Kaisar Dewa

Mayat-mayat Kembali Hidup Sekaligus



Mayat-mayat Kembali Hidup Sekaligus

3Terdengar suara teriakan terkejut dari Biksu Darah lain, dan sampai ke telinga Qi Sheng, Pangeran Mahkota Motian dan Immortal Vampir lainnya.      1

"Biar kuperiksa. Kalian bertarunglah melawan Zhang Ruochen. Jangan biarkan dia lolos."     

Setelah Dewi Immortal bicara, ia langsung melompat dari gunung es dan terbang ke atas. Ia terbang menuju sumber teriakan layaknya bayangan cantik.     

Karena Dewi Immortal sudah pergi ke sana, maka Qi Sheng dan Pangeran Mahkota Motian pun merasa tenang. Apapun yang terjadi, tapi wanita itu pasti dapat menyelesaikannya.     

Di dalam Death Light itu dipenuhi dengan prinsip-prinsip Saintly Way. Para Setengah-Biksu pasti akan langsung hancur seketika bila menyentuh kabut darah tersebut.     

Boom, boom.     

Zhang Ruochen mengayunkan pedang tempurnya dan melancarkan serangan 13 kali. Pedangnya berbenturan dengan Pedang Demonic Pembunuh Kaisar sebanyak 13 kali.     

Pangeran Motian mengendalikan teknik pedang, dengan menunggangi pedangnya. Setiap kali pedangnya menghempaskan Zhang Ruochen, maka pedang itu segera mengumpulkan energi dan menyerang kembali.     

Pedang Demonic Pembunuh Kaisar bukan cuma Senjata Kuno Supreme Saint, tapi karena senjata itu juga hampir mencapai level Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi. Senjatanya masuk ke dalam peringkat tujuh di Daftar Senjata Saint Seribu Inskripsi. Setiap serangannya dapat membelah gunung.     

"Kalau aku tidak menghancurkan belenggu Light of Death, maka aku akan selalu berada di posisi yang tidak diuntungkan. Tampaknya, aku harus mengaktifkan Kuali Rusa Kaiyuan."     

Zhang Ruochen mengambilnya dan menggenggamnya di tangan. "Blackie, Bunga Suci Karnivora," teriaknya. "Bantu aku dan pinjamkan Chi Suci kalian."     

Bunga Suci Karnivora sudah mencapai Alam Biksu di level atas. Dia punya banyak Chi Suci di dalam dirinya. Chi Suci-nya terlepas bagaikan sungai dan mengalir menuju ke Saintly Meridian-nya Zhang Ruochen.     

Di waktu yang sama, Blackie merentangkan tangannya, lalu menekan Tianxin Meridian di belakang punggung Zhang Ruochen. Kemudian, kucing itu mengalirkannya ke dalamnya.     

"Xueming Death Print."     

Di bawahnya, empat Death Knight menggunakan teknik terkuatnya, yakni Xueming Death Print. Sejumlah besar Chi Suci membentuk empat bayangan Dewa Kematian dan menyerang para pertapa di dalam Light of Death.     

Pada saat itu, Qi Sheng sontak menahan nafasnya, sambil bertanya-tanya. Apalagi, empat Xueming Death Print seharusnya mampu menandingi Absolute Land. Apakah Zhang Ruochen sanggup bertahan darinya?     

Kalau tidak ada kejutan apa-apa, maka serangan itu dapat menghancurkan Zhang Ruochen.     

Pangeran Mahkota Motian sedang berdiri di kejauhan dan kembali menarik Pedang Demonic Pembunuh Kaisar. Ia pun merasa sangat tertekan. Sambil mengamati empat bayangan Dewa Kematian, maka itu tampak seperti empat Dewa Kematian yang baru saja dibangkitkan dari kematian. Itu sangat mengerikan.     

Empat bayangan Dewa Kematian hampir menyerang Zhang Ruochen dan yang lainnya. Tiba-tiba, secercah cahaya emas merobek Light of Death. Di waktu yang sama, bayangan Kaisar Ming emas terbentuk. Bayangan itu jauh lebih besar daripada Bayangan Dewa Kematian, hingga berhasil merobek keempat Death Knight dengan suara boom.     

"Oh!"     

"Kuat... sekali..."     

…     

Empat Death Knight memuntahkan darah dan terhempas ke belakang. Mereka semua sedang terluka parah.     

Empat gunung es di bawah kakinya meledak. Setiapnya berubah menjadi berkas-berkas es. Empat mayat tua itu terlihat dan beterbangan.     

Empat mayat itu adalah dua manusia, sementara satu yang lain adalah seekor kristal kobra, dan seekor serigala merah darah sebesar istana.     

Empat mayatnya terbang di udara. Setelah terkena kekuatan misterius, maka mereka mulai membuka mata masing-masing.     

Qi Sheng dan Pangeran Mahkota Motian tidak menyadari perubahan yang terjadi pada keempat mayatnya. Mereka semua terkejut dengan Kuali Rusa Kaiyuan. Mereka hanya melihat kelompok Zhang Ruochen sedang berusaha menembus belenggu ruang.     

"Rupanya Zhang Ruochen benar-benar punya senjata kuno yang tangguh... Aku telah salah memperhitungkan!"     

Qi Sheng telah memperhitungkan semua kemungkinannya, termasuk Qing Mo. Kalau Qing Mo menggunakan pisau dapurnya, maka ia akan menggunakan Tameng Salib Pembunuh Dewa. Oleh karena itu, ia yakin bila Zhang Ruochen akan mati setelah dikepung seperti ini.     

Akan tetapi, kemunculan Kuali Rusa Kaiyuan telah menghancurkan keseimbangan ini. Semua perhitungan Qi Sheng pun akhirnya gagal. Sekarang ini, mustahil baginya untuk kembali menangkap Zhang Ruochen.     

Boom!     

Gelombang Chi Suci menyebar dari gunung es di kejauhan. Bola cahaya hitam dan merah meledak. Gelombang-gelombang setinggi puluhan meter membumbung di permukaan laut.     

Dewi Immortal keluar dari cahaya hitam dan merah. wajahnya seputih kertas. Sambil melayang di atas gelombang tersebut, ia mengirimkan pesan kepada para Biksu di tempat ini. "Mayat-mayat itu kembali hidup. Lari."     

Setelah mendapatkan pesannya, maka ekspresi Qi Sheng kembali berubah. Bahkan Dewi Immortal sangat ketakutan. Apa yang sebenarnya terjadi?     

Qi Sheng merasakan bahaya di sisi kanannya. Ia melihat kepala serigala merah darah yang terbang di udara. Ia membuka mulutnya, dan memperlihatkan dua gigi taringnya, berusaha menelan Zhang Ruochen.     

"Apa itu?"     

Qi Sheng menerjang kepala serigala dengan Tameng Salib Pembunuh Dewa, dan meninggalkan tanda salib. Kepala serigala itu pun langsung terlempar.     

Pada saat Qi Sheng menarik tamengnya, maka energi dingin tiba-tiba menghantam dari bagian belakangnya. Tulang-tulangnya remuk dan terhempas ke belakang. Ia terus menyemburkan darah. Rasa-rasanya, organ-organnya seakan terlepas. Ada Chi dingin yang menusuknya.     

Ia mendarat di permukaan laut dengan susah payah, lalu menoleh ke belakang.     

Mayat manusia itu terlempar ke arahnya. Tangan mayatnya diselimuti oleh darah. Yang jelas, dia adalah orang yang menyerang punggung Qi Sheng.     

"Apa-apaan ini?"     

Qi Sheng merentangkan tangannya, lalu menyerang mayat itu dengan segumpal Nanling Dragon Fire.     

Tampaknya, mayatnya takut dengan api. Jadi, setelah terkena Nanling Dragon Fire, maka ia langsung berteriak memilukan. Kemudian, ia terbang bagaikan cahaya abu-abu ke arah Death Knight.     

Kelompok Zhang Ruochen berdiri di udara, sambil mengamati pertempuran itu dengan mata membelalak. Semua ini terlalu aneh. Sebab, hampir semua mayat yang disegel di dalam es tiba-tiba kembali hidup.     

Tepat setelah itu, empat Biksu Darah sudah terbunuh. Salah satu Death Knight ditelan oleh bangkai kobra. Tidak ada satupun yang tahu apakah dia masih hidup atau tidak.     

Ada lebih banyak gunung es yang hancur, dan semakin banyak mayat yang berkeliaran. Mereka semua kembali hidup. Mereka tampak seperti pasukan ghost di Netherworld, dan baru saja bangkit bersamaan.     

Salah satu mumi manusia punya sepasang sayap hitam. Dia terbang di udara dan menyerang Qing Mo. Pria ini sudah sangat tua, dengan rambut putih di kepalanya. Bahkan, kulitnya yang tipis tampak seperti menyatu dengan tulang-tulangnya, hingga membentuk garis-garis yang mengerikan.     

"Jangan mendekatiku... tubuhku rasanya tidak enak... jangan..."     

Qing Mo berteriak ketakutan. Gadis itu meringkuk dan bersembunyi di belakang Zhang Ruochen dan Huang Yanchen.     

Huang Yanchen menyerang dengan Heir Stamp-nya. Zhang Ruochen juga menebaskan Pedang Kuno Abyss-nya. Mereka berdua menyerang mayat itu di waktu bersamaan.     

Akan tetapi, Heir Stamp-nya gagal menghentikan mayat manusia tersebut. Senjata itu hanya membuat mayatnya sedikit goyah.     

Thud.     

Serangan penuh Zhang Ruochen hanya berhasil merobek beberapa bulunya.     

"Kuat sekali dia." Di dalam hatinya, Zhang Ruochen merasa terkejut.     

Kalau begini, maka seseorang bisa membayangkan betapa kuatnya fisik sang mayat ketika dia masih hidup. Paling tidak, fisik Zhang Ruochen masih belum mampu menandinginya.     

Swish, swish.     

Tampaknya, maya itu ingin mengincar Qing Mo. Ia kembali merentangkan cakarnya dan menyerang leher gadis tersebut.     

Qing Mo pun panik. Ia segera mengeluarkan pisau dapur dan mengayun-ayunkannya secara acak dengan mata tertutup. Akan tetapi, gadis ini berhasil memotong dan menghancurkan salah satu lengan mayat tersebut.     

Zhang Ruochen pun melayangkan pukulan ke arah bahu kanan sang mayat, hingga membuatnya terhempas secara horizontal.     

Whoosh.     

Qing Mo masih mengayunkan pisaunya dengan mata tertutup. Pisau itu hampir mengenai leher Zhang Ruochen. Ketika lelaki itu merasakan sensasi dingin di lehernya, maka seketika itu pula ia menghindar dari Qing Mo.     

Huang Yanchen bergerak maju demi menghentikan gadis tersebut. Pada akhirnya, Qing Mo dapat menenangkan diri dan berhenti mengayunkan pisaunya. Dadanya tampak naik turun, dan membuatnya tampak menyedihkan, sekaligus terintimidasi.     

Ada lebih dari 100 mayat yang tiba-tiba bangkit dan kembali hidup. Sebagian besar di antara mereka sedang menyerang para Biksu Immortal Vampir. Namun, beberapa yang lain masih mengincar kelompok Zhang Ruochen.     

"Ini terlalu mengerikan. Kita harus pergi dari sini sekarang juga."     

Zhang Ruochen mengaktifkan Chi Suci di dalam tubuhnya. Setelah memanipulasi kekuatan ruang, maka ia menggunakan Ruang Pergerakan Besar untuk membawa mereka semua pergi hingga sejauh ratusan mil.     

Apalagi, ia telah menghabiskan sebagian besar Chi Suci-nya untuk mengaktifkan Kuali Rusa Kaiyuan. Maka dari itu, sisa-sisa energinya hanya cukup digunakan untuk satu kali Ruang Pergerakan Besar.     

Setelah melarikan diri sampai ratusan mil jauhnya, Zhang Ruochen menoleh ke belakang. Saat itu, ia masih bisa melihat pegunungan es di belakangnya. Riak-riak Energi Chi masih memancar kuat dari pegunungan es tersebut, dengan ledakan-ledakan kekuatan yang membumbung naik secara konstan. Akibatnya, lautan di sekitarnya dipenuhi oleh riak-riak energi berwarna hitam.     

Blackie pun sampai harus menahan nafasnya. "Untungnya, kendali diriku masih cukup baik, bahkan aku masih sempat berhasil menekan keserakahan di dalam diriku. Kalau tidak, maka aku akan bernasib sama seperti para Immortal Vampir itu."     

Semua orang memutar bola matanya. Seandainya Huang Yanchen dan Ao Xinyan tidak menariknya sebelumnya, maka Blackie pasti akan kembali mengambil salah satu harta karun tersebut.     

"Para Immortal Vampir pasti akan menderita kerugian besar setelah dikepung oleh para mayat," kata Ao Xinyan. "Aku penasaran, apakah mereka sanggup melarikan diri hidup-hidup atau tidak."     

Terdengar suara teriakan melengking dari salah satu gunung es. Keenam sayap Qi Sheng sedang direntangkan. Ia melesat dan mengejar Zhang Ruochen dengan kecepatan tinggi.     

Ada puluhan mayta yang sedang mengejarnya.     

"Qi Sheng menemukan kita," kata Blackie. "Dia ingin memancing semua mayat itu dan memberikannya kepada kita."     

100 mil bukanlah jarak yang terlalu jauh ataupun dekat bagi seorang Biksu. Sederhananya, mereka masih bisa melintasinya dalam waktu singkat.     

"Ayo pergi."     

Zhang Ruochen, Huang Yanchen, Ao Xinyan, Qing Mo dan Blackie mulai menggunakan teknik bergerak masing-masing untuk melarikan diri di kejauhan. Kalau mereka sampai terkepung oleh para mayat itu, maka mereka akan bernasib sama seperti para Immortal Vampir.     

Sembari melarikan diri, Zhang Ruochen mengerahkan segenap upaya untuk membentuk sirkulasi di tubuhnya. Lelaki itu sedang menyerap Energi Chi di sekitar dan mengubahnya menjadi Chi Suci.     

Huang Yanchen dan Ao Xinyan melemparkan Heir Stamp masing-masing untuk menyerang Qi Sheng dan memperlambat pergerakannya.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen akhirnya berhasil memulihkan sebagian Chi Suci-nya. Lelaki itu kembali menggunakan Ruang Pergerakan Besar, dan melintas sejauh 100 mil.     

Setelah memperlebar jaraknya, maka kelompok Zhang Ruochen melarikan diri dengan kecepatan penuh, sehingga Qi Sheng gagal mengejarnya. Pada akhirnya, mereka juga meninggalkan mayat-mayatnya jauh di belakang sana.     

Ketika nafas mereka sudah terengah-engah, akhirnya mereka berhenti. Kelompok itu menemukan sebuah gunung es – yang berisi satu mayat tanpa kepala – lalu mereka naik ke atasnya. Setelah mengeluarkan batu suci, maka mereka segera menyerap Energi Chi-nya dan memulihkan diri.     

Tidak diragukan lagi, Abandoned Deep Sea adalah tempat yang sangat berbahaya. Sebab, setiap kalinya mereka bertempur, maka mereka harus mengerahkan segenap upaya masing-masing, hanya demi bertahan hidup.     

Selama gunung es ini tidak hancur, maka mayat di dalamnya tidak akan bangkit. Maka dari itu, tidak terlalu berbahaya berkultivasi di gunung ini.     

Selama mereka berkultivasi, Blackie naik ke puncak gunungnya. Kucing itu berdiri di atas sana dan mengamati situasi di sekitar dengan mata bulatnya.     

Tiba-tiba, mata bulatnya memancarkan semangat. Sambil menatap salah satu gunung besar di jarak puluhan mil, seketika itu pula ia berteriak, "Aku menemukannya! Zhang Ruochen, aku menemukannya! Kita memang terlalu beruntung. Kita sudah menemukannya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.