Kaisar Dewa

Situ Fengcheng



Situ Fengcheng

0Pria di samping Zhu Qingyi adalah Situ Fengcheng. Dia adalah murid senior King Zhong Ying dan salah satu jendral di pasukan Ras Qitian yang bertugas di Red River Mansion. Dia memimpin jutaan pasukan dan sangat kuat.     
1

Situ Fengcheng hampir setinggi dua meter. Dia punya dada yang bidang dan tubuh berotot. Tubuhnya penuh dengan sayatan-sayatan kapak. Pria itu tampak sangat maskulin.     

Dengan suara yang dalam dan kencang, ia berkata, "Qingyi, Master selalu menganggap kau cerdas. Tak kusangka, rupanya kau masih membuat kesalahan."     

"Kesalahan apa?" Zhu Qingyi kembali bangkit berdiri. Cahaya suci menyeruak dari tubuhnya, dan membuat semua darahnya menghilang. Alhasil, wanita itu kembali tampil elegan dan tidak lagi tampak menyedihkan.     

"Pei Yutian seharusnya berada di Daftar Kematian," kata Situ Fengcheng. "Artinya, mustahil baginya bergabung dengan Immortal Vampir. Jadi, apa gunanya kau mengajaknya bergabung?"     

"Kakak, kau benar." Zhu Qingyi tersenyum getir. "Tapi sebenarnya, semua itu tidak sia-sia. Paling tidak, aku masih bisa mengulur-ulur waktu dan menunggumu datang menyelamatkanku."     

Selama itu, Pei Yutian hanya berdiam diri di sana. Lambat laun, auranya menjadi semakin tajam. Garis-garis inskripsi kuno bermunculan pada pedang batunya. Inskripsi-inskripsi itu mirip seperti pola geografis Wilayah Utara.     

Situ Fengcheng melipat tangannya di belakang pinggul. Armornya bersinar keperakan di bawah cahaya bulan. "Wutian dari timur, Wufa dari barat, Xinshu dari selatan, Yutian dari utara, Wan Zhaoyi dari sembilan county di wilayah pusat. Aku sudah mendengar dari lama bila Daftar Lima Hero berisi para pertapa manusia terkuat abad ini. Setelah bertemu denganmu hari ini, kurasa kau memang tidak mengecewakan. Pencapaianmu dalam broadsword sudah layak disebut sebagai Biksu Broadsword di Wilayah Utara."     

"Situ Fengcheng," kata Pei Yutian, "Aku pernah mendengar namamu lebih dari satu kali. Aku sudah membunuh 42 Biksu Darah. Kuharap kau akan menempati urutan nomor 43."     

Situ Fengcheng tersenyum. "Kau bukanlah mangsa yang buruk. Tapi sayangnya, aku ada urusan hari ini. Jadi, aku tidak akan bertempur melawanmu."     

"Semua itu bukan terserah kepadamu. Sebab, kalau kau ingin pergi, maka kau perlu meminta izin dariku."     

"Kalau aku ingin pergi dari sini, maka kau tidak akan sanggup menghentikanku."     

Situ Fengcheng terkekeh. Ia menuding ke depan, sedangkan suara "boom" yang mengguncang telinga sontak menyebar ke segala penjuru. Sosok pertapa dengan 64 lapis cahaya darah baru saja menghancurkan gunung dan berjalan keluar dari puing-puing.     

Dia adalah seorang pria paruh baya dan berselimut garis-garis darah. Dia sedang menggenggam pedang saint, dan masih ada 6 pedang lain di punggungnya. Seketika itu juga, pedang Chi terlepas darinya dan langsung menerjang Pei Yutian.     

Boom.     

Broadsword dan Pedang Chi-nya membelah daratan. Bahkan, awan-awan di langit juga terbelah. Sehingga, wilayah itu menjadi zona kematian. Siapapun yang masuk ke dalam sana akan meregang nyawa.     

Situ Fengcheng dan Zhu Qingyi telah mundur hingga 500 mil jauhnya. Situ Fengcheng memicingkan matanya. Sembari menatap area dengan debu-debu yang beterbangan, maka ia berkata, "Tidak diragukan lagi kemampuan Pei Yutian. Dia benar-benar seorang pertapa tangguh. Dia hanya berkultivasi selama beberapa ratus tahun, tapi dia sudah begitu tangguh seperti ini. Kurasa dia harus dibunuh sesegera mungkin."     

Diam-diam Zhu Qingyi merasa tersentak di dalam hatinya. Walaupun ia menggunakan teknik terkuatnya, mungkin ia masih gagal bertahan dari serangan Pei Yutian.     

"Kakak, di mana kau bertemu pertapa pedang itu? Bahkan dia sanggup menandingi Pei Yutian."     

"Dia adalah Biksu Pedang manusia," kata Situ Fengcheng.     

"Biksu Pedang?"     

Zhu Qingyi tidak bisa bersikap tenang. Wanita itu sedang merasa terkejut. Apalagi, hanya ada dua Biksu Pedang di seluruh Wilayah Utara. Mereka adalah para senior yang telah hidup lebih dari 500 tahun. Masing-masing dari mereka seperti superstar yang sanggup mengguncang dunia dengan satu serangan.     

"Pria ini adalah Wang Beilie, dan pernah menjadi pemimpin Ras Ancient Prison Guardian. Setelah Kaisar Darah menangkapnya, maka dia diubah menjadi budak darah. Sekarang, dia bekerja untuk Ras Qingtian. Aku tahu kalau dia mampu membunuh Pei Yutian, tapi aku tidak menyangka kalau Pei Yutian akan setangguh ini."     

"Setelah menjadi budak darah," kata Zhu Qingyi. "Maka kemampuan berpikir Wang Beilie akan menurun. Jadi, dia tidak mampu mengerahkan segenap kekuatannya. Kalau dia masih waras, maka Pei Yutian tidak akan sanggup menandinginya."     

Situ Fengcheng berhenti mengamati keadaan medan pertempuran. Sambil menatap Zhu Qingyi yang cantik, ia pun berkata, "Pasti Master telah mengutusmu ke Red River Mansion demi menjalankan sebuah tugas rahasia, kan?"     

"Aku memang punya tugas penting," jawan Zhu Qingyi. "Aku akan membawa beberapa Biksu kuat dari pasukanmu. Aku harus bergegas."     

…     

Zhang Ruochen membawa Huang Yanchen dan Qing Mo melarikan diri sampai puluhan ribu mil jauhnya dengan kecepatan tertinggi.     

Lambat laun, kekuatan Sarira semakin menurun, sampai akhirnya kecepatan Zhang Ruochen kembali normal. Namun, mereka masih belum berhenti bergerak. Mereka terus bergerak dengan kecepatan tinggi, sambil menyembunyikan aura masing-masing, sehingga Immortal Vampir tidak akan bisa menemukan mereka dengan mudah.     

Red River Mansion memang sedang dibakar oleh api pertempuran. Di tempat itu, segala sesuatunya terlihat kacau, bahkan sulit menemukan makhluk hidup.     

Beberapa kota bahwa tenggelam dengan tanah akibat serangan musuh dan menjadi lumpur. Sementara itu, kota-kota lain dipenuhi oleh mayat kering. Gunung-gunung dipenuhi darah. Sunga-sungai penuh dengan mayat yang mengambang, dengan aroma yang busuk.     

Pemandangan ini begitu berdarah. Itu sama sekali tidak mirip seperti dunia manusia, tapi zona kematian.     

Sambil melangkah maju, kelompok Zhang Ruochen bertemu dengan sebagian kecil pasukan vampir. Mereka segera membunuhnya, sampai akhirnya mereka tiba di sebuah kota manusia yang belum berhasil diduduki.     

Gerbang kotanya sangat megah. Dinding kotanya setinggi ratusan kaki dan sangat kuat. Dari kejauhan, kota itu tampak seperti gunung hitam di ujung horizon.     

"Zhilin Pass adalah jalan besar terakhir menuju Red River Mansion," kata Huang Yanchen. "Itu juga menjadi medan pertempuran paling sengit di antara pasukan istana kekaisaran dan Immortal Vampir. Kalau jalanan ini sampai ditembus, maka seluruh Red River Mansion akan ambruk. Apa kita akan masuk ke sana dan mencari informasi?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya kita tidak menarik perhatian para figur tangguh dari istana kekaisaran, sehingga kita tidak akan diserang oleh dua kelompok. Sebaiknya kita cari jalan masuk dengan pertahanan yang paling lemah, lantas menuju ke Black Wind County."     

Zhilin Pass tidak jauh dari Black Wind County. Mereka sudah hampir sampai di tujuannya.     

Pertahanan mereka bukan tanpa celah. Sebab, kelompok Zhang Ruochen mampu melewati benteng itu dengan mudah dan segera pergi menuju Black Wind County.     

Beberapa hari kemudian, Zhang Ruochen terus menyerap Kekuatan Batin dari Sarira. Selama itu, Kekuatan Batin-nya berkembang pesat. Dia sudah berada di puncak level 52.     

"Dengan kecepatan seperti ini, mungkin beberapa hari mendatang aku akan berada di level 53."     

Zhang Ruochen tidak perlu merisaukan apa-apa selama beberapa hari ke depan. Lelaki itu hanya perlu mengembangkan kekuatannya. Dengan demikian, maka ia tidak akan lagi berada di situasi canggung kalau bertemu lawan seperti Zhu Qingyi.     

Lelaki itu harus memikirkan cara untuk menanggulangi efek samping Sarira di masa depan.     

"Apa aku bisa menggunakan kekuatan ruang dengan memanfaatkan Kekuatan Batin?"     

Kartu andalan terbesar Zhang Ruochen terletak pada kekuatan ruang dan waktu. Kalau ia masih punya dua kemampuan itu, maka ia tidak perlu melarikan diri jika berhadapan dengan Zhu Qingyi.     

Namun, kedua teknik itu membutuhkan Chi Suci. Zhang Ruochen hanya punya pembuluh darah yang dibentuk oleh Kekuatan Batin. Lelaki itu tidak punya meridian dan Saintly Meridian. Sehingga, ia sama sekali tidak dapat mengalirkan Chi Suci-nya.     

Walau begitu, Zhang Ruochen tidak berputus asa. "Biksu Kekuatan Batin mampu memanipulasi Energi Chi. Mungkin aku bisa menggunakan kekuatan ruang dengan bantuan Energi Chi."     

"Ruang Celah."     

Zhang Ruochen menggunakan Kekuatan Batin sebagai pondasi energi. Lelaki itu mengangkat tangannya dan menebaskannya ke bawah. Ruang di bawahnya tidak terbelah, tapi cuma sedikit bergetar.     

Akan tetapi, getaran sekecil itu sudah membuat Zhang Ruochen merasa bersemangat. "Ada harapan."     

Selanjutnya, Zhang Ruochen mengeluarkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lantas mulai mempelajari kekuatan-kekuatan ruang dengan serius.     

Setelah menjadi Biksu, maka Zhang Ruochen selalu berfokus melatih teknik pukulan dan teknik pedang. Sekarang ini, akhirnya ia bisa menenangkan diri dan mulai mempelajari teknik ruang.     

Ruang tidak punya batasan, tapi memang benar-benar ada.     

Apa yang disebut sebagai "tidak punya batasan", artinya titik manapun bisa dijadikan sebagai titik awal.     

"Benar-benar ada" berarti bahwa ruang akan muncul di manapun.     

…     

Pemahaman yang terkandung di dalam kekuatan ruang sangat abstrak dan luas. Zhang Ruochen hanya berani mempelajarinya setelah menjadi Biksu. Kalau ia melakukannya sebelum berada di Alam Biksu, mungkin ia tidak akan bisa mempelajari apa-apa.     

Sedangkan kekuatan waktu, Zhang Ruochen masih belum berani mempelajarinya. Sebab, kalau sampai lelaki itu terjebak ke dalam ilusi waktu, mungkin dia akan benar-benar gila sepenuhnya.     

Matanya terfokus pada satu halaman kitab. Di halaman itu menjelaskan tentang salah satu teknik ruang – Distorsi Ruang. Lelaki itu pernah mempelajari teknik ini sebelumnya, tapi pemahamannya masih berada di level dasar. Kalau ia bertemu dengan pertapa tangguh yang sebenarnya, maka tekniknya tidak akan berguna. Sebab, serangan random dari sang pertapa pasti sanggup menembus pertahanan dan Distorsi Ruang-nya.     

Setelah kembali mempelajari teknik ini, Zhang Ruochen menyadari kalau Distorsi Ruang ternyata sangat kuat. Teknik itu penuh dengan variasi. Teknik itu bukan cuma digunakan untuk menanggulangi serangan musuh, tapi membelokkan arah serangan dan membuatnya menjadi senjata makan tuan.     

Selain itu, Distorsi Ruang juga bisa digunakan untuk mengubah bentuk gunung, mengubah arus air di sungai, menembus formasi pertahanan, bahkan menciptakan labirin ruang. Tidak ada apapun yang bisa lolos dari Distorsi Ruang.     

"Mendistorsi ruang di salah satu sisi atau menggabungkan ruang, lalu membuatnya stabil. Itulah yang disebut Distorsi Ruang sebenarnya. Sebelum-sebelumnya, aku cuma mendistorsi kedua sisi. Aku tidak menggabungkannya, sehingga ruang itu tidak pernah stabil. Alhasil, kekuatannya sangat terbatas."     

Setelah menemukan alasannya, Zhang Ruochen pun kembali melatih Distorsi Ruang.     

Lelaki itu mengangkat kedua tangannya sekaligus dan melepaskan Kekuatan Batin. Ia memanfaatkan Energi Chi di sekitarnya untuk mengubah prinsip-prinsip ruang, lalu mendistorsi ruang di sisi kanan dan kiri.     

"Gabungkan," gumamnya.     

Ia menempelkan kedua tangannya. Distorsi Ruang di kedua sisi langsung terhubung secara otomatis.     

Whoosh!     

Jalanan di depan kereta kuno lebarnya mencapai puluhan meter. Setelah terkena Distorsi Ruang, maka jalanan itu tiba-tiba menghilang, dan langsung tertutup. Di waktu yang sama, pepohonan tinggi di kedua sisi jalannya saling berbenturan. Beberapa batang pohon saling menusuk satu sama lain. Banyak daun-daun yang berguguran.     

Struktur ruang itu akan tetap sama selamanya.     

"Jalannya hilang!" Qing Mo – yang sedang menyetir kereta kuno – merasa ketakutan. Ia segera mengendalikan binatang buas – yang menarik kereta – agar berhenti.     

Huang Yanchen sama sekali tidak terkejut. Sebaliknya, bibirnya tersungging penuh pemahaman, hingga membentuk senyuman cantik. "Tidak diragukan lagi," gumamnya pada dirinya sendiri. "Dia akan menjadi lebih kuat setelah melewati penderitaan. Potensinya benar-benar tak terbendung."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.