Kaisar Dewa

Sword Slave



Sword Slave

3"Six He Sword Formation... tunggu..."     
0

Zhang Ruochen mengamati enam Biksu wanita dan gerakan mereka. Lantas, ia menggelengkan kepala dan berkata, "Ada beberapa perubahan di dalamnya, tapi formasi itu masih sangat misterius. Formasinya tidak selalu harus dibentuk oleh enam orang. Formasi ini jauh lebih hebat daripada Six He Sword Formation biasa."     

Zhang Ruochen telah membaca banyak kitab pedang klasik di dua kehidupannya, sehingga ia sangat familier dengan teknik-teknik pedang dan formasi pedang di dunia.     

Six He Sword Formation merupakan formasi pedang brilian yang dapat dibentuk oleh enam orang. Kalau enam Biksu menggunakan formasi itu, maka mereka dapat menghancurkan segalanya.     

Namun, formasi pedang yang diperagakan oleh keenam Biksu wanita ini jauh lebih luar biasa daripada Six He Sword Formation. Zhang Ruochen tidak pernah mendengar atau melihatnya sebelumnya. Lelaki itu hanya memahami teknisnya setelah mengamati sebentar.     

Formasi pedang itu memang sangat kuat. Kalau bukan karena formasi Supreme Saint di Pulau Wuyuan, maka seisi pulau bisa dipastikan telah tenggelam setelah mereka mengaktifkan formasi pedang tersebut.     

Qiu Lanshan sedang terperangkap di dalam formasi pedang, dan sedang merasa tertekan. Ia sama sekali tidak bisa keluar dari formasinya.     

"Hentikan."     

Terdengar suara teriakan yang mengandung kehendak biksu di telinga tujuh Biksu yang sedang bertarung.     

Suara itu hampir menghujam alam bawah sadar Qiu Lanshan dan keenam Biksu wanita, seakan jiwa-jiwa suci mereka melompat keluar dari tubuh. Saat mereka kembali mendapatkan kesadarannya, tiba-tiba mereka sudah berada di jarak yang teramat jauh.     

Di antara Qiu Lanshan dan keenam Biksu wanita, di sana ada seorang manusia berselimut api. Ada sepasang sayap phoenix di punggungnya. Wanita itu bertubuh tinggi dan tampak seperti dewi, dengan rambut merah dan kulit yang putih. Wanita ini sangat suci dan murni.     

Qiu Lanshan pun tampak ragu-ragu setelah melihat sosok itu.     

Wanita itu jauh lebih muda darinya, tapi ia merasa sangat tertekan ketika berdiri di hadapannya, padahal dia sudah berada di level Heaven Pass.     

Lantas, Qiu Lanshan menyimpan kembali pedang saint dan berkata, "Bahkan Anda juga melindunginya, Biksu Martial?"     

Martial Saint Canglan berdiri di sana seperti mawar berselimut api, lantas berkata, "Aku berhutang budi kepadanya. Jadi, kuharap kau mau melakukan sesuatu untukku, Pemimpin Qiu. Aku pasti akan menginvestigasi konspirasi di antara dirinya dan Zhu Qingyi. Yang pasti, aku tidak akan membiarkan Biksu dari Bank Pasar Bela Diri mati sia-sia."     

"Karena Anda sudah memintanya, maka hari ini saya akan mundur."     

Qiu Lanshan bukan orang bodoh. Kalau sosok seperti Martial Saint Canglan sudah berkata seperti itu, mau tidak mau dia harus berkompromi. Kalau tidak, hari ini dia tidak akan selamat.     

Qiu Lanshan juga penasaran dengan sang Biksu Kekuatan Batin. Kenapa dia bisa menangkap Zhu Qingyi, sekaligus berteman dengan Martial Saint Canglan dan keenam Biksu White Feather?     

Apa mereka sedang menjalin hubungan?     

"Sampai jumpa."     

Qiu Lanshan khawatir kalau Zhang Ruochen akan membalaskan dendam, sehingga ia telah bersiap-siap untuk pergi dari sana. Namun, saat dia hampir pergi dari sana, tiba-tiba ia mencium aroma darah, sementara kabut darah tebal melesat ke arahnya dan langsung menghentikan pergerakannya.     

"Kau ingin pergi kemana? Tetap di situ."     

Pria dengan sayap darah di punggungnya melangkah keluar dari balik kabut darah, sambil mengenakan topeng tengkorak. Dia punya empat tangan, dan masing-masing tangannya membawa pedang darah. Ada empat bayangan yang berdiri di empat penjuru.     

Hanya ada satu orang, tapi rasa-rasanya ada lima pertapa tangguh yang hadir di sini sekaligus.     

"Biksu Darah Sijian."     

Qiu Lanshan menatap pria di hadapannya, dan ia melihat kepala berdarah yang dibawa oleh Biksu Darah Sijian. Seketika itu juga, ia langsung merasa ketakutan dan berkata, "Itu adalah Cang Beiyu. Kau telah membunuhnya."     

Cang Beiyu adalah Biksu Heaven Pass dari Aula Excellence Pasar Gelap, dan pernah bertempur melawan Qiu Lanshan selama beberapa tahun terakhir. Selama itu, pertarungan mereka selalu berakhir imbang. Tapi hari ini, sosok penguasa lokal baru saja mati di tangan Biksu Darah Sijian.     

Qiu Lanshan sama sekali tidak merasa gembira. Sebaliknya, ia sedang merasa ketakutan.     

Biksu Darah Sijian berkata, "Setelah aku menghisap darah Biksu di level Heaven Pass, maka tingkat kultivasiku mulai berkembang pesat. Selain itu, dia juga terasa sangat lezat. Kau juga telah berada di level Heaven Pass. Jadi, seberapa tingginya tingkat kultivasiku setelah aku menghisap darahmu?"     

Biksu Darah yang berdiri di sudut kiri sedang mengenakan jubah merah, tapi jubah itu terbentuk dari Chi Darah.     

Ia melesat maju, dengan suara teriakan yang keluar dari jubah merahnya. Pedang berwarna merah maroon terbentuk dari lengan bajunya.     

Pupil mata Qiu Lanshan membesar, dan bayangan-bayangan pedang merah darah menjadi semakin besar. Seketika itu juga, ia menciptakan keterampilan pedang dengan jari-jarinya.     

"Flying Star Burying Moon."     

Ia menggunakan Pedang Nether Snake untuk menggambar sebuah lingkaran, dengan pola bintang dan bulan. Pola itu melesat maju dan berbenturan dengan pedang darahnya.     

Bayangan merah darah mulai menyabetkan pedang darahnya, dan membelah bayangan bulan, hingga berhasil meredam teknik lawannya.     

Hong Long. Topi Qiu Lanshan terlepas dari kepalanya, dan ia terhempas ke belakang, bahkan hampir membentur formasi Supreme Saint. Untungnya, ia segera diselamatkan oleh Martial Saint Canglan sebelum hal itu sempat terjadi.     

"Kenapa dia begitu tangguh? Bahkan aku tidak sanggup bertahan dari serangan salah satu bayangannya."     

Tangan Qiu Lanshan menjadi gemetar, sebagaimana ia semakin ketakutan dengan Biksu Darah Sijian.     

Walaupun Qiu Lanshan sedikit ceroboh, hingga dapat dihempaskan oleh bayangan darah itu, tapi bayangan darahnya memang cukup mengerikan. Jadi, betapa mengerikannya tubuh asli lawannya?     

Zhang Ruochen menatap empat bayangan darah di sekitar Biksu Darah Sijian. "Mereka bukan bayangan. Mereka adalah budak pedang yang terbuat dari jiwa suci dan jiwa pedang."     

Setiap Senjata Saint Seribu Inskripsi punya jiwa senjata di dalamnya.     

Kalau seseorang menarik jiwa senjata dan mengkombinasikannya dengan jiwa suci seorang Biksu, maka dia bisa menciptakan budak pedang setelah menyatukannya dengan kehendak pedang, lantas menggabungkannya dengan suatu teknik tertentu.     

Budak pedang juga bisa berkembang menjadi pasukan pedang.     

Namun, menciptakan budak pedang adalah metode yang sangat keji, sehingga para pertapa pedang tidak akan melakukannya. Lambat laun, metode untuk menciptakan budak pedang pun semakin langka.     

Biksu Darah Sijian mampu mengendalikan empat budak pedang, dan masing-masing dari mereka sudah berada di level Heaven Pass. Artinya, pemahaman pedangnya sangat luar biasa.     

Biksu Darah Sijian menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Seorang Biksu Kekuatan Batin biasanya memang paham mengenai banyak hal, termasuk hal-hal yang tidak dipahami oleh para pertapa pedang."     

"Kau sudah menguasai Enam Pedang, kan?" tanya Zhang Ruochen.     

Biksu Darah Sijian melangkah maju. Setiap langkah yang dipijaknya membuat kekuatan, kehendak pedang dan kehendak biksunya menguat.     

Bahkan Qiu Lanshan harus bergerak mundur dan bersembunyi di belakang Martial Saint Canglan.     

Biksu Darah Sijian dan Zhu Qingyi sama-sama sosok yang paling tangguh di antara empat Jendral Darah Heaven Pass. Ketika mereka mengepung Martial Saint Canglan, saat itu Biksu Darah Sijian adalah orang yang melukai wanita tersebut.     

Setelah menghisap darah Cang Beiyu, maka kultivasinya kembali meningkat.     

Hong!     

Kedua mata Martial Saint Canglan tampak bercahaya, dan wanita itu menusukkan pedang saintnya ke tanah. Tiba-tiba, sebuah bayangan pedang muncul.     

Dua energi itu saling berbenturan.     

"Aku pernah mengalahkanmu sebelumnya" Biksu Darah Sijian mencibir.     

"Benarkah? Apa kau pikir dirimu sanggup mengalahkanku dalam pertempuran satu lawan satu?"     

Sorot mata Martial Saint Canglan bersinar keji. Sebelum-sebelumnya, wanita itu pernah bertarung melawan empat Jendral Darah Heaven Pass, tapi wanita itu gagal bertahan dari serangan mereka, sampai akhirnya dilukai oleh Biksu Darah Sijian.     

Sekarang, karena mereka kembali bertemu, maka Martial Saint Canglan ingin membalaskan dendam. Ia bergerak lebih dulu, sembari merentangkan tangan dan membuat bayangan-bayangan pedang mulai beterbangan, hingga menyerupai hujan pedang yang mengarah pada Biksu Darah Sijian.     

Shua Shua.     

Biksu Darah Sijian menggerakkan keempat tangannya dan menciptakan formasi pedang. Setelah empat pedang dikombinasikan, maka empat Thousand Lines of Destruction mulai dilepaskan.     

Setelah menciptakan hujan pedang, terdengar suara phoenix dari tubuh Martial Saint Canglan. Bayangan phoenix api muncul di belakangnya.     

Pedang saintnya berhasil menghancurkan empat Thousand Lines of Destruction, dan mengenai bagian tengah formasi.     

Hong Long.     

Biksu Darah Sijian tidak sanggup berdiri. Tulang-belulangnya mengalami keretakan, sebagaimana ia berusaha menyeimbangkan dirinya sendiri. Meski begitu, ia harus bergerak mundur sampai seribu kaki untuk mengurai serangan Martial Saint Canglan.     

Terdapat lubang sedalam 10 kaki di bawah kakinya, dan juga di bawah kaki Martial Saint Canglan.     

"Pantas saja dia menjadi pemimpin Sembilan Dewi Empryan. Walaupun dia belum berada di level Heaven Pass, tapi kekuatannya sangat besar."     

Biksu Darah Sijian kembali bangkit berdiri, dan melepaskan empat budak pedang untuk melindungi dirinya sendiri.     

Martial Saint Canglan terlihat serius. Wanita itu berkata, "Tak kusangka, kultivasimu dapat berkembang dengan begitu cepat setelah menenggak darah Biksu Heaven Pass. Rasa-rasanya, aku harus mengerahkan lebih banyak tenaga untuk membunuhmu hari ini."     

Wanita itu mengerahkan segenap kekuatannya untuk menebaskan pedang, namun Biksu Darah Sijian masih sanggup menangkisnya, dan membuat wanita terkejut.     

Immortal Vampir berkembang dengan sangat cepat. Selama mereka mendapatkan darah berkualitas tinggi, maka kekuatan mereka akan meningkat pesat.     

Biksu Darah Sijian berkata, "Apa kau pikir aku akan bertarung melawanmu sendirian?"     

Ia mendengus, dan mengguncang tiga pohon ilusi di dalam hutan.     

Biksu Darah Miefeng melangkah keluar dan berdiri di samping Zhang Ruochen beserta keenam Biksu wanita lainnya. Lantas, ia berkata, "Kurasa aku akan bertarung melawanku."     

Martial Saint Canglan berkata, "Situasi sekarang ini tidak sama seperti sebelumnya. Apa kau kira aku tidak punya bala bantuan?"     

Selama enam Biksu wanita dan Qiu Lanshan dapat mengimbangi serangan Biksu Darah Miefeng sampai beberapa saat, maka Martial Saint Canglan akan merasa percaya diri dan sanggup melukai Biksu Darah Sijian dengan cepat.     

Setelah itu, ia bisa berkonsentrasi penuh untuk bertempur melawan Biksu Darah Miefeng dan Biksu Darah Konggian – yang masih bersembunyi di balik bayangan.     

Akan tetapi, tepat ketika Biksu Darah Miefeng muncul, saat itu Qiu Lanshan malah melarikan diri dan menghilang di balik hutan.     

"Sial."     

Martial Saint Canglan merasa geram setelah melihat Qiu Lanshan melarikan diri. Wanita itu tak menyangka kalau pemimpin Akademi Saint di Wilayah Timur ternyata seorang pecundang.     

Sementara itu, enam Biksu wanita juga bukan tandingan Biksu Darah Miefeng.     

Jadi, apa mereka akan kembali terkepung?     

"Haha! Apa ini yang kau sebut bala bantuan?"     

Biksu Darah Sijian dan Biksu Darah Miefeng mencibir, sambil memprovokasi Martial Saint Canglan, sehingga mereka bisa berada di posisi yang lebih unggul.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.