Kaisar Dewa

Bernegosiasi dengan Immortal Vampir



Bernegosiasi dengan Immortal Vampir

3"Hentikan."      2

Martial Saint Canglan tidak bisa lagi menyembuhkan luka-lukanya. Badai Chi Suci yang kuat memancar dari tubuhnya, dengan ribuan pedang Chi yang terbentuk dan menyelimuti dirinya.     

Biksu Darah Miefeng tidak takut. Sebaliknya, ia malah tersenyum.     

Sebenarnya, Martial Saint Canglan bukanlah orang yang impulsif, tapi dia sudah tidak punya pilihan lain. Wanita itu tidak bisa membiarkan keempat Biksu wanita diperlakukan seperti itu, sementara dia berada di dalam kuil untuk menyembuhkan diri.     

Kalau dia melakukannya, maka ketenangan pikirannya akan terpengaruh selamanya, walau dia berhasil sembuh sekalipun.     

Martial Saint Canglan tidak punya pilihan lain. Wanita itu harus keluar dan bertarung melawan Immortal Vampir, walau ia tahu kalau semua itu hanyalah jebakan untuknya.     

Shua!     

Martial Saint Canglan menggerakkan tubuhnya, dan ia melesat maju menuju keempat Biksu wanita.     

Wanita itu mengingat dengan baik rute berjalan di formasinya. Sehingga, ia dapat kleuar dari sana dengan mudah.     

Namun, Qing Mo bisa menilai kalau Martial Saint Canglan bukanlah tandingan para Immortal Vampir, sehingga kalau dia pergi ke sana, maka itu sama saja dengan bunuh diri.     

Pada saat itu, Qing Mo tidak tega melihat Martial Saint Canglan bunuh diri. Maka dari itu, ia mulai memohon, "Tolong, Lord, bantu mereka! Saya tahu kalau Anda bukanlah orang yang hatinya sekeras batu!"     

Biksu Liuli dan Yuanshu juga berhenti mengobati diri sendiri. Mereka sedang menatap Zhang Ruochen, seakan lelaki itu adalah satu-satunya harapan terakhir.     

Zhang Ruochen tidak tahu harus berbuat apa. Meskipun lelaki itu berada di kondisi primanya, tapi dia belum mampu menandingi Jendral Darah Heaven Pass, apalagi sekarang.     

Dan mereka semua sedang menaruh harapan pada orang yang sedang terluka parah?     

Zhang Ruochen mendesah. Pada akhirnya, ia tidak tega melihat tampang mereka, dan mulai melangkah maju demi menyelamatkan Martial Saint Canglan.     

Ruang di sekitarnya bergetar, dan Martial Saint Canglan – yang sudah hampir keluar dari formasi ruang – tiba-tiba ditarik kembali menuju kuil, seakan baru saja ditarik secara langsung oleh Zhang Ruochen.     

Dengan Kekuatan Batin dan pemahamannya terhadap prinsip ruang, maka para Biksu masih akan kesulitan untuk mendeteksi riak-riak ruang di sekitarnya ketika lelaki itu melepaskan tekniknya. Jadi, mereka tidak tahu kalau lelaki itu baru saja menggunakan teknik ruang.     

Martial Saint Canglan seperti baru saja masuk ke dalam pusaran, dan setelah berputar sesaat, maka ia ditarik kembali menuju Kuil Taoist. Wanita itu tahu kalau kekuatan ini berasal dari pemuda tersebut, sehingga ia merasa sangat terkejut.     

Martial Saint Canglan sudah pernah bertemu dengan beberapa Biksu Kekuatan Batin sebelumnya, tapi ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan sosok pertapa dengan teknik yang sangat aneh.     

Biksu Liuli dan Yuanshu sama-sama tertegun, karena mereka menganggap kalau teknik Zhang Ruochen luar biasa. Lelaki itu mampu menarik Martial Saint Canglan dengan begitu mudah, padahal wanita itu adalah sosok pemimpin di antara Sembilan Dewi Empryan.     

Zhang Ruochen menatap Martial Saint Canglan, dan melihat matanya yang penuh dengan keterkejutan. Lantas, ia berkata, "Meski kau ingin mati, tapi kau tidak perlu buru-buru. Aku akan bicara dengan mereka. Kita tidak perlu bertarung. Mungkin masih ada cara lain untuk menyelesaikan masalah ini"     

Para pertapa yang pernah ditemui oleh Martial Saint Canglan biasanya hanya ada dua jenis; kalau mereka tidak naksir dengannya, maka mereka pasti takut dengannya. Bahkan, beberapa di antara mereka tidak berani menatap matanya secara langsung, karena mereka pasti akan merasa malu.     

Tapi, pria di hadapannya sedang menatap matanya dengan sangat tenang, bahkan cenderung tanpa emosi. Terlebih lagi, wanita itu merasa kalau pria ini malah sedang menyalahkan perbuatannya.     

Martial Saint Canglan selalu merasa kalau dirinya punya derajat yang lebih tinggi daripada orang lain. Selain Permaisuri, tidak ada seorangpun yang pernah bicara dengannya seperti itu.     

Oleh karena itu, ia berkata dingin, "Mereka ingin memakan daging dan menenggak darahmu. Bagaimana mungkin mereka mau bernegosiasi denganmu?"     

"Jangan terlalu yakin."     

Zhang Ruochen keluar dari kuil Taoist sambil melipat tangannya di belakang pinggul. Lelaki itu menatap para Biksu Darah dan berkata, "Apa kalian ingin bernegosiasi?"     

Martial Saint Canglan adalah sang Dewi Empryan yang penuh kebanggaan, sehingga ia tidak ingin kalah dari Zhang Ruochen. Wanita itu sedang berkonflik dengan dirinya sendiri. Ia berharap agar Zhang Ruochen dapat menyelamatkan keempat Biksu wanita, tapi kalau lelaki itu benar-benar berhasil melakukannya, maka ia akan dianggap tidak berguna.     

Pada saat ini, wanita itu penasaran dengan cara yang akan digunakan oleh Zhang Ruochen untuk bernegosiasi dengan mereka.     

Biksu Darah Miefeng mencibir dan berkata, "Memangnya kau ini siapa sampai berani-berani bernegosiasi dengan kami?"     

"Orang yang ingin bernegosiasi."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan menatap Zhu Qingyi. Lelaki itu menuding dua Biksu Darah yang terperangkap di dalam formasi ruang dan berkata, "Nona Zhu, salah satu dari Biksu Darah itu sudah berada di puncak level Xuanhuang, dan satu lainnya telah berada di level Absolute Land. Aku akan menukar mereka berdua dengan empat Biksu wanita itu. Bagaimana menurutmu?"     

Kelompok manapun sangat sulit untuk mengembangkan seorang Biksu.     

Apalagi para Biksu di level Xuanhuang dan Absolute Land. Kematian mereka akan punya pengaruh besar, bahkan bagi Ras Qingtian sekalipun.     

Zhu Qingyi tidak menyangka kalau Zhang Ruochen akan mengancamnya dengan menggunakan dua nyawa Biksu Darah. Wanita itu berkata dingin, "Kusarankan agar kau tidak ikut campur ke dalam urusan ini. Kalau tidak, maka kau hanya akan membawa masalah kepada dirimu sendiri."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi dan mengayunkan tangannya, sembari melepaskan pedang petir dan menebas Biksu di puncak Xuanhuang, hingga berhasil memenggal kakinya.     

Petir itu menerjang tubuhnya, dan melukai Biksu Darah di puncak Xuanhuang, hingga membuatnya bergulung-gulung di tanah dan berteriak memilukan.     

Semua Biksu Darah pun merasa geram.     

"Apa kau kira cuma dirimu yang punya tawanan?"     

Biksu Darah Miefeng mengangkat salah satu Biksu wanita. Ia memegang satu tangan kiri dan satu tangan kanannya, lalu menariknya bersamaan.     

Ci La.     

Salah satu tangan Biksu wanita itu terputus. Darah saintly menyembur kemana-mana.     

Pemandangan itu sangat berdarah, bahkan wajah para Biksu wanita sampai berkedut-kedut karena ikut merasakan sakit. Wanita yang dilukai menggeliat di tanah, sambil menangis dan berteriak.     

Namun, para Biksu Darah menyadari kalau Zhang Ruochen sama sekali tidak terpengaruh, seakan lelaki itu tidak peduli dengan hidup dan matinya keempat Biksu wanita.     

Pu Chi!     

Zhang Ruochen masih memasang ekspresi datar. Lelaki itu melambaikan tangannya dan melepaskan duri petir, lalu menghujam kepala Biksu Darah di puncak Xuanhuang dan membunuhnya.     

Keempat Jendral Biksu merasa kebingungan.     

Mereka tidak menyangka kalau Zhang Ruochen akan berbuat demikian.     

"Berani... beraninya kau..."     

Zhu Qingyi pun merasa geram. Ia tidak menyangka kalau sang Biksu Kekuatan Batin ternyata sangat keji.     

Zhang Ruochen berkata, "Aku masih punya satu Biksu Darah di level Absolute Land. Jadi, kalian mau bernegosiasi denganku atau tidak?"     

"Baiklah." Zhu Qingyi menekan egonya sendiri untuk membunuh pria tersebut, lantas berkata, "Tapi aku tidak akan menukar empat Biksu wanita dengan satu Biksu Darah. Aku hanya memberikan salah satu dari mereka."     

Martial Saint Canglan tidak menyangka kalau Zhang Ruochen berhasil memaksa Immortal Vampir untuk bernegosiasi. Ia berjalan mendekati Zhang Ruochen dan berdiri di belakangnya, sembari berkata, "Tidak. Kalian harus menyerahkan mereka berempat. Nyawa Biksu di level Absolute Land jauh lebih berharga daripada para Biksu di level Xuanhuang."     

"Kau terlalu menekan kami. Apa kau kira dirimu layak bicara seperti itu sekarang ini?" cibir Zhu Qingyi.     

Zhang Ruochen berkata, "Kalau begitu, satu tukar dua."     

Mata cantik Martial Saint Canglan membelalak. Wanita itu mengirimkan gelombang suara kepada Zhang Ruochen. "Walaupun kita menyelamatkan dua orang, tapi kita masih kalah jumlah dengan mereka. Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan untuk mengubah hal itu."     

Zhang Ruochen tidak menjawabnya. Sebaliknya, ia menatap Zhu Qingyi dan menanti responnya.     

Zhu Qingyi mengendurkan ketegangan di wajahnya dan tersenyum menggoda. "Baiklah."     

Zhu Qingyi berjalan menuju Biksu Darah Miefeng dan berbicara dengannya.     

Mereka berasal dari ras yang berbeda, dan punya kepentingannya sendiri. Mungkin Zhu Qingyi sedang meyakinkan Biksu Darah Miefeng agar dia relah menyerahkan dua Biksu wanita.     

Zhu Qingyi berkata, "Sekarang, kau bisa melepaskan Biksu Darah itu."     

Zhang Ruochen berkata, "Biarkan mereka berdua masuk ke dalam formasi. Aku akan mengeluarkan Biksu Darah itu setelah mereka aman."     

Zhu Qingyi mencibirnya. "Apa kau kira aku bodoh? Bagaimana kalau kau tidak melepaskan Biksu Darah setelah kami membebaskan dua Biksu wanita?"     

"Ini memang sedikit bermasalah. Bagaimana kalau begini? Aku akan keluar dari formasi dan membawa mereka berdua. Setelah itu, aku akan melepaskan Biksu Darah. Setelah proses negosiasi selesai, maka aku akan kembali masuk ke dalam formasi. Bagaimana menurutmu?" tanya Zhang Ruochen.     

Bukan hanya para Biksu Darah yang merasa kebingungan, tapi Martial Saint Canglan, Biksu Liuli dan Yuanshu juga merasa terkejut. Mereka tidak menyangka kalau pria itu akan mengambil resiko sebesar itu hanya demi menyelamatkan orang lain.     

Setelah dia keluar dari formasi, maka para Biksu dari Immortal Vampir tidak akan pernah melepaskannya dengan mudah.     

Martial Saint Canglan pun mulai mengagumi Zhang Ruochen. Matanya bercahaya, dan wanita itu berkata, "Aku akan ikut bersamamu."     

"Tidak perlu. Qing Mo, kau saja yang ikut aku," kata Zhang Ruochen.     

Qing Mo tidak berani melakukannya, karena ia tahu kalau Zhang Ruochen sedang bermain api. Namun, setelah menyadari betapa ringkihnya Zhang Ruochen, maka ia pun menjadi semakin percaya diri, sebagaimana Zhang Ruochen tidak akan pernah melakukan sesuatu kalau lelaki itu tidak yakin.     

Apa Zhang Ruochen punya rencana lain?     

Zhang Ruochen keluar dari formasi bersama Qing Mo, dan keluar dari kuil Taoist. Ia memberitahu Qing Mo mengenai sesuatu, sambil berjalan keluar.     

Sorot mata Qing Mo tampak bercahaya setelah mendengar perkataan Zhang Ruochen. Seketika itu juga, semua ketakutan di wajahnya langsung menghilang.     

Martial Saint Canglan menggertakkan giginya dan merasa kesal setelah menyaksikan Zhang Ruochen dan Qing Mo pergi dari sana. Wanita itu menganggap kalau pria ini benar-benar meremehkannya, dan malah memilih seorang gadis kecil daripada dirinya.     

Wanita itu adalah pemimpin Sembilan Dewi Empryan dan sama sekali tidak pernah diremehkan oleh orang lain sebelumnya.     

Sementara itu, para Biksu Immortal Vampir juga saling menukar pesan, sambil membahas cara-cara untuk menangkap Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.