Kaisar Dewa

Kapal Kuno Ghost Ketiga



Kapal Kuno Ghost Ketiga

3Mutiara naga di level Saint King adalah harta karun yang langka dan berharga. Ao Xinyan telah memuntahkan mutiara naganya tanpa ragu-ragu demi menyelamatkan Zhang Ruochen dan mengulur-ulur waktu untuknya.     0

Zhang Ruochen pun benar-benar berhutang budi kepadanya.     

Setelah menelan mutiara naganya kembali, maka wajah pucat Ao Xinyan pun kembali berwarna. Titik-titik kristal mulai bermunculan di kulitnya.     

Wanita itu menggunakan teknik khusus untuk mengalirkan Chi Naga ke dalam seluruh meridiannya, sembari mengobati luka-luka dalam.     

Zhang Ruochen berubah menjadi bayangan blur dan muncul di luar formasi pagar api. Lelaki itu melipat satu tangan di belakang pinggul, sementara tangan yang lain sedang menggenggam Pedang Kuno Abyss.     

Di dalam formasi, Biksu Xuanwei sedang melihat Demoness Xue Zhen terbunuh. Saat itu, ia merasa sangat ketakutan dan ingin melarikan diri. Namun, 36 rantai apinya muncul di formasi tersebut. Rantai api itu mulai menyegel area seluas 300 kaki, hingga membuatnya tidak mampu melarikan diri.     

Blackie berdiri dan tertawa arogan. "Bukankah kau sudah bersikap terlalu arogan ketika menantangku sebelumnya? Lalu kenapa kau ingin melarikan diri sekarang? Tetap di situ dan aku akan memberimu kesempatan untuk bertarung secara adil."     

Sorot gembira memancar dari kedua mata Biksu Xuanwei. "Kau sendiri yang bilang. Sebuah pertempuran yang adil tanpa bantuan orang lain."     

"Tentu saja, aku akan menepati janjiku."     

Seandainya Zhang Ruochen dan Blackie bekerja sama, maka Biksu Xuanwei pasti akan mati hari ini. Atau, ia bisa meledakkan hati biksunya dan membuat mereka mati bersama.     

Namun, ia masih percaya diri kalau hanya bertarung satu lawan satu melawan kucing gemuk ini.     

Kalau ia bisa membunuh kucing gemuk ini terlebih dahulu, maka ia bisa menghadapi Zhang Ruochen dengan lebih mudah.     

Roar!     

Biksu Xuanwei mengaum dan tubuh manusianya pun meledak. Kemudian, ia berubah menjadi seekor landak hitam sepanjang 340 kaki. Ia dipenuhi duri-duri tajam. Setiap durinya bagaikan tombak yang tajam.     

"Landak Dewa."     

Biksu Xuanwei melepaskan segenap Kekuatan Batin-nya, dan melepaskan 18.000 duri. Detik berikutnya, 3.000 duri terbang dari tubuhnya dan melesat ke arah Blackie bagaikan awan hitam.     

Pada saat Biksu Xuanwei melepaskan serangan ini, saat itu Zhang Ruochen menggunakan Ruang Pergerakan. Ia melesat ke dalam formasi dan muncul kembali di atasnya.     

"Pedang Wu." Zhang Ruochen membentuk lingkaran di tangannya. Pedang Kuno Abyss terbang di atas kepalanya, sambil memancarkan cahaya brilian seterang bulan.     

Whoosh!     

Terdapat bayangan pedang Chi sepanjang 100 kaki yang muncul dari bilah Pedang Kuno Abyss. Bayangan itu menebaskan pedang kunonya.     

Poof.     

Bayangan pedang Chi raksasa menusuk tubuh Biksu Xuanwei, dan membuatnya terpaku di tanah. Sejumlah besar darah saintly menyembur dari luka di perutnya. Darah itu membuat semua formasinya berubah menjadi merah.     

"Katamu... bertempur dengan adil... kau sama sekali tidak bisa... dipercaya..."     

Biksu Xuanwei merasa geram. Lantas, ia mengaktifkan semua Kekuatan Batin, dan ingin mengendalikan Pedang Kuno Abyss agar dapat melarikan diri.     

Zhang Ruochen menuding ke arah depan. Bayangan pedang – yang dibentuk dari kehendak pedang – terlepas dari jarinya dan menusuk jantung Biksu Xuanwei.     

Kekuatan Batin-nya pun langsung berubah menjadi chaos. Ia tidak mampu lagi mengendalikan kekuatannya. Kini, pemenang pertempuran itu sudah jelas.     

Blackie berhenti mengoperasikan Fighting Fire God Formation dan mendekatinya dengan malas. Lantas, ia berdiri di hadapan Biksu Xuanwei dan tertawa.     

"Aku setuju dengan pertempuran secara adil, jadi aku pasti akan bertempur denganmu secara adil. Tapi kalau Zhang Ruochen ingin membunuhmu, maka aku tidak bisa melakukan apa-apa."     

Roar!     

Biksu Xuanwei berteriak marah. Lambat laun, vitalitasnya mulai menurun dan ia berubah menjadi mayat.     

"Aku cerdik, kan? Aku memintanya bertarung dengan adil, dan membuatnya mengurungkan niat untuk meledakkan hati biksunya dan membunuh kita berdua. Kemudian, kau menyerangnya secara mendadak dan membuatnya terkejut, haha."     

Blackie pun merasa bangga, karena ia menggunakan kecerdasan untuk mengalahkan musuhnya.     

Zhang Ruochen membuka tangannya dan mencengkram sesuatu. Bayangan pedang di bilah Pedang Kuno Abyss kembali menjadi pedang biasa. Lantas, pedang itu terbang ke tangan Zhang Ruochen.     

"Apa kau pikir Biksu Xuanwei benar-benar mudah kau bohongi?" tanya Zhang Ruochen dengan datar. "Apa kau pikir dia tidak mempersiapkannya baik-baik? Semua itu bisa terjadi karena aku baru saja melepaskan teknik pedang waktu. Alhasil, responnya pun menjadi sangat lambat, sehingga dia tidak mampu menghentikan Pedang Kuno Abyss dan berakhir terbunuh."     

Blackie berhenti tersenyum dan menatapnya tajam. "Kau hanya cemburu karena aku jauh lebih cerdas daripada dirimu."     

Zhang Ruochen tidak ingin berdebat dengannya. Sebaliknya, ia menutup matanya dan mulai mengingat kembali seluruh proses pertarungan. Lalu, ia menyimpulkan kesalahan-kesalahannya, dan tidak akan mengulanginya lagi di pertempuran selanjutnya.     

Setiap pertempuran selalu memberinya pengalaman, hingga membuatnya semakin berkembang.     

Sekarang ini, kekuatan terbesarnya bukanlah pedang Chi, Pukulan Seven-Apertures, atau Pukulan Naga dan Gajah Prajna.     

Sebaliknya, itu adalah kombinasi di antara Ruang Pergerakan dan teknik pedang waktu. Pada mulanya, ia menggunakan Ruang Pergerakan untuk mendekati musuh. Setelah itu, ia melepaskan pedang waktu untuk membunuh musuhnya dalam satu kali tebasan.     

Semua itu dirangkum dalam satu kata: kecepatan.     

Kecepatan adalah teknik yang tidak bisa ditandingi.     

Baik Ruang Pergerakan dan pedang waktu telah membuat serangan Zhang Ruochen menjadi cepat dan sulit diprediksi.     

Di level Xuanhuang, hanya segelintir Biksu yang mampu menangkis serangan semacam ini. Lantas, bagi mereka yang berada di level Heaven Pass, maka Zhang Ruochen masih belum mampu mengalahkan mereka. Sebab, perbedaan kultivasi itu terlampau tinggi. Lelaki itu tidak akan bisa menang hanya dengan mengandalkan kecepatan.     

"Mulai sekarang, aku tidak akan menggunakan metode ini lagi, kecuali aku bisa membunuh mereka dengan satu serangan," pikir Zhang Ruochen. "Kalau aku menggunakannya terlalu sering, maka musuhku akan menemukan cara untuk menanggulanginya. Apalagi, mereka yang bisa mencapai Alam Biksu bukanlah orang-orang bodoh."     

Di tempat lain, Bunga Suci Karnivora telah menyerap Chi Darah dan Chi Suci ular tersebut, hingga membuat Holy Source-nya kering. Tanaman merambat itu pun menjadi semakin gemuk. Setiap daun-daunnya memercikkan petir.     

Bunga di puncaknya sebesar batu gerinda. Bunganya memancarkan cahaya merah. Kelopak bunganya terlihat bagaikan kristal merah darah. Bunga itu sangat cantik, namun memancarkan aura yang berbahaya.     

Seorang wanita cantik berambut hitam berdiri di tengahnya. Alisnya berwarna hitam, bibir merah dan gigi putih. Matanya terlihat seksi. Wanita ini benar-benar menggoda. Namun, ia hanyalah sebuah bayangan, dan tidak punya tubuh asli.     

Setelah Bunga Suci Karnivora mekar pertama kalinya, maka buah itu menjadi bayangannya. Kalau mekar kedua kalinya, maka buah itu akan menjadi tubuh aslinya.     

Artinya, kalau Bunga Suci Karnivora ingin memiliki tubuh asli, maka ia harus menunggu sampai buah kedua matang. Berdasarkan pada tingkat kultivasinya sekarang ini, maka bunganya belum mekar sempurna. Ia masih memerlukan waktu yang lama untuk menumbuhkan buah kedua.     

Zhang Ruochen bisa melihat dengan jelas kalau tingkat kultivasinya berkembang pesat setelah menyerap Demoness Xue Zhen. Tidak lama lagi, bunga itu pasti akan menembus alam.     

Mungkin sebentar lagi bunga itu akan menjadi Biksu di level atas? Zhang Ruochen merasa penasaran.     

Rustle, rustle.     

Akar bunganya menyebar dan menusuk Biksu Xuanwei. Kemudian, ia mengubah binatang buasnya menjadi nutrisi dan terus menyerapnya. Tampaknya, ia ingin menembus alam.     

Zhang Ruochen tidak berhenti. Berdasarkan pada tingkat kultivasinya, maka ia masih percaya diri untuk dapat mengalahkan bunga tersebut, walaupun ia sudah menjadi Biksu level atas.     

Di sisi lain, kalau ia menjadi Biksu level atas, maka kemampuan bertempurnya menjadi semakin kuat. Yang pasti, ia akan benar-benar membantu Zhang Ruochen.     

Sky-swallowing Demonic Dragon sedang dikelilingi para pertapa tangguh. Zhang Ruochen dan Blackie tidak bisa bertarung melawannya sendirian. Kalau Bunga Suci Karnivora benar-benar sudah menjadi Biksu level atas, maka Zhang Ruochen akan semakin percaya diri dengan pertempuran selanjutnya.     

Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu dan mulai mengernyitkan dahi.     

Whoosh!     

Setelah berubah menjadi cahaya putih, maka ia terbang menuju gunung setinggi 3.000 meter dan menatap ke arah tenggara. Lautan di arah tenggara tampak bersinar emas. Langit dan lautnya sama-sama berubah menjadi emas.     

Kapal kuno ghost emas berlayar keluar dari balik awan emas tersebut. Kapal itu tampak seperti naga yang mengambang di atas air. Kapalnya sepanjang ratusan mil, dan mirip seperti jajaran pegunungan.     

Lambat laun, kapal itu semakin mendekat dan berhenti di sisi selatan pulau. 20 sampai 30 berkas-berkas cahaya merah memancar darinya dan mendarat di sisi luar pulau. Setiap berkas cahaya itu adalah manusia bersayap darah. Mereka memancarkan aura Saintly Way.     

Sorot mata Zhang Ruochen berubah menjadi serius. "Bagaimana mungkin ada sejumlah besar Immortal Vampir yang juga datang ke Lautan Yin Yang?" gumamnya pada diri sendiri.     

Orang-orang bersayap darah itu adalah para Biksu Immortal Vampir. Beberapa di antara mereka memancarkan aura yang mirip seperti Death Knight. Bisa jadi, ada beberapa Death Knight yang memang datang ke Lautan Yin Yang.     

Blackie dan Ao Xinyan juga berdiri di puncak gunung. "Kuil Immortal sudah melacak keberadaanmu di Lautan Yin Yang. Mereka juga menemukan kalau Sky-swallowing Demonic Dragon berada di sini. Yang pasti, bukan kebetulan jika pemuda terkuat dari ras binatang buas dan manusia sama-sama datang ke Lautan Yin Yang. Jadi, mereka pasti sedang mencurigai sesuatu."     

"Artinya, Kuil Immortal telah mengirimkan sejumlah besar Biksu untuk mencari Divine Sun and Moon Chaos Tower?"     

Ao Xinyan – yang berdiri di sisi samping – merasa terkejut. Akhirnya ia mengetahui tujuan Zhang Ruochen masuk ke Lautan Yin Yang. Rupanya, lelaki itu sedang mencari senjata terkuat milik ras Naga Dewa.     

Divine Dragon Sun and Moon Chaos Tower.     

Kalau senjata itu memang benar-benar ada, maka senjata itu akan benar-benar mampu mengubah situasi di Daratan Kunlun. Apa Sky-swallowing Demonic Dragon punya tujuan yang sama dengan mereka?"     

"Mungkin mereka tidak tahu apa yang sedang kau cari," kata Blackie. "Tapi mereka pasti sadar mengenai keberadaan harta karun di Lautan Yin Yang. Kalau tidak, maka kau dan Sky-swallowing Demonic Dragon tidak akan datang kemari."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Setiap pergerakanku selalu menciptakan badai tersendiri. Apa aku sudah benar-benar berada di level itu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.