Kaisar Dewa

Membunuh Dengan Teknik Rendah



Membunuh Dengan Teknik Rendah

2Tubuh sang Biksu Darah setinggi 7 kaki, dengan kulit berwarna merah darah. Terdapat inskripsi-inskripsi hitam di sekujur tubuhnya. Setelah merentangkan sayapnya, maka panjangnya lebih dari dari 200 kaki. Dia punya kekuatan yang besar.      2

Biksu Darah bersayap empat itu menyaksikan sendiri separuh pasukan Setengah-Biksu telah dibunuh, padahal mereka sedang berkultivasi di bukit. Lantas, hal itu membuatnya berteriak, "Kau akan mati setelah membunuh begitu banyak Setengah-Biksu!"     

Dibutuhkan sumber daya yang besar untuk mengembangkan Setengah-Biksu sebanyak itu.     

Puluhan Setengah-Biksu yang dibunuh tak ubahnya sama seperti beberapa tulang punggung yang baru saja disingkirkan. Kelompok manapun pasti akan menggila karenanya.     

Zhang Ruochen mendongak dan berkata, "Aku sudah membunuh lebih dari satu Biksu, apalagi cuma beberapa Setengah-Biksu."     

"Apa kau berani menyebutkan namamu?"     

Biksu Darah bersayap empat tidak pernah bertempur melawan Zhang Ruochen. Bahkan, ia tidak pernah melihat Zhang Ruochen, sehingga ia tidak tahu mengenai identitas lelaki tersebut.     

Namun, Zhang Ruochen tidak menjawab pertanyaannya. Sebaliknya, lelaki itu mengangkat tangan dan mulai memobilisasi Kekuatan Batin-nya.     

Garis-garis Energi Chi berubah menjadi sambaran petir yang melayang-layang di udara.     

Pu Chi!     

"Ah!"     

Lalu, sambaran petirnya berubah menjadi tombak panjang dan menyerang para Setengah-Biksu Immortal Vampir, hingga berhasil membunuh mereka semua.     

"Berani-beraninya kau..."     

Biksu Darah bersayap empat pun menjadi semakin geram. Seorang pertapa manusia berani membantai Immortal Vampir di hadapannya?     

Di Wilayah Utara, hanya ada Immortal Vampir yang membantai manusia, bukan sebaliknya.     

Sorot mata Biksu Darah bersayap empat tampak semakin bercahaya di balik awan darah. Di balik dua bola api, terdapat kekuatan yang mengerikan. Dua pilar apinya mulai menerjang Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen memicingkan matanya dan melepaskan sebuah teknik petir, "Thunder-chasing technique'. Lelaki itu menggerakkan tubuhnya dan melesat maju bagaikan sambaran kilat, sembari menghindar dari serangan-serangan sang Biksu Darah. Lelaki itu berpindah ke bukit yang lebih tinggi.     

"Thunder Fire Whirlpool."     

Zhang Ruochen mengaktifkan mantra petir level tiga. Tiba-tiba, sebuah pusaran berdiameter 800 kaki muncul di udara. Terdapat kekuatan cahaya dan api di balik petirnya.     

Mantra-mantra suci yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen berada di level inferior. Lelaki itu menguasainya ketika ia masih berada di Alam Setengah-Biksu.     

Meskipun itu hanyalah mantra suci dasar, tapi kekuatannya tidak akan bisa ditandingi oleh para Biksu biasa, apalagi setelah Kekuatan Batin-nya berada di level 52.     

Pusaran petir apinya menyelimuti Biksu Darah bersayap empat, dan petir itu terus menyerangnya, sampai-sampai sang Biksu Darah masuk ke dalam pusaran.     

Setelah Biksu Darah bersayap empat keluar dari pusaran petir, tiba-tiba tubuhnya berubah menjadi hitam, dan separuh tubuhnya hampir hilang.     

"Matilah kau."     

Biksu Darah bersayap empat paham mengenai kelemahan Biksu Kekuatan Batin. Selama dia mampu mendekatinya, maka dia dapat membunuh lawannya.     

Walaupun ia sudah terluka parah, tapi Biksu Darah bersayap empat masih ingin menyerang balik. Ia menukik dan merentangkan tanduk perak, sambil mengincar kepala Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mendesah. Setelah tiga meridiannya hancur, maka ia sedikit mengalami masalah. Biasanya, ketika ia berada di posisi seperti ini, maka seketika itu pula musuhnya akan langsung mati.     

Tapi sekarang, ia harus menghindari serangan tersebut.     

Zhang Ruochen mengayunkan tangannya. Bola petir menyeruak dan mengenai tubuh Biksu Darah bersayap empat, hingga membuatnya berteriak memilukan.     

Namun, mantra suci yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen hanyalah berada di level rendah. Itu hanya mampu melukai Biksu Darah bersayap empat, tapi belum sanggup membunuhnya.     

"Dasar pria menyebalkan. Kekuatan Batin-nya sudah berada di level tinggi, tapi dia terus menerus menggunakan mantra level dasar. Dia benar-benar ingin membunuhku dengan teknik level rendah."     

Biksu Darah bersayap empat tidak tahu kalau Zhang Ruochen memang tidak pernah melatih mantra suci level tinggi. Sang vampir mengira kalau Zhang Ruochen hanya ingin membunuh mentalnya. Alhasil, ia pun merasa geram dan dipermalukan.     

"Kau boleh bersikap arogan seperti itu. Tapi, dua Biksu Darah lain sedang menuju kemari. Sesampainya mereka di sini, maka kau akan mati."     

Biksu Darah bersayap empat tahu kalau dirinya sedang disiksa, tapi ia masih menunggu bala bantuan tiba. Dia harus memberikan pelajaran kepada manusia ini. Dia harus menyerap darahnya sampai kering dan mengubahnya menjadi budak darah.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen juga merasa canggung. Sebab, vitalitas dan kemampuan menyembuhkan diri para Immortal Vampir terbilang sangat kuat. Oleh karena itu, ia tidak sanggup membunuh lawannya dengan mantra level rendah.     

Peng Peng.     

Bola-bola dan pisau-pisau petir terus berguguran dan menghujani tubuh Biksu Darah bersayap empat, hingga meninggalkan puluhan luka di tubuhnya. Biksu itu terus berteriak memilukan, dengan darah yang bercucuran.     

Tepat ketika Biksu Darah bersayap empat tidak sanggup bertahan lagi dari serangan tersebut, tiba-tiba dua energi saintly datang dari sisi barat daya.     

Di waktu yang sama, banyak Immortal Vampir bergegas menuju bukit. Mereka adalah pasukan elit, dan berjumlah ratusan ribu vampir. Mereka sedang bergerak menuju bukit.     

Biksu Darah bersayap empat tampak sangat bersemangat, bahkan ia hampir menangis. Ia menatap sebuah garis perak di kejauhan, lantas berteriak, seakan baru saja terlahir kembali. "Biksu Darah Jingyun, Biksu Darah Hongtian, bantu aku membunuh Biksu Kekuatan Batin ini. Setelah itu, kita bisa membagi darahnya."     

Namun, sebelum dua Biksu Darah itu sempat melompat dari balik awan darah, tiba-tiba sebilah pisau dapur melesat dan terbang ke arah salah satu Biksu Darah.     

Pu Chi.     

Terdengar suara teriakan memilukan dari salah satu awan darah.     

Tepat setelah itu, tubuh sang Biksu Darah terjatuh dari langit.     

Pisau dapur itu berputar-putar dan kembali membunuh Biksu Darah lainnya.     

Dua Biksu Darah terbunuh di waktu bersamaan. Mereka sama sekali tidak sempat melarikan diri.     

Biksu Darah bersayap empat pun merasa kebingungan. Ia menatap gadis polos yang sedang berdiri di belakang Huang Yanchen.     

Ia selalu menganggap kalau Zhang Ruochen adalah sosok yang paling tangguh di antara mereka bertiga, dan kedua gadis di belakangnya hanyalah pelayan Zhang Ruochen. oleh karena itu, ia mengacuhkan keduanya.     

Akan tetapi, ia sama sekali tidak menyangka kalau keduanya akan begitu kuat.     

Seharusnya ia melarikan diri kalau tahu mereka berdua sangat kuat.     

Setelah pertempuran di Dunia Primitif Blue Dragon, Sekte Dewa Darah dan Lautan Yin Yang, maka Qing Mo masih tetap menjadi sosok yang penakut. Tapi sekarang ini, setidaknya dia sudah berani membunuh orang lain.     

Seorang pertapa akan bertumbuh setelah diuji dengan darah dan situasi hidup-mati.     

Huang Yanchen sedang mengamati pertempuran di antara Zhang Ruochen dan Biksu Darah bersayap empat, dan wanita itu telah bersiap membantunya, kalau-kalau lelaki itu berada di dalam bahaya.     

Namun, ia menemukan bahwa Zhang Ruochen masih luar biasa, meskipun meridiannya telah hancur. Jadi, para Biksu normal tidak akan sanggup mengalahkannya.     

"Kakak Chen, ayo kita bunuh dia sekarang juga. Pasukan Immortal Vampir sudah datang kemari. Kita harus pergi sekarang juga."     

Ratusan ribu Immortal Vampir itu bukanlah pasukan remeh-temeh. Sebaliknya, mereka telah membentuk formasi khusus. Kalau pasukan itu benar-benar mengepung ketiganya, mungkin mereka akan berada di dalam bahaya.     

Biksu Darah bersayap empat sudah tidak mampu bertahan dari serangannya. Vampir itu sudah terluka parah, dan setelah menyadari kalau Huang Yanchen dan juga Qing Mo sama-sama berada di level Biksu, maka ia tidak berani bertarung kembali. Dia segera mengaktifkan teknik bergerak dan pergi dari sana.     

Seandainya Biksu Darah bersayap empat tidak berusaha melarikan diri, maka Zhang Ruochen memerlukan waktu yang lama untuk membunuhnya. Akan tetapi, setelah ia melarikan diri, maka itu membuat Zhang Ruochen punya kesempatan.     

Zhang Ruochen melesat maju dan mengubah tangannya menjadi pisau. "Sembilan Kali Lipat Pisau Petir."     

Sembilan pisau panjang berguguran seperti ombak, dan terus menusuk tubuh Biksu Darah bersayap empat.     

Biksu itu sanggup menangkal tujuh pisau pertamanya. Namun, pisau kedelapan berhasil merobek keempat sayapnya.     

Pada akhirnya, pisau kesembilan merobek tubuhnya dan membelahnya menjadi dua. Tidak perlu dipertanyakan lagi, sang vampir telah meregang nyawa.     

Huang Yanchen berjalan mendekati Biksu Darah bersayap empat dan Zhang Ruochen, lantas berkata, "Kau masih bisa menjadi seorang kaisar di masa depan, walau cuma mengandalkan Kekuatan Batin. Siapapun yang berani meremehkanmu akan membayar dengan harga yang mahal."     

Zhang Ruochen merasa sedikit lelah. Kala itu, ia berkata, "Ayo pergi. Jangan sampai kita dikepung oleh pasukan itu."     

Apalagi, mereka sedang berada di wilayah kekuasaan Immortal Vampir. Jadi, para senior Immortal Vampir mungkin telah mendengar kabar tersebut.     

Huang Yanchen mengambil Holy Source milik ketiga Biksu Darah tersebut.     

Setelah itu, ia memandu Zhang Ruochen dan Qing Mo pergi dari sana. Mereka bertiga membentuk formasi segitiga, sambil menerjang ratusan ribu pasukan Immortal Vampir.     

Formasi mereka masih belum sempurna, hingga mereka tidak mampu bertahan dari serangan Huang Yanchen dan yang lainnya.     

Beberapa saat kemudian, mereka bertiga berhasil keluar dari sana dan menghilang.     

Di luar bukit itu terdapat banyak mayat. Ada lebih dari 30 ribu Immortal Vampir yang telah meregang nyawa, dan sebagian besar lainnya mengalami luka-luka.     

Ningfeng Mansion adalah wilayah kekuasaan salah satu di antara 10 ras vampir, Ras Qingtian. Berita mengenai pembunuhan itu pun sampai ke telinga para senior dari Ras Qingtian.     

King Zhong Ying berada di urutan nomor dua di Ras Qingtian, dan berada di bawah Kaisar Qing.     

Secercah avatar King Zhong Ying sedang berdiri di istana, dan ia sedang menggenggam Signal Flare. Lantas, ia bergumam. "Tiga Biksu Darah baru saja terbunuh, beserta dengan 30 ribu prajurit. Siapa yang membunuh mereka?"     

Seorang wanita berjubah hitam sedang berdiri di bawah King Zhong Ying. Wanita itu berkata, "Setiap Biksu di Wilayah Utara telah dicatat. Beberapa di antara mereka adalah bagian dari kita, dan beberapa lainnya telah masuk ke dalam 'Daftar Kematian'. Beberapa Biksu sisanya, kami masih berusaha bernegosiasi dan meminta mereka untuk bergabung. Namun, tiga orang itu tidak ada di dalam daftar kita."     

Wanita itu adalah Zhu Qingyi. Dia adalah salah satu murid King Zhong Ying. Dia juga seorang Biksu yang tangguh.     

"Mereka bukan Biksu dari Wilayah Utara?" tanya King Zhong Ying.     

Zhu Qingyi berkata, "Salah satu di antara mereka adalah Biksu Kekuatan Batin. Apa mereka adalah Biksu kiriman Kuil Earth God dan ingin menimbulkan kerusuhan di Ningfeng Mansion? Apa mereka ingin menghentikan Ras Qingtian dan ketiga ras lain, agar kita tidak mengepung Hongchuan Mansion?"     

King Zhong Ying berkata, "Empat Kaisar Darah telah mengeluarkan perintah bersamaan. 10 juta pasukan telah dikumpulkan. Mereka akan segera menduduki Hongchuan Mansion. Kekuatan ini tidak akan bisa dihentikan oleh siapapun. Jadi, mustahil kalau mereka ingin menghentikan aksi di wilayah itu dengan melukai pasukan Qingtian di Ningfeng Mansion."     

Lantas, King Zhong Ying bertanya, "Memangnya ketiga Biksu itu pergi kemana setelah mereka membunuh pasukan kita di Langxin County?"     

"Hongchuan Mansion," kata Zhu Qingyi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.