Kaisar Dewa

Burung Immortal?



Burung Immortal?

2Setelah gunung esnya meleleh, maka penampilan burung hitam itu akhirnya terlihat jelas. Siapa sangka kalau api semacam itu akan keluar dari seekor burung kecil yang telah mati sejak zaman dahulu?     
2

Crackle, crackle.     

Apinya pun semakin membesar. Sehingga, apinya mulai membuat jurang es terasa hangat.     

Orang-orang sedang bertempur di atas jembatan – Zhang Ruochen, Qi Sheng dan yang lainnya – mereka semua berhenti dan mengamati kurungan yang melayang di udara. Seketika itu juga, mereka merasa terkejut.     

"Apa ini? Apa yang terjadi?"     

"Kenapa ada energi yang keluar dari bangkai burung itu?"     

"Tidak mungkin! Dia sudah mati sejak puluhan ribu tahun silam. Kenapa dia bangkit kembali?"     

"Makhluk-makhluk yang dipenjara di tempat ini adalah para iblis tangguh yang pernah mendominasi dunia. Masing-masing dari mereka bukan sosok yang sembarangan. Setiap mereka pasti pernah mengguncang Daratan Kunlun."     

Ying Huo bukan hanya punya Kekuatan Batin yang tinggi, dia juga punya firasat yang cukup akurat.     

Sekarang ini, ekspresinya terlihat sedikit murung. "Cepat tinggalkan tempat ini," katanya memperingatkan mereka. "Kalau tidak, maka kita semua akan mati di tempat ini."     

Qi Sheng dan Pangeran Mahkota Motian sama-sama paham kalau firasat Ying Hou sangat akurat. Oleh karena itu, mereka tidak berani berada di tempat ini terlalu lama. Setelah melirik Zhang Ruochen di atas jembatan batu, mereka pun berhenti menyerang.     

Mereka berdua melesat keluar dari jembatan batu bersama Ying Hou, lalu mendaki tebing es.     

Zhang Ruochen juga merasakan aura yang sangat berbahaya, sehingga ia tidak menghentikan mereka. Sebaliknya, ia kembali bergabung dengan Qing Mo. Lalu, setelah menggandeng lengannya, maka ia segera keluar dari jurang tersebut.     

Di bawah mereka, api yang menyeruak dari bangkai burung telah memenuhi seisi kurungan. Alhasil, ruangan di sekitar kurungan mulai terdistorsi.     

Caw!     

Lantas, terdengar suara burung yang melengking dari balik kobaran api. Akibatnya, kepala semua Biksu di dalam jurang – termasuk Zhang Ruochen – terasa seperti baru saja ditusuk oleh jarum.     

Seketika itu juga, pandangan mata mereka berubah menjadi gelap, dengan darah yang mengalir keluar dari telinga. Para Biksu itu telah kehilangan kesadaran, hingga akhirnya pingsan.     

Sebagai makhluk berjenis tumbuhan, maka Qing Mo tidak terlalu terpengaruh. Gadis itu hanya merasa pusing sebentar, namun ia kembali tersadar.     

Setelah itu, ia pun memeluk pinggul Zhang Ruochen. Jari-jarinya berubah menjadi tanaman merambat. Setelah membentur tebing es, maka tanaman itu berhasil menciptakan lima lubang, sehingga mereka bisa terbang ke atas.     

Ying Huo, Qi Sheng, Pangeran Mahkota Motian, Pangeran White Li, Sky-swallowing Demonic Dragon, dan yang lainnya tidak terlalu beruntung. Mereka semua terjatuh dari langit dan membentur jembatan batu dengan suara "boom".     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam. Sambil memijat pelipisnya, ia menoleh ke bawah dan mengamati kandang yang melayang-layang di bawahnya. "Kuat sekali gelombang energinya. Apa dia kembali hidup?"     

Kandang itu telah berubah menjadi bola api raksasa. Suhu panasnya bahkan sanggup melelehkan tebing es di sekitarnya.     

Terdengar suara bergemeretak dari dalam kandang. Burung sekepalan tangan itu keluar dari cangkang hitamnya. Lantas, bulu-bulu yang cemerlang mulai bertumbuh. Pemandangan semacam ini tak ubahnya seperti bebek jelek yang bertransformasi menjadi seekor angsa.     

Setiap sayap api merahnya memancarkan cahaya, seakan terbuat dari permata. Para Biksu di atas jembatan batu mulai siuman. Setelah menyaksikan peristiwa itu, mereka pun merasa takjub.     

Apa dia benar-benar kembali hidup?     

Ying Huo tampak terkejut. "Apa ini adalah... Burung Immortal legendaris?"     

Sebagai Dewi Immortal di Kuil Immortal, maka Ying Huo punya pengetahuan yang luas. Dia pernah membaca tentang Burung Immortal dari sebuah buku kuno. Ada penjelasan dan gambar mengenai burung tersebut.     

Burung itu berselimut api dan sangat mirip dengan Burung Immortal.     

Thud, thud.     

Burung api aneh itu sedang berusaha menghancurkan jeruji kandang, dan ingin terbebas dari sana. Lapisan besinya langsung aktif dan melepaskan garis-garis listrik berwarna ungu, lantas menyerang burung tersebut.     

Setelah itu, jembatan batunya terguncang hebat.     

Berbagai macam inskripsi naga mulai bermunculan di jembatan batu bagaikan sebuah buku kuno.     

"Kurasa Ras Naga Dewa memang pernah meninggalkan sesuatu di tempat ini, sehingga mereka mampu memenjarakan para monster purbakala." pikir Zhang Ruochen. "Kekuatan itu membuat monster-monsternya tidak bisa melarikan diri."     

Zhang Ruochen yakin kalau burung api itu kembali hidup setelah bermutasi.     

Dalam kondisi normal, bahkan Supreme Saint akan mati setelah membeku sekian lama. Lantas, bagaimana mungkin burung itu dapat hidup kembali?     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang berada di jarak yang cukup jauh dari jembatan batu. Lelaki itu bisa menggunakan Ruang Pergerakan Besar kapan saja, tapi ia memilih tinggal di sana untuk mengamatinya. Lelaki itu penasaran mengenai rahasia yang tersimpan di tempat ini.     

Ia menatap ke bawah sambil bertanya, "Di mana Blackie?"     

Alis Qing Mo mengernyit. Setelah memikirkannya dengan seksama, maka ia berkata, "Tadinya Blackie terjatuh bersama kami. Selama terjatuh, saya dan Putri membentur gunung es. Setelah itu, kami membeku dan sempat kehilangan kesadaran. Mungkin Blackie juga membeku di dalam es."     

Setelah mengambil jeda sejenak, Qing Mo mengamati sekitarnya. "Apa mungkin tubuh asli Blacki adalah burung itu?"     

"Bagaimana mungkin? Dia adalah seekor kucing." Zhang Ruochen menganggap bahwa dugaan Qing Mo sangat aneh, sambil menggelengkan kepala.     

Qing Mo masih percaya kalau Blackie adalah seekor burung. Maka dari itu, ia mendebat Zhang Ruochen dengan ekspresi serius. "Tapi Blackie tidak pernah mengeluarkan suara kucing. Apa Anda tidak curiga dengan itu?"     

"Dia hanya tidak suka mengeluarkan suara kucing."     

Zhang Ruochen tidak merasakan aura Blackie pada burung api tersebut.     

Terdapat banyak kandang di sekitar jembatan batu. Banyak monster dan iblis-iblis kuno yang dipenjara di tempat ini. Maka dari itu, Zhang Ruochen menduga kalau salah satu di antaranya menyimpan tubuh Blackie.     

Lelaki itu mengobservasi semua mayatnya, tapi tidak ada satupun yang mirip dengan Blackie. Faktanya, di sana tidak ada satupun kucing.     

Tentu saja, beberapa kandang diselimuti oleh cahaya lima warna, sehingga ia tidak bisa melihatnya dengan jelas. Jadi, ia tidak bisa menilai apakah tubuh Blackie tersimpan di sana atau tidak.     

Tampaknya, Qing Mo mulai percaya dengan perkataan Zhang Ruochen. Gadis itu mengangguk dan bertanya, "Bukankah Naga Dewa sudah punah? Memangnya siapa yang menyegel tubuh Blackie di tempat ini? Lalu kenapa mereka melakukannya?"     

Itu adalah sebuah pertanyaan yang sederhana, tapi Zhang Ruochen tidak bisa menjawabnya.     

Menurut Blackie, ia pernah dikalahkan oleh Biksu Suci Xumi. Sang Biksu menyegel tubuhnya di Lautan Yin Yang dan memasukkan jiwa sucinya ke dalam Grafik Kayu Yin Yang.     

"Tapi kenapa Biksu Suci Xumi menyegel tubuh Blackie di Lautan Yin Yang?" Zhang Ruochen tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya.     

"Apa mungkin... Biksu Suci Xumi bukanlah manusia, melainkan seekor Naga Dewa?" Zhang Ruochen pun mulai berpikir macam-macam.     

Sebenarnya, tidak aneh bagi seekor naga dalam mempelajari prinsip-prinsip Buddha. 800 tahun tahun silam, tunggangan Kaisar Buddha – Naga Emas – juga seorang Biksu Buddha.     

Kaboom.     

Energi yang berasal dari burung api itu semakin menguat. Petir-petir yang menyambar dari jembatan batu tidak sanggup lagi bertahan darinya.     

Jembatan batunya pun semakin bergetar hebat. Di waktu yang sama, kabut lima warna di sekitarnya mulai terpecah, dan memperlihatkan pemandangan utuh dari jembatan tersebut.     

Zhang Ruochen dan yang lainnya hanya melihat sebagian kecil dari jembatan tersebut. Rupanya, jembatan itu sepanjang ratusan mil dan melayang di udara. Ada banyak inskripsi-inskripsi naga di permukaannya.     

Terdapat sebuah gunung es lima warna di tengah jembatan tersebut. Gunung itu setinggi lebih dari ribuan meter dan menempati satu pertiga ruang pada jembatan tersebut.     

Seorang pemuda berdiri di bawah gunung. Rambutnya pirang dan memiliki sepasang tanduk naga. Perawakannya kurus dan tinggi. Pemuda itu berdiri di jembatan, sembari melipat tangannya di belakang pinggul. Ia sedang menatap ruang hampa, dan memperlihatkan aura mendominasi.     

Kalau ia tidak berdiri di dalam gunung es, maka semua orang pasti akan mengira kalau dia masih hidup.     

"Dia... siapa dia? Kenapa dia tersegel di jembatan? Kalau dilihat dari posturnya, dia sama sekali tidak mirip seperti tahanan yang dipenjara, atau seseorang yang menjadi beku selama pertempuran barusan. Ini sangat aneh."     

"Apa dia memang sengaja menyegel dirinya sendiri?"     

…     

Zhang Ruochen juga menatap pemuda di gunung es tersebut. Meskipun dia sedang membeku, tapi pancaran auranya sangat kuat. Dia tampak seperti Dewa yang sedang menatap semesta.     

Kalau dia masih hidup, maka dia akan menjadi sosok yang mengerikan.     

"Dia pasti bukan Dewa Naga, kan?" tanya Qing Mo.     

"Kalau dia adalah Dewa Naga, maka dia pasti adalah sosok terakhir yang tersisa dari rasnya."     

"Kenapa?" tanya Qing Mo.     

"Firasatku mengatakan demikian." Sambil memasang ekspresi murung, Zhang Ruochen berkata, "Kurasa akan terjadi sesuatu yang buruk di tempat ini. Ayo pergi sekarang juga."     

Ia membawa Qing Mo dan mengaktifkan Ruang Pergerakan Besar, lalu keluar dari jurang es dan mencapai permukaan pulau es.     

Cahaya lima warna memancar keluar dari jurang es. Cahaya itu berubah menjadi pilar cahaya sepanjang ratusan mil. Pilar cahaya itu membumbung ke langit, dan membuat langitnya warna warni.     

Qing Mo pun merasa panik. "Bagaimana dengan Blackie? Mungkin dia masih berada di jurang es."     

"Entah dia sanggup melarikan diri atau tidak, maka semua itu tergantung pada kemampuannya sendiri. Sebab, kalau menilai dari kultivasi kita, maka kita akan mati kalau berada di bawah sana terlalu lama."     

Tepat setelah itu, Grafik Kayu Yin Yang langsung kehilangan koneksi dengan Blackie!     

Hanya ada dua kemungkinan. Satu, jiwa suci Blackie telah dihancurkan. Dua, Blackie telah menemukan tubuhnya yang tersegel dan menggunakan kekuatannya sendiri untuk memotong koneksi tersebut.     

Sky-swallowing Demonic Dragon dan yang lainnya melesat keluar dari jurang es dan melarikan diri dari pulau tersebut. Mereka sedang menyelamatkan diri.     

Sky-swallowing Demonic Dragon menatap Zhang Ruochen. Intensitas membunuh kembali menyeruak dari tubuhnya.     

Para Biksu lain juga mengaktifkan Chi Suci masing-masing. Mereka berpencar dan mendekati Zhang Ruochen dari segala arah.     

Ancestral Dragon Mountain, Istana Nine Li, dan Immortal Vampir sama-sama telah menderita kerugian besar. Pada dasarnya, mereka sudah benar-benar dimusnahkan, dan semua itu karena ulah Zhang Ruochen.     

Bagaimana mereka bisa mempertahankan harga diri bila sampai gagal membunuh pemuda ini?     

"Apa kalian masih ingin bertarung?"     

Zhang Ruochen sama sekali tidak takut. Ia mengeluarkan Huang Yanchen dan Ao Xinyan dari Labu Mercury. Selain itu, ia juga mengeluarkan Bunga Suci Karnivora dari sana.     

"Jangan lupakan kami. Istana kekaisaran juga ingin bersenang-senang." Terdengar suara tawa Wan Huayu.     

Beberapa saat kemudian, para Biksu dari istana kekaisaran melangkah keluar dari balik angin dan salju, lalu membentuk kelompok ketiga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.