Kaisar Dewa

Labu Mercury



Labu Mercury

1"Apa yang kau lakukan?"     
0

Zhang Ruochen menggenggam labunya kuat-kuat dan menatap Penggila Alkohol dengan sorot tajam.     

"Kenapa kau sangat gelisah? Itu cuma labu biasa. Apa kau khawatir kalau aku akan mengambil labumu? Biar aku memeriksanya, anak muda."     

Penggila Alkohol sedang mengamati labu tersebut. Di waktu yang sama, ia merasa sangat bersemangat.     

"Ini hanya bejana labu. Kenapa kau bersemangat sekali?"     

Zhang Ruochen tidak akan memberinya pada pria tua tersebut. Masih ada beberapa karakter kuno pada permukaan labu tersebut.     

Masih ada beberapa tulisan karakter dari era lampau. Tulisan karakter itu sangat berbeda dengan karakter di era yang sekarang.     

Penggila Alkohol masih mengamatinya dan berkata, "Apa kau bisa memahami tulisannya? Biar kutunjukkan padamu apa tulisannya. Mungkin aku bisa menukarnya dengan senjata saint seribu inskripsi. Walaupun bejana labu ini lebih murah daripada senjata saint seribu inskripsi, tapi aku akan tetap memberinya kepadamu, karena kita adalah teman."     

"Apa kau pikir aku tidak tahu tulisan apa ini? Ini adalah segel mantra," kata Zhang Ruochen.     

Penggila Alkohol pun tampak terkejut. Kemudian, ia berkata, "Kau tahu kalau itu adalah segel mantra? Rupanya kau ini luar biasa."     

Segel mantra adalah tulisan karakter yang diturunkan sejak zaman dahulu, dan tidak termasuk ke dalam susunan tulisan karakter pada umumnya. Oleh karena itu, di era ini, hanya segelintir pertapa yang mampu memahaminya.     

Zhang Ruochen sanggup membaca tulisannya. Saat itu, ia mendesah. "Karakter-karakter ini menyimpan konsepsi Saintly Way. Sialnya, semua itu hanyalah puisi. Tidak ada yang berharga dari tulisan ini."     

Zhang Ruochen merasa sedikit kesal. Lalu, ia kembali menatap bejana labu di tangannya dan berkata, "Tapi, bejana labu ini cukup spesial. Selain itu, ini juga mirip seperti harta karun."     

Zhang Ruochen memobilisasi Chi Suci dan menyuntikkannya ke dalam labu.     

Hua La.     

Secercah Chi Suci menyeruak dari labu dan berubah menjadi kabut putih. Kabut itu pun membuat gunung es di bawahnya tampak seperti gugusan awan.     

Kabutnya terus memanjang dan membentuk jembatan – yang terhubung ke lautan.     

Semakin banyak Chi Suci yang dialirkan ke dalam labu, maka semakin banyak pula kabut yang keluar dari labu tersebut. Beberapa saat kemudian, kabutnya menjadi semakin tebal, hingga menimbulkan hujan.     

Hujan itu mengguyur lautan.     

"Labu Mercury. Itu adalah Labu Mercury... ternyata ada banyak benda berharga di Abandoned Deep Sea. Bahkan, benda legendaris semacam itu juga ada di sini." Penggila Alkohol berkata dengan penuh semangat.     

Zhang Ruochen juga menyadari bahwa itu adalah Labu Mercury.     

Ada lima pohon dewa yang lahir di Daratan Kunlun, dan kelimanya disebut sebagai lima akar spiritual.     

Pohon Dewa Plantain dikenal sebagai akar spiritual air, dan Chi Suci-nya punya karakteristik air. Sehingga, itu akan menimbulkan hujan sepanjang hari.     

Ada lebih dari 10 planet di setiap batangnya, dan itulah kenapa disebut sebagai batang mercury.     

Labu yang tumbuh di salah satu batang mercury telah diambil oleh para pertapa tangguh di era lampau, dan dijadikan sebagai benda berharga. Akan tetapi, hanya satu atau dua benda itu yang selamat setelah bencana yang terjadi di Abad Pertengahan.     

Seketika itu juga, mata Penggila Alkohol berubah menjadi hijau. Ia menatap Labu Mercury di tangan Zhang Ruochen dan berkata, "Kabarnya, harta karun pertahanan dari salah satu di antara tujuh sekte kuno, Sekte Xinshu – Labu Difa – juga terbuat dari sebuah Labu Mercury. Terdapat dunia di dalam labu tersebut, dengan peninggalan Chi Dewa dari masa lampau."     

Zhang Ruochen khawatir kalau Penggila Alkohol akan merampok harta karunnya.     

Bahkan, seorang Supreme Saint akan tertarik dengan harta karun semacam ini, apalagi Penggila Alkohol.     

Penggila Alkohol menunjukkan giginya dan tersenyum. "Ayo barter. Aku akan memberimu Three-petal Nine Life Flower. Kau tidak akan rugi."     

Zhang Ruochen masih bersikap tenang, sambil tersenyum dan berkata, "Apa kau akan merampok labuku jika aku berkata tidak?"     

"Merampok?"     

Penggila Alkohol pun merasa geram. Ia berkata, "Memangnya kau pikir aku ini siapa? Seorang bandit? Aku tidak pernah melakukan hal semacam itu. Kalau aku benar-benar ingin melakukannya, maka semua benda milikmu pasti sudah menjadi milikku sejak lama. Aku hanya ingin bernegosiasi denganmu. Kita adalah kawan minum, bagaimana mungkin aku merampokmu hanya karena harta karun?"     

Zhang Ruochen menganggap perkatannya memang masuk akal.     

Apalagi, semua orang tahu kalau Zhang Ruochen punya Heir Stamp, Sarira Buddha, dan World Spirit dari Dunia Primitif Blue Dragon... setiap harta karun itu sangat berharga.     

Selain itu, Penggila Alkohol juga tahu mengenai identitasnya, tapi selama ini dia tidak pernah menyerang Zhang Ruochen demi mendapatkan harta karunnya. Maka dari itu, Zhang Ruochen tidak yakin apakah Penggila Alkohol memangnya orang berbudi luhur, atau benar-benar telah menganggap Zhang Ruochen sebagai kawannya.     

Pria tua itu tidak ingin mencuri Labu Mercury. Sebaliknya, dia ingin menukarnya dengan harta karun lain.     

Baik sikap dan karakteristiknya pun semakin lama semakin membingungkan.     

Penggila Alkohol telah bersumpah kalau dia tidak akan membunuh orang lain, tapi dia tidak pernah bersumpah untuk merampok atau tidak.     

Selain itu, dia pernah mencuri semua alkohol milik Klan Naga Setengah Manusia. Bagaimana mungkin pria semacam itu adalah pria berbudi luhur?     

Zhang Ruochen pun berniat untuk kembali menguji integritasnya. Jadi, ia berkata, "Aku tidak ingin menukarnya."     

Penggila Alkohol pun menjadi sangat gelisah. Kemudian, ia berkata, "Labu Mercury itu tidak ada gunanya untukmu. Jadi, kalau kau menyimpannya, maka itu hanya sia-sia belaka."     

"Kalau begitu, apa gunanya untukmu?" tanya Zhang Ruochen.     

Penggila Alkohol berkata, "Tentu saja, ini akan berguna untukku. Sebab, Chi Suci di dalam Labu Mercury dapat digunakan untuk membuat Six Saint to the Sky Wine yang legendaris."     

"Kau tidak punya resepnya. Meski kau punya labunya, tapi kau tidak akan bisa membuat winenya." Zhang Ruochen tersenyum.     

Penggila Alkohol menggelengkan kepalanya dan berkata, "Walaupun aku tidak bisa membuat Six Saint to the Sky Wine, tapi aku masih bisa membuat wine lainnya dengan Chi Suci di dalam labu. Yang jelas, kalau aku bisa mendapatkannya, maka energinya tidak akan sia-sia."     

"Kalau memang seperti itu, maka Chi Suci di dalam labu juga bisa membantuku berkultivasi. Bahkan, Labu Mercury-nya dapat diubah menjadi senjata yang luar biasa. Apalagi, mungkin masih tersimpan beberapa harta karun di dalam ini," kata Zhang Ruochen.     

Penggila Alkohol benar-benar mengendalikan keserakahannya dengan susah payah. Ia benar-benar ingin mengambil Labu Mercury, tapi dia sudah bersumpah tidak akan membunuh dan mencuri.     

Kecuali bagi mereka yang terlihat dengan alkohol.     

Bagi seorang alkoholic, maka mereka akan menderita bila tidak bisa meminum wine.     

Zhang Ruochen memikirkannya sebentar, lalu berkata, "Mungkin kau bisa memulainya dengan bercerita kepadaku, kenapa kau tidak ingin membunuh lagi?"     

Penggila Alkohol memutar bola matanya dan berkata, "Tidak."     

"Kalau kau hanya ingin membuat wine, aku bisa memberikan Chi Suci-nya kepadamu." Kata Zhang Ruochen.     

Seketika itu juga, Penggila Alkohol mulai merasa tertarik. Kemudian, ia tersenyum dan beranjak duduk. Lalu, ia berkata, "Janji?"     

"Janji."     

Penggila Alkohol berkata, "Lagipula, itu bukan sesuatu yang memalukan. Aku akan menceritakannya kepadamu. Tapi, aku akan membuat ceritanya sangat singkat. Sebenarnya, aku telah dipaksa berjanji seperti itu oleh Permaisuri."     

"Lalu?"     

Zhang Ruochen pun merasa terkejut, karena itu berhubungan dengan Chi Yao.     

Penggila Alkohol mengangkat bahunya dan berkata, "Tidak ada."     

Benar-benar cerita yang sangat singkat!     

Zhang Ruochen masih terus bertanya. "Kenapa Permaisuri memaksamu berjanji seperti itu?"     

Penggila Alkohol pun menjadi geram, dan ia berpikir kalau Zhang Ruochen terlalu banyak bertanya. Namun, demi mendapatkan Chi Suci di dalam Labu Mercury, maka ia berkata, "Aku pernah ditangkap olehnya. Kalau aku tidak berjanji, maka aku akan dibunuh."     

"Kapan itu terjadi?" tanya Zhang Ruochen.     

"Sekitar 600 tahun yang lalu. Aku tidak ingat pastinya!" kata Penggila Alkohol.     

"600 tahun lalu..." gumam Zhang Ruochen. Setelah itu, ia tersenyum. "Aku tahu kalau Permaisuri Chi Yao masih belum menjadi permaisuri di masa 600 tahun silam. Saat itu, dia masih seorang putri."     

"Dalam buku sejarah, Permaisuri Chi Yao pernah memimpin pasukan untuk menyerang Sekte Bulan Penyembah Setan dan membunuh Kaisar Demonic di Tong Luyuan. Setelah itu, Sekte Bulan Penyembah Setan hancur, dan 80 persen pengikutnya telah dibunuh. Meski sudah ratusan tahun berselang, tapi mereka masih belum pulih.     

"Itu adalah pertempuran terakhir sebelum Kekaisaran Pusat Pertama didirikan. Setelah itu, semua sekte kuno mengklaim kalau mereka rela tunduk kepada Chi Yao dan Kaisar Qing.     

"Apa kau tertangkap saat pertempuran itu?"     

Penggila Alkohol menenggak wine dan melambai-lambaikan tangannya. "Aku sudah tidak ingat."     

Zhang Ruochen paham bahwa Penggila Alkohol memang tidak ingin mengatakan banyak hal kepadanya, sehingga ia tidak lagi bertanya. Namun, ia sudah bisa mengkonfirmasi bahwa Penggila Alkohol mungkin merupakan sosok tangguh dari Sekte Setan.     

Zhang Ruochen membuka penutup labu dan mulai memeriksa isinya. Lelaki itu penasaran dengan apa yang terdapat di dalamnya.     

Zhang Ruochen melihat titik hitam kecil di balik penutupnya.     

"Apa ini?"     

Kemudian, ia mengalirkan Chi Suci ke dalam penutup labu, hingga tutupnya menjadi semakin besar. Lambat laun, ukurannya sama besarnya seperti tugu.     

Titik-titik hitam itu menjadi semakin besar, lalu kembali berubah menjadi karakter kuno.     

Itu juga ditulis dengan segel mantra.     

Penggila Alkohol menatap karakter-karakter pada penutupnya, lalu berteriak kencang dan tertawa.     

Zhang Ruochen pun merasa terkejut. Lelaki itu mengernyitkan dahi dan mengamati segel mantra. Setelah itu, ia juga tertawa. "Ini adalah resep Six Saint to the Sky Wine."     

Penggila Alkohol langsung meremas lengan Zhang Ruochen dan berkata, "Ayo kita buat Sky Wine sama-sama? Setelah itu, kita bisa menyebutnya dengan Two Saint to the Sky Wine. Lambat laun, kita akan terkenal dan ditulis dalam sejarah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.