Kaisar Dewa

Bei Yutian



Bei Yutian

0Immortal Vampir tidak akan membunuh semua manusia. Sebaliknya, mereka masih berupaya untuk menjinakkan beberapa Biksu manusia.     
3

Kalau Biksu manusia rela menyerahkan dirinya kepada Immortal Vampir, dan ras manusia tidak mengetahuinya, maka Biksu manusia itu akan mendapatkan banyak keuntungan dari Immortal Vampir.     

Zhu Qingyi ingin mengajak Zhang Ruochen untuk bergabung ke dalam kelompoknya.     

Zhang Ruochen tidak sanggup memindai kultivasi Zhu Qingyi. Tapi, ia tahu kalau Zhu Qingyi sangat kuat, mungkin jauh lebih kuat daripada Dewi Immortal, Ying Huo.     

"Lancarkan serangan penuh dan mundur ke utara."     

Zhang Ruochen mengirimkan pesan kepada Huang Yanchen dan Qing Mo. Lelaki itu melepaskan Kekuatan Batin-nya dan mengaktifkan Thunder God Hammer." Mereka berusaha menyerang tiga vampir yang dipimpin oleh Zhu Qingyi.     

Di waktu yang sama, Huang Yanchen menggenggam pedang saint dan melepaskan ribuan garis pedang Chi, hingga menciptakan sungai pedang dengan suara bergemuruh. Terdapat jejak-jejak pedang di permukaan tanah.     

"Aku sudah memberi kalian kesempatan, tapi kalian malah melewatkannya begitu saja."     

Setelah menyaksikan serangan Huang Yanchen dan Zhang Ruochen, Zhu Qingyi pun menggelengkan kepalanya dan terlihat kesal. Wanita itu menuding ke depan, dan membentuk lapisan kabut darah di ujung jarinya.     

Peng Peng.     

Thunder God Hammer dan pedang saint sama-sama berbenturan dengan serangan lawannya, tapi kedua serangan itu masih gagal menembusnya.     

Tepat ketika Zhu Qingyi ingin menyerang balik dan membunuh Zhang Ruochen beserta dua rekannya, tiba-tiba cahaya perak keluar dari balik tirai air dan merobeknya.     

Zhu Qingyi pun merasa terkejut. Wanita itu membuka tangan dan menampar ke depan, sembari melepaskan dua awan api.     

Cahaya peraknya berbenturan dengan awan api, sehingga pergerakannya menjadi semakin lambat. Pada akhirnya, Zhu Qingyi melihat sebuah pisau dapur di balik cahaya perak tersebut.     

Hong Long.     

Zhu Qingyi mundur sampai ribuan kaki jauhnya, sebelum akhirnya sangup meredam serangan pisau dapur dan menyeimbangkan dirinya. Wanita itu menatap depan, dan melihat ketiga Biksu manusia sedang melarikan diri.     

"Ada sosok tangguh di antara mereka bertiga. Kejar mereka!"     

Zhu Qingyi terlihat serius, dan ia mengubah tubuh cantiknya menjadi puluhan kabut hitam.     

"Kuat sekali."     

Zhang Ruochen masih merasa terkejut.     

Pisau dapur di tangan Qing Mo bukanlah senjata saint biasa. Pisau itu bisa jadi merupakan senjata peninggalan dewa, dan setiap kali Qing Mo melemparkan pisaunya, maka di sana akan terjadi pertumpahan darah. Namun, Zhu Qingyi dapat menangkal pisau dapur tersebut.     

Zhang Ruochen curiga bila kekuatan asli pisau itu masih belum mampu menembus pertahanan wanita tersebut.     

Mereka pun merasa seperti sedang dikejar oleh kematian. Sebab, Zhu Qingyi terlampau kuat bagi mereka.     

Huang Yanchen menoleh ke belakang, dan ia melihat Zhu Qingyi menyusul mereka dengan sangat cepat. "Cepat sekali pergerakannya. Dia hampir berhasil menyusul kita. Kita harus menggunakan teknik rahasia untuk melarikan diri."     

Zhang Ruochen menghentikan Huang Yanchen. Lelaki itu berkata, "Kalau kita menggunakan teknik rahasia melarikan diri, itu bisa membuat kita beberapa kali lipat lebih cepat, tapi efek sampingnya cukup besar. Nantinya kita akan menjadi semakin lemah, dan kalau kau menggunakan teknik itu terlalu lama, maka kau mungkin akan tertinggal di belakang."     

"Kita harus menggunakan teknik itu untuk menyelamatkan diri." Huang Yanchen tampak gelisah. "Ayo cepat. Zhu Qingyi sudah berhasil menyusul kita, dan kita akan segera terbunuh."     

"Biar aku yang melakukannya," kata Zhang Ruochen.     

Huang Yanchen pun merasa kebingungan. Meridian-meridian Zhang Ruochen telah hancur. Bagaimana mungkin lelaki itu menggunakan teknik rahasia melarikan diri.     

Zhang Ruochen terlihat tegas. Setelah itu, ia mengeluarkan Sarira Buddha dan menggenggamnya di tangan.     

Sarira itu sebesar kacang, dan berwarna emas. Pancaran cahayanya membuat Huang Yanchen dan Qing Mo kesulitan membuka mata.     

Pa!     

Zhang Ruochen mengaktifkan Kekuatan Batin di tangan kanannya. Kemudian, ia menggerakkan jari, dan membuka segel keempat Sarira.     

Zhang Ruochen menelan Sarira. Beberapa saat kemudian, tubuhnya memancarkan sinar emas, dengan ribuan mantra Buddha yang terlepas dari tubuh dan kulitnya. Bayangan-bayangan Buddha menyeruak dari tubuhnya.     

Kekuatan Batin Zhang Ruochen baru saja berada di level 52, tapi masih terus menguat. Rasa-rasanya, ia akan segera mencapai level 53.     

Sarira itu mengandung kekuatan Kaisar Buddha dan Naga Emas, yang sama-sama berada di level Supreme Saint. Keduanya sangat berharga.     

Kaisar Buddha dan Naga Emas sama-sama melatih Seni Bela Diri dan Kekuatan Batin, sehingga Sarira mereka mengandung Kekuatan Batin yang melimpah.     

Zhang Ruochen menelan Sarira bukan untuk meningkatkan kekuatannya. Beberapa pertapa ingin menelan Holy Source agar mereka bisa menjadi Biksu. Akan tetapi, setelah itu kemampuan mereka akan terbatas ketika sudah berada di level tertentu. Kemudian, kultivasi mereka akan mandek. Artinya mereka membunuh potensi dirinya sendiri.     

Zhang Ruochen hanya berencana menyerap kekuatan Sarira secara perlahan-lahan. Ia tidak pernah berencana untuk menelan Sarira.     

Sarira jauh lebih berharga daripada Holy Source, tapi punya banyak efek samping. Pengaruh itu akan terlihat setelah mereka menjadi Supreme Saint.     

Bagi sebagian besar pertapa, maka mimpi besar mereka adalah menjadi Supreme Saint, sehingga mereka tidak terlalu memperdulikan efek sampingnya.     

Hua!     

Sejumlah kekuatan Sarira mengalir di dalam tubuh Zhang Ruochen, dan membuat kecepatannya meningkat beberapa kali lipat. Lantas, ia menggandeng Huang Yanchen dengan satu tangan, dan Qing Mo dengan tangan yang lain. Setelah itu, mereka menghilang di balik awan bagaikan cahaya emas.     

"Kuat sekali kekuatan Buddha-nya. Apa mereka benar-benar para pertapa tangguh yang dikirim oleh Kuil Earth God? Atau mereka adalah para pertapa yang dikirim oleh Sekte Seribu Buddha dari Wilayah Barat."     

Zhu Qingyi melesat hingga ratusan mil ke depan, tapi ia gagal mengejar Zhang Ruochen dan kedua pertapa lainnya. Maka dari itu, ia pun berhenti di sana.     

Terdapat tatapan kebencian di matanya. Wanita itu tidak sanggup menghentikan ketiga biksu manusia. Artinya, banyak Biksu yang akan menertawakannya.     

Beberapa saat kemudian, dua Death Knight menyusulnya, dan mereka sedang berdiri di belakang Zhu Qingyi.     

Death Knight yang berada di sisi kiri berkata, "Kuat sekali ketiga biksu manusia itu... bahkan Anda tidak bisa mengejar mereka."     

Zhu Qingyi berkata, "Biksu Kekuatan Batin manusia itu telah menelan Sarira, sehingga Kekuatan Batin-nya meningkat dalam sekejap, dan menjadi beberapa kali lipat lebih cepat daripada sebelumnya. Kalau Kekuatan Batin-nya tidak mengalami peningkatan pesat, maka mereka pasti sudah mati."     

Zhu Qingyi dan kedua Death Knight mulai mencari sisa-sisa aroma mereka di udara. Mereka terus bergerak maju dan berusaha membunuh Zhang Ruochen beserta kelompoknya. Mereka menganggap kalau ketiga Biksu manusia itu merupakan ancaman besar bagi Immortal Vampir.     

Hua.     

Cahaya pedang tampak seperti bulan yang menghubungkan langit dan bumi. Cahayanya terbang dari gunung dan mengarah menuju Zhu Qingyi.     

Langit dan bumi bergetar hebat ketika cahaya pedang itu melintas, seakan prinsip-prinsip langit dan buminya telah dibelah menjadi dua.     

Zhu Qingyi merasa kebingungan, lantas mencengkram udara dan melepaskan dua buah tameng untuk melindungi Death Knight.     

Hong Long.     

Kedua Death knight dan Zhu Qingyi terhempas ke belakang dan membentur gunung, sebelum akhirnya mereka terjatuh ke tanah.     

Tubuh kedua Death Knight-nya telah hancur di balik Ten Saint Blood Armor, dengan tulang-tulang mereka yang berubah menjadi bubuk.     

Zhu Qingyi juga tampak menyedihkan. Wanita itu bersimbah darah, dan kedua tangannya hancur. Ia tidak pernah menyangka kalau lawannya begitu kuat.     

Siapa yang baru saja menebaskan pedang itu?     

Setidaknya ada 10 orang di Wilayah Utara yang punya teknik pedang seperti itu.     

"Apa itu adalah dia?"     

Zhu Qingyi mengingat nama-nama manusia yang masuk ke dalam Daftar Kematian Ras Immortal Vampir.     

Ia melihat sosok berjubah abu-abu sedang membawa pedang batu.     

Pedang itu sangat buruk, sehingga tidak ada yang menyangka kalau pedang semacam itu mampu membunuh dua Death Knight dan melukai Zhu Qingyi.     

Zhu Qingyi pun menjadi semakin yakin setelah ia melihat pedang batunya. Setelah itu, ia menarik nafas dalam-dalam dan menyebutkan namanya. "Pei Yutian."     

"Luar biasa. Kau baru saja selamat dari serangan pedangku. Artinya, kau adalah salah satu senior Immortal Vampir. Kalau aku memenggal kepalamu, maka aku bisa menukarnya dengan beberapa sumber daya langka," kata sosok berjubah abu-abu.     

Zhu Qingyi tahu kalau pria ini sangat kuat, dan ia tidak akan bisa melarikan diri, tapi ia masih bersikap tenang dan berkata, "Kalau kau bersedia menyerahkan diri pada Ras Qingtian, maka aku bisa menjamin bahwa kau akan mendapatkan begitu banyak sumber daya klan. Sebaliknya, kalau kau hanya membuang-buang waktu demi mencari sumber daya dengan cara semacam itu, maka kau tidak akan sanggup menyusul para pertapa di Daftar Lima Hero."     

Sosok berjubah abu-abu sosok yang masuk ke dalam Daftar Lima Hero – Pei Yutian – sekaligus satu-satunya yang masuk ke dalam daftar tanpa latar belakang yang kuat. Dia bisa menjadi pertapa manusia tangguh berkat perjuangan dan keberuntungannya sendiri.     

"Apa kau ingin bernegosiasi denganku dan menjadikanku sebagai aliansi?" kata Pei Yutian dengan nada dingin.     

"Benar. Sosok tangguh sepertimu tidak pantas dikubur. Kalau kau bersedia menyerahkan diri pada Immortal Vampir, maka kau akan sanggup melampaui keempat pertapa lain dan menjadi pertapa paling tangguh di Daftar Lima Hero," kata Zhu Qingyi.     

Pei Yutian menyunggingkan senyuman, dan pedang batu di tangannya memancarkan aura dingin. Setelah itu, lapisan-lapisan es mulai menyebar dan bergerak mendekati kaki Zhu Qingyi.     

Tepat ketika Zhu Qingyi hampir ditelan oleh energi dingin tersebut, tiba-tiba sosok bertubuh tinggi bergerak mendekat dan berjalan di sisi Zhu Qingyi. Kabut darah tebal memancar dari tubuhnya dan menangkal energi dingin tersebut.     

Zhu Qingyi menatap sosok yang berdiri di hadapannya dan merasa lega. Setelah itu, ia berkata, "Kakak, akhirnya kau datang juga!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.