Kaisar Dewa

Kemunculan Naga Dewa



Kemunculan Naga Dewa

3Kapal ghost kuno perak memancarkan cahaya suci, dan tampak seperti gunung perak sepanjang lebih dari ratusan mil, sambil berlayar di tengah laut.      3

Lautan dan langit di atasnya berwarna perak.     

Tidak ada jiwa iblis maupun Chi demonic di kapal tersebut. Sebaliknya, di sana terdapat Chi anga yang tebal, dan puluhan naga perak berukuran kecil yang akan hilang setelah terkena udara.     

Zhang Ruochen telah memeriksa kapal itu dengan hati-hati, dan ia menemukan bahwa Chi naga di sekitarnya tidak berbahaya, hingga malah bisa meningkatkan kultivasi.     

Efisiensi pemurnian di kapal naga perak 10 kali lipat lebih besar daripada di tempat lain, dan terus meningkat.     

"Kalau kita bisa mendapatkan kapal ghost kuno ini, maka kapal ini bisa menjadi tempat pemurnian untuk para pertapa dari Kekaisaran Pusat Pertama," kata Huang Yanchen.     

Ao Xinyan berkata, "Jangan memikirkan itu. Di masa silam, banyak Biksu manusia yang berusaha mengambil kapal ghost ini, dan mereka mati di Lautan Yin Yang. Tidak ada satupun dari mereka yang pernah berhasil."     

Huang Yanchen meliriknya dan tersenyum. "Mereka hanya tidak terlalu tangguh, sehingga tidak ada satupun yang berhasil. Kalau seseorang mampu menghancurkan belenggu di Lautan Yin Yang, mudah saja membawa satu atau dua kapal ghost kuno."     

Ao Xinyan tidak senang dengan Huang Yanchen, karena ia menganggap kalau wanita itu telah bersikap arogan dan sembrono. Bagi Ao Xinyan, Huang Yanchen terlalu bangga karena wanita itu berhasil menembus Alam Biksu terlebih dahulu. Apa dia pikir dirinya adalah sosok yang tak terkalahkan?     

Ao Xinyan berhenti bersikap sopan kepadanya. "Bahkan Permaisuri Chi Yao tidak berani datang ke Lautan Yin Yang untuk mengambil kapal ghost kuno. Memangnya kau siapa sampai berani berpikir untuk mendapatkannya?"     

"Prinsip-prinsip langit dan bumi sudah berubah. Jangan terlalu yakin dengan hal-hal yang belum pasti. Kau menganggap kalau dirimu tidak bisa mengambilnya hanya karena kau belum melihat banyak hal."     

Bahkan Huang Yanchen tidak menoleh kepada Ao Xinyan ketika bicara.     

Sementara itu, Qing Mo sedang memanggang telinga naga di kejauhan.     

Itu adalah telinga Manlong Dragon Lord. Panjangnya lebih dari 30 kaki dan beratnya mencapai lebih dari 10 ribu pon. Setelah dimasak oleh Qing Mo, maka aroma dagingnya mulai menguar.     

Zhang Ruochen duduk di tengah api dan masih bermeditasi.     

Blackie duduk di samping Zhang Ruochen, lalu mendekatkan wajah bulatnya kepada lelaki tersebut, seraya mengamati Huang Yanchen dan Ao Xinyan, sebelum akhirnya berkata, "Apa kau tidak lihat kalau mereka hampir bertengkar?"     

"Mereka tidak sedang bertengkar."     

Zhang Ruochen belum membuka matanya, dan masih terus bermeditasi.     

"Bagaimana kalau mereka bertengkar?"     

Zhang Ruochen membuka matanya dan menoleh kepada Blackie. Lantas, ia bertanya, "Apa kau mengatakan yang tidak-tidak pada Yanchen?"     

"Tidak. Bagaimana mungkin aku melakukannya? Aku tidak pernah mengatakan apapun kepadanya," kata Blackie. Seketika itu juga, kucing itu berhenti bicara dan tidak ingin melanjutkan obrolan mereka, karena ia memang sedang berbohong. Setelah itu, ia pergi menjauhi Zhang Ruochen dan mendekat kepada Qing Mo.     

Zhang Ruochen paham kalau Blackie pasti telah mengatakan sesuatu yang tidak pantas. Maka dari itu, ia berhenti bermeditasi, lalu berjalan ke arah Huang Yanchen dan Ao Xinyan.     

Zhang Ruochen mendekati Ao Xinyan dan berkata, "Putri Yan, tingkat kultivasimu telah mencapai puncaknya. Kau bisa menembus tahapan kedua menjelang Alam Biksu di kapal ghost kuno."     

Ao Xinyan sedang tidak ingin bicara dengan Huang Yanchen. Kalau bukan karena jarak yang lebar di antara kultivasi mereka berdua, mungkin ia sudah menantangnya berkelahi.     

Selain itu, Ao Xinyan merasa kalau Huang Yanchen memang sengaja membuatnya jengkel.     

Kalau ia menyerang duluan, maka hasilnya tidak akan bagus.     

Setelah melihat Zhang Ruochen, maka Ao Xinyan menjelaskan, "Kapal ghost kuno ini relatif aman, tapi ada beberapa bahaya tersembunyi di dalamnya. Kalau kita sampai membangunkan jiwa-jiwa leluhur naga dewa dengan menembus ke tahapan kedua, maka itu akan membawa bencana kepada kita."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kau sudah membangkitkan garis keturunan naga dewa di dalam tubuhmu. Bahkan, mungkin cuma dirimu-satunya pertapa di era ini yang punya darah dewa naga. Bagaimana mungkin menembus tahapan kedua akan memicu bencana? Sebaliknya, mungkin kau malah bisa mendapatkan keberuntungan bila menembus tahapan kedua di tempat ini."     

Tidak ada satupun yang tahu betapa kuatnya dewa di tempat ini. Namun, Zhang Ruochen paham bahwa ada jiwa-jiwa suci milik mereka yang masih tertinggal di sana, walaupun mereka sudah mati.     

Kalau menilai dari fisik Ao Xinyan, mungkin ia akan dilindungi oleh jiwa-jiwa naga dewa di Lautan Yin Yang.     

"Baiklah, Ketua Kelompok, aku percaya kepadamu."     

Ao Xinyan melirik Huang Yanchen, karena ia juga ingin menjadi lebih kuat. Lantas, wanita itu mencari tempat khusus dan melepaskan Chi Suci di dalam tubuhnya. Setelah itu, awan ujian mulai terbentuk.     

Zhang Ruochen dan Huang Yanchen mundur ke belakang dan menjauh dari awan ujian tersebut.     

Hong Long.     

Petir ujian pertama menyambar kepala Ao Xinyan, yang menghujam tubuhnya dan mendarat di atas kapal. Seketika itu juga, kapalnya langsung diselimuti oleh petir dan terlihat menakjubkan.     

Huang Yanchen menoleh kepada Zhang Ruochen dan berkata, "Awan petir itu akan melelehkan pakaian Ao Xinyan. Setelahnya, dia akan telanjang. Apa kau ingin melihatnya?"     

Zhang Ruochen hanya ingin Ao Xinyan berhasil menjalani ujian. Tidak ada tujuan lainnya.     

Maka dari itu, ia merasa sedikit malu. Kemudian, ia menarik nafas dalam-dalam dan memalingkan muka. Setelah itu, ia berkata, "Aromanya lezat sekali. Qing Mo pasti sudah selesai memasak telinga naga. Ayo kita mencicipinya."     

Qing Mo memang pandai memasak. Setiap bahan makanan akan menjadi makanan yang lezat di tangannya.     

Daging naga itu terbuat dari naga asli – yang merupakan bahan makanan terbaik – dengan keterampilan memasak ala Qing Mo. Sehingga, daging semacam itu mampu      

Blackie sedang mengunyah dagingnya. Beberapa saat kemudian, Blackie telah menghabiskan 3 ribu pon daging.     

Zhang Ruochen dan Huang Yanchen pun sudah tidak sabar ingin mencicipinya. Kalau tidak, maka Blackie akan menghabiskan semua dagingnya.     

Huang Yanchen sangat dingin ketika berhadapan dengan Ao Xinyan, tapi ketika merebutkan dagingnya bersama Zhang Ruochen dan Blackie, maka dia semakin menggila. Akibatnya, wanita itu menendang Blackie beberapa kali.     

Walaupun daging itu beratnya mencapai lebih dari puluhan ribu pon, tapi mereka semua adalah para Biksu, dengan daya serap yang sangat tinggi. Maka dari itu, tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menghabiskan semuanya.     

"Aku lapar sekali. Jangan ambil daging terakhirku."     

Blackie merentangkan cakar dan menjulurkan lidahnya.     

Huang Yanchen kembali menendang Blackie dan mengambil potongan daging terakhir. Wanita itu berkata, "Blackie, kau sudah sangat gemuk. Berhenti makan terlalu banyak. Aku akan menyisakan potongan terakhir untuk Kakak Chen!"     

Huang Yanchen tidak peduli apakah Zhang Ruochen mau memakannya atau tidak. Wanita itu hanya menyisakan potongan terakhir untuk Zhang Ruochen, lalu duduk di lantai, dan mengamatinya.     

Zhang Ruochen menatap wanita tersebut, tapi ia tidak memakan daging di tangannya.     

"Kenapa kau tidak memakannya?" tanya Huang Yanchen.     

"Bukan, bukan apa-apa..." Zhang Ruochen merasa kebingungan.     

Chi Yao pernah mengatakan hal yang sama sebelumnya. Intonasinya, ekspresinya... semuanya benar-benar mirip.     

Sorot mata Zhang Ruochen penuh dengan berbagai macam emosi. Perasaannya sedang diliputi cinta, tapi beberapa saat kemudian, rasa benci kembali menyeruak di hatinya.     

Ia menggenggam daging terakhir dan berkata, "Aku tidak ingin memakannya... Blackie, kau bisa memakannya."     

"Siap."     

Blackie membuka mulutnya lebar-lebar dan langsung menelan dagingnya.     

Huang Yanchen pun semakin geram. Akan tetapi, ketika ia melihat ekspresi sedih Zhang Ruochen, wanita itu segera menekan amarahnya.     

Wanita itu seperti mengingat sesuatu. Kemudian, ia bertanya, "Ada apa, kakak Chen?"     

Zhang Ruochen kembali tersadar dan berkata, "Tidak ada apa-apa. Aku hanya teringat tentang masa lalu. Maaf, aku tidak bermaksud..."     

Ao!     

Terdengar suara naga dari kapal ghost kuno.     

Zhang Ruochen pun merasa tersentak akibat suara auman tersebut. Bahkan, ia sampai tersungkur ke tanah.     

"Ada apa? Apa kapal ghost kunonya hidup? Atau, ada makhluk tersembunyi di dalam kapal?" tanya Zhang Ruochen.     

Blackie tergeletak di tanah dan terlihat khawatir. Kucing itu berkata, "Mungkin jiwa naga dewa baru saja bangkit. Apa dia ingin membunuh kita?"     

"Sisa-sisa jiwa suci naga dewa?"     

Zhang Ruochen menggertakkan giginya dan mengumpulkan kembali kekuatannya. Kemudian, ia mendongak dan menatap Ao Xinyan.     

Kapal perak raksasa muncul di atas Ao Xinyan. Kepala naganya memenuhi langit.     

Apa yang bisa mereka lihat hanyalah kepala naga, belum ekornya.     

Itu sangat mengerikan.     

Kenapa ada naga sebesar itu?     

Zhang Ruochen mengira kalau ia sedang melihat ilusi. Jadi, ia kembali menatapnya lagi.     

Naga perak itu sudah menghilang!     

Jadi, itu benar-benar ilusi?     

Zhang Ruochen, Huang Yanchen, Qing Mo dan Blackie lambat laun mulai tersadar. Kemudian, mereka bangkit berdiri dan menegakkan postur masing-masing.     

Suara auman naga itu sangat mengerikan. Sampai sekarang pun, mereka masih merasa terintimidasi.     

Hua.     

Ao Xinyan sedang memancarkan cahaya perak. Wanita itu turun dari langit, dan diselimuti oleh armor sisik naga perak. Terdapat dua pasang sayap perak di punggungnya.     

Mata Blackie membelalak. Ia bergegas menuju Ao Xinyan dan berkata, "Energi yang memancar dari armornya mirip seperti kapal kuno. Apa mereka terbuat dari bahan yang sama? Dari mana kau menemukannya?"     

Ao Xinyan menjadi ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Armor perak ini muncul sendiri setelah aku menembus ujian."     

"Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Apa armor ini terbuat dari sisik-sisik naga dewa? Apa naga dewa baru saja muncul?" Blackie berseru. Di waktu yang sama, ia merentangkan cakarnya dan berusaha menggores armor perak tersebut.     

Chi!     

Tidak ada tanda goresan cakar di armornya. Sebaliknya, armor itu terus menyala, terutama pada bekas cakaran Blackie.     

"Ada sesuatu yang ganjil."     

Zhang Ruochen yakin bahwa ia tidak sedang melihat ilusi.     

Selain itu, Ao Xinyan pasti mendapatkan hal lainnya, dan bukan cuma armor.     

Zhang Ruochen tidak bertanya kepadanya. Sebaliknya, ia berkata, "Kau sudah berhasil menembus tahapan kedua. Selamat!"     

Ao Xinyan menggerakkan bibirnya. Wanita itu sempat ragu-ragu sebentar, sebelum akhirnya berkata, "Aku... aku baru saja membentuk Holy Source."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.