Kaisar Dewa

Pulau Naga Api



Pulau Naga Api

2Orang itu duduk di sudut ruangan tanpa bergerak sama sekali. Ia tidak memancarkan energi kehidupan. Jadi, dia adalah mayat, bukannya makhluk hidup.     
2

Zhang Ruochen bukanlah seorang penakut. Hanya saja, setelah berkultivasi selama beberapa hari di ruangan tersebut, namun ia tidak menyadari kehadiran orang lain di sekitarnya, hingga membuatnya sedikit ngeri.     

Ada banyak hal aneh di kapal ghost kuno. Bahkan, kehendak Biksu dapat berubah menjadi pikiran jahat. Segala sesuatunya mungkin terjadi di kapal tersebut.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen merasa waspada saat berhadapan dengan mayat ini. Lelaki itu mendekatinya dengan hati-hati.     

Tidak ada satupun yang tahu sudah berapa lama mayat itu duduk di sana. Mayatnya berselimut debu, tapi masih belum membusuk.     

Ada lubang berdarah di dahinya, dengan celah-celah retakan di sekujur tubuh, yang membuatnya mirip seperti barang pecah belah.     

Sepertinya lubang berdarah pada bagian dahi itu telah merenggut nyawanya.     

"Dia sudah mati sejak lama, tapi tubuhnya masih belum membusuk. Semasa hidup, seharusnya dia adalah sosok tangguh," kata Blackie.     

"Kalau dia benar-benar tangguh, maka tubuhnya pasti akan mengeluarkan energi yang mengerikan, walaupun dia sudah mati sejak lama, sehingga makhluk hidup lain tidak akan bisa mendekatinya. Tapi, aku sudah berada di kabin ini sejak lama, dan aku tidak bisa mendeteksi apa-apa."     

Zhang Ruochen mengelus pipinya dan merasa kebingungan. Setelah itu, matanya mulai bercahaya. Ia berkata, "Pasti ada benda berharga yang menutupi kekuatannya."     

Zhang Ruochen tidak bisa bertindak ceroboh di tempat aneh seperti kapal kuno ghost. Jadi, lelaki itu melepaskan Kekuatan Batin dan mulai memastikan kalau tidak ada bahaya di sekitarnya, sebelum akhirnya berjalan mendekati mayat.     

Ada token putih yang tergantung di lehernya.     

Zhang Ruochen mengambil token dan membersihkan debu-debunya.     

Ada delapan inskripsi pedang di dalam token, dan setiap inskripsinya menyimpan konsepsi yang berbeda-beda.     

Zhang Ruochen pun menyuntikkan Kekuatan Batin-nya ke dalam token.     

Tiba-tiba, delapan inskripsi pedang mulai memancarkan cahaya putih. Cahaya itu menyembur keluar dan berubah menjadi delapan pisau sepanjang tiga inci, sambil memperagakan delapan teknik pedang.     

Delapan teknik pedang itu cukup misterius, namun Zhang Ruochen bisa merasakan bahwa kekuatannya berbeda-beda, terutama pada gerakan ketujuh dan kedelapan, yang selalu berubah-ubah dan dinamis. Bahkan, Zhang Ruochen sempat tersentak karenanya.     

Lelaki itu cepat-cepat menarik kembali Kekuatan Batin-nya dan berkata dengan penuh takjub, "Celestial Sword Technique milik Wan Xiangcheng?"     

Kota Wan Xiang disebut sebagai Kota Pedang, yang masuk ke dalam ranking 1 di antara empat tempat suci pedang, bersamaan dengan Paviliun Pedang, Pemakaman Pedang Pluto, dan Martial God Mountain.     

Celestial Sword Technique dari Kota Wan Xiang sudah terkenal di seluruh dunia. Jadi, Zhang Ruochen tidak kesulitan mengenali teknik tersebut.     

Kabarnya, para pendiri Kota Wan Xiang menciptakan teknik itu setelah memahami Wordless Sword Manual.     

Level pertama pada teknik pedangnya mewakili Satu Pedang.     

Level kedua pada teknik pedangnya mewakili Dua Pedang.     

Sehingga, level kedelapan pada teknik pedangnya pun mewakili Delapan Pedang.     

Kalau dibandingkan dengan Wordless Sword Manual, maka Celestial Sword Technique jauh lebih mudah dipahami. Selain itu, pemahaman pedangnya juga bisa langsung diaplikasikan ke dalam teknik pedang.     

Seorang ahli pedang juga bisa mempelajari Satu Pedang, Dua Pedang, dan Tiga Pedang.     

Delapan ratus tahun silam, Kaisar Pedang – Xue Hongchen – pernah menambahkan level sembilan dan sepuluh pada Celestial Sword Technique, hingga membuatnya menjadi teknik pedang terkuat di Daratan Kunlun.     

Zhang Ruochen membalik tokennya, dan "Kota Wan Xiang" tertulis di sana.     

"Orang ini sedang membawa token Delapan Pedang dari Kota Wan Xiang. Artinya, dia pasti sedang mempelajari level kedelapan Celestial Sword Technique. Kurasa, dia benar-benar orang besar," kata Zhang Ruochen.     

Blackie berkata, "Aku menduga bahwa orang ini telah mati sejak 300 tahun silam."     

"300 tahun yang lalu, ada sembilan Biksu Pedang di Kota Wan Xiang. Kota itu berhasil mengungguli pencapaian ketiga tempat suci lainnya, hingga berada di peringkat pertama. Di antara sembilan Biksu Pedang, enam di antaranya adalah murid Kaisar Pedang. Dari sembilan orang itu, tiga Biksu Pedang sudah mati, sementara dua yang lain menghilang."     

"Orang ini pasti sosok tangguh dari Kota Wan Xiang pada masa 300 tahun silam. Mungkin dia adalah murid kedua Kaisar Pedang, Xue Lanshan."     

Setelah memikirkannya sejenak, Zhang Ruochen pun mengenali identitasnya.     

Kaisar Pedang hanya menerima murid-murid wanita, namun ia rela menerima Xue Lanshan sebagai muridnya. Yang pasti, itu sudah menggambarkan potensi yang dimiliki oleh Xue Lanshan.     

Semua pertapa mengira bahwa Xue Lanshan adalah ahli waris Kaisar Pedang.     

Xue Lanshan pun juga tidak mengecewakan Kaisar Pedang. Setelah Kaisar Pedang menghilang, maka ia segera menjadi sosok nomor satu di Kota Wan Xiang.     

Kalau dia tidak mati 300 tahun yang lalu, mungkin dia sudah menguasai Sembilan Pedang dan menjadi ahli pedang paling tangguh di dunia.     

"Xue Lanshan sangat kuat. Mungkin hanya beberapa pertapa di bawah Alam Supreme Saint yang sanggup mengimbanginya, tapi dia terbunuh di kapal kuno ghost. Jangan-jangan masih ada makhluk lain yang lebih mengerikan daripada kehendak biksu jahat?"     

Wajah Zhang Ruochen berubah menjadi pucat, karena ia menyadari bahwa dirinya telah meremehkan bahaya di dalam kapal ghost.     

Zhang Ruochen pernah mendengar dari Ao Xinyan, bahwa ketika seseorang telah mencapai Alam Biksu, dan semakin tinggi tingkat kultivasinya, maka ia akan lebih cepat mati di Lautan Yin Yang. Pada mulanya, ia tidak percaya, tapi kini, segalanya terasa masuk akal.     

Zhang Ruochen menyimpan token delapan pedang dan kembali mencari benda lainnya. Kemudian, ia berhasil menemukan batu hexagonal.     

Batu itu berbentuk kasar. Batunya berwarna hitam dengan pola-pola naga.     

Blackie mengamati batu hexagonal di tangan Zhang Ruochen. Ia terlihat kegirangan dan berkata, "Ini adalah token Pulau Naga Api. Sekarang aku tahu kenapa Xue Lanshan datang ke Lautan Yin Yang. Rupanya dia ingin ke Pulau Naga Api untuk mencari Nanling Dragon Fire dan memurnikan tubuh Biksu-nya. Dia ingin menjadi Supreme Saint."     

Zhang Ruochen terlihat senang dan berkata, "Apa benar-benar ada Nanling Dragon Fire di Lautan Yin Yang?"     

Nanling Dragon Fire jauh lebih kuat daripada Wuliang Divine Fire. Api itu berasal dari naga dewa, dan bisa digunakan untuk membakar langit serta lautan.     

Blackie berkata, "Nanling Dragon Fire hanya terdapat di Pulau Naga Api. Di zaman dahulu, para pemuda dari ras naga dewa akan pergi ke Pulau Naga Api untuk mencari Nanling Dragon Fire setelah mereka menembus Alam Biksu."     

"Zhang Ruochen, kau juga harus mengendalikan Nanling Dragon Fire. Setelahnya, kau bisa menggunakan api itu untuk bertarung melawan kehendak biksu jahat. Selain itu, Nanling Dragon Fire juga cukup bermanfaat sebagai bekal mencari Divine Sun and Moon Chaos Tower."     

Setelah mendengar tentang Nanling Dragon Fire, maka Zhang Ruochen pun memutuskan untuk mencarinya.     

Nanling Dragon Fire memiliki banyak fungsi, seperti yang sudah dijelaskan oleh Blackie.     

Namun, bukan perkara mudah untuk pergi ke Pulau Naga Api. Ia memerlukan token untuk masuk ke sana.     

Zhang Ruochen memasukkan tokennya ke dalam cincin ruang.     

Setelah itu, ia masih terus mencari barang-barang lain. Lambat laun, ia menemukan alasan kenapa aroma mayatnya tidak menyebar.     

Rupanya itu karena jimat Buddhist di tangan kanannya.     

"Ada energi Kaisar Buddha di dalam jimatnya. Apa ini adalah senjata Kekuatan Batin yang diproduksi oleh Kaisar Buddha?"     

Zhang Ruochen sangat familier dengan aura Kaisar Buddha, hingga membuatnya mudah mengidentifikasinya.     

Blackie mengangguk dan berkata, "Xue Lanshan membawa jimat Buddha ini ke Lautan Yin Yang karena dia ingin menyembunyikan auranya supaya terhindar dari bahaya. Sayangnya, dia terbunuh di atas kapal ghost, bahkan sebelum tiba di Pulau Naga Api."     

Jimat Buddha itu lebih kuat daripada jimat pemberian Master Yintuolo.     

"Kalau aku menggunakan jimat Buddha ini, maka aku bisa menghindar dari kehendak biksu jahat, dan Kuil Immortal tidak akan mampu lagi melacakku," pikir Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen berada di kondisi yang tidak menguntungkan ketika Kuil Immortal selalu berhasil melacaknya. Kemanapun ia melarikan diri, namun mereka pasti akan menemukannya.     

Jadi, selama ia masih bisa menghindar, maka sebaiknya memang bersembunyi.     

Tepat ketika Zhang Ruochen mengambil jimat Buddha-nya, mayat itu tiba-tiba membuka mata dan menatap Zhang Ruochen.     

Di waktu yang sama, terdengar suara bergemuruh dari tubuhnya, dengan kulitnya yang memancarkan cahaya suci.     

Riak-riak Chi Suci menyebar ke seluruh penjuru kapal kuno ghost.     

Setelah Xue Lanshan wafat, selama itu Chi Suci-nya berkumpul di dalam tubuh. Tapi saat ini, energinya sedang memancar keluar.     

Seketika itu juga, semua kehendak biksu jahat merasa terkejut, sambil berteriak memilukan, dan bergegas menuju ke pusat energi.     

"Tuan Xue Lanshan, saya hanya ingin meminjam dua barang Anda. Setelah saya meninggalkan Lautan Yin Yang, maka saya akan mengembalikan tubuh dan barang-barang Anda ke Kota Wan Xiang."     

Zhang Ruochen tidak ingin menghancurkan mayat tersebut. Apalagi, ia sudah mengambil token dan jimat Buddha dari mayat Xue Lanshan.     

Oleh karena itu, ia harus mengembalikan harta karunnya kepada generasi muda Xue Lanshan.     

Setelah mendengar perkataan Zhang Ruochen, maka mayat itu kembali menutup mata.     

Blackie pun merasa lega. Ia mengamati mayatnya dan berkata, "Zhang Ruochen, mungkin kau sudah terbunuh kalau tidak bicara seperti itu."     

"Benarkah?"     

"Bagi seorang pertapa seperti Xue Lanshan, walaupun dia sudah mati, tapi dia masih punya kekuatan."     

Blackie menambahkan, "Dengan perlindungan jimat Buddha, maka jiwa suci Xue Lanshan mungkin belum hilang sepenuhnya. Bahkan, meski hanya segaris jiwa yang tersisa di tubuhnya, tapi dia dapat dengan mudah membunuhmu."     

Zhang Ruochen pun menjadi lega dan berkata, "Ayo pergi. Kurasa sekelompok kehendak biksu jahat sedang bergerak kemari."     

Zhang Ruochen memberi hormat kepada mayat Xue Lanshan, lalu menyimpan mayatnya ke dalam cincin ruang dan pergi meninggalkan kabin bersama Blackie.     

Zhang Ruochen bertemu lebih dari 10 kehendak biksu jahat. Lelaki itu sedang mengenakan 12 jimat Buddha, dan membuatnya mampu menghindari mereka semua.     

Zhang Ruochen tidak mencari Ao Xinyan dan penggila alkohol.     

Lelaki itu terus meningkatkan kultivasinya selama tiga hari dan memurnikan beberapa esensi mutiara naga.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen melihat kapal kuno ghost lain di atas laut. Kapal itu memancarkan cahaya berwarna perak.     

Itu adalah kapal ghost perak yang ditumpangi oleh Sky-swallowing Demonic Dragon dan para binatang buas dari Ancestral Dragon Mountain.     

"Akhirnya, kita berhasil menyusul mereka."     

Zhang Ruochen menyipitkan matanya dan tersenyum.     

Kapal ghost perak itu sedang berlabuh di sebuah pulau.     

Blackie melompat ke bahu Zhang Ruochen dan menuding pulau di kejauhan. Kucing itu berkata, "Itu adalah Pulau Naga Api."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.