Kaisar Dewa

Tempat Persembunyian



Tempat Persembunyian

3Empat Biksu Darah mati dalam sekejap. Chi Darah mereka mengalir menuju ke bola cahaya hitam, hingga membuat otot-otot darah muncul pada tulang putihnya. Sehingga, bola cahaya hitam itu tampak semakin mengerikan.      3

Apa bola itu dapat menyerap Chi Darah?     

Selama ini, hanya Immortal Vampir yang akan menghisap darah manusia dan mengubahnya menjadi energi. Sekarang ini, sebuah tulang muncul dan mampu menyerap darah mereka. Jadi, bagaimana mungkin para Biksu Darah tidak merasa ketakutan?     

Para Biksu seperti Zhu Qingyi dan Biksu Darah Miefeng sama-sama berusaha menyelamatkan diri dengan segenap upaya.     

Martial Saint Canglan punya sepasang mata phoenix. Wanita itu dapat melihat dengan jelas tulang jari di dalam bola cahaya hitam. Akan tetapi, meski wawasannya cukup luas, tapi ia masih sulit untuk mempercayainya.     

"Apa itu adalah tulang jari Supreme Saint?" tanyanya.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Bahkan Dewa akan berubah menjadi abu setelah mereka wafat. Mereka tidak akan punya kekuatan semacam itu, kecuali..."     

"Kecuali apa?" tanya Martial Saint Canglan.     

Qing Mo dan enam Biksu wanita melebarkan telinga masing-masing. Mereka benar-benar penasaran mengenai bola cahaya hitam yang baru saja keluar dari kuil tersebut.     

"Kecuali dia belum mati," kata Zhang Ruochen. "Mungkin ada Jiwa Suci atau kehendak biksu yang masih hidup di dalam tulangnya?"     

"Jadi, itu tulang Supreme Saint atau dewa?" tanya Qing Mo.     

"Aku tidak tahu, tapi yang pasti pemiliknya adalah figur yang sangat tangguh." Zhang Ruochen memikirkannya matang-matang. "Seharusnya itu adalah jari Supreme Saint tua. Sebab, bukan perkara mudah untuk menembus Alam Dewa."     

"Bagaimana kalau itu adalah jari dewa?" tanya Qing Mo.     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam. "Kalau tulang itu mengandung jiwa dewa atau kehendaknya, maka itu akan menjadi bencana besar di Wilayah Utara dan seluruh Daratan Kunlun."     

Ada banyak bayangan hitam mengerikan di sekitar kuil. Mereka mengepung Zhang Ruochen dan yang lainnya di dalam sana. Yang jelas, Zhang Ruochen dan kawan-kawannya tidak bisa keluar.     

Lantas, Martial Saint Canglan dan keenam Biksu wanita duduk bersila di tanah, sembari memulihkan diri. Proses pemulihan mereka menunjang kesempatan untuk bertahan hidup.     

Zhang Ruochen juga tidak ingin ketinggalan. Lelaki itu kembali menyerap pemahaman dan Kekuatan Batin di dalam Sarira. Ia benar-benar ingin mengembangkan Kekuatan Batin-nya.     

Dua hari kemudian, Kekuatan Batin Zhang Ruochen kembali meningkat pesat dan telah berada di level 53.     

Dalam sekejap, sensitivitas dan kemampuannya sama-sama meningkat drastis. Situasi di sekitarnya dapat terlihat dengan jelas di dalam benaknya, bahkan meski lelaki itu sedang menutup mata. Namun, baik gunung dan kuil itu sangat aneh. Kekuatan Batin Zhang Ruochen sudah berada di level 53, tapi dia masih tidak bisa melihat tempatnya dengan jelas.     

Terutama pada kuilnya. Semakin dalam ia mengamati, maka pemandangannya akan menjadi semakin blur. Kekuatan Batin-nya sama sekali tidak mampu menembusnya.     

Zhang Ruochen tidak melanjutkan investigasinya. Lelaki itu membuka mata dan tersenyum.     

"Lord, apa Anda baru saja menembus level Kekuatan Batin yang baru?" tanya Qing Mo dengan riang.     

Suasana hati Zhang Ruochen sedang baik. "Aku sudah berada di level 53."     

Banyak pertapa Kekuatan Batin yang hanya bisa memimpikan untuk berada di level 53. Bahkan Dewi Siming dari Kuil Earth God dan Dewi Immortal dari Kuil Immortal juga masih berada di kisaran level yang sama.     

Tentu saja, Biksu Kekuatan Batin level 53 masih punya perbedaan yang besar. Dewi Siming dan Dewi Immortal sama-sama berada di puncak level 53. Sehingga, mereka dapat mencapai level 54 kapanpun.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen baru saja menembus level 53. Lelaki itu masih berada di level awal dan masih perlu berkultivasi lagi dengan lebih giat.     

Martial Saint Canglan mengenakan armor phoenix api. Rambut panjang merahnya membuatnya tampak seperti peri. Perawakannya yang tinggi membuatnya tampil seksi. Wanita itu berjalan masuk ke dalam kuil.     

Keenam Biksu wanita sudah sembuh sepenuhnya. Mereka tampak penuh energi dan memancarkan aura elegan. Mereka mengikuti Martial Saint Canglan bagaikan enam peri.     

"Bayangan hitam dan jari tulang itu terbang menuju kedalaman Gunung Xianji," kata Martial Saint Canglan. "Kita bisa pergi dari sini sekarang juga. Apa kita akan pergi bersama?"     

Zhang Ruochen mendongak. Chi iblis kematian di udara memang sudah menghilang sepenuhnya. Lelaki itu menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak! Kalian punya urusan sendiri di Gunung Xianji, begitupun denganku. Mulai sekarang, sebaiknya kita berpisah."     

Biksu Liuli mengerahkan segenap keberaniannya dan berkata, "Para Biksu Darah itu belum mati. Mereka pasti akan mengejarmu. Kalau Anda pergi bersama kami, maka kita bisa menjaga satu sama lain."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Aku selalu punya cara untuk melindungi diriku sendiri. Mereka tidak akan bisa membunuhku."     

Martial Saint Canglan bukanlah wanita sederhana. Zhang Ruochen khawatir kalau wanita itu dapat membongkar kedoknya bila mereka terlalu lama berinteraksi.     

Kalau Martial Saint Canglan sampai menemukan identitasnya yang sebenarnya, maka wanita itu pasti akan menangkapnya, apalagi ditunjang dengan kepribadiannya yang seperti itu.     

Wajah cantik Biksu Liuli terlihat kecewa. "Anda sudah menyelamatkan kami, tapi kami bahkan tidak tahu nama Anda. Bagaimana cara kami berterima kasih kepada Anda di kemudian hari?"     

"Kalau memang ditakdirkan, maka kita akan bertemu kembali," kata Zhang Ruochen, sambil tersenyum.     

Biksu Liuli paham kalau Zhang Ruochen hanya sedang berusaha menghiburnya, sehingga ia merasa kecewa. Wanita itu tidak tahu namanya, bahkan juga penampilan aslinya. Meski di waktu lain ia kembali bertemu dengannya, tapi ia tidak akan bisa mengenalinya.     

Dunia ini begitu luas. Bagaimana mungkin mereka akan bertemu kembali setelah berpisah hari ini?     

Biksu Liuli mengeluarkan jepit permata tujuh warna. Wanita itu berjalan mendekati Zhang Ruochen dan memberinya jepit sambil malu-malu. "Mustahil bagi saya untuk membalas kebaikan Anda. Jepit ini memang tidak berguna, tapi semoga Anda berkenan menerimanya."     

Secara natural, Zhang Ruochen paham mengenai maksud seorang wanita memberikan jepit rambutnya kepada lelaki tersebut. Pada akhirnya, Zhang Ruochen hanya bisa mendesah di dalam hati.     

Biksu Liuli khawatir kalau Zhang Ruochen akan menolaknya. Oleh karena itu, ia langsung meletakkan jepit rambut itu di tangannya dan segera berpaling darinya. Wanita itu bergegas keluar dari kuil secepat mungkin dan segera menghilang dari sana.     

Lantas, Martial Saint Canglan dan kelima Biksu wanita sama-sama mengucapkan selamat tinggal kepada Zhang Ruochen. Setelah itu, mereka pergi meninggalkan kuil.     

Zhang Ruochen menggenggam jepit rambutnya. Samar-samar, aroma harum itu masih tertinggal. Senyuman kecut terpancar di wajahnya.     

"Kalau seorang Biksu cantik sampai mengagumi Anda, sesungguhnya itu sangat luar biasa. Tapi kenapa Anda malah tersenyum kecut? Apa Anda takut ketahuan oleh Putri?" Qing Mo tersenyum riang.     

"Omong kosong." Zhang Ruochen menyimpan jepit rambutnya. Sambil memasang ekspresi serius, ia berkata, "Dua orang yang tidak ditakdirkan bersama hanya akan menimbulkan takdir buruk kalau mereka sampai bersama. Apanya yang harus dibanggakan?"     

Qing Mo menghapuskan senyumannya. "Sekarang, Anda ingin pergi kemana? Apa sebaiknya kita keluar dari Gunung Xianji? Tempat ini terlalu berbahaya. Kalau tulang jari itu kembali berkeliaran, maka kita tidak bisa melarikan diri."     

"Kita masih belum bertemu Gu Songzi. Bagaimana mungkin kita pergi dari sini?" Zhang Ruochen mengamati bagian dalam kuil. Sambil memicingkan mata, ekspresinya berubah menjadi penasaran. "Cahaya suci di dalam kuil ini dapat menangkap bayangan hitam dan Chi iblis kematian. Apa ada sesuatu di dalam sana yang mampu menekan jari tersebut?"     

"Benar!" sorot mata Qing Mo tampak bercahaya. Gadis itu mengangguk mantap, dan menganggap kalau Zhang Ruochen begitu cerdas. Lelaki itu selalu memikirkan hal-hal yang tidak terpikirkan oleh orang lain.     

Zhang Ruochen dan Qing Mo pun masuk ke dalam kuil. Beberapa saat kemudian, mereka menemukan pagar formasi taktis. Mereka tidak bisa menembusnya.     

Qing Mo juga tidak bisa menembusnya, meski telah menggunakan Wuliang Divine Fire dan pisau dapur.     

Zhang Ruochen menyentuh pipi dan menggelengkan kepalanya. "Kuat sekali formasinya. Mungkin, aku bisa menghancurkannya dengan Divine Fire Jingmie atau Ruang Celah setelah meridian-meridianku terhubung kembali."     

Sekarang ini, Kekuatan Batin Zhang Ruochen hanya dapat digunakan untuk mendistorsi ruang. Lelaki itu sama sekali tidak bisa merobek ruang, sehingga ia tidak bisa melakukan apa-apa pada formasinya.     

Zhang Ruochen dan Qing Mo pergi meninggalkan kuil untuk mencari Gu Songzi.     

Sesaat setelah mereka turun dari gunung, Zhang Ruochen menemukan banyak Chi Suci dengan Kekuatan Batin-nya. Rupanya, ada banyak kultivator yang masuk ke Gunung Xianji.     

Kalau menilai dari pakaian dan percakapan mereka, maka Zhang Ruochen dapat menebak identitas mereka.     

Beberapa dari mereka berasal dari Bank Pasar Bela Diri, beberapa lagi berasal dari Pasar Gelap, dan beberapa sisanya berasal dari Sekte Setan Penyembah Bulan. Selain itu, di sana juga ada beberapa anggota sekte papan atas di Wilayah Utara.     

"Tiba-tiba Gunung Xianji menjadi sangat sibuk. Apa mereka semua sedang mencari formula Divine Pill Hua? Atau, apa semua itu karena kemunculan tulang jari, hingga sampai menimbulkan kegaduhan dan membuat mereka datang kemari?"     

Beberapa saat kemudian, berita menyebar di seluruh gunung.     

Immortal Vampir telah menemukan tempat persembunyian Gu Songzi dan mencoba menerobos masuk. Namun, mereka malah diserang oleh seekor kobra emas. Sehingga, mereka semua harus mundur dari sana, dengan beberapa Biksu Darah yang menjadi korban.     

Berita ini menciptakan badai besar.     

"Bagaimana mereka bisa menemukan tempat persembunyian Gu Songzi? Mereka pasti sengaja berkata kalau sarang kobra emas itu merupakan tempat persembunyian Gu Songzi, sehingga pasukan manusia akan pergi ke sana untuk melakukan misi bunuh diri."     

Pihak lain langsung menyangkal dugaan tersebut. "Gu Songzi memang pernah menjinakkan seekor kobra emas. Sejak ular itu muncul, seharusnya Gu Songzi memang berada di dekat sana."     

Tidak lama kemudian, para kultivator dari berbagai macam kelompok pergi menuju hutan – tempat kobra emas pertama kali muncul. Mereka ingin menemukan Gu Songzi lebih dulu.     

Zhang Ruochen dan Qing Mo sedang menyembunyikan aura masing-masing dan mengendap-endap keluar hutan selama setengah hari.     

Di tempat ini, Zhang Ruochen menemukan jejak-jejak pertempuran yang ditinggalkan oleh para Biksu.     

Qing Mo mengikuti Zhang Ruochen dari belakang. Gadis itu berjalan lambat, sambil merasa ketakutan, "Lord," bisiknya. "Kobra emas itu berhasil memaksa para Vampir bergerak mundur. Seharusnya dia adalah binatang buas tangguh. Bagaimana kalau kita tidak sanggup mengalahkannya?"     

"Kita datang kemari untuk mencari Gu Songzi, dan bukannya bertarung melawan kobra," kata Zhang Ruochen sambil terkekeh. "Selain itu, beliau adalah temannya Penggila Alkohol. Kalau beliau melihat token ini, seharusnya beliau tidak akan memandang kita sebagai musuh."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.