Kaisar Dewa

Hampir Menjadi Biksu Pedang



Hampir Menjadi Biksu Pedang

1Martial Saint Canglan mendengus pelan. Chi Suci sedang bersirkulasi di dalam tubuhnya. Sayap api di punggungnya pun menjadi semakin panas. Tubuh rampingnya sedang terbakar dan tampak seperti matahari.     1

Wanita itu benar-benar menyerang Biksu Darah Sijian.     

Di sisi lain, enam Biksu wanita sedang berdiri di enam posisi yang berbeda-beda dan mulai mengaktifkan formasi pedang. Enam pilar cahaya membumbung dari formasi itu dan menyerang Biksu Darah Miefeng.     

"Apa kalian pikir sanggup menandingiku?"     

Biksu Darah Miefeng tertawa kencang. Ia membuka tangannya dan melepaskan badai angin. Lantas, ia mendorongnya ke depan. Energi Chaotic dari badai itu berbenturan dengan formasi pedangnya.     

Kaboom!     

Perbedaan kultivasi di antara mereka terlampau lebar. Alhasil, formasi pedang mereka langsung hancur begitu saja. Keenam Biksu wanita berjatuhan bagaikan daun. Mereka semua telah terluka parah.     

Biksu Darah Miefeng kembali tertawa dan memperlihatkan dua gigi taringnya. Kemudian, ia berjalan mendekati dua Biksu wanita. Lalu, ia mengangkat mereka dari tanah.     

"Martial Saint Canglan," katanya. "Kalau kau tidak ingin mereka mati di tanganku, sebaiknya kau membuang pedangmu."     

Martial Saint Canglan tidak membuang pedangnya. Sebaliknya, ia terus melancarkan teknik pedang, sambil terus memberikan tekanan pada Biksu Darah Sijian dan para budak pedangnya.     

Biksu wanita di tangan kanan Biksu Darah Miefeng mendengus. "Kalau kau ingin menggunakan kami untuk mengancam Martial Saint, maka kau hanya sedang bermimpi. Karena aku sudah kalah, sebaiknya kita mati bersama."     

Setelah itu, kedua Biksu wanita mengaktifkan Holy Source masing-masing. Tapi, mereka menemukan kalau Biksu Darah Miefeng telah menekan meridian-meridian mereka. Oleh karena itu, mereka sama sekali tidak bisa mengalirkan Chi Suci.     

"Karena Martial Saint Canglan bersikap sangat dingin, maka kalian sudah tidak ada gunanya. Matilah!"     

Biksu Darah Miefeng telah bersiap untuk membunuh mereka. Tapi tiba-tiba, ledakan saintly terdengar di belakangnya. Aura berbahaya sedang mendekatinya dengan kecepatan tinggi.     

"Figur tangguh lain?"     

Biksu Darah Miefeng merasakan aura dingin di punggungnya. Sebuah ancaman berbahaya sedang bergerak mendekatinya. Jadi, ia terpaksa harus menggunakan kedua Biksu wanita sebagai tameng dan menangkis serangan dadakan tersebut.     

Setelah melemparkan kedua Biksu wanita, maka ia menemukan kalau kekuatan itu berasal dari sebelah kanannya. Di waktu yang sama, ia sedang berhadapan dengan pilar cahaya pedang. Dalam sekejap, pilar cahaya itu sudah mendekati dadanya.     

Ia sama sekali tidak bisa menghindar. Biksu Darah Miefeng hanya bisa mengaktifkan semua Chi Suci dan mengalirkannya ke dalam dada. Seketika itu juga, pilar cahaya merah menyeruak dari dadanya.     

Boom.     

Dua energi itu berbenturan di satu titik. Cahaya pedang dan pilar darahnya sama-sama hancur.     

Biksu Darah Mienfeng terpental mundur tiga langkah. Ia menciptakan tiga lubang kaki di permukaan tanah. Rasa sakit segera menjalar di dadanya.     

Kemudian, ia mengamati sekitar dan merasa sangat terkejut. "Rupanya kau."     

Zhang Ruochen sedang berdiri di depan Biksu Darah Miefeng. Dengan jubah putih dan rambutnya yang berkibar-kibar, lelaki itu memancarkan aura yang tajam. Zhang Ruochen benar-benar berbeda dengan pria lemah sebelumnya.     

Lelaki itu adalah orang yang melancarkan serangan sebelumnya.     

"Gu Songzi tidak berbohong," pikir Zhang Ruochen. Meridian-meridianku kembali terhubung.     

Setelah menelan pil penyembuhan, maka Zhang Ruochen merasa Chi Chaotic dan Chi Suci-nya mengalir dengan beringas di dalam Saintly Meridian dan meridian-meridiannya. Baik kultivasi Seni Bela Diri dan kekuatan fisiknya telah meningkat drastis.     

Rasanya luar biasa setelah mendapatkan kekuatannya kembali. Itu terasa seperti orang yang dibangkitkan dari kematian dan kembali sehat, sambil dibasuh sinar matahari dan berusaha menikmati hidup.     

"Tidak heran kalau dia adalah Jendral Darah Heaven Pass. Walaupun aku melancarkan serangan dadakan, tapi aku masih gagal melukainya."     

Biksu Darah Miefeng telah mundur tiga langkah, tapi Zhang Ruochen mundur lebih jauh.     

"Pantas saja Qiu Lanshan – sosok Biksu di Heaven Pass – harus melarikan diri ketika para Jendral Darah itu muncul. Mereka berada di level yang sangat berbeda."     

Keenam Biksu wanita menatap Zhang Ruochen sambil menganga lebar.     

"Dia juga Biksu Seni Bela Diri."     

"Dia sanggup membuat Biksu Darah Miefeng mundur tiga langkah. Meski dia belum berada di level Heaven Pass, setidaknya dia sudah berada di puncak Absolute Land."     

"Luar biasa. Selama ini, aku selalu mengira kalau dia hanyalah Biksu Kekuatan Batin."     

…     

Biksu Darah Miefeng terkekeh. "Lumayan, tapi kau masih jauh dari levelku. Aku akan membunuhmu dalam lima serangan."     

"Jangan terlalu yakin." Zhang Ruochen mencubir udara. Riak-riak Energi Chi berkumpul di sekitarnya dan membentuk pedang putih sepanjang empat kaki. "Formasi."     

Enam Biksu wanita langsung membeku. Namun, mereka adalah para Biksu dengan respon yang lebih cepat daripada orang-orang biasa. Seketika itu juga, mereka menggunakan teknik bergerak masing-masing dan bergabung dengan Zhang Ruochen dalam menciptakan formasi pedang.     

"Lord, kami akan menyerangnya dengan formasi pedang," kata Biksu Liuli. "Anda hanya perlu membantu kami menahannya sebentar. Setelah Martial Saint membunuh Biksu Darah Sijian, maka keadaannya akan berbanding terbalik."     

"Tidak perlu repot-repot. Biarkan aku yang memimpin formasi pedangnya."     

Zhang Ruochen menghentakkan kakinya di tanah dua kali. Ia menebaskan pedangnya secara horizontal, dan membuatnya terhubung dengan formasi pedang.     

Enam formasi pedang sebelumnya, kini berisi 7 orang. Sehingga, formasi itu menjadi jauh lebih kuat dan lebih besar.     

Sekali lagi, enam Biksu wanita dibuat terkejut, hingga mereka saling bersitatap satu sama lain. Kenapa dia paham formasi pedang yang digunakan? Apa dia pernah mempelajarinya sebelumnya?     

Tapi meskipun dia pernah mempelajarinya, pria itu tidak mempelajarinya bersama mereka. Jadi, tidak mungkin dia bisa bergabung ke dalam formasi dengan begitu cepat.     

Walaupun merasa sedang merasa terkejut, tapi mereka juga merasa sangat gembira. Zhang Ruochen jauh lebih kuat dari mereka. Setelah bergabung ke dalam formasi pedang, maka lelaki itu akan membuatnya semakin kuat. Kali ini, mungkin mereka mampu menandingi Biksu di level Heaven Pass.     

"Tidak ada formasi pedang manapun yang mampu menandingi kekuatan sejati. World-destroying Storm."     

Biksu Darah Miefeng mengangkat tangannya dan melepaskan mantra suci. Badai angin raksasa berwarna merah mulai terbentuk. Itu menimbulkan suara desingan angin.     

Ketika ia mendorong badainya ke depan, maka dunia di sekitarnya mulai berputar. Bahkan, inskripsi-inskripsi Supreme Saint mulai bermunculan.     

Sorot mata Zhang Ruochen sama tenangnya seperti air. Ia menggerakkan pedangnya, dan mulai mengoperasikan formasi pedang. Sehingga, enam Biksu wanita sudah tidak bisa lagi mengendalikannya. Mereka menjadi satu dengan pedang panjang Zhang Ruochen dan menebas ke depan.     

Badai angin merah darah langsung terbelah. Pilar-pilar pedang Chi berhamburan, dan menghujani Biksu Darah Miefeng dengan "boom".     

Biksu Darah Miefeng terus dipaksa mundur. Setelah mundur puluhan kaki, akhirnya dia berteriak. Chi Darah menyeruak dari tubuhnya. Itu membentuk tugu raksasa yang berputar cepat, dan menangkis semua pedang Chi-nya.     

Whoosh!     

Cahaya pedang lain menusuknya. Cahaya pedang itu sangat menyilaukan dan berbenturan dengan tugu merah.     

Setelah suara "boom" yang kencang, Biksu Darah Miefeng kembali terhempas mundur. Ia membentur beberapa pohon berturut-turut, tapi untungnya masih berhasil menyeimbangkan diri. Kalau tidak, mungkin ia akan masuk ke dalam formasi Supreme Saint.     

Sosok Jendral Darah Heaven Pass baru saja dipaksa mundur dua kali. Alhasil, sorot matanya benar-benar dingin. "Kau sedang cari mati."     

Dengan Zhang Ruochen sebagai pemimpinnya, formasi pedang tujuh orang itu melesat maju. Mereka semakin mendekati Biksu Darah Miefeng.     

Biksu Darah Miefeng merasa geram. Sejak pertama kali ia bertemu pria ini, maka selalu ada peristiwa ganjil. Pria ini telah menjadi sumber ketidakberuntungannya. Hari ini, dia bertekad untuk membunuh Zhang Ruochen, apapun resikonya.     

Biksu Darah Miefeng hendak menggunakan kartu andalannya, tapi Biksu Darah Sijian sudah tidak sanggup bertahan lagi. Dia kalah dalam pertempuran dan mengirimkan pesan kepada Biksu Darah Miefeng. "Cepat mundur. Kita akan mengurus mereka setelah bergabung dengan Biksu Darah Konggian."     

Di antara empat tangan Biksu Darah Sijian, dua di antaranya telah hancur. Dia tidak bisa menumbuhkannya kembali dalam waktu singkat, sehingga dia harus melarikan diri dan menghilang di balik hutan bagaikan kabut merah.     

Biksu Darah Miefeng benar-benar paham mengenai kekuatan Martial Saint Canglan. Semenjak Biksu Darah Sijian telah melarikan diri, maka ia pun tidak berani melanjutkan pertempuran.     

Ketika Martial Saint Canglan tiba di sana, Biksu Darah Miefeng sudah hilang rimbanya.     

Keenam Biksu wanita merasa sangat gembira. Krisis yang mereka hadapi akhirnya selesai. Semua itu berkat pria misterius ini. Kalau bukan karenanya, mungkin konsekuensinya akan sulit dibayangkan.     

Kedua mata Martial Saint Canglan berubah menjadi dingin. Tiba-tiba, ia menusuk dahi Zhang Ruochen secepat kilat.     

Zhang Ruochen berdiri di tempatnya tanpa bergerak.     

Pada akhirnya, Martial Saint Canglan menarik kembali serangannya. Ujung pedangnya berada di depan dahi Zhang Ruochen dan belum menembus kepalanya.     

"Kenapa kau tidak mempertahankan diri?" tanya Martial Saint Canglan.     

Zhang Ruochen terkekeh. "Aku tahu kau tidak akan membunuhku. Kenapa aku harus membela diri?"     

Martial Saint Canglan mengernyitkan dahinya. Wanita itu tidak tahu apa yang harus dilakukan kepada pria ini. Setelah menarik kembali pedangnya, ia berkata, "To The One Sword Formation adalah teknik ciptaan Permaisuri, dan hanya diajarkan kepada 72 Biksu wanita. Bagaimana kau bisa mempelajarinya?"     

"Jadi, teknik itu disebut sebagai To The One Sword Formation," Zhang Ruochen bergumam pada dirinya sendiri. "Apa formasi itu berasal dari To The One Sword Technique?"     

Tampaknya, lelaki itu memang sama sekali tidak tahu mengenai formasinya.     

"Kau melihat mereka menggunakan To The One Sword Formation sebelumnya," kata Martial Saint Canglan. "Apa kau sanggup mempelajarinya dalam tempo yang sesingkat itu?"     

Zhang Ruochen menyunggingkan bibirnya. "Benar."     

Keenam Biksu wanita merasa sangat takjub. Hanya mereka yang melatih To One Sword Formation yang paham betapa kompleksnya formasi tersebut. Bagaimana mungkin pria ini dapat menguasainya tanpa perlu menghabiskan waktu selama puluhan tahun?     

Dia menguasainya setelah melihatnya satu kali. Ini benar-benar gila!     

"Pantas saja." Martial Saint Canglan sama sekali tidak terkejut. "Berdasarkan pada Kekuatan Batin dan pemahaman Pedang yang mirip seperti Biksu Pedang, maka tidak aneh kalau kau mampu melakukannya."     

"To One Sword Formation penuh dengan perubahan-perubahan," kata Zhang Ruochen. "Formasi itu dapat meminjam kekuatan dunia. Bagaimana mungkin formasi itu dapat dipahami dengan mudah? Aku hanya memahami dasar-dasarnya/"     

"Kalau menimbang dari pencapaianmu dalam Tao Pedang, maka kau sudah hampir menjadi Biksu Pedang. Tidak banyak sosok sepertimu di Daratan Kunlun, dan kau tidak mungkin muncul dari ruang hampa. Jadi, siapa kau sebenarnya?"     

Martial Saint Canglan juga hampir menjadi Biksu Pedang, sekaligus penjaga Permaisuri. Jadi, wanita itu mengenal semua ahli pedang di dunia ini, tapi kemunculan Zhang Ruochen telah mengejutkannya.     

Zhang Ruochen tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Yang jelas, lelaki itu tidak akan memberitahunya.     

Martial Saint Canglan merasa kecewa. Tapi, ia segera terpikirkan tentang sesuatu dan tersenyum. Kemudian, ia mengedipkan mata cantiknya. Berbekal semangat, maka ia berkata, "Sangat jarang bertemu sosok yang hampir menjadi Biksu Pedang. Bagaimana kalau kita duel? Kita hanya menggunakan teknik tanpa perlu Chi Suci."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.