Kaisar Dewa

Tangan Hitam



Tangan Hitam

0"Karena Zhang Ruochen telah cacat dan kehilangan potensinya, seharusnya dia membagi-bagikan sumber dayanya. Dia harus melakukannya agar dapat dihitung sebagai kontribusi terhadap ras manusia. Para binatang buas dan Immortal Vampir akan terus berkembang. Jadi, ras manusia juga harus saling membantu satu sama lain."      0

Perkataan orang itu membuat geger banyak pertapa lain.     

Salah satu Biksu dari Kuil Life-Death muncul di Kota Suci Sky Buddha dan berkata, "Kalau Zhang Ruochen mau memberikan Sarira Kaisar Buddha kepada kami, maka dia akan menjadi tamu kehormatan Kuil Life-Death. Setelah itu, semua musuhnya akan menjadi musuh kami. Selain itu, kami juga akan melakukan yang terbaik untuk melindunginya."     

Kalau dia tidak menyebutkan Sarira Buddha, banyak orang yang mengira bila Kuil Life-Death benar-benar tulus membantu.     

Namun, semua orang akhirnya tahu kalau Kuil Life-Death rupanya sedang mencari Sarira Buddha.     

Sekte Setan Penyembah Bulan juga memberi kabar. "Kalau Zhang Ruochen mau mengembalikan Heir Stamp, maka kami akan menghapuskan dendam di masa lalu. Kalau tidak, maka Sekte Setan Penyembah Bulan akan mengirim para pertapa tangguh di Kota kerajaan untuk menjemput ibunya."     

Para pertapa yang berada di pihak Zhang Ruochen langsung berdiri dan memaki Sekte Setan Penyembah Bulan.     

Dendam di antara mereka seharusnya tidak ada hubungannya dengan keluarga, terutama ketika anggota keluarga Zhang Ruochen hanyalah orang-orang biasa, dan sama sekali tidak pernah berada di jalan Seni Bela Diri.     

Zhu Hongtao pun segera pergi ke wilayah Sekte Setan Penyembah Bulan dan berteriak kencang, "Kenapa kalian benar-benar tidak tahu malu, Sekte Setan Penyembah Bulan? Apa kalian kira dapat berbuat seenaknya meskipun adikku sudah cacat? Kalau kalian sampai berani-berani menyentuh ibu Zhang Ruochen, maka aku akan membunuh seratus petinggi Sekte Setan Penyembah Bulan."     

Zhu Hongtao tidak punya keluarga. Jadi, ia sama sekali tidak takut dengan Sekte Setan Penyembah Bulan.     

Jika seorang Biksu telah mengeluarkan ultimatum pembantaian, sesungguhnya itu adalah hal yang mengerikan. Sebab, salah seorang Biksu sanggup menghancurkan sebuah kota dengan sangat mudah.     

Bahkan, para petinggi Sekte Setan Penyembah Bulan pasti akan kesulitan menangani biksu gila semacam itu.     

Master Sekte Painting juga merasa sangat kesal. Ia muncul di tengah kota dan mulai memaki Sekte Setan Penyembah Bulan, karena tindakan mereka benar-benar tidak mencerminkan martabat sekte kuno.     

Chu Siyuan tidak langsung membantu Zhang Ruochen, karena mereka berdua berasal dari kelompok yang berbeda. Namun, ketika ia menampakkan diri dan sampai memaki salah satu pihak yang ingin bersikap licik, sesungguhnya tindakan itu masih patut diapresiasi.     

Di hari yang sama, Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah – Ouyang Huan – berkata, "Walau aku benar-benar ingin mendapatkan Heir Stamp-ku kembali, tapi aku lebih memilih mendapatkannya dengan kekuatanku sendiri. Aku tidak pernah mengancam keluarganya, atau meminta murid sekte melakukannya. Seseorang di dalam sekte telah melakukan sesuatu yang memalukan, dan aku sendiri yang akan mencari pelakunya."     

Istana Saintess, Sekte Setan Penyembah Bulan.     

Ling Feiyu telah keluar dari proses pengasingannya, dengan tingkat kultivasi yang kembali meningkat. Setelah mendengar apa yang terjadi pada Zhang Ruochen, ia segera memanggil Mu Lingxi. "Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang berada di dalam bahaya. Apa dia mengirim pesan kepadamu? Apa dia mengatakan di mana dia bersembunyi?"     

"Tidak."     

Mu Lingxi juga mengkhawatirkan keselamatan Zhang Ruochen, tapi wanita itu masih belum mendapatkan kabar darinya. Bahkan, ia selalu ingin menemukan Zhang Ruochen lebih dulu. Keinginannya jauh lebih kuat daripada siapapun.     

Betapa parahnya luka-luka Zhang Ruochen? Di mana dia sekarang? Apa dia sedang dikejar musuh?     

Mu Lingxi tidak akan bisa bersikap tenang ketika dirinya kembali memikirkan Zhang Ruochen, bahkan ia ingin mencarinya sekarang juga, tapi dia tidak tahu dari mana harus memulainya.     

Linge Feiyu berkata, "Zhang Ruochen punya beberapa harta karun yang menarik perhatian Saint King dan Supreme Saint. Beberapa orang berusaha memancingnya keluar dengan mengancam nyawa ibunya. Cepat cari tahu siapa yang melakukannya."     

Ling Feiyu memberikan token pada Mu Lingxi, sehingga wanita itu punya akses menuju ke tempat-tempat penting sekte.     

"Baik."     

Mu Lingxi mengambil tokennya dan pergi dari sana.     

"Di mana kau, Zhang Ruochen?" Gumam Ling Feiyu, lalu menghilang dari Istana Saintess dan kembali muncul di puncak gunung spiritual.     

Wanita itu sedang berdiri di atas gunung, dengan rambut panjangnya yang diterpa angin dingin. Ia menatap bawah dengan mata cantiknya. Tatapan matanya seperti cahaya pedang yang keluar dari pedang dewa.     

Hua!     

Wanita itu menghilang dan pergi menuju lautan awan, sambil menebas-nebas gumpalan awan, hingga menimbulkan garis-garis pedang Chi.     

Hanya segelintir pertapa yang tahu mengenai kondisi ibu Zhang Ruochen.     

Namun, setelah kabar ini beredar, maka semua pertapa tahu mengenainya.     

Walaupun bukan Sekte Setan Penyembah Bulan yang ingin melukai Selir Lin, tapi hal itu akan membuat kelompok lain tertarik.     

Tujuan dari semua ini adalah untuk mencari kelompok mana yang serakah.     

Sialnya, Selir Lin adalah kelemahan Zhang Ruochen.     

Kalau Selir Lin sampai tertangkap, maka Zhang Ruochen pasti akan muncul.     

Ling Feiyu benar-benar paham mengenai apa yang sedang terjadi. Wanita itu tahu bahwa dalang dari semua ini adalah sosok yang luar biasa. Apalagi, Zhang Ruochen punya harta karun yang akan menarik perhatian para Saint King dan Supreme Saint.     

Sebenarnya siapa yang merencanakan semua ini? Sekte Setan Penyembah Bulan? Istana kekaisaran? Atau kekuatan lainnya?     

Kalau orang itu menggunakan Selir Lin sebagai umpan, maka dia pasti sedang berada di Kota Kaisar dan telah mengendalikan segala sesuatunya.     

Ling Feiyu pergi meninggalkan Sekte Setan dan mengarah ke Kota Kaisar. Wanita itu ingin bertemu dengan dalang di balik semua ini.     

Pusat Sacred Central Crypt dibangun di tempat tersembunyi. Tempat itu tidak dibangun di atas tanah. Sebaliknya, itu berada di langit, dengan jarak lebih dari satu juta mil dari daratan.     

Pada umumnya, sebuah planet tidak akan sedekat itu dengan daratan.     

Planet itu sebenarnya merupakan sisa-sisa peninggalan dewa, dan tempat tinggal Dewa di zaman dahulu. Ada banyak misteri di tempat itu, dan tanpa bimbingan orang-orang dari Sacred Central Crypt, bahkan para Biksu tidak akan sanggup menemukannya, apalagi mendarat di planet tersebut.     

Riak-riak Chi Suci memancar dari planet merah tersebut, hingga mengguncang langit dan bumi di sekitarnya.     

"Berani-beraninya kau, King Zhong Ying."     

Seekor merak tujuh warna keluar dari planet kecil, sambil merentangkan sayapnya dan memasang ekspresi bermusuhan.     

Semua pertapa di Sacred Central Crypt benar-benar merasa ketakutan, karena mereka tidak paham kenapa leluhurnya bisa sekesal itu.     

Setelah merak tujuh warna itu menghilang, baru mereka bisa merasa lega. Mereka bangkit berdiri, tapi mereka masih merasa ketakutan.     

Harta karun Zhang Ruochen telah membuat semua pertapa menggila.     

"Sarira Buddha menyimpan pengetahuan dan pemahaman dua Biksu Buddha, sang Kaisar Buddha dan Naga Emas. Kalau kau memurnikannya, maka kau bisa menjadi kaisar manusia."     

"Zhang Ruochen punya sebuah kuali kuno. Kekuatannya jauh lebih kuat daripada Tameng Salib Pembunuh Dewa. Sebuah sekte akan aman setelah mendapatkan kuali tersebut."     

"Pedang Kuno Abyss punya bahan yang sama seperti Pedang Suci Darah. Pedang itu bisa menyerap senjata lain dan memperkuat dirinya sendiri, sampai pedang itu berubah menjadi pedang dewa."     

"Zhang Ruochen telah mendapatkan harta karun nasional Dinasti Blue Dragon. Dia juga menyimpan World Spirit Dunia Primitif Blue Dragon. Kalau kau bisa mendapatkannya, maka harta kekayaanmu tidak akan pernah habis."     

…     

Semua pertapa di Daratan Kunlun mulai menggila. Mereka ingin menemukan Zhang Ruochen sekarang juga agar mereka bisa mendapatkan semua harta karunnya. Menurut cerita dari banyak orang, bahkan daging Zhang Ruochen juga dapat digunakan untuk meningkatkan fisik seseorang.     

Kalau mereka tidak bodoh, maka mereka akan segera menyadari bahwa ada beberapa orang yang sedang memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari keberadaan Zhang Ruochen.     

Bagi semua orang, sekarang ini kondisi Zhang Ruochen sedang sangat lemah. Kalau ada seseorang yang bisa menemukan keberadaannya, bahkan ksatria biasa dapat dengan mudah menghancurkan dan merampok harta karunnya.     

Semakin lama seseorang memikirkannya, maka ia akan menjadi semakin menggila.     

Semua orang ingin menjadi seperti Zhang Ruochen, dengan potensi dewa, hingga dan sanggup mengalahkan Saintess, sampai akhirnya menjadi sosok yang dikagumi banyak orang.     

Zhang Ruochen tidak tahu mengenai kabar yang beredar di luar sana.     

Ia telah menyerap Embun Dewa Blue Dragon selama tujuh hari, hingga Kekuatan Batin-nya berada di level 52.     

Seorang pertapa dengan Kekuatan Batin di level 52 dapat menandingi Biksu di level menengah. Beberapa pertapa yang telah menguasai mantra suci level tinggi atau memiliki senjata saint Kekuatan Batin dapat membunuh Biksu di level Xuanhuang.     

Bahkan Dewi Siming dari Kuil Earth God dan Ying Huo dari Kuil Immortal hanya punya Kekuatan Batin di level 53.     

Namun, senjata mereka bukanlah senjata biasa. Kalau mereka tidak berjumpa dengan para Biksu sejati, maka mereka dapat menghancurkan siapapun.     

"Setelah berada di level 52, maka aku bisa menyusun kembali 50 persen sistem meridian di dalam tubuhku."     

Sistem meridian Zhang Ruochen sudah lumayan berjalan, hingga membuatnya sedikit hidup. Di bawah pengaruh Chi Chaotic, fisiknya juga berangsur-angsur meningkat.     

Bisa dibilang, seandainya Zhang Ruochen berhasil menyusun semua sistem meridiannya kembali, maka fisik dan kekuatannya akan mencapai level yang benar-benar baru.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.