Kaisar Dewa

Dewi Natty



Dewi Natty

1Terdapat banyak Kekuatan Batin dan pemahaman yang luas di dalam Sarira, sehingga membuatnya tampak seperti lautan emas. Kalau harus dibandingkan, maka Kekuatan Batin Zhang Ruochen hanyalah setetes air di hadapan lautan emas tersebut.      3

Zhang Ruochen pun bisa menyerap Kekuatan Batin dan pemahaman Sarira, lalu mengubahnya menjadi pemahaman sendiri demi meningkatkan Kekuatan Batin-nya.     

Tentu saja, Sarira lebih dari sekedar meningkatkan Kekuatan Batin pertapa. Sarira juga dapat meningkatkan kultivasi mereka. Namun, meridian dan Saintly Meridian di tubuh Zhang Ruochen telah hancur, sehingga ia tidak bisa menyerap Chi Suci dan prinsip-prinsip Saintly Way di dalam Sarira-nya.     

Sarira itu melambangkan Kaisar Buddha dan Naga Emas.     

Beberapa saat kemudian, Kekuatan Batin Zhang Ruochen telah meningkat pesat, hingga mendekati level 53.     

Zhang Ruochen mencium aroma daging. Ia pun berhenti berkultivasi dan membuka matanya. Lantas, ia menemukan Qing Mo sedang memanggang cakar naga.     

Itu bukan cakar naga sepenuhnya, tapi hanya sebagian kecil darinya. Namun, panjangnya masih mencapai 10 kaki. Setidaknya, beratnya masih mencapai ribuan pon.     

Zhang Ruochen menatap daging naga tersebut. Qing Mo tertawa dan merasa puas.     

Biksu Liuli dan Yuanshu sama-sama berhenti berlatih. Mereka mencium aroma makanan lezat dan mulai menjilat bibir masing-masing.     

Masakan Qing Mo memang sangat menggoda, hingga siapapun pasti akan segera merasa lapar.     

Pada akhirnya, daging naga itu telah matang sepenuhnya.     

Mereka mulai berbagi daging. Zhang Ruochen dan kedua Biksu wanita itu sama sekali tidak peduli dengan imej masing-masing. Mereka berusaha mendapatkan daging sebanyak mungkin. Beberapa saat kemudian, terdapat bercak-bercak makanan di mulut mereka masing-masing, sementara dagingnya telah habis.     

Biksu Liuli menjilat jarinya sendiri dan berkata, "Sebelum bertemu Qing Mo, aku tidak yakin dengan kemampuan orang lain dalam hal memasak, apalagi sanggup menandingi Dewi. Tak kusangka, hari ini aku bisa makan enak."     

Zhang Ruochen berkata, "Apa masih ada orang lain yang bisa menandingi masakan Qing Mo?"     

Biksu Liuli mengangguk dan berkata, "Ada Sembilan Dewi Empryan yang melayani Permaisuri. Masing-masing dari mereka punya kemampuan tinggi, dan kami pun mengagumi mereka. Salah satu Dewi itu pernah mendapatkan warisan dari Dewa Masak, dengan sepasang tangan yang luar biasa. Beliau dikenal sebagai Dewi Natty. Setiap makanan dan masakannya sangat lezat. Bahkan makanannya dapat meningkatkan kultivasi dan Kekuatan Batin seseorang. Satu porsi makanan sama seperti pil dewa."     

"Satu porsi makanan sama seperti pil dewa? Itu berlebihan."     

Zhang Ruochen pun merasa luar biasa, karena ia paham betapa bernilainya pil dewa. Kalau satu masakan bisa menandingi pil dewa, maka para alkemis akan kehilangan pekerjaan mereka.     

Biksu Yuanshu menggelengkan kepala dan berkata, "Kami tidak bicara berlebihan. Walaupun hanya sang Permaisuri yang dapat menikmati makanannya, tapi sebagai para gadis yang bekerja untuk Permaisuri, maka kami juga punya kesempatan untuk mencoba makanannya. Setiap kali kami memakannya, maka kekuatan kami selalu meningkat."     

Biksu Liuli mengangguk dan berkata, "Sebenarnya, sangat sulit bagiku dan Yuanshu menjadi Biksu. Tapi, akhirnya kami berada di level Xuanhuang setelah berkultivasi selama 200 tahun, dan mengungguli banyak pertapa bertalenta lain. Semua itu bukan cuma karena lingkungan latihan di Istana Ziwei, melainkan juga masakan Dewi Natty."     

Biksu Yuanshu berkata, "Daging naga yang dimasak Qing Mo juga mengandung kekuatan misterius yang dapat meningkatkan kultivasi seseorang. Namun, pengaruhnya masih belum bisa menandingi Dewi Natty. Tapi keduanya sama-sama lezat. Di alam mortal, maka Qing Mo adalah koki terbaik, sementara Dewi Natty dapat melakukannya setelah mendapatkan warisan dewa. Itu adalah keterampilan dewa, bukan keterampilan dari alam mortal."     

Kalau seseorang mendapatkan warisan dewa, maka itu sangat luar biasa.     

Bahkan para Biksu tidak bisa membayangkan warisan dewa.     

Qing Mo tidak peduli dengan hal tersebut. Gadis itu tersenyum. "Saya hanyalah gadis yang hobi memasak. Jadi, saya tidak pantas dibandingkan dengan Dewi Natty. Kalau saya cukup beruntung dan bisa bertemu dengan beliau di kemudian hari, maka saya pasti akan meminta sarannya."     

Zhang Ruochen bangkit berdiri dan menatap bawah. Ia berkata, "Seorang Biksu sedang bergegas menuju ke puncak gunung. Dia bergerak dengan sangat cepat. Setidaknya, dia sudah berada di level Heaven Pass."     

Biksu Liuli dan Biksu Yuanshu sama-sama mengalami tekanan di gunung tersebut, sehingga sensitivitas mereka menurun drastis.     

"Apa Biksu Kekuatan Batin begitu luar biasa? Kita berdua sama-sama berada di Alam Biksu. Bagaimana bisa dia begitu tangguh?"     

Kedua Biksu wanita saling bersitatap, lalu bangkit bersamaan. Mereka mendekati Zhang Ruochen dan menatap bawah.     

Beberapa saat kemudian, wanita berjubah merah darah melesat naik, dengan badai Chi Suci yang mengerikan, hingga mengacukan Energi Chi di sekitar gunung.     

Wanita itu membawa pedang saint, dengan kobaran api di kulit mulusnya. Rambut merahnya berkibar-kibar dan memercikkan api.     

"Itu adalah Martial Saint..."     

"Marital Saint sedang dikejar oleh Immortal Vampir. Tolong, bantu beliau."     

Biksu Liuli dan Biksu Yuanshu sama-sama menggenggam lengan Zhang Ruochen. Mereka menatapnya dan menganggapnya sebagai juru selamat.     

Martial Saint Canglan telah terluka parah, dan wajahnya terlihat pucat. Ada darah di ujung bibirnya, dengan darah saintly di sekujur armor merah phoenixnya. Alhasil, setiap kali ia melangkah, maka itu akan meninggalkan jejak darah.     

Ada banyak kabut darah di belakangnya.     

"Martial Saint Canglan, kenapa kau masih bersusah payah. Percuma, kau tidak akan bisa melarikan diri hari ini!"     

"Kau sudah membunuh empat Biksu Darah kami. Apa kau kira sanggup melarikan diri dari kami?"     

"Haha, aku benar-benar ingin menikah dengan dewi sepertimu dan menjadikanmu sebagai selirku. Apa umat manusia akan marah kalau aku menikahi dewi mereka?"     

…     

Ada lebih dari 10 Biksu Darah yang melesat keluar dari balik kabut darah dan mendaki ke gunung.     

Menurut mereka, Martial Saint Canglan pasti akan mati setelah berada di puncak gunung. Wanita itu tidak mungkin selamat. Setelah mereka mengepungnya, maka mereka akan membunuhnya.     

"Tolong, tuan, bantu Martial Saint kami. Kami akan mengabulkan semua permintaan Anda."     

Biksu Liuli merasa sangat gelisah. Ia harus meminta bantuan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mendesah. "Kalian terlalu mengharapkanku. Aku tidak sekuat yang kalian pikirkan. Selain itu, aku sedang terluka parah. Aku tidak mampu melawan mereka."     

Biksu Liuli dan Biksu Yuanshu sama-sama merasa kesal. Tapi pada akhirnya, mereka keluar dari kuil dan bergerak menuju Martial Saint Canglan.     

Mereka tidak bisa membantu apa-apa karena sedang terluka parah, tapi setidaknya mereka bisa meledakkan Holy Source masing-masing dan menghabisi para Immortal Vampir tersebut     

Namun, tepat setelah mereka keluar dari kuil Taoist, tiba-tiba mereka masuk ke dalam formasi ruang.     

Setelah itu, mereka tidak bisa mengendalikan tubuhnya. Mereka ingin melesat maju, tapi tubuh mereka malah bergerak ke kanan atau mundur ke belakang. Mereka sama sekali tidak bisa keluar dari tempat itu.     

"Apa-apaan ini..."     

Mereka berdua pun berhenti. Namun, itu sama sekali tidak ada gunanya. Sebab, area itu teramat membingungkan, dan mereka sama sekali tidak bisa keluar dari sana.     

Martial Saint Canglan menoleh ke arah kuil Taoist. Ia melihat mereka berdua dan berteriak, "Tinggalkan tempat ini sekarang. Ada banyak Biksu Darah yang sedang bergerak kemari."     

Namun, kedua wanita itu tidak bisa mendengar apa yang wanita itu bicarakan. Mereka berjalan dengan sangat lambat. Kadang kala, mereka akan melangkah mundur. Di lain waktu, mereka akan melompat, dan kadang bergerak ke sisi kiri.     

Martial Saint Canglan mengernyitkan dahinya. Karena melihat mereka bergerak dengan sangat lambat, maka ia memutuskan kse sana untuk membawa mereka.     

Namun, setelah wanita itu masuk ke dalam formasi ruang, maka ia juga kehilangan kontrol diri.     

Martial Saint Canglan berhenti dan mencibir. "Ini hanyalah sebuah formasi taktis. Ini tidak akan bisa menghentikanku."     

Wanita itu menggenggam pedangnya, dan langsung melepaskan pedang Chi sepanjang lebih dari 10 kaki.     

Namun, serangannya tidak menyentuh tanah. Sebaliknya, serangan itu muncul di atas kepalanya dan mengenai lehernya.     

"Tidak."     

Martial Saint Canglan merasa terkejut. Ia menggerakkan pedang saintnya dan menebas ke arah atas, berusaha menangkal pedang Chi tersebut.     

Kemudian, pedang itu berubah arah dan menyayat pinggulnya.     

Martial Saint Canglan menghancurkan jimat pertahanan, dan membentuk tameng cahaya untuk menangkal dua serangan pedang Chi tersebut. Itu adalah jimat pertahanan terakhirnya. Wanita itu tidak menyangka kalau ia akan menggunakannya untuk menangkal dua serangannya sendiri.     

Untungnya, ia masih punya satu jimat pertahanan yang tersisa. Kalau tidak, maka itu akan terdengar konyol bila dia mati oleh serangannya sendiri.     

Setelah itu, Martial Saint Canglan tidak berani bergerak lagi. Wanita itu hanya berdiri di sana dan mengamati.     

Martial Saint Canglan tiba-tiba memfokuskan matanya pada dua orang di luar Kuil Taoist. Salah satu mereka adalah seorang pria lemah, dan satunya lagi gadis berusia 16 tahunan berjubah biru.     

Mereka adalah Zhang Ruochen dan Qing Mo.     

Zhang Ruochen masuk ke formasi ruang dan mengeluarkan Biksu Liuli dan Yuanshu.     

Setelah itu, ia berjalan mendekati Martial Saint Canglan dan berkata, "Ikuti aku."     

Martial Saint Canglan mengamati punggung Zhang Ruochen. Wanita itu segera tersadar, mungkin pria ini yang memasang formasi tersebut.     

Martial Saint Canglan mengikutinya dan mengikuti setiap posisi langkahnya.     

Setelah masuk kuil Taoist, Biksu Liuli dan Yuanshu memberi salam kepadanya dan memeriksa luka-lukanya.     

"Hanya ada beberapa luka kecil. Sebagian besar darah di tubuhku berasal dari darah para vampir."     

Walaupun Martial Saint Canglan sudah terluka parah, tapi ia masih terlihat tenang. Bahkan, wanita itu masih sanggup berdiri tegak.     

Zhang Ruochen berdiri di sisi samping dan tidak membongkar kebohongan wanita tersebut. Sebaliknya, ia menatap bawah dan menemukan kabut darahnya semakin membumbung naik.     

Lelaki itu tidak ingin memicu masalah, tapi masalah itu malah datang sendiri kepadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.