Kaisar Dewa

Satu Gunung Es, Satu Mayat



Satu Gunung Es, Satu Mayat

0Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya. Setelahnya, kekuatan itu berubah menjadi 36 rantai semi transparan di atas gunung es.     1

Kemudian, perlahan-lahan gunungnya bergerak mendekati kapal ghost kuno. Semakin dekat dengan kapal tersebut, maka semakin jelas pula sosok di dalamnya.     

Dia adalah pria paruh baya berusia 30 tahunan. Ia sedang mengenakan armor cyan dan membawa pedang dengan pola binatang buas. Walaupun dia sudah mati, tapi dia masih memancarkan energi yang mengerikan.     

"Pria ini pasti merupakan sosok yang sangat tangguh semasa hidupnya," kata Huang Yanchen.     

"Dari mana kau bisa tahu?" tanya Ao Xinyan.     

"Armornya disebut sebagai Jade Saint Armor," Huang Yanchen menjelaskan dengan sabar. "Itu adalah senjata saint seribu inskripsi."     

"Jade Saint Armor? Kudengar hanya para Jade Martial Saint dari Bank Pasar Bela Diri yang dapat mengenakannya. Setidaknya kau harus berada di level Absolute Land untuk menjadi seorang Jade Martial Saint."     

Ao Xinyan adalah murid Akademi Saint di Wilayah Timur. Secara natural, ia paham dengan kekuatan Jade Martial Saint. Setiap mereka adalah sosok yang tangguh, dengan kemampuan yang mengerikan. Mereka melambangkan para pertapa tangguh dari Bank Pasar Bela Diri.     

Biasanya, murid-murid di Akademi Saint bercita-cita ingin menjadi seorang Jade Martial Saint dan menjadi petinggi Bank Pasar Bela Diri.     

"Nilai Jade Saint Armor mirip seperti Ten Saint Blood Armor. Selain itu, Jade Martial Saint pasti masih punya harta karun lain. Kali ini, kita telah mendapatkan jackpot!" Blackie tertawa dengan penuh semangat.     

Gunung es itu semakin mendekati kapal. Jaraknya hanya tinggal 500 meter.     

Zhang Ruochen menarik kembali Kekuatan Batin-nya. Lantas, sambil memasang ekspresi serius, maka ia berkata, "Jangan sentuh Jade Saint Armornya."     

"Kenapa?" Blackie pun tidak habis pikir dibuatnya.     

Huang Yanchen, Qing Mo dan Ao Xinyan juga kebingungan. Kenapa mereka tidak boleh mengambil harta karun semacam itu?"     

"Aku tidak bisa menjelaskannya. Tapi, ada sesuatu yang bilang kepadaku kalau kita tidak boleh mengambilnya." Zhang Ruochen menambahkan, "Selain itu, tidak peduli seberapa dinginnya air di Lautan Yin Yang, tapi air itu tidak pernah membeku. Airnya hanya akan membeku kalau seseorang terjatuh ke dalam laut, sehingga dia akan berubah menjadi gunung es."     

"Maksudmu, kalau kita mengambil Jade Saint Armor, maka gunungnya akan menghilang?" tanya Ao Xinyan. "Lantas, bila tanpa gunung es, maka kita tidak akan bisa masuk ke dalam Abandoned Deep Sea?"     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi tanpa berkata apa-apa. Ia memang sedang memikirkan beberapa hal lain, namun ia tidak mengungkapkannya.     

Blackie tampak gelisah. "Aku bisa melemparkan mayatnya ke dalam laut setelah mengambil armornya. Bukankah mayat itu akan menjadi gunung es lagi?"     

Setelah itu, Blackie melesat dan mendarat di puncak gunung es.     

"Blackie, jangan." Kata Zhang Ruochen.     

Kaboom.     

Cakar Blackie sudah lebih dulu menghujam dan menghancurkan gunung tersebut. Setelah itu, ia mencengkram mayat Jade Martial Saint dan kembali terbang ke atas kapal.     

"Heh, Zhang Ruochen, ternyata kau sangat penakut," kata Blackie, sambil terkekeh. "Lihat, ini sama sekali tidak berbahaya."     

Sorot mata Zhang Ruochen terlihat beringas. "Bila kau bisa melihatnya, maka kau akan menganggapnya tidak berbahaya. Tapi, ada berapa banyak pertapa yang masuk ke Abandoned Deep Sea? Berapa banyak di antara mereka yang kembali dengan selamat?"     

Karena Blackie telah menghancurkan gunung esnya, maka Zhang Ruochen tidak perlu menahan diri lagi. "Lain kali, kalau kau masih berani bertindak ceroboh, kau tanggung sendiri akibatnya."     

Abandoned Deep Sea adalah tempat yang sangat berbahaya. Menurut riwayat, hanya segelintir orang yang bisa keluar dari sana hidup-hidup.     

Zhang Ruochen tidak sendirian. Di sana ada Huang Yanchen, Ao Xinyan dan Qing Mo. Lelaki itu harus membawa mereka semua pulang dengan selamat. Siapapun yang mati di tempat ini akan membuatnya merasa bersalah.     

Oleh karena itu, sebagai pemimpin kelompok, maka Zhang Ruochen harus bersikap hati-hati. Lelaki itu tidak boleh membahayakan tim hanya karena keuntungan kecil. Karena biasanya, kesalahan kecil bisa berakibat fatal.     

Blackie mengambil Jade Saint Armor dari mayat Jade Martial Saint. Di tangannya, armor itu segera mengecil, hingga menjadi token sekepalan tangan.     

Blackie memberikannya kepada Huang Yanchen. "Cobalah bicara dengannya. Aku mengambil Jade Saint Armor bukan untuk diriku sendiri. Kalau kau menolak harta karun ini, maka semua orang akan marah."     

Huang Yanchen tidak menolaknya. Dia mengambil token itu dan tersenyum. "Kurasa Zhang Ruochen benar."     

Blackie pun merasa kesal. "Kenapa?"     

"Siapapun yang mati di Abandoned Deep Sea akan berubah menjadi gunung es," kata Huang Yanchen. "Dalam kata lain, satu gunung es melambangkan satu nyawa. Kalau kita bergerak semakin jauh, maka kita akan melihat lebih banyak gunung. Setiap gunung itu menyimpan harta karun di dalamnya. Jadi, apa kita akan membuka semuanya? Setelah kita mengambil harta karun ini, maka bahaya akan semakin mendekati kita."     

Blackie tidak berpikir demikian. Bagaimana kalau nanti mereka tidak menemukan harta karun apapun? Itu bahkan jauh lebih buruk daripada kematian.     

Plop.     

Zhang Ruochen melemparkan mayat Jade Martial Saint ke dalam laut. Seketika itu juga, terdengar suara retakan. Selapis es terbentuk pada permukaan mayat tersebut. Di waktu yang sama, es itu terus menebal, sampai akhirnya kembali menjadi gunung es.     

Selanjutnya, Blackie, Huang Yanchen, Qing Mo dan Ao Xinyan sama-sama naik ke atas gunung. Zhang Ruochen menggunakan Kekuatan Batin-nya untuk mengendalikan gunung tersebut, dan mengubahnya menjadi "kapal", sebelum akhirnya mereka berlayar menuju Abandoned Deep Sea.     

800 mil kemudian, titik-titik putih muncul pada permukaan laut. Sebagaimana mereka sedang bergerak mendekat, maka kelompok itu melihat gunung es putih lainnya. Setidaknya, ada 8.000 gunung es di hadapan mereka.     

Sepanjang yang bisa mereka lihat, di sana puncak-puncaknya saling tumpang tindih. Yang jauh lebih mengejutkan bahwa setiap gunung itu berisi mayat. Beberapa di antaranya adalah manusia, beberapa lagi binatang buas, dan sisanya adalah tumbuhan, serta makhluk-makhluk aneh dari zaman purba.     

Salah satu diantaranya berisi pohon emas setinggi 3.000 meter dan memancarkan cahaya. Gunung itu benar-benar indah. Bahkan, bagian gunungnya yang berada di atas permukaan air sudah setinggi 7.000 meter.     

Semua orang tertegun setelah melihat pemandangan ini. Sebab, ada terlalu banyak mayat di dalamnya. Walaupun beberapa di antaranya berasal dari zaman purba, tapi mayat mereka tidak hancur. Penampilan mereka masih terjaga, bahkan setelah beribu-ribu tahun.     

"Ketua Kelompok benar," kata Ao Xinyan dengan ekspresi terkejut. "Orang-orang serakah akan meregang nyawa di Abandoned Deep Sea. Ada terlalu banyak harta karun di tempat ini. Kau tidak bisa mengambil semuanya."     

Setiap makhluk hidup itu menyimpan harta karun. Setiap kultivator pasti akan tergoda setelah melihatnya. Tapi, kalau seorang kultivator sampai mengerahkan segenap upayanya demi mendapatkan harta karun tersebut, maka mereka pasti akan mati di Abandoned Deep Sea.     

Semua orang memahami logika ini, tapi hanya segelintir di antara mereka yang sanggup mengendalikan keserakahan masing-masing. Ketika pintu keserakahan itu dibuka, maka pintu itu tidak akan pernah tertutup lagi.     

"Semuanya, semuanya milikku!"     

Blackie pun menjadi sangat bersemangat. Kedua matanya berubah menjadi hijau. Ia mengamati harta karun di beberapa gunung, dan ingin ke sana untuk mengambilnya, tapi Huang Yanchen dan Ao Xinyan segera menghentikannya.     

Selain membantu Blackie menemukan tubuh aslinya, maka Zhang Ruochen juga ingin mencari resep Six Saint to the Sky Wine.     

Menurut Blackie, resep itu berada di tangan Saint Beast King dari Ras Dragon Cat Li. Dalam kata lain, lelaki itu akan menemukan resepnya bila ia berhasil menemukan bangkai Saint Beast King.     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya. Ia memindai beberapa gunung di sekitar, namun ia tidak bisa menemukan jejak-jejak Saint Beast King.     

Oleh karena itu, ia mencari gunung es yang lebih dalam di Abandoned Deep Sea.     

"Para Immortal Vampir telah tiba!" kata Huang Yanchen.     

Zhang Ruochen menoleh ke belakang. Kemudian, ia melihat awan darah muncul di atas lautan. Awan itu bergegas ke arah mereka, dengan jarak sekitar 10 mil.     

Di balik awan darah, ada banyak Biksu dari Immortal Vampir yang naik ke atas gunung es. Sementara itu, Kekuatan Batin Dewi Immortal jauh lebih kuat daripada Zhang Ruochen. Sehingga, ia juga dapat mengendalikan gunung es. Maka dari itu, wajar saja kalau mereka berhasil menyusulnya.     

Banyak Biksu Immortal Vampir yang merasa bersemangat setelah melihat gunung-gunung tersebut. Bahkan, tubuh mereka sampai gemetar.     

"Selamat, Yang Mulia. Ada banyak harta karun langka di tempat ini. Setiap harta karunnya bernilai tinggi."     

"Langit sedang memberkati Immortal Vampir. Seluruh kekuatan kita akan berkembang pesat setelah mendapatkan harta karun ini."     

…     

Sembilan Biksu Darah terbang dari "kapal" dan bergegas mendekati gunung. Mereka mengeluarkan senjata saint masing-masing dan mulai menghancurkan gunung tersebut, demi mencari harta karun di dalamnya.     

Dewi Immortal, Pangeran Mahkota Qitian, Pangeran Mahkota Motian dan ketiga Death Knight masih berdiri di atas gunung es. Mereka sedang mengamati gunung lain – tempat Zhang Ruochen dan kawan-kawannya berada.     

Belum lama ini, Qi Sheng telah dikalahkan oleh Zhang Ruochen. Yang pasti, dia sedang merasa terhina. Akan tetapi, hari ini ia tidak terlalu sedih. Sebaliknya, ia tampak sedikit bersemangat.     

Sambil tersenyum, ia berkata, "Zhang Ruochen, apa kau keberatan kalau para Immortal Vampir mengambil semua harta karunnya?"     

"Semua itu bukan milikku, kenapa aku harus keberatan? Kalau kau mau, ambil saja." Zhang Ruochen juga tersenyum.     

Jantung Qi Sheng sempat berhenti berdetak. Ia sedang terkejut, sekaligus punya firasat buruk. Dengan perangai Zhang Ruochen yang selalu mendominasi, bagaimana mungkin lelaki itu tidak ingin mengambil semua harta karunnya?     

Qi Sheng teringat akan peristiwa saat mereka memperebutkan World Spirit di Dunia Primitif Blue Dragon. Saat itu, Zhang Ruochen mati-matian ingin mendapatkannya.     

Peristiwa ini sungguh tidak lazim.     

Apa Zhang Ruochen datang ke Lautan Yin Yang bukan karena harta karun ini?     

"Kalau tidak ada keperluan lain, maka aku akan pergi sekarang juga. Aku tidak akan mengganggu kalian dalam mengumpulkan harta karun."     

Zhang Ruochen membawa gunung esnya pergi dari sana.     

"Apa kau pikir dirimu bisa pergi begitu saja setelah menyerahkan harta karunnya kepada kami? Bagiku, nyawa dan darahmu masih jauh lebih berharga daripada semua harta karun ini."     

Qi Sheng melambaikan tangannya. Ketiga Death Knight di belakangnya langsung berubah menjadi garis-garis cahaya darah. Mereka mendarat di tiga gunung es dan mengepung kelompok Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.