Kaisar Dewa

Kuil Sesungguhnya



Kuil Sesungguhnya

1Ledakan Fifth Town Destructive Sacred Rune telah mereda, lalu berubah menjadi berkas-berkas cahaya, sebelum akhirnya sirna sepenuhnya.      3

Pulau Naga Api pun kembali berubah menjadi hening.     

Akan tetapi, kehadiran Ying Huo membuat beberapa Biksu merasa bersemangat. Beberapa di antara mereka merasa gelisah, sementara yang lain merasa kegirangan.     

"Apa dia adalah Dewi Immortal?"     

"Tak kusangka ada wanita secantik ini. Kecantikannya sangat luar biasa."     

Para Biksu manusia dari istana kekaisaran dan binatang buas dari Ancestral Dragon Mountain, serta Istana Nine Li sama-sama menatap Dewi Immortal. Mereka tidak bisa mengalihkan pandangan mata masing-masing.     

Bahkan, Dewi Siming juga merasa terkejut. Sebab, wanita itu sangat cantik dan sedang berdiri di tengah pusaran.     

Terdapat beberapa lapisan kabut merah darah di sekitar Dewi Immortal, bagaikan sedang diselimuti oleh kain sutra. Wanita itu terlihat menggoda, sekaligus misterius.     

Selain itu, terdapat dua pasang sayap semi transparan di punggungnya, layaknya terbuat dari darah asli. Kadangkala, sayap itu akan meredup, dan tampak berkilauan di waktu yang lain.     

Cemerlang, misterius, menggoda, dan cantik.     

"Yang Mulia."     

Semua Biksu Darah memberi salam kepadanya.     

Ying Huo masih tampak muda, dengan kulit yang halus. Sorot matanya seakan mampu memikat jiwa para pria. Wanita itu menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Kabarnya tidak ada satupun pertapa di alam yang sama, sanggup berhadapan dengansang Keturunan Ruang dan Waktu. Rupanya kau sangat luar biasa."     

"Benarkah? Siapa yang menggodaku?"     

Zhang Ruochen hanya melirik mata Ying Huo. Tiba-tiba, tubuhnya menjadi kaku.     

Tidak ada satupun yang tahu apa yang ada di dalam benak Zhang Ruochen, tapi di sana terdapat 10 dunia ilusi yang muncul.     

Beberapa dunia ilusi itu dihuni oleh hantu-hantu dan tengkorak, hingga membuatnya tampak menyeramkan.     

Beberapa dunia ilusi lain dihuni oleh para binatang buas purba, dan mereka sedang membuka mulut raksasanya lebar-lebar. Cakar mereka sebesar gunung, seakan mampu menghancurkan sungai dan daratan.     

…     

10 dunia ilusi itu muncul silih berganti, dan semuanya terlihat nyata. Walaupun Zhang Ruochen punya Kekuatan Batin yang tinggi, namun lelaki itu masih nyaris terperangkap ke dalamnya.     

"Break."     

Zhang Ruochen memfokuskan Kekuatan Batin dan memobilisasi Nanling Dragon Fire di dalam tubuhnya dan membakar 10 dunia ilusi tersebut.     

Tiba-tiba, ia siuman dan kembali pada realitanya. Setelah siuman, ia melihat Ying Huo sudah berada di sebelah kanannya. Wanita itu sedang merentangkan salah satu tangannya dan menuding kepalanya.     

Kalau dilihat dari jarak dekat, maka penampilan wanita ini memang sangat memikat, bagaikan mahakarya Dewa. Payudara montok dan pinggulnya yang ramping. Tangannya panjang dan mulus, dengan kedua kakinya yang diselimuti oleh kabut merah darah. Semua kombinasi itu membuatnya tampil seksi.     

Namun, Zhang Ruochen tidak sedang menikmati keindahan di hadapannya. Sebaliknya, ia menggetarkan tubuh dan menggunakan Ruang Pergerakan Besar untuk berpindah ke puncak gunung.     

"Betapa mengerikannya Dewi Immortal. Aku hampir saja masuk ke dalam perangkapnya," pikir Zhang Ruochen.     

"Pantas saja bila kau adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu. Tidak heran jika kau sanggup mengendalikan Nanling Dragon Fire dan menghancurkan 10 ilusiku dengan mudah."     

Ying Huo merasa sedikit kesal, namun ia masih tersenyum. Wanita itu menarik tangannya dan mengelus rambutnya. Kemudian, ia berkata, "Sang Keturunan Ruang dan Waktu memang hebat. Dia tidak mengecewakan kita."     

Pangeran Mahkota Motian sudah lumayan sembuh, dan sedang menatap Ying Huo. Kala itu, ia berkata, "Yang Mulia, Zhang Ruochen telah mendapatkan Nanling Dragon Fire dewasa. Dia akan menjadi ancaman besar bagi ras kita. Apapun yang terjadi, kita harus segera membunuhnya sekarang juga."     

Ying Huo berhenti bicara, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Kita sudah kehilangan kesempatan terbaik untuk membunuh Zhang Ruochen. Kau dan ketiga Death Knight sudah terluka parah. Walaupun kita perlu membunuh Zhang Ruochen, tapi kita masih harus menunggu Qi Sheng keluar dari bawah tanah. Kalau dia juga mendapatkan Nanling Dragon Fire, maka dia pasti sanggup menandingi Zhang Ruochen."     

Sebelum-sebelumnya, ketiga Death Knight telah bekerja sama dan mengurai sisa-sisa energi Fifth Town Destructive Sacred Rune, sehingga mereka dapat menyelamatkan para Biksu Immortal Vampir lainnya. Akibatnya, kini mereka bertiga sudah terluka parah dan tidak sanggup lagi bertarung.     

Energi Fifth Town Destructive Sacred Rune telah melukai separuh pasukan binatang buas dari Ancestral Dragon Mountain dan Istana Nine Li.     

Alhasil, hanya istana kekaisaran yang menjadi kelompok terkuat. Ying Huo harus menghemat kekuatannya sebaik mungkin. Yang pasti, ia tidak bisa bertempur melawan Zhang Ruochen dan mengabaikan yang lain begitu saja.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen juga telah memahami situasinya, sehingga ia mulai melancarkan serangan.     

Namun, sebelum ia sempat menyerang, Zhang Ruochen sudah lebih dulu mengirimkan pesan kepada Bu Qianfan dengan Kekuatan Batin-nya.     

Satu-satunya yang pernah berteman dengan Zhang Ruochen adalah Bu Qianfan, dan pria itu masih punya hutang pada Zhang Ruochen. Jadi, kalau Zhang Ruochen ingin bekerja sama dengan istana kekaisaran, maka ia harus berkomunikasi dengan Bu Qianfan.     

Bu Qianfan sudah menerima pesan Zhang Ruochen. Pria itu masih terlihat tenang. Kemudian, ia berjalan mendekati Sui Han dan Dewi Siming, lantas berkata, "Pangeran Mahkota Motian dan ketiga Death Knight sama-sama terluka parah. Kini saatnya mengalahkan para Immortal Vampir."     

Sui Han menoleh pada Bu Qianfan. Lalu, ia mengangguk dan berkata, "Aku sudah bicara dengan Dewi Siming. Kita akan menyusun rencana terbaik untuk menyerang Immortal Vampir."     

Sui Han menyebutkan 10 nama, dan 10 Biksu dari istana kekaisaran bergegas mendekatinya.     

Sui Han dan Bu Qianfan memimpin 10 Biksu manusia, lalu menggunakan teknik bergerak dan melesat ke arah pasukan Immortal Vampir.     

Sedangkan para Biksu lainnya, mereka masih berdiri di pinggir dan bersiap-siap, kalau-kalau para binatang buas dari Ancestral Dragon Mountain dan Istana Nine Li ingin menyergap mereka.     

12 Biksu manusia melepaskan kehendak biksu masing-masing. Riak-riak energi raksasa mengguncang seluruh Pulau Naga Api.     

"Bagaimanapun juga, kita masih harus bertempur."     

Ying Huo tersenyum dan menggerakkan tubuhnya. Wanita itu terbang ke balik pusaran raksasa, lalu mengibaskan lengan dan mendorong pusarannya agar terbang ke arah 12 Biksu.     

Hua La.     

Batu-batuan besar di daratan juga terhisap masuk, dan membuat pusarannya semakin membesar. Pusarannya berdiameter ribuan kaki, dengan puluhan ribu batu yang berputar-putar di dalamnya. Yang jelas, pancaran energi dari pusaran tersebut sangat mengerikan, hingga membuat para Biksu manusia terpaksa berhenti.     

Dewi Siming berubah menjadi jejak cahaya putih dan muncul di depan pusaran. Wanita itu mendorong ke depan, hingga pusarannya berhenti berputar. Seketika itu juga, batu-batuannya mulai membeku dan berjatuhan di tanah bagaikan hujan.     

"Dewi Immortal, lawanmu adalah aku."     

Berkas-berkas cahaya putih memancar dari dahi Dewi Siming.     

Istana merah terbang keluar dari kepalanya. Itu bukan bayangan, melainkan kuil dewa. Kuilnya sangat besar, bahkan tidak ada satupun yang dapat melihat ujungnya. Tidak ada yang tahu kuil itu terbuat dari apa, apalagi cara menyimpannya ke dalam kepala.     

Ying Huo mulai mengamati sekitarnya. Wanita itu tersadar kalau dirinya sedang berada di dalam kuil dewa, sedangkan Dewi Siming sedang berdiri di hadapannya.     

Ying Huo masih terlihat tenang. Wanita itu tersenyum. "Rupanya kau punya kuil dewa. Pantas saja kau berani bertarung melawanku."     

Kuil dewa ini adalah barang peninggalan dewa. Kuil itu pernah menjadi tempat tinggal para dewa. Alhasil, kuil itu menyimpan kekuatan dewa, dan kekuatan misterius lain yang berada di luar imajinasi banyak orang.     

Walaupun Dewi Siming mampu mengendalikan kuil dewa, namun pemahamannya masih satu perseratus dari keseluruhan kuil dewa.     

Kalau Dewi Siming memiliki kuil dewa, artinya dia punya keberuntungan yang bagus. Sehingga, kekuatannya tidak akan bisa ditandingi oleh para Biksu Kekuatan Batin biasa.     

Dewi Siming kembali berkata, "Apa kau bisa keluar dari kuil ini?"     

"Kalau aku terperangkap di dalam kuil dewa sebelum prinsip langit dan buminya berubah, maka aku pasti akan berakhir di tempat ini. Namun, prinsip langit dan bumi di Daratan Kunlun sudah benar-benar berubah. Banyak prinsip baru yang lahir, sehingga aku bisa memahami salah satu prinsip tersebut. Oleh karena itu, aku dapat dengan mudah pergi dari kuil ini dengan menggunakan prinsip tersebut." kata Ying Huo dengan percaya diri.     

Dewi Siming berkata, "Bagaimana kau bisa tahu kalau prinsip langit dan buminya telah berubah?"     

"Kalau Kuil Earth God mengetahuinya, maka hal yang sama juga berlaku pada Kuil Immortal. Sejak bencana besar di penghujung Abad Pertengahan, sejak saat itu prinsip langit dan buminya kembali berubah. Proses kultivasi di era yang sekarang jauh lebih cepat daripada di era kuno. Banyak pertapa yang mampu menembus Alam Biksu bahkan sebelum mereka berusia ratusan tahun. Kabarnya, kalau seseorang ingin menjadi Dewa, maka itu cukup mudah."     

Ying Huo menyipitkan matanya dan berkata, "Kudengar, setelah prinsip langit dan buminya berubah, saat itu Permaisuri Chi Yao menghilang. Apa Permaisuri telah mengubah prinsip itu dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri? Apa Permaisuri benar-benar sudah mati?"     

"Kau tidak perlu mengujiku. Permaisuri akan terus hidup selamanya, karena beliau sudah Immortal. Kalau beliau kembali, maka kalian para Immortal Vampir akan punah."     

Dewi Siming berhenti bicara dengan Ying Huo. Wanita itu menuding udara, dan 30 pilar cahaya bermunculan di dalam kuil dewa. Mereka berubah menjadi 30 rantai cahaya dan menyerang Ying Huo.     

Ketika dua orang Dewi bertempur satu sama lain, maka 12 Biksu dari istana kekaisaran dan para Biksu Darah dari Immortal Vampir juga sedang bertempur. Sebenarnya, struktur tanah di sekitar Pulau Naga Api sangat kuat, namun masih gagal bertahan dari serangan para Biksu. Alhasil, banyak area yang mulai mengalami kerusakan.     

Zhang Ruochen sedang berdiri di puncak gunung. Lelaki itu melirik kuil dewa dan merasa takjub.     

"Dia punya kuil dewa yang asli. Dewi Siming memang menakjubkan. Kalau begitu, aku harus lebih berhati-hati."     

Zhang Ruochen terbang menuju Ancestral Dragon Mountain bagaikan cahaya.     

Istana kekaisaran dan Immortal Vampir sedang bertarung satu sama lain, sehingga mereka tidak berfokus kepada dirinya. Oleh karena itu, Zhang Ruochen mulai bertempur melawan para Biksu dari Ancestral Dragon Mountain.     

Zhang Ruochen menyerang Ancestral Dragon Mountain bukan hanya karena dendam yang terjadi di antara mereka, melainkan juga ingin mendapatkan mutiara naga murni, sehingga ia dapat segera berada di Alam Biksu di level menengah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.