adalah sungai biru di Pulau Dragon Spirit. Sungai itu sepanjang 200 mil, dengan Energi Chi yang melimpah dan pemandangan yang indah.     

Terdapat istana kristal di bawah sungai. Tempat itu tampak seperti istana naga. Ada banyak batu karang warna-warni, ikan-ikan aneh, rumput-rumput spiritual yang bercahaya, batu-batu transparan dan sebagainya.     

Ini adalah istana Ao Xinyan, sekaligus residen kultivasinya.     

Zhang Ruochen duduk di istana kristal, sambil mengamati pemandangan bawah air. "Cantik," katanya.     

Ao Xinyan telah berganti pakaian kerajaan dan memperlihatkan lekukan-lekukan tubuhnya. Dadanya yang montok, pinggulnya yang ramping, dan kedua kakinya yang jenjang sama-sama memancarkan aura bangsawan dan elegan.     

Namun, ketika wanita itu berada di sisi Zhang Ruochen, maka eleganitasnya mendadak langsung hilang. Sebaliknya, ia tersenyum dengan sedikit bangga. "Ketua kelompok, apa menurutmu wanita tercantik di Klan Naga Setengah Manusia masih kalah cantik dengan pemandangannya?"     

Zhang Ruochen masih memaku matanya di kejauhan, lalu tersenyum. "Ternyata kau benar-benar sudah mengenaliku."     

Ao Xinyan merasa sedikit sedih. "Kalau aku tidak mengenalimu, mungkin kau masih akan terus menyembunyikan identitasmu."     

"Setelah mendengar bahwa aku masih hidup, mungkin itu bukan kabar baik untukmu."     

Ao Xinyan mendengus dan berjalan mendekati Zhang Ruochen. "Aku tahu mengenai banyak hal yang terjadi kepadamu, tapi seharusnya kau paham bahwa aku bukanlah seorang gadis yang mudah takut. Sebenarnya, aku benar-benar merasa sedih setelah mendengar kabar bahwa kau mati oleh petir ujian. Lalu, setelah melihat kau masih hidup dan berada di Divine Dream Marsh, kau bahkan tidak tahu sebesar apa rasa bahagiaku."     

Setelah selesai berbicara, maka wanita itu benar-benar menyesali perkataannya. Ia merasa kalau dirinya sudah terlalu jujur dalam mengungkapkan isi hatinya, dan khawatir bila Zhang Ruochen akan menertawakan dirinya.     

"Oh tidak. Ketua Kelompok pasti sudah tahu kalau aku naksir dengannya... apa yang harus aku lakukan... apa yang harus aku lakukan... Ao Xinyan, kenapa kau tidak bisa mengendalikan mulutmu sendiri? Kenapa kau malah mengakui semuanya?"     

Ao Xinyan tidak bisa mengendalikan perasaannya karena ia sedang merasa terlalu bersemangat. Sekarang ini, jantungnya sedang berdegup sangat kencang.     

Sehingga, ia tidak terlihat seperti seorang pertapa di tahapan menjelang Alam Biksu atau seorang putri dengan perangai kerajaan. Sebaliknya, ia tampak seperti seorang gadis yang sedang terbuai cinta pertama.     

"Oh... benarkah?"     

Zhang Ruochen mengangkat kepalanya. Sambil menatap wajah Ao Xinyan yang putih dan sempurna, saat itu ia tersenyum.     

Ketika ditatap oleh Zhang Ruochen, maka Ao Xinyan pun merasa malu. Kedua pipinya mulai memerah. "Kita pernah mengalami situasi hidup dan mati bersama," katanya pelan. "Kita punya hubungan pertemanan yang dalam. Secara natural, aku pasti akan mengkhawatirkanmu."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Bukan, maksudku adalah, apa kau benar-benar bukan gadis yang mudah takut?"     

"Tentu saja bukan."     

Ao Xinyan menghembuskan nafas lega, sambil membatin, "Rupanya Ketua Kelompok tidak berfokus pada masalah ini." Di waktu yang sama, wanita itu merasa sedikit kecewa.     

"Kalau begitu, aku punya permintaan. Tapi aku tidak tahu, apa kau bersedia membantuku atau tidak."     

"Permintaan apa?" Ao Xinyan sudah paham kalau Zhang Ruochen datang kemari bukan cuma ingin bertemu dengannya. Yang pasti, lelaki itu ada urusan penting yang harus diselesaikan.     

"Aku harus pergi ke Lautan Yin Yang," kata Zhang Ruochen. "Kudengar Divine Dream Marsh punya lubang cacing yang mengarah ke sana?"     

Ao Xinyan pun merasa tersentak. "Kenapa kau ingin pergi ke Lautan Yin Yang? Itu adalah tempat terlarang Dewa Naga. Itu adalah wilayah kematian. Kau tidak akan bisa masuk ke sana."     

"Kau hanya perlu menjawabnya," kata Zhang Ruochen. "Apa Divine Dream Marsh punya lubang cacing yang mengarah ke Lautan Yin Yang?"     

Ao Xinyan terdiam sejenak, sebelum akhirnya berkata. "Ya."     

Zhang Ruochen pun menjadi bersemangat. "Aku punya urusan penting di Lautan Yin Yang. Apa kau bisa membantuku?"     

"Karena kau meminta bantuanku, bagaimana mungkin aku menolaknya?" Ao Xinyan mengedipkan bulu matanya. "Tapi, aku ingin pergi bersamamu."     

"Tidak, itu terlalu berbahaya!" kata Zhang Ruochen.     

"Aku pernah berlatih di luar Lautan Yin Yang. Jadi, aku lebih familier dengan tempat itu daripada dirimu. Lagipula, kalau kau tidak setuju..." Ao Xinyan memperlihatkan perangai dinginnya. Sambil melipat kedua tangannya di depan dada, maka ia tersenyum dan melanjutkan, "Kalau kau tidak setuju, maka aku tidak akan mengantarmu ke lubang cacing."     

Zhang Ruochen tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Lelaki itu tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika Ao Xinyan sudah bersikap keras kepala, maka tidak ada satupun yang bisa mengubah keputusannya. Walaupun Zhang Ruochen tidak ingin membawanya ke Lautan Yin Yang, namun wanita itu masih akan mengikutinya.     

Tap, tap.     

Seorang gadis remaja berusia 16 tahun masuk ke dalam istana dan membungkuk di hadapan Ao Xinyan. "Putri, kelompok patroli baru saja mengirim pesan kalau mereka berhasil menangkap seorang penggila alkohol yang ingin menerobos masuk. Kata mereka, penggila alkohol itu mengaku sebagai teman minum Lord Zhang."     

"Teman minum?"     

Tatapan mata Ao Xinyan tampak kebingungan. Wanita itu menoleh ke arah Zhang Ruochen.     

"Pria tua itu benar-benar menyusulku dari Wilayah Pusat sampai ke Divine Dream Marsh. Bagaimana mungkin dia mampu melacak keberadaanku?" Zhang Ruochen merasa terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.